FF Contest – Stars House

image

Judul   : Stars House

Nama Author  : Mutiatul Hajar [Starlit94]

Rating   : G

Gendre  : Sad Romance

____000____

Suasana rumah berlantai dua itu tampak sunyi senyap, berbanding terbalik jika disiang hari, suara anak-anak akan lebih mendominasi tempat yang sudah menjadi tempat tinggal bagi mereka yang kurang beruntung. Tempat itu diberi nama Stars House karena sang pendiri berharap anak-anaknya nanti akan menjadi bersinar bagaikan bintang dimalam hari.

Shin Je Wo adalah salah satu dari mereka yang tinggal di Stars House. Sudah hampir seumur hidupnya ia tinggal di sana bersama anak-anak lainnya. Ia tidak tahu siapa orang tuanya. Dari cerita Park Minji, pengurus Stars House yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri, Je Wo ditinggalkan dalam sebuah keranjang bayi di depan pintu Stars House, tidak ada petunjuk apapun yang menjelaskan siapa dia selain secarik kertas yang bertuliskan sebuah nama.

Shin Je Wo.

Malam yang sama seperti malam-malam sebelumnya sebelum ia bergabung bersama anak-anak yang lain terbang kealam mimpi dan menjadi ratu didalamnya. Ia kembali memetik gitar usangnya yang menjadi hadiah  ulang tahunnya yang ketujuh belas tahun. Walaupun dalam keadaan bekas ketika Minji membelikannya, tapi dengan perawatan istimewa dari Je Wo, senar-senar itu masih mengeluarkan suara yang merdu saat dimainkan jari-jari lentiknya.

Dengan hati-hati Je Wo mulai memaikan sebuah irama yang sudah diluar kepalanya. Only Hope, sound track Walk to Remember adalah lagu yang dipilihnya malam ini untuk menemaninya. Walau suaranya tak sebagus permainan gitarnya, tapi masih enak untuk didengarkan.

So I lay my head back down

And I lift my hands and pray to be only yours

I pray to be only yours

I know now you’re my only hope

Dengan lincah Je Wo mamainkan gitarnya tanpa cacat sedikit pun, matanya terpejam, bibirnya tersenyum. Saat mulutnya kembali terbuka untuk melanjutkan lirik lagu tersebut, suara lain lebih dulu melakukannya.

I give you my destiny, I’m givin you all of me

I want yours symphony

Singing in all that I am at the top my lungs

Je Wo tersenyum lebar mendapati Kyuhyun sudah duduk di sampingnya dan ikut bernyanyi bersamanya, seperti yang sering mereka lakukan selama ini.

So I lay my head back down

And I lift my hands and pray to be only yours

I pray to be only yours

I know now you’re my only hope

___000___

Malam ini Je Wo dan Kyuhyun kembali mengisi acara dalam perayaan yang diadakan oleh seorang pelanggan Café dimana tempat Je Wo dan Kyuhyun bekerja. Pembayaran kali ini lumayan besar, cukup dibagi dua untuk membayar kuliah mereka semester akhir ini yang belum sempat  terbayar.

Yup! Keduanya adalah seorang mahasiswa di salah satu kampus di Korea, saat ini mereka tengah menghadapi semester akhir yang artinya saatnya disibukkan dengan pembuatan skripsi sebagai jalan akhir untuk mereka lulus tahun ini dan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak lagi. Keduanya juga memilih jurusan berbeda, Kyuhyun masuk jurusan Seni, sedangan Je Wo masuk jurusan Pendidikan. Walaupun begitu keduanya tidak pernah terlihat tidak bersama, semua isi kampus sudah tahu jika antara Cho Kyuhyun dan Shin Je Wo memiliki hubungan yang istimewa, mereka tidak terpisahkan.

Seperti biasa, malam ini kembali Je Wo yang memainkan gitar dan Kyuhyun yang akan bernyanyi. Karena jujur saja, Kyuhyun memiliki suara yang sangat bagus untuk didengarkan. Para pengunjung bersikap sangat responsip pada penampilan mereka, semuanya menikmati dan ikut bernyanyi bersama. Dan hanya Je Wo yang tahu seberapa besar keninginan pria itu menjadi seorang penyanyi dan mendengarkan suaranya tidak hanya untuk pengunjung café, tapi untuk semua orang. Tapi entah apa alasannya Kyuhyun masih memendam impiannya seorang diri.

Tapi inilah kehidupan mereka, kehidupan yang selalu dibayangkan Je Wo, tertawa bersama Kyuhyun disampingnya, menikmati hidup dan berbagi apapun didalamnya. Ia kembali tersenyum dan semakin semangat memainkan gitarnya.

____000____

“Satu, dua, tiga…” dengan cermat Kyuhyun menghitung uang yang didapat mereka hari ini. “Ini untuk membayar kuliah kita, sisanya kita berkan pada omma.”

Je Wo mengangguk setuju dan menerima uang itu, sudah sejak dulu jika menyangkut dengan bayar-membayar Kyuhyun akan memercayakannya padanya. “Aku lapar, Kyu…” Je Wo meminta dengan wajah memelas, sejak tiga jam lalu saat mereka tampil, Je Wo hanya memakan beberapa cemilan dan minuman. Sekarang perutnya sudah tidak sabar untuk segera diisi dengan makanan berat. Apa lagi hari ini mereka mendapatkan uang lumayan banyak. Jadi Je Wo tidak sedikitpun ragu untuk meminta Kyuhyun meneraktirnya.

“Baiklah, ayo.” Kyuhyun bangkit dan mengulurkan tangannya untuk digandeng Je Wo. Gitar sudah ada di gendongan Kyuhyun. Tanpa ragu Je Wo menggenggamnya. “Kau ingin makan apa? Steak? Pasta? Apapun yang kau bayangkan kita akan mencarinya.”

Je Wo mengangguk antusias menjawab Kyuhyun.

Merka berjalan bergandengan tangan menelusuri jalanan di tengah malam dengan udara yang mulai mendingin. Tidak sampai setengah jam mereka telah tiba di sebuah kedai ramen yang masih lumayan ramai walau malam sudah semakin gelap. Mereka memilih tempat disudut kedai,  satu-satunya tempat yang masih kosong disana.

“Kau yakin  tidak ingin makan di restoran? Jarang-jarang kita bisa melakukannya. Dan kau akan melewatkannya begitu saja?” tanya Kyuhyun panjang lebar saat mereka baru saja duduk.

Je Wo tersenyum dan mengangguk mantap. “Perutku tidak cocok makan makanan kelas tinggi seperti itu. Lebih baik sisa uangnya kita simpat untuk keperluan lain.” Katanya bijak.

Kyuhyun mengulurkan tangannya dan mengelus pipi lembut Je Wo. “Kau memang calon istri yang sangat pengertian, sayang…” perkataan Kyuhyun sontang membuat wajahnya memerah malu. Ia tepis tangan Kyuhyun dan mengalihkan perhatiannya melihat ke sekitar. Sementara Kyuhyun tertawa melihat Je Wo.

 Tanpa sengaja, mata Je Wo menangkap selebaran yang tertempel didinding kedai, ia bangkit dari duduknya dan mengambil selebaran itu. Je Wo membacanya setelah kembali duduk dikursinya. Matanya dengan jeli membaca setiap kata yang tertera di sana.

‘GUNAKAN BAKAT DAN KEBERUNTUNGANMU UNTUK MENJADI BINTANG SELANJUTNYA’

Audisi ini diadakan dari 01 Januari 2015 s/d 31 Januari 2015

Pukul : 8am s/d 9pm

Tempat : Gedung KMB Lantai 7

“Kita harus mengikutinya Kyu!” pekik Je Wo tiba-tiba.

Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya. Tak lama pesanan ramen mereka datang, setelah mengucapkan terimakasih, Je Wo kembali menarik perhatian Kyuhyun yang sudah menikmati ramennya. “Kau mau, kan?”

Kyuhyun tidak terlalu mendengarkan ucapan Je Wo, ia masih disibukkan oleh ramen yang entah mengapa terasa sangat enak malam ini. Lagi pula dia terlalu malas untuk ikut serta didalam ajang pencarian bakat seperti itu.

Tak mendapat respon dari Kyuhyun, Je Wo akhirnya menyerah untuk saat ini dan mulai menikmati ramennya setelah ia memasukan selebaran itu ke dalam tasnya.

____000____

Rupanya je Wo tidak mudah menyerah dalam soal membujuk. Setelah gagal beberapa kali, kali ini ia akan kembali berusaha merayu Kyuhyun untuk mengikuti audisi itu. Setelah mata kuliah mereka selesai Je Wo berniat untuk melancarkan aksinya saat makan siang di kantin.

Baru saja Kyuhyun mendaratkan bokongnya di kursi, Je Wo langsung duduk merapat pada Kyuhyun, mengambil tangannya dan memasang wajah semanis mungkin. “Cho Kyuhyun pacarnya yang tamna… hanya untuk kali ini saja. Ya ya ya! Aku janji ini akan jadi yang pertama dan terakhir kalinya.”

Kyuhyun membuang napas jengah dengan kelakuan Je Wo yang tidak bia dihentikan begitu saja. “Bagaimana jika salah satu diantara kita saja yang berhasil lolos? Kau mau kutinggal sendirian bersama omma dan yang lainnya di Stars House? Bernyanyi sendirian di café?” ancamnya.

Je Wo mencibir Kyuhyun dengan kepercayaan dirinya itu. “Jiku pun hanya satu yang bisa lolos. Aku yakin itu adalah aku, karena aku hebat memainkan gitar dan suarakupun lumayan bagus. Jadi kau jangan terlalu percaya diri!”

Kyuhyun tertawa melihat tingkah kekanakan Je Wo, tapi ia masih ingin menggodanya. “Lihat aku!” pintanya dan langsung dituruti Je Wo. “Aku sudah di anugrahi wajah seorang idola, kau tidak bisa mengingkari itu Shin Je Wo.”

Mau tak mau Je Wo menyetujuinya, selain memiliki suara emas Kyuhyun memang memiliki wajah yang sangat tampan, jarang ada yang memiliki bentuk wajah seperti dirinya, ditambah lagi tinggi badannya yang hampir 180 cm. Kyuhyun memang dilahirkan untuk menjadi idola. Contohnya adalah para gadis di kampus mereka, sebagian besar menggilai Kyuhyun, hanya karena ada Je Wo di samping dan di hatinya, gadis-gadis itu mengendurkan niatnya untuk menarik perhatian Kyuhyun.

“Jadi bagaimana?” Je Wo menatap Kyuhyun penuh harap.

Kyuhyun tidak langsung menjawab, percuma saja jika ia kembali menolak, Je Wo tidak akan menyerah semudah itu. “Baiklah… Kita akan mengikutinya. Tapi dengan syarat,  jika hanya satu dari kita yang lolos, maka kesepakatan batal. Kita tidak akan mengikutinya, mengerti?!”

Je Wo mengangguk menyetujui. Ia kemudian tersenyum lebar, “Kau memang tidak bisa jauh-jauh dariku, kan?”

Kyuhyun menjawabnya dengan tawanya yang menjengkelkan, yang langsung mendapat serangan cubitan dari Je Wo. Mereka kembali tertawa bersama dan mendapat tatapan iri dari sekelilingnya.

Je Wo tau ini adalah tiket emas yang diberikan Tuhan untuk Kyuhyun, karena entah kenapa Je Wo sangat yakin setelah ini semuanya akan berubah.

___000___

Seusai dengan perjanjian mereka, sore itu mereka mendatangi gedung KMB dan langsung menuju lantai tujuh, tempat audisi diadakan. Mereka mendapatkan nomor gilir berurutan, tinggal lima nomer sebelum mereka masuk. Kyuhyun tampak santai dan tidak terlalu ambil pusing dengan semua ini, berbeda dengan Je Wo yang mengalami kegugupan sama seperti peserta yang lainnya.

Melihat kegugupan Je Wo, Kyuhyun meraih tangan gadis itu dan menggenggamnya lembut, memberi ketenangan melalui sentuhannya. Je Wo menoleh padanya dan mendapati tatapan lembut yang Kyuhyun berikan.

“Jangan gugup. Semuanya akan berjalan dengan mudah.” Gumam Kyuhyun lalu dia tersenyum menenangkan.

Je Wo mengangguk lambat. Ajaibnya, rasa gugup itu mulai berkurang.

Setelah menunggu tiga puluh menit akhirnya panggilan nomer merekapun terdengar, Kyuhyun mendapat giliran pertama dan Je Wo setelahnya. Terlihat dari ekspresi wajah para juri, sepertinya Kyuhyun mendapat nilai tambahan untuk penampilannya. Setelah memperkenalkan diri Kyuhyun mulai bernyanyi.

Je Wo tersenyum mendengarkan suara Kyuhyun yang memiliki aura ketenangan yang selalu dirasakannya ketika mendengar suaranya, sepertinya bukan hanya Je Wo yang terbawa suasana, hampir seisi ruangan memberikan perhatiannya pada Kyuhyun. Entah mengapa Je Wo merasakan jantungnya berdebar berkali-kali lipat, ada perasaan aneh yang tiba-tiba menyusup dalam hatinya. Entahlah, perasaan ini tidak pernah dirasakannya sebelumnya.

Kyuhyun menyelesaikan nyanyiannya dan mendapat tepuk tangan meriah sebagai penghargaannya, para juri tampak puas dengan yang didapatkannya. Sekarang giliran Je Wo. Kakinya sedikit gemetar saat melangkah dan berdiri di depan para juri, sama seperti yang lain, ia memperkenalkan diri. Setelahnya ia mengambil napas panjang sebelum jemari lentiknya memetik senar gitar yang sengaja dibawanya.

Ekspresi wajah juri tidak seperti saat mendengar Kyuhyun bernyanyi dan ini sedikit membuat Je Wo kecewa. Tapi ia tidak ingin menunjukkannya di depan Kyuhyun.

Setelah mendapat pemberitahuan bahwa pengumuman akan diberikan melalui surat yang akan di kirim ke kediaman masing-masing, semua peserta pulang dengan wajah bermacam-macam. Begitu juga dengan Kyuhyun dan Je Wo dengan isi kepala mereka masing-masing.

____000____

Tiga Februari adalah tanggal yang sudah diberi lingkaran merah oleh Je Wo. Kyuhyun tidak tahu jika ia, Minji dan semua anak-anak panti telah menyiapkan kejutan untuk ulang tahunnya kali ini. Tidak ada yang istimewa, Omma hanya membuatkan kue dan yang lainnya membantu meniup balon yang sudah disediakan oleh Je Wo.

Kebahagiaan masih setia menghiasi diwajah cantiknya. Tidak jarang lelucon yang dikeluarkannya membuat seisi rumah tertawa bersamanya. Sedangkan sang target masih berada di kampus karena masih ada urusan dengan dosen pembimbingnya dan hal itu semakin memudahkan rencana Je Wo.

Je Wo meninggalkan anak-anak dan bergabung bersama Minji. “Omma, apa menurutmu Kyuhyun akan senang mendapati kejutan ini?”

Minji tersenyum mentap wanita yang sudah seperti anak kandungnya sendiri itu. “Apapun yang kau berikan untuknya dia pasti akan senang, sayang…” Perkataan Minji berhasil membuat wajahnya memerah seketika.

Minji tahu tanpa harus bertanya jika diantara kedua anaknya ini ada ikatan lebih dari tali persaudaraan dan Minji senang karena telah memastikan anak-anak yang ia cintai mendapatkan seseorang yang sangat baik disampingnya. Ia bahagia memiliki keduanya.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya tepat pukul tujuh malam, Kyuhyun tiba di rumah. Begitu pintu terbuka dan kakinya melangkah masuk, ia langsung disambut dengan suara trompet dan nyanyian…

Saengil cukha hamnida… Saengil cukha hamnida

Saranghaneun Uri Kyuhyun

Saengil cukha hamnida…

Semuanya serempak bertepuk tangan, Kyuhyun tak mampu menahan senyumnya, ia tidak menyangka jika keluarganya masih mengingat hari dimana ia dilahirkan. Dan disana, wanita itu berdiri membawa kue yang diatasnya dihiari lilin-lilin, menatap penuh rasa sayang pada dirinya, wanita yang sudah menjadi sumber kehidupan baginya.

Dengan senyum lebar Je Wo melangkah mendekati Kyuhyun “Pejamkan matamu, make a wish dan tiup lilinya!” Titah Je Wo

Kyuhyun tertawa pelan dan menuruti permintaan Je Wo.

Aku meminta kebahagian ini akan selamanya sampai napas terakhirku kau ambil Tuhan.

Kyuhyun membuka matanya dan langsung meniup lilin di depannya. Suara tepuk tangan dan trompet kembali terdengar dari orang-orang yang dicintainya. Ia bahagia dan sangat berterima kasih pada Tuhan.

Semuanya sudah duduk melingkar di ruang keluarga, sengaja siang tadi semuanya bekerja sama untuk memindahkan beberapa barang agar ruangan terasa lebih luas. Tidak ada yang meminta, tapi mereka menyiapkan sendiri kadonya untuk diberikan pada Kyuhyun.

“Hyung! Kau harus menjaganya dengan baik, aku membuatnya dengan sangat hati-hati!” Jebum, laki-laki yang kini berusia 15 tahun itu yang pertama kali memberikan sebuah kado.

“Aku pasti menjaganya… Gomawo, Jebum.”

Dan berlanjut pada anak-anak yang lainnya…

“Aku harap ketika aku besar nanti, aku bisa menikah denganmu, Oppa… jadi kuberikan cincin ini untukmu!” Semua orang tertawa mendengar penuturan Yemi, gadis kecil berusia 5 tahun itu memang sangat mengagumi Kyuhyun.

Tiba saatnya Minji memberikan hadiahnya. “Aku masih ingat saat pertama kali melihat wajah ini, begitu damai terlelap dalam tidurnya, saat itu aku yakin anak ini akan menjadi anak yang hebat nantinya dan perkataanku perlahan mulai terbukti. Kau tumbuh menjadi pria yang sangat tampan, di karuniai bakat dalam dirimu, dan kau penuh tanggung jawab. Aku senang bisa menjadi bagian dari hidupmu, Cho Kyuhyun, aku bangga padamu.” Semuanya terdiam mendengarkan ucapan Minji, bahkan Je Wo sudah mulai berkaca-kaca. “Aku tidak memberikan hal yang istimewa, tapi aku membuatnya dengan tangan tuaku, dan kuharap kau menyukainya.”

Kyuhyun menerima kotak berukuran sedang dari Minji, ia tak langsung membukanya, ia lebih memilih memluk wanita tua itu dengan perasaan membuncah penuh keharuan “Terima kasih karena tidak membuangku seperti mereka, Omma…”

Setelah itu Kyuhyun perlahan muai membuka kotak itu, diambilnya sebuah sweter rajutan berwarna krem yang ia rasa akan sesuai dengan ukuran tubuhnya. “Akan kusimpan sampai kapanmu.” Janjinya tenang.

Sekarang giliran Je Wo yang memberikan hadiahnya. Dengan senyum lebar ia memberikan sebuah kotak berukuran kecil pada Kyuhyun. “Apa ini?” Kyuhyun menggoyangkan kotak itu dan terdengar suata gemeletuk kecil. Dengan gesit ia membuka bungkusan kecil itu dan mendapati sebuah gelang anyaman berbandul gitar kecil berwarna perak, sederhana namun sangat indah.

Segera dipakainya gelang itu dipergelangan tangan kirinya. Terlihat sangat pas dan sesuai. Kyuhyun tersenyum menatap Je Wo penuh terimakasih. “Gomawo, Shin Je Wo…”

Setelah selesai acara pemberian kado, saatnya mereka menikmati makanan yang sudah disediakan Minji sejak tadi siang. Kebahagiaan tampak menyelimuti keluarga besar itu, canda dan tawa silih berganti menghangatkan susanan kebersamaan mereka.

“Ekhm.” Suara dehaman Kyuhyun meminta perhatian semua orang padanya. “Karena hari ini semuanya sudah bersusah payah mempersiapkan semua ini untukku. Aku juga ingin mempersembahkan sesuatu untuk kalian.” Kyuhyun pergi kedalam kamarnya.

Semuanya menunggu apa yang akan dilakukan oleh pria tampan itu. Kyuhyun kembali dengan sebuah gitar yang tidak asing lagi bagi mereka, tapi diantara semuanya Je Wolah yang paling penasaran, dia tahu Kyuhyun bisa memainkan gitar tapi pria itu selalu sulit untuk menghafal not, jadi untuk apa?

Ia memjamkan mata sebelum jemarinya memetik senar gitar yang kemudian menjadi sebuah irama yang indah.

What would I do without your smart mouth

Drawing me in, and you kicking me out

Got my head spinning, no kidding

I can’t pin you down

What’s going on in that beautiful mind

I’m on your magical mystery ride

And I’m so dizzy

Don’t know what hit me

But I’ll be alright

My head’s underwater

But I’m breathing fine

You’re crazy and I’m out of my mind

Cause all of me

Loves all of you

Love your curves and all your edges

All your perfect imperfections

Give your all to me

I’ll give my all to you

You’re my end and my beginning

Even when I lose I’m winning

Cause I give you all of me

And you give me all of you, oh

How many times do I have to tell you

Even when you’re crying you’re beautiful too

The world is beating you down

I’m around through every mood

You’re my downfall, you’re my muse

My worst distraction, my rhythm and blues

I can’t stop singing,

It’s ringing in my head for you

Bait demi bait nyanyian itu terdengar merdu di telinga semua orang. Semuanya menghayati, menikmati dan meresapi setiap alunan yang dimainkan Kyuhyun. berbeda dengan yang lain, Je Wo justru takjub pada permainan Kyuhyun, ia tidak tahu jika Kyuhyun begitu mahir memainkan gitarnya, bahkan tidak sedikitpun nada yang dimainkannya salah. Berbeda jika mereka tengah bernyanyi bersama, bahkan pria itu kerap kali mengelak jika dipinta untuk memanikan gitar Aku tidak bisa bermain gitar, bodoh. Selalu kalimat itulah yang di ucapkannya.

Berbeda dengan sekarang, selain permainan yang luar biasa, Kyuhyun menyanyikan lagu itu dengan penuh perasaan seolah ingin menyampaikan sesuatu pada seseorang yang berada di ruangan ini. Tanpa diberitahupun semua orang tahu siapa orang itu. Shin Je Wo, wanita cantik itu bahkan sudah tersipu malu ditempatnya, mata itu bahkan terlihat tidak mengedip menatap Kyuhyun yang begitu terlihat luar biasa hebatnya.

My head’s underwater

But I’m breathing fine

You’re crazy and I’m out of my mind

Cause all of me

Loves all of you

Love your curves and all your edges

All your perfect imperfections

Give your all to me

I’ll give my all to you

You’re my end and my beginning

Even when I lose I’m winning

Cause I give you all of me

And you give me all of you, oh

Cards on the table, we’re both showing hearts

Risking it all, though it’s hard

Cause all of me

Loves all of you

Love your curves and all your edges

All your perfect imperfections

Give your all to me

I’ll give my all to you

You’re my end and my beginning

Even when I lose I’m winning

Cause I give you all of me

And you give me all of you, oh

I give you all of me

 And you give me all of you, oh

Kyuhyun mengakhiri lagunya dan mata itu langsung mencari mata pemilik hatinya. Tanpa melepaskan tatapnnya, Kyuhyun bangkit dari duduknya, ia meletakkan gitar bersandar pada kursi kemudian pria itu berjalan lurus ke tempat Je Wo duduk. Yang dituju hanya bisa menhan napas menunggu apa yang akan dilakukan pria ini. Yang lainpun ikut penasaran dengan apa yang akan terjadi.

Saat Kyuhyun sudah berdiri tepat dihadapan je Wo pria itu menulurkan tangannya, tanpa ada keraguan Je Wo maraih tangan Kyuhyun dan ikut berdiri di depannya, mata mereka masih saling bertatapan.

“Aku tahu kau tidak bodoh untuk mengartikan lagu yang baru saja aku mainkan. Tapi kau pasti tetap tidak mengerti maksudku menanyikan lagu itu. Jadi begini, Aku sudah mengenalmu hampir seumur hidupku, rasanya tidak pantas jika di tengah jalan nanti aku ataupun kau mulai berpaling pada yang lain, jadi sebelum hal itu terjadi.” Tiba-tiba Kyuhyun merogoh sesuatu dalam kantong celananya dan berjongkok di hadapan Je Wo, membuka kotak kecil berisi cincin cantik di dalamnya. Semua orang menahan napas termasuk Je Wo yang masih kaku di tempatnya.

“Aku Cho Kyuhyun dengan sepenuh hati dan jiwaku meminta padamu. Shin Je Wo… manikahlah denganku dan menghabiskan sisa hidupmu denganku.”

Park Minji sudah menangis bahagia melahita kedua manusia saling mencintai itu akhirnya menemukan jalan mereka.

Je Wo menatap Kyuhyun dalam, mencari ketulusan dalam kalimatnya. Tapi seperti biasanya, apapun yang diberikan dan dikatakan Kyuhyun padanya selalu saja tulus tanpa cela. Untuk itu, bibirnya mulai tersenyum tipis. Kedua matanya sedikit berkaca-kaca.

Dengan anggukan mantap Je Wo menjawab pertanyaan Kyuhyun. “Ya. Aku mau menikah denganmu, Cho Kyuhyun.” suara riuh penghuni Stars House langsung memenuhi ruangan. Air mata Je Wo akhirnya menetes, tentu saja karena rasa bahagia yang begitu besar.

Dengan perasaan lega Kyuhyun memasangkan cincin dengan hiasan batu kecil ditengahnya pada Je Wo, ia mengambil tangan itu dan menciumnya penuh perasaan. Ia bangun dari jongkoknya dan membawa Je Wo dalam pelukannya. “Gomawo… aku berjanji akan membuat senyum di wajahmu tak hilang sedetikpun. Aku akan membuatmu bahagia, sayang…” Janji itu terucap bagaikan doa dari bibirnya.

____000____

Pernikahan itu terjadi begitu saja, begitu sederhana namun penuh dengan kebahagiaan di dalamnya. Semuanya di laksanakan di Stars House, hanya sahabat dekat yang mereka undang. Nuansa putih mendominasi acara ini sesuai dengan keinginan Je Wo.

Park Yuri, anak dari Park minji yang tengah bekerja di luar kota pun turut hadir merayakan kebahagiaan mereka. Tidak ada yang lebih membahagiakan lagi dari dua orang yang dipersatukan cintanya di mata Tuhan dan berjanji akan menjaga satu sama lain yang akan terus dilakukan oleh Je Wo dan Kyuhyun.

Malam harinya setelah selesai berkemas untuk acara besok yang sudah dipersiapkan Kyuhyun, semuanya sudah tampak kelelahan karana terlalu banyak kebahagiaan yang mereka dapatkan hari ini. Penghuni Stars House pun sudah masuk kekamar masing-masing dan beristirahat. Begitu juga dengan Kyuhyun dan Je Wo, hanya saja kali ini bebeda. Biasanya mereka akan masuk dalam kamar yang berbeda, tapi kali ini mereka masuk kedalam kamar yang sama, yaitu kamar Je Wo yang sudah di hias dengan sedemikian rupa oleh Omma dan Yuri.

Setelah membersihkan diri dari keringat yang menempel, kedua insan itu masih duduk dengan jantung beregup kencang.  Terutama Je Wo yang menunggu detik-detik dirinya sebagai seorang gadis akan berakhir malam ini.

“Cho Je Wo…”

Je Wo yang sedang berbaring dan menatap langit-langit kamarnya tersentak ketika mendengar panggilan Kyuhyun untuknya. Entah sejak kapan Kyuhyun sudah berbaring disampingnya, menatapnya dengan tatapan menggoda.

“Apa? Kau tadi memanggilku apa?” tanya Je Wo.

“Cho Je Wo. Kenapa?” ulang Kyuhyun.

Je Wo menggeleng pelan dengan wajah meringis. “Aku tahu sekarang aku adalah istrimu dan banyak orang menggunakan nama suaminya setelah menikah. Tapi… untukku boleh terkecuali, tidak?”

Dahi Kyuhyun berkerut. Dimiringkannya tubuhnya sambil menyanggah kepala dengan sebelah tangannya. “Kau tidak mau?”

Je Wo menggeleng cepat.

“Ya, mana bisa begitu.”

“Kenapa tidak bisa?” tanya Je Wo kembali dengan memasang wajah polosnya.

Kyuhyun menggeram tertahan.

“Ayolah… aneh sekali kedengarannya jika semua orang akan memanggilku Cho Je Wo. Nama Shin Je Wo saja sudah sedikit tidak keren, ditambah lagi dengan Cho Je Wo.”

“Karena itu artinya kau sudah menikah denganku!”

“Tanpa memakai namamu semua orang yang mengenal kita juga tahu kalau aku istrimu. Sudah, aku tetap tidak mau ada yang memanggilku dengan nama Cho Je Wo.”

Kyuhyun menggigit bibir bawahnya geram. Bukankah seharusnya pengantin baru akan terlihat sangat mesra dimalam pertama mereka? Lalu mengapa dia dan gadis ini tidak ada mesra-mesranya sedikitpun.

Bahkan mereka memperdebatkan hal yang terlalu sepela untuk diperdebatkan.

Kyuhyun menghela napasnya, berusaha bersabar. “Baiklah, kita lupakan saja tentang nama bodoh dan sialan itu.” Geramnya tertahan. “Karena ada hal yang harus kita lakukan malam ini.”

Je Wo mengernyitkan dahinya. “Apa?”

Sudut bibir Kyuhyun terangkat perlahan hingga membentuk seringaian yang mengerikan dimata Je Wo. Gadis itu tersentak ketika tahu hal apa yang dimaksud suaminya. Je Wo mulai tersenyum kaku, tubuhnya bergerak mundur perlahan tapi Kyuhyun segera menahannya dan bahkan kini dia suda berhasil menindih tubuh istrinya.

“Mau kemana, hm?”

“To-toilet.”

“Jangan mencoba melarikan diri dariku, sayang…” jemari Kyuhyun merambat dilekukan leher Je Wo hingga gadis itu memejamkan matanya kuat-kuat. Kyuhyun memandangi wajah Je Wo yang menyiratkan kecemasan. “Hei…” panggilnya lembut.

Je Wo membuka matanya lagi dengan cara perlahan.

“Kau takut atau gugup?” tanya Kyuhyun.

“Keduanya.” Jawab Je Wo pelan.

“Kenapa?”

Kepala gadis itu menggeleng pelan. “Tidak tahu. Mungkin karena ini pertama kalinya…”

Kyuhyun tersenyum kecil, kemudian mengecup lama dahi Je Wo hingga gadis itu memejamkan matanya lagi. “Ini juga pertama kalinya bagiku. Tapi kenapa aku tidak gugup atau takut, ya? Aku malah sangat bersemangat.”

Je Wo mendengus pelan. “Kau kan memang mesum.”

“Benarkah? Kalau begitu mari kita lihat sebesar apa kemesumanku.”

Kyuhyun mengecup-ngecup singkat bibir Je Wo yang tertawa geli setelah mendengar perkataan Kyuhyun. Dia sengaja melakukan itu agar Je Wo lebih rileks dan melalui malam panjang ini tanpa rasa gugup ataupun takut.

____000____

“Kita pakai yang ini saja.” Sedikit merajuk Kyuhyun menunjukkan gembok yang dibelinya.

Je Wo menggeleng tegas. “Itu terlalu besar dan bentuknya sangat kuno.” Memang benar, gembok yang dibeli Kyuhyun memiliki ukuran kurang lebih 15 cm dan bentuk kotak sedang runcing di masing-masing ujung, belum lagi warnanya hitam. Sangat tidak memarik.

“Kau lihat betapa banyaknya gembok yang menggantung disini? Kalau kita menggunakan gembok pilihanmu pasti akan tertimpa dan sulit ditemukan nantinya.” Bantah Kyuhyun.

Je Wo memang membawa gembok yang hanya berdiameter kurang dari 10 cm, berbentuk lingkaran dan berwarna hijau teduh.

“Tapi gembok ini memiliki arti, bodoh! Penjual itu bilang bentuk lingkaran yang tidak memiliki ujung adalah sebagai doa jika cinta kitapun tak berujung nantinya.” Dengan wajah berbinar Je Wo memberi penjelasan.

Kyuhyun mencibir kecil. “Semua pedagang juga mengatakan hal yang sama…”

“Aku tidak peduli, pokoknya kita tetap memasang gembok ini!” Kata Je Wo keras kepala. “Atau tidak akan memberikannya padamu.” Dengan wajah memerah Je Wo meyebutkan ancamnnya.

Kyuhyun tertawa melihat tingkah Je Wo yang sama seperti anak keci, dia tahu pasti apa yang dimaksudakan oleh istrinya itu. Akhirnyapun ia mengalah. “Baik, kita pakai gembok cinta tak berujungmu itu. Tapi…” Kyuhyun memberinya seringai penuh arti. “Aku ingin kau menciumku disini, sekarang juga!”

Wajah Je Wo memerah tanpa bisa dikontrol, sedangkan pria itu tersenyum penuh kemenangan. “Aku tidak akan memaksa, keputusan ada ditanganmu, Shin Je Wo.”

Je Wo bergerak gelisah, ia tidak mungkin menyerah begitu saja. Tapi ini tempat umum, akan sangat memalukan apalagi dia yang harus memulainya dulu. Ditatapnya laki-laki itu dengan mata tajamnya. Je Wo memejamkan matanya dan menarik napas panjang. “Baiklah, tapi kau harus tutup matamu.” Karena akan sangat memalukan jika Kyuhyun melihatnya.

Senyum kemenangan itu semakin lebar. Kyuhyun menutup matanya dan menunggu kapan bibir manis itu menyentuh bibirnya.

Kyuhyun sudah menutup matanya, Je Wo tersenyum kecil melihat cara pria itu menutup mata sambil tersenyum senang. Perlahan dia mendekati wajah Kyuhyun, lalu menempelkan bibirnya selama lima detik.

Baru JeWo akan menarik kembali wajahnya, ada tangan lain yang menekan tengkuknya dan menekan bibirnya lebih dalam pada Kyuhyun, matanya terbelalak kaget, lain lagi dengan Kyuhyun yang sudah membuka matanya dan menatap Je Wo dengan kemenangan telak dan ia pun mulai memperdalam ciumannya.

Mulanya Je Wo menepuk-nepuk dada Kyuhyun dengan telapak tangannya. Tapi semakin lama ciuman pria itu semakin memabukkan hingga pukulannya mulai berhenti, digantikan remasan lembut dikerah kemeja Kyuhyun. Dia mulai menikmati apa yang suaminya lakukan. Tidak peduli jika saat ini orang-orang sedang memerhatikan mereka.

Disanalah mereka akhirnya, setelah seharian penuh berkencan, jalan kesana kemari, sesuai dengan apa yang direncanakan Cho Kyuhyun untuk terus membuat Je Wo tersenyum bahagia. Dan pasangan suami istri itu pun berakhir di Namsan Tower menggantungkan gembok cinta mereka sama seperti pasangan muda lainnya.

____000____

Setelah tiga minggu pernikahan, kehidupan mereka kembali seperti semula, sibuk dengan pembuatan skripsi dan melakukan pertunjukan di café seperti biasanya, tapi entah efek baru menikah atau apa, mereka tampak lebih mesra dari biasanya. Kyuhyun tidak segan memeluk Je Wo bahkan mencium wanita itu di depan umum sekalipun. Seperti saat ini, saat mereka tengah mengerjakan bahan skripsi di perpustakaan kampus, tidak seperti Je Wo yang serius dengan laptopnya, Kyuhyun justru lebih serius memandangi wajah istrinya itu.

Je Wo senang mendapat perlakuan semanis itu, tapi jika terus seperti ini kapan mereka akan menyelesaikan tugas akhir mereka. “Konsentrasilah Cho Kyuhyun… lusa kita harus konsultasi dengan pembimbing masing-masing. Aku tidak mau jika sidang kita di tunda nantinya.”

Bukannya menyesal, pria itu justru semakin menjadi dan mulai mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Je Wo dari samping, tanpa aba-aba didaratkannya kecupan ringan di bibir merah istrinya. “Oke aku sudah mengisi ulang bateraiku!” katanya dengan senyuman lebar dan mulai kembali fokus pada apa yang telah ia tinggalkan sebelumnya.

“YA, CHO KYUHYUN!!!”

“Sssttttt!”

____000____

Angin yang berhembus sejuk di sore hari membuat semu orang tidak rela menginggalkan waktu bersantai mereka. Begitu juga Kyuhyun dan Je Wo yang tengah berteduh di bawah pohon rindang. Je Wo dengan gitar kesayangannya mencoba menciptakan melodi baru dan Kyuhyun dengan mata terpejam tampak damai bersandar dibadan pohon dibelakangnya.

Keduanya masih sibuk dengan kegiatan masing-masing sampai suara Jaebum menghentikan keduanya. “Noona… Hyung… ada surat untuk kalian!” Katanya masih terengah.

Je Wo dan Kyuhyun saling pandang namun mengikuti Jaebum masuk kedalam rumah. Disana sudah ada seorang petugas pengiriman, setelah memberikan tanda terimanaya. Je Wo segera membuka sebuah amplop putih berukuran besar yang ternyata berisi sebuah surat, dengan teliti Je Wo membacanya.

Selamat pada peserta bernama Cho Kyuhyun karena sudah memenuhi syaarat kami untuk menjadi Trainee diperusahaan kami. Anda akan segera menandatangani kontrak kerja bersama perusahaan kami di KMB. Kami tunggu kehadiran anda untuk membicarakan rencana selanjutnya. Terima kasih.

Mata Je Wo berbinar gembira, matanya langsung mencari pria itu dan saat menemukannya ia sekara meloncat dalam pelukannya. “Cukhae… Cukhae… Cukhae… Cho Kyuhyun! Kau akan menjadi seorang bintang!”

Kyuhyun tak langsung paham untuk apa ucapan selamat itu. Diraihnya surat di tangan Je Wo dan mulai membacanya. Tidak ada ekspresi lain, wajahnya tidak berubah sama sekali, bahkan rasa terkejutpun tidak ada di wajahnya.

“Aku tidak akan menerima tawaran mereka.” Kyuhyun menggumam pelan.

“Kenapa?” Je Wo langsung melepaskan pelukannya dan menatap Kyuhyun penuh kebingungan.

“Bukankah sudah kusebutkan syarat kita mengikuti audisi itu? Kita akan berhenti jika hanya salah satu dari kita yang berhasil masuk. Jadi tidak ada yang perlu di perdebatkan.” Kyuhyun langsung meninggalkan Je Wo dan yang lainnya masuk kedalam kamar.

Je Wo mengikuti langkah pria itu masuk kedalam kamar mereka, dilihatnya Kyuhyun tengah berdiri menghadap keluar jendela kamar mereka. Je Wo mendekat dan langsung memeluk pria itu dari belakang.

“Bukankah ini adalah impianmu? Aku tidak masalah jika kau menerima kesepakatan itu, lagi pula aku akan menjadi penggemar nomer satumu.”

Kyuhyun melepaskan tangan Je Wo dan berbaling mentap wajah istrinya. “Aku tidak bisa bohong jika aku juga senang mendapat surat itu, tapi saat namamu tidak berada di dalamnya, itu sama saja seperti aku mendapatkan kotak besar namun tidak ada isinya.” Kyuhyun tersenyum mengusap kepala Je Wo. “Lagipula impianku adalah saat kau juga ada di dalamnya bersamaku. Jadi, Shin Je Wo jangan terlalu di pikirkan masalah yang satu itu. Dan lagi kau tidak mungkin bernyanyi di café seorang diri, semua orang tau suaramu tidak sebagus aku. Jadi jangan harap mengambil posisiku, mengerti?”

Je Wo mendesis mendengar ejekan Kyuhyun, tapi akhirnya ia bisa tersenyum bersama pria itu.  Je Wo kembali memeluk tubuh itu dengan penuh sayang. Ia tidak ingin kehilangan pria ini untuk selamanya.

____000____

Namun rencana tinggallah rencana, Park Minji yang diusianya sudah semakin tua mulai sakit-sakitan, awalnya hanya merasa kelelahan dan cukup dengan istirahat berharap kesehatannya bisa pulih kembali. Tapi siang itu Minji jatuh pingsan saat sedang menyiram tanaman dihalaman rumah dan segera dilarikan kerumah sakit terdekat.

Siapa sangka selama ini Park Minji memiliki tumor di kepala yang baru di ketahuinya, bahkan tumor yang dideritanya sudah hampir menyebar luas, jika tidak segera dilakukan operasi hanya tuhan yang tau apa yang selanjutnya akan terjadi. Seisi penghuni Stars House mulai panik, darimana mereka mendapatkan biaya untuk operasi Minji yang pasti memakan banyak biaya. Hasil tabungan Yuri dari hasil kerjanya bahkan tidak cukup untuk biaya perawatannya.

Sampai akhirnya Je Wo ingat tawaran yang diajukan oleh perusahaan KMB, hanya itulah satu-satunya harapan mereka.

“Cho Kyuhyun…”

“Ya?”

Ada keraguan saat ia ingin membicarakan masalah tawaran itu dan Kyuhyun bisa melihatnya. “Ada apa, sayang?”

“Hm… apa tidak sebaiknya kau terima saja tawaran dari KMB. Siapa tahu mereka bisa membantu kita meminjamkan uang unntuk operasi Omma.”

Kyuhyun tidak menjawab, sebenarnya ia juga sempat berfikir ke sarah sana, tapi itu sama saja dengan melanggar ucapannya sendiri. “Aku tidak tahu.”

Je Wo mendekat dan menggenggam tangan pria itu. “Aku tahu ini sangat berat untukmu, untukku juga, bahkan untuk kita semua. Tapi jika alasan kau tidak menerima tawaran itu adalah karena aku, kau tidak perlu khawatir, Cho Kyuhyun.. Aku tidak apa-apa.”

“Semuanya akan berbeda jika aku menerimanya. Aku mungkin tidak akan selalu ada untukmu saat kau membutuhkanku. Dunia itu sangat kejam, aku bahkan tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi nantinya. Dan yang terpenting aku tidak ingin kehilanganmu.” Ujar Kyuhyun dengan tatapan lirih.

Je Wo mengerti kegundahan hati Kyuhyun, tapi ia tidak ingin egois lagi dan ini untuk kebaikan semuanya. “Cho Kyuhyun, sumpah yang kuucapkan di pernikahan kita bukanlah main-main, aku akan tetap mendampingimu disaat duka maupun suka, aku akan setia berada di sampingmu, aku berani bersumpah karena aku memercayaimu, Cho Kyuhyun. Dan aku juga percaya kau akan melakukan hal yang sama untukku.”

Kyuhyun membawa Je Wo dalam pelukannya. “Aku beruntung memilimu, Shin Je Wo…”

Je Wo tersenyum kecil dalam pelukan itu. “Kita beruntung karena saling memiliki…”

____000____

Setelah mempersiapkan semuanya, Kyuhyun dan Je Wo mendatangi KMB untuk membicarakan kesepakatan mereka. Perwakilan perusahaan itu mulai menjelaskan prosedur kerja mereka, termasuk untuk merahasiakan identitas Kyuhyun dan statusnya yang sudah menikah. Dan sebagai kesepakatan awal pihak perusahaan mau memberikan pinjaman dalam jumlah tertentu yang diminta oleh Je Wo dan Kyuhyun.

Dengan keputusan yang mantap akhirnya kedua belah pihak itu menandatangi surat kobtrak yang sudah disepakati. Selang waktu seminggu Kyuhyun akan memulai masa pelatihannya dan itu artinya ia harus stay di KMB meninggalkan Je Wo dan Stars House, hal ini pun sudah di prediksi sebelumnya oleh Je Wo maupun Kyuhyun. Mereka akan menjalaninya bersama, Je Wo akan terus mendukung Kyuhyun dan Kyuhyun akan menjaga kepercayaan yang sudah diberikan Je Wo padanya. Tinggal waktu yang menetukan arah selanjutnya.

____000____

Setelah kesepakatan itu terjalin dan Kyuhyun mendapatkan uangnya, operasi Park Minji pun langsung dilakukan, namun tetap saja manusia hanya bisa berusaha sedangkan Tuhanlah yang menetukan semuanya. Hanya bertahan dua minggu setelah operasi Minji menghembuskan napas terakhirnya di rumah yang sudah ia anggap istananya. Walaupun kabut duka itu begitu menyelimuti, tapi pesan Minji yang mengatakan mereka harus tetap menghangatkan Stars House dengan tawa mereka, agar membuat mereka tidak terus larut dalam kesedihan.

Kyuhyun sudah memulai debutnya, antusiasme masyarakat sangat tidak terduga menyambut kehadiran bintang baru di tengah-tengah mereka. Kyuhyun akan membuktikan perkataan Minji bahwa akan hadir seorang bintang dari rumah mereka dan Kyuhyun akan membuat bangga Ibunya agar bisa terus tersenyum dalam peristirahatan terakhirnya.

Panggung itu sangat besar, penuh lampu-lampu berkelip, pengeras suara yang bisa mencapai sampai wilayah belakang penonton. Setelah 2 bulan penuh Kyuhyun menghabiskan waktunya untuk melakukan promosi dan tentu saja memperkenalkan pada dunia siapa dirinya. Sesuai dengan yang dijadwalkan, malam ini Kyuhyun akan menggelar konser perdananya. Begitu banyak yang antusias dengan konser ini, para penggemar baru Kyuhyun tak sabar untuk mendengarkan suara merdu sang idola lewat lagu-lagu yang akan dibawakannya nanti. Tiket sudah habis terjual, segala sesuatu tentang Kyuhyu pun entah itu T-shirt, poster atau apapun, sudah mulai banyak yang memperjual belikannya.

Semua lampu tiba-tiba mati dan digantikan oleh sinar laser berwarna biru yang menyapu seluruh ruangan. Para penonton berteriak girang saat tau inilah saatnya mereka melihat idola mereka. Je Wo berdiri di tengah-tengah mereka ikut berteriak bersama mereka. Ia melihat kesekitarnya, tidak hanya teriakan yang dikeluarkan oleh mereka, ia juga melihat ada beberapa dari mereka menangis terharu sebagai ungkapan bahagia mereka. Je Wo tidak bisa membendung air matanya, ia masih tidak percaya jika prianya akan menjadi seterkenal ini, begitu digilai dan dicintai. Ia bangga pada Kyuhyun, dunia yang selama ini jauh dari jangkauan mereka kini Kyuhyun tengah berada di dalamnya dan jadi bagiannya.

“Selamat malam semuanya!!!”

Sapaan Kyuhyun dibalas dengan teriakan para penonton.

 “Terima kasih karena sudah menyisihkan uang klian dan membeli tiketku, terima kasih untuk meluangkan waktu dan datang malam ini, terimakasih atas dukungan kalian padaku. Dunia ini sangat baru bagiku, tapi kalian begitu baik menyambut kedatanganku. Rasa terima kasih terbesarku tentu saja untuk seseorang yang sudah menemaniku dari aku yang bukan siapa-siapa sampai aku menjadi seseorang yang sudah di kenal banyak orang. Untuk orang itu, aku mencintaimu untuk selamanya!” sorak sorak kembali terdengar.

Musik mulai bermain, tak lama suara Kyuhyun mulai terdengar dan mendominasi semuanya. Perhatian kembali menjadi milik pria itu, termasuk Je Wo yang masih terdiam, terbius dengan ungkapan cintanya, walaupun namanya tidak disebutkan, tapi ia tahu orang itu adalah dia. Je Wo langsung memusatkan perhatiannya pada Kyuhyun, senyumnya tak hilang dari wajah cantik itu. Pria yang dulu selalu bernyanyi bersamanya kini ia bernyanyi seorang diri dengan penuh pesona diatas panggung megah itu. Kini Je Wo sudah membuktikan jika Stars House memang rumah bagi seorang bintang dan bintang itu tengah bersinar saat ini.

Omma, lihat putramu… dia berdiri disana, Omma… dia adalah seorang bintang…

____000____

Je Wo menunggu di ruangan Kyuhyun yang sengaja disediakan oleh staff. Kyuhyun berpesan sebelum konser selesai sebaiknya Je Wo menunggu di ruangannya, ia takut gadisnya itu terluka karena ikut berdesakan bersama para penggemarnya yang lain dan disinilah ia sekarang, duduk manis menunggu prianya datang.

 Sambil menunggu kedatangan Kyuhyun, Je Wo memainkan ponselnya, secara kebetulan ia membuka beberapa sosial media miliknya. Senyumnya tertarik begitu saja kala didapatinya beberapa respon positif orang-orang di dunia maya itu, sesekali ia membaca beberapa komentar para penggemar yang membuatnya semakin bangga pada prianya.

Suara pintu terbuka menghentikan kegiatan Je Wo, senyumnya semakin lebar kala mata itu kembali melihat wajah yang sudah hampir satu bulan ini tidak dilihatnya. Selama masa promosi Kyuhyun memang melakukan perjalanan ke beberapa tempat bahkan luar kota.

Sama seperti Je Wo, kerinduan yang di simpan Kyuhyun selama ini tumpah sudah saat matanya kembali berjumpa dengan wajah yang sangat dicintainya itu. Tak ada niatan untuk menahan diri, Kyuhyun langsung menerjang Je Wo dan langsung menciumnya penuh-penuh dibibirnya. Ciuman yang mengisyaratkan betapa kerinduan itu menyiksa mereka. Ciuman itu begitu lembut dan hangat.

Perlahan Kyuhyun melepaskan bibirnya dan membawa Je Wo dalam pelukannya, mendekapnya erat, menghirup aroma dari tubuhnya seolah mencari oksigen yang sudah lama tak ia hirup. “Aku merindukanmu…”

Je Wo menganggukkan kepalanya di dada Kyuhyun. Setelah melepas rindunya melalui pelukan, Je Wo melonggarkan dekapannya dan menatap pria tampan di hadapannya, ia tersenyum cantik sekali. “Cho Kyuhyun… kau terlihat keren berdiri di atas panggung!”

Kyuhyun ikut tertular senyuman Je Wo, dengan lembut ia mengusap pipi Je Wo, menatapnya penuh kasih sayang. “Semua yang kudapatkan tidak akan berarti banyak jika kau tidak ada disampingku. Jadi Shin Je Wo… tetaplah bertahan di sampingku sampai salah satu diantara kita pergi menemani Omma.”

Je Wo yang berkaca-kaca, hanya bisa mengangguk patuh tanpa bisa berucap lagi. Ia berjanji akan bertahan disamping Kyuhyun apapun keadaannya. Ia mencintai pria ini dengan setiap udara yang dihirupnya dan ia tidak berencana untuk pergi meski sejengkal saja.

____000____

 Semuanya berjalan sempurna, Kyuhyun ditengah kesibukannya masih bisa pulang ke Stars House. Membelikan mainan-mainan baru untuk anak-anak dan beberapa prabotan rumah yang harus diganti. Sesekali ia juga menginap disana, bermanja-manja dengan Je Wo yang sudah mulai jarang di lakukannya. Walaupun begitu Kyuhyun masih harus berhati-hati, tidak ada yang tahu tentang Stars House dan Je Wo, pihak manajemennya meminta ia merahasikan semuanya sesuai perjanjian awal agar tidak mengganggu laju karirnya yang baru saja ia rintis.

Je Wo walaupun merindukan saat-saat dulu, ia tidak ingin mengeluh pada Kyuhyun. Sekarang tanggung jawab Kyuhyun tidak hanya ia dan Stars House, ia memiliki nama yang harus dijaganya dengan baik. Je Wo tidak ingin menambah masalah, cukup seperti ini, ia juga bahagia.

“Cho Kyuhyun… apa kau bahagia?” Tanya Je Wo pelan. Kini mereka tengah berbaring satantai, berbagi selimut setelah pergulatan panas untuk melepas rindu yang baru saja mereka selesaikan. Je Wo berbaring diatas dada Kyuhyun, telinganya tepat berada diatas jantung Kyuhyun, ia bisa mendengar dengan jelas dgupt itu terdengar berirama. Begitu terdengar merdu di telinganya.

Kyuhyun mengusap rambut Je Wo yang terurai hingga punggung telanjangnya. “Tumbuh besar di Stars House, memiliki banyak keluarga, Ibu yang sayang padaku dan kau… yang melengkapi semua kebahagiaan ini. Ah… bonusnya aku menjadi seorang diol, aku tidak berencana untuk menukar semua ini dengan apapun. Jadi… ya, Shin Je Wo, aku bahagia.”

Je Wo mengangkat tubuhnya agar bisa menatap wajah prianya. Tangannya terulur menyentuh wajah Kyuhyun dengan jarinya-jarinya, menikmati pemandangan terindah pemberian Tuhan dalam sebuah wajah manusia bernama Cho Kyuhyun. “Aku mencintaimu, Cho Kyuhyun…”  Perlahan Je Wo menurunkan wajahnya dan memberikan sebuah ciuman lembut sebelum mereka kembali menyatukan cinta mereka.

____000____

Kyuhyun tengah berada dalam sebuah acara penggalangan danan untuk amal, ia diundang sebagai bintang tamu dan akan menyanyikan beberapa judul lagu. Karir Kyuhyun sebagai idola baru memang diminati oleh semua kalangan, jadi wajar saja jika agendanya sedang sibuk-sibuknya saat ini.

Kyuhyun tengah beristirahat setelah menyanyikan lagu pertamanya, ia masih harus bernyanyi diakhir acara nanti dan itu masih satu jam dari sekarang, ia lebih memilih menggunakan waktu luangnya untuk tidur. Karena smenjak ia menjadi seorang idol, jatah tidur Kyuhyun yang semuala sangat teratur kini menjadi berantakan, kadang ia hanya bisa tidur 4 jam dalam sehari.

Baru 5 menit ia menutup matanya, ponsel disakunya bergetar tanda ada panggilan masuk. Sedikit tidak rela ia pun bangun dan mengambil ponselnya.

Jaebum Calling.

“Ada apa sampai Jaebum menelponku?” tanpa berfikir panjang Kyuhyun mengangkat telponnya.

Hyung…

Suara panik Jaebum langsung menyambut Kyuhyun.

“Kenapa, Jabum? Kenapa suaramu panik begitu?” Kyuhyun ikut terbawa panik.

Hyung… Je Wo noona pingsan!

Bgai dihantam palu, perasaan khawatir langsung  menerpanya. “Bagaimana bisa Je Wo pingsan? Apa dia sakit? Bagaimana keadaannya sekarang?” pertanyaan beruntun segera di keluarkan Kyuhyun.

Sejak kemarin noona memang mengeluh tidak enak badan, aku sudah membujuknya untuk ke rumah sakit. Tapi dia bilang ini hanya masuk angin biasa. Hyung jangan terlalu khawatir, sekarang noona sudah ditangani dokter.”

Mendengar Je Wo sudah ditanagani dokter akhirnya Kyuhyun bisa merasa sedikit lega, ia tidak akan memaafkan dirinya jika terjadi sesuatu pada istrinya itu. “Aku akan segera kesana! Kau jaga dia.” pesannya sebelum memutuskan sambungan.

Kyuhyun mengusap wajahnya frustasi, dia sudah hafal dengan sifat keras kepala istrinya itu. Dan sekarang apa yang bisa ia lakukan ditengah-tengah pekerjaannya ini? Ia tidak bisa pergi begitu saja dan meninggalkan tanggung jawabnya. Semuanya tidak lagi sama seperti dulu ynag terasa begitu mudah.

Kyuhyun mencoba berbicara pada manajernya agar penampilannya bisa dipercepat. Seperti biasa, sekarang Kyuhyun menunggu ditengah ketidakpastian dan rasa khawatir yang merasukinya.

“Kyu… lima menit lagi kau akan tampil! Setelah itu kau bisa langsung menemui istrimu.” perkataan manager Kim seperti memberi air ditengah kegersangan dirinya. Ia tersenyum sebagai ucapan terima kasihnya. “Tapi ingat Kyu, kau harus tetap hati-hati!”

____000____

Kyuhyun mencoba untuk bersikap tenang, ia menahan diri untuk tidak berlari di lorong rumah sakit, ia harus tetap hati-hati sesuai pesan managernya. Setelah menyelesaikan pekerjaannya yang memakan waktu hampir tengah malam, Kyuhyun tetap melajukan kendaraannya dengan kecepatan penuh untuk melihat bagaimana kondisi Je Wo.

Perasaannya masih cemas sebelum melihat kondiri istrinya dengan matanya sendiri. Jaebum memberitahu nomer kamar yang di tempati Je Wo. Setelah menemukannya, tanpa menimbulkan suara Kyuhyun membuka pintu kamar Je Wo. Disanalah ia melihat wanitanya tengah berbaring dengan mata terpejam. Ada rasa sakit yang langsung menghantam hatinya melihat wajah yang selalu terlihat ceria kini terlihat sangat lelah.

Perlahan Kyuhyun berjalan mendekat, ia juga melihat Jaebum tengah terlelap di sofa dalam ruangan itu. Kyuhyun duduk di kursi samping tempat tidur Je Wo, mengambil tangan istrinya dan menggenggamnya selembut mungkin agar tidak membangunkan Je Wo. “Apa yang kau kerjakan selama aku tidak ada? Apa yang membuatmu hingga jatuh pingsan? Kau seharusnya bisa menjaga dirimu saat aku tidak disampingmu. Kau tahu aku tidak bisa langsung berlari padamu saat kau membutuhkanku dan itu membuatku merasa seperti bajingan…” Air mata itu jatuh tanpa bisa di komando. Penyesalan yang Kyuhyun rasakan langsung menghantuinya begitu saja. Ia menangis tanpa suara di samping istri yang belum bisa ia jaga sepenuhnya seperti janjinya dulu.

Kyuhyun merasakan genggaman tangannya terbalas, ia mengangkat kepalanya yang semula tertunduk. Disanalah ia melihat mata indah itu terbuka, bibirnya menampakkan senyum manis yang tampak lelah. “Kau seharusnya istirahat di rumah…”

Kyuhyun membawa tangan Je Wo ke bibirnya dan menciumnya lembut. “Bagaimana aku bisa istirahat jika istriku terbaring di rumah sakit?”

“Aku tidak apa-apa, Cho Kyuhyun… justru aku saat ini merasa amat sangat senang.” senyum itu makin melebar. Kyuhyun mengernyit bingung, apa alasan Je Wo merasa bahagia? Je Wo menggerakkan tanganya yang lain dan mengarahkannya keperut ratanya, perlahan ia mengusapnya pelan, senyum tak lepas dari wajah cantiknya. Kyuhyun yang mengikuti setiap gerakan itu mencoba mengerti apa yang akan di sampaikan oleh Je Wo. “Kita akan memiliki seorang bayi.” Je Wo berujar pelan.

Untuk sesaat Kyuhyun tidak bisa mengeluarkan kata-kata apapun, rasa terkejut masih menguasainya. Ia masih memandang takjub perut datar Je Wo yang saat ini tengah menjadi tempat anaknya kelak. Barulah setelah sepenuhnya ia sadar, senyum itu merekah lebar, rasa terkejutnya kini digantikan dengan rasa bahagia, haru, semuanya campur jadi satu. Matanya kembali mentap Je Wo yang juga tersenyum bersamanya, saat itulah Kyuhyun langsung menyerang Je Wo dengan ciuman di setiap inci wajahnya, yang membuat Je Wo tertawa karena tingkah lucunya.

“Sudah… atau kita akan membangunkan Jaebum!”

Kyuhyun langsung menuruti permintaan Je Wo, lengkap sudah kebahagiaan keluarga kecilnya. “Apa yang kau inginkan? Aku dengar bulan-bulan pertama wanita hamil pasti menginginkan sesuatu. Apa yang kau mau aku cari?” Tanya Kyuhyun penuh semangat.

Je Wo menggeleng melihat tingkah lucu suaminya. “Aku tidak ingin apa-apa untuk saat ini. Jadi … Kyuhyun Appa tidak perlu repot-repot. Cukup berada di sampingku saja, aku sudah sangat senang.”

Kyuhyun pun kembali duduk di dekat Je Wo, memiliki istri seperti Je Wo sudah menjadi kebahagiaan terbesarnya dan sekarang akan hadir anak diantara mereka, ia tidak tau akan merasa seperti apa lagi rasa bahagianya.

Malam itu Kyuhyun mengikuti permintaan istrinya untuk menemaninya disana yang memang sudah ia rencanakan. Beruntung besok jadwalnya hanya mengisi acara pembukaan sebuah perusahaan yang akan diadakan di sore hari, jadi ia tidak perlu terburu-buru nantinya.

____000____

Kabar kehamilan Je Wo menjadi kabar gembira bagi penghuni Stars House. Tidak hanya Jeabum yang tampak antusias dengan menunggu kehadiran calon keponakannya itu, tapi semuanya menunjukkan antusiasme yang sama.

Je Wo juga mengalami ngidam seperti kebanyakan ibu hamil pada umumnya. Kyuhyun pun tetap ambil andil unntuk memenuhi kebutuhan dan keinginan Je Wo di tengah-tengah kesibukannya, ia berusaha sebisa mungkin untuk menjadi suami yang SIAGA.

Disetiap pemerikasaan baik Je Wo maupun Kyuhyun tidak ingin tahu dulu berjenis kelamin apa bayinya kelak. Mereka ingin itu menjadi sebuah kejutan lainnya.

Hari demi hari, minggu demi minggu, dan bulan silih berganti, tidak terasa usia kehamilan Je Wo terus bertambah dan perutnya pun semakin membesar, aura kecantikannya semakin bersianar diwajahnya yang memang sudah cantik. Menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya bersama Kyuhyun minggu lalu, waktu kelahiran sibuah hati akan terjadi minggu ini dan semuanya menunggu dengan hati berdebar kapan waktu itu akan terjadi.

Begitupun Kyuhyun yang sengaja bernegoisasi dengan manajernya agar mengosongkan jadwalnya unntuk minggu ini. Ia ingin menemani Je Wo melewati semuanya. Dan dengan bujukan yang terus menerus akhirnya ia mendapatkan hari liburnya.

Rasa mulas sudah mulai dirasakan Je Wo walaupun tidak terlalu kuat dan Kyuhyun selalu sigap tiap kali Je Wo maraskan keluhannya, entah dengan pijatan ringan di pinggangnya maupun dengan elusan di perutnya.

Hingga sampai akhirnya rasa mulas itu meningkat drastis. Je Wo merasakan inilah saatnya putranya menghirup udara dari dunia luar. Malam itu Kyuhyun dengan gemetar menggenggam tangan Je Wo dan mengatakan kata-kata menenangkan yang ia rasa pun tidak akan berpengaruh. Yuri yang mendapatkan tugas untuk menyetir mobil dan Jaebum membawa peralatan Je Wo selama proses persalinan berlangsung.

“Tarik napas, sayang… aku ada disampingmu. Kau harus tenang. Sebentar lagi kita tiba.” Kyuhyun yang justru terlihat lebih panik dari yang lain tidak tahu lagi harus mengatakan apa.

Je Wo tidak bisa menahan senyumnya melihat tingkah Kyuhyun yang seperti ini. Dia terlihat sangat menggemaskan. “Aku tidak apa-apa, bodoh. Ini memang sakit, tapi tidak apa-apa, aku masih bisa menahannya.” Justru Je Wo yang menengakan Kyuhyun.

Kyuhyun juga tersenyum menyadari tingkahnya yang seperti itik kehilangan induknya. Ia mengenggam Je Wo lebih erat. “Kau tahu? Aku bahagia sekali.” Je Wo tersenyum lembut dan mengusap wajah Kyuhyun penuh sayang.

Sesampainya mereka dirumah sakit, Je Wo langsung di tangani oleh Dokter begitu sampai di Rumah Sakit. Sesuai penjelasan dokter yang menangani Je Wo, saat ini Je Wo sudah mengalami pembukaan kedelapan, tinggal sedikit lagi sampai persalinan dipimpin, tapi Kyuhyun tidak sedikitpun meninggalkan Je Wo, ia tetap berada di samping istrinya, menunggu bersama istrinya.

“AKKHH!!”

Suara Je Wo semakin keras dan Dokter kembali melakukan pemeriksaan. Inilah saatnya proses persalinan akan mulai dipimpin. “Je Wo ssi… dengarkan istruksiku.” Dokter itu mulai bicara. “Saat rasa mulas yang kau rasakan begitu kuat, bantu aku mendorong bayinya agar keluar, kau bisa istirahat jika rasa mulasnya mulai mereda dan kembali mendorong saat rasanya timbul kembali! Kau mengeri Je Wo ssi?” pertanyaan itu hanya dijawab dengan anggukan paham Je Wo.

Saat mulas itu tersa kembali Je Wo dengan sekuat tenaga mendorong buah hatinya agar cepat keluar dari rahimnya. Kyuhyun yang menyaksikan perjuangan Je Wo tak sanggup membendung air matanya. Genggaman tangan Je Wo diatangannya begitu erat seolah bisa meremukkan tulang-tulang jarinya saat itu juga. Tapi dibanding dengan apa yang di perjuangkan Je Wo dengan apa yang dirasakan Kyuhyun tidak ada apa-apanya.

Proses itu terus terjadi berulang kali. Hingga akhirnya suara rintihan bayi mulai terdengar samar. Kyuhyun menatap takjub bagaimana kuasa Tuhan bisa menumbuhkan bayi itu lama didalam rahim Je Wo. “Seorang putra untuk melengkapi keluarga Cho.” Cukup kalimat itu sebagai pemberitahuan bahwa anaknya terlahir sebagai seorang anak laki-laki. Suara tangis melengking saat sang dokter memotong tali pusar bayi itu.

Sesudah terbungkus dengan kain bayi, barulah di letakkan diatas dada dan perut Je Wo.

Sementara dokter menyelesaikan pekerjaannya, Je Wo dan Kyuhnyun tak henti-hentinya mengucap syukur atas kebesaran Tuhan yang telah begitu baik memberikan semua kebahagiaan ini. Dengan sayang Je Wo mencium kepala kecil bayinya.

“Halo… Cho Hyunje?”

Je Wo menamai bayi itu dengan sebuah nama yang sudah mereka rencanakan begitu mengetahui bahwa anaknya adalah seorang jagoan. Sebuah nama yang diambil dari penggabungan nama mereka. Nama yang akan menjadi doa untuk sang buah hati.

Kyuhyun ikut mengecup kepala putranya dan kemudian mengecup kening Je Wo dengan penuh rasa terimakasih. “Terima kasih, sayang…”

____000____

Tiga tahun kemudian…

Penyanyi ternama Cho Kyuhyun dikabarkan tengah dekat dengan seorang wanita yang sudah memiliki seorang anak. Semenjak kemunculannya di dunia hiburan, penyanayi bernama Cho Kyuhyun itu memang tidak pernah diberitakan dekat dengan seorang wanita manapun, kehidupan pribadinya memang sangat tertutup dari para pencari berita.

Namun beberapa hari lalu, seseorang menyebarkan potret kebersamaan Cho Kyuhyun dengan seorang wanita dan juga seorang anak yang diperkirakan berusia tiga tahun. Mereka tengah menikmati makan siang di sebuah café di kawasan Gangnam. Tidak hanya sekali dua kali tapi beberpa foto membuktikan jika mereka juga sering bertemu dan jalan bersama di beberapa tempat di waktu yang berbeda.

Siapa sebenarnya wanita dan anak laki-laki itu?

Dan apa hubungan mereka dengan Cho Kyuhyun?

Semua ini masih menjadi rahasia yang terus diburu oleh masyarakat luas.

Tiga tahun sudah semuanya tersimpan dengan rapi tanpa mengundang kecurigaan. Namun entah bagaimana foto itu berhasil didapatkan, saat itu mereka memang tengah menikmati makan siang setelah lelah seharian mengajak Hyunje jalan-jalan dan beberapa foto lainnya entah bagaimana mereka dapatkan Kyuhyunpun tidak tahu. Perusahaan yang menangani Kyuhyun ketar-ketir karena mendapat berita yang sangat besar ini. Kyuhyun tengah berada dipuncak dan dengan adanya pemberitaan ini tentu saja akan mengacaukan semuanya.

“AKU SUDAH KATAKAN BERKALI-KALI UNTUK HATI-HATI CHO KYUHYUN! APA KAU TIDAK MENGERTI SAMA SEKALI DENGAN KATA HATI-HATI??” Jung Manjo berteriak pada penyanyinya itu, ia sudah menduga jika semua ini pasti akan terjadi. Tapi jika saja Kyuhyun lebih berhati-hati semua ini masih bisa ditutupi.

Jung Manjo menghela napasnya, ditatapnya Kyuhyun yang sejak tadi hanya menundukkan wajahnya. Ia juga sebenarnya tidak tega melakukan ini, ia juga memiliki istri dan anak, tapi disaat semuanya sedang mulus rasanya ia tida rela jika ada cacat sedikit saja pada karir aktrisnya itu.

“Apa yang akan kau lakukan setelah ini, Cho?”

“Aku tidak tahu.”

Jung Manjo mengerang frustasi, ia terdiam sesaat memikirkan jalan keluar apa yang akan diambilnya untuk menyelesaikan semua ini. “Kau tahu dengan baik dunia yang kau jalani saat ini tidak semudah saat kau menontonnya di televisi Cho, akan banyak yang dikorbankan. Aku yakin kau pun sudah sering mengalaminya. Tapi untuk kali ini, jika kita tidak bisa mengatasinya, mungkin saja kau akan kehilangan semuanya.”

Kyuhyun mendengarkan dalam diam, ia tahu dunianya memang sangat kejam. Ia sudah terlalu sering mengorbankan keluarganya. Tapi benar apa yang dikatakan Jung Manjo, ia akan kehilangan semuanya jika ia tidak bisa mengatasi ini semuanya. Tapi apa yang harus dilakukannya.

“Pulanglah… temui istrimu dan tenangkan dirimu. Aku akan menghubungimu jika terjadi sesuatu.”

____000____

Malam itu Kyuhyun pulang ke appartemen mereka, wajahnya masih kusut, tidak ada senyum sama sekali seperti biasnya jika ia menginjakkan kakinya dirumah yang istri dan anaknya itu tinggal. Hari ini terasa sangat melelahkan baginya.

Je Wo menyambut kedatangan suaminya tanpa berkata apapun, ia juga diam sama seperti Kyuhyun. Ia mendekat dan membawa Kyuhyun dalam pelukannya, ia merasakan Kyuhyun membalas dekapannya. “Semuanya akan baik-baik saja…” Kalimat it uterus dilontarkan Je Wo seolah jimat yang akan membuat semuanya baik-baik saja.

Setelah mandi dan berganti pakaian yang disiapkan oleh Je Wo, ia segera menemui istrinya yang tengah berada di kamar Hyunje. Sudah menjadi kebiasaan mereka jika menjelang tidur mereka akan menghabiskan beberapa menit hanya untuk sekedar memandang sumber kebahagiaan mereka.

“Aku masih tidak percaya Hyunje akan sangat mewarisi semua ketampananku.” Kyuhyun mencoba bersenda gurau ditengah ketegangan mereka.

Dan berhasil, Je Wo tertawa kecil mendengarnya, seorang Cho Kyuhyun memang tidak pernah kehilangan rasa percaya dirinya. Ia berbalik dan menghadap Kyuhyun, dipandangnya wajah pria yang sudah hampir empat tahun menjadi suaminya. “Apa kau baik-baik saja?”

Tangan Kyuhyun terangkat dan mendarat dipipi istrinya, mengusapnya lembut, ia tersenyum. “Aku akan melakukan apapun untuk melindungi kalian. Kau hanya perlu menunggu dan percaya padaku.”

Je Wo mengangguk mengiyakan, kemudian ia memeluk Kyuhyun dengan erat, berharap dengan pelukannya ia bisa menyalurkan kekuatan pada suaminya dan mereka bisa menghadapi

semua ini seperti sebelum-sebelumnya.

Dua hari setelah itu Kyuhyun menghabiskan waktunya bersama anak dan istrinya yang jarang dilakukannya. Hyunje tengah melukis sesuatu dalam buku gambarnya, ia terlihat sangat serius. Kyuhyun memerhatikannya dengan seksama tanpa berniat mengganggunya.

Je Wo mendekat dengan membawa dua cangkir teh hangat dan satu botol dengan isi yang sama untuk Hyunje, tidak ketinggalan satu piring kue yang baru saja diangkatnya dari oven. Ia meletakkan nampannya diatas meja yang terletak tidak jauh dari tempat bermain Hyunje.

Je Wo memilih duduk di samping Kyuhyun, ikut memandangi putra kesayangan mereka. “Hyunje sudah semakin besar. Kapan dia akan mulai masuk Play Group?”  Tanya Kyuhyun tanpa mengalihkan matanya dari Hyunje.

“Dua bulan lagi Hyunje genap empat tahun! Aku berncana memasukannya saat itu.”

Kyuhyun mengangguk “Aku ingin mengantar dan menunggunya saat sekolah lalu membawanya pulang kembali ke rumah. Pasti menyenangkan…”

Je Wo langsung memeluk kyuhyun dari samping, meletakkan kepalnya diatas bahu bidang suaminya. “Kau akan melakukannya Kyu… kita hanya harus bersabar.” Je Wo merasakan Kyuhyun mengelus lengannya yang melingkar ditubuh pria itu. Mereka kembali terdiam dan meneruskan apa yang dilakukannya sebelumnya, memandangi Hyunje yang masih saja sibuk dengan crayonnya.

Sampai suara ponsel Kyuhyun membuyarkan mereka. Kyuhyun meraih ponselnya dan mengangkatnya. “Halo?” Kyuhyun tampak mendengarkan dengan serius lawan bicaranya, sesekali ia mengangguk dan mengernyit memperlihatkan responnya. “Baiklah. Aku dan Je Wo akan kesana sekarang” Itulah yang dikatakan Kyuhyun sebelum menutup ponselnya.

____000____

“…jadi kalian hanya perlu menandatangi kesepakatan ini dan drama akan dimulai.”

Semuanya masih terdiam, terutama Je Wo yang sepertinya syok berat setelah mendengarkan penuturan dari Jung Manjo. Rencananya sangat mudah dan sudah di rencanakan serinci mungkin. Jadi Kyuhyun akan mengkonfirmasi masalah makan siang itu dengan alasan Hyunje yang sangat menggemari Kyuhyun bertemu dengan tidak sengaja dan memaksa untuk makan bersama. Dan selanjutnya Kyuhyun akan mengatakan jika dia tengah menjalani hubungan atau berpacaran dengan Han Hyeri, aktris yang juga bekerja di managemen yang sama dengan Kyuhyun.

Han Hyeri juga berada disana bersama mereka, baginya ini adalah kesempatan emas karena sudah dari sejak lama ia menaruh hati pada penyanyi tampan itu dan mendapat peran sebagai pacar pura-puranya adalah tiket untuk melanjutkan tujuannya. Mereka akan sengaja di pertemukan dalam beberapa acara televisi dan berusaha agar telihat selalu bersama. Kesimpulannya, masyarakat akan terfokus pada pemberitaan Kyuhyun dan Hyeri dan masalah Je Wo akan menghilang, begitu rencananya.

“Apa tidak ada cara lain?” Suara Kyuhyun yang pertama kali terdengar. “Mungkin sebaiknya aku berterus terang tentang keluargaku.”

“Apa kau gila?” Tanya Jung Junmo penuh peringatan. “Ingat, sudah berapa lebar kontrak kerja yang kau tanda tangani? Kau ingin mengganti semuanya? Seperti yang aku katakana sebelumnya Cho Kyuhyun, kau akan kehilangan semuanya dalam sekejap mata.”

Semuanya kembali terdiam. Je Wo mengambil tangan Kyuhyun dan membawanya berdiri. “Kita harus bicara, Cho Kyuhyun.”

“Bicaralah kalian! Aku harap kau memiliki keputusan yang bijak Je Wo ssi.”

Je Wo membawa Kyuhyun keluar ruangan dan menuju ruangan pribadi pria itu di gedung ini. Kyuhyun langsung duduk, sedangkan Je Wo memilih mengambil minuman kaleng dalam kulkas yang memang selalu tersedia disana. “Minumlah.”

Kyuhyun menerimanya, membukanya dan langsung menenggaknya hingga tandas tanpa sisa. Jelas sekali jika dia tengah menahan semosinya. “Aku yakin pasti ada cara lain.” katanya frustasi.

Je Wo masih diam, ia masih menunggu suaminya tenang. Akan sulit bicara jika Kyuhyun masih dikuasai emosinya. Ia juga tidak bisa terima begitu saja rencana yang diajukan atasan suaminya itu. Ia merasa tidak dihargai sama sekali sebagai istri dari Kyuhyun, tapi atasannya juga benar, karir Kyuhyun akan hancur dalam sekejap jika dia dan Hyunje di ketahui oleh masyarakat luas ini bukan masalah yang sepele, ini masalah besar.

Merasa semuanya sudah tenang, Je Wo mulai bicara. “Aku tahu ini berat untukmu, untukku juga. Tapi apa yang bisa kita lakukan sekarang ini hanya mengikuti apa yang dikatakan Jung Junmo, aku tahu kau sangat mencintai pekerjaanmu ini, aku bisa melihatnya. Bagaimana wajahmu saat bernyanyi diatas panggung, semua orang meneriakan namamu, kau bahagia mendapatkan itu semua. Dan aku tidak ingin menjadi penghalang kebahagiaanmu. Lagi pula ini hanya untuk sementara, setelah isunya menghilang semuanya akan kembali seperti semula.”

“Sayang, kau tidak perlu berkorban untukku lagi. Aku yakin jika memang dunia ini masih menginginkanku aku akan tetap berada didalamnya. Kita tidak perlu melakukan apa-apa dan aku tidak ingin menyakitimu…”

“Tidak ada yang berkorban Cho kyuhyun, ini untuk kebaikan kita semua. Aku percaya padamu, jadi kau juga harus percaya padaku. Kita akan melewati ini bersama-sama, kita haruss yakini itu!” Je Wo mencoba meyakinkan jika dirinya baik-baik saja dengan semua ini.

“Kau yakin?”

Je Wo mengangguk mantap. “Aku yakin…” dan Aku percaya padamu…

Hari itu semuanya sudah disepakati dan di tandatangai oleh pihak-pihak yang bersangkutan dan hari ini adalah hari dimana drama itu akan dimulai. Ruangan untuk confrensipers sudah dipersiapkan. Sesuai rencana, Je Wo akan hadir dan menjelaskan menegenai masalah itu. Ia akan berbicara sesuai yang diarahkan oleh Jung Junmo.

Tidak hanya satu atau dua media yang hadir dalam acara confrensipers ini. Ada banyak sekali yang datang, termasuk penggemar Kyuhyun yang menunggu penjelasan di luar gedung. Ini semakin membuat Je Wo gemetar, baru kali ini ia mengalami ini semua, berhadapan dengan kamera dan orang banyak. Tapi ia akan memlakukan yang terbaik untuk Kyuhyun dan Hyunje, putra kecilnya yang saat ini sengaja ia titipkan pada Jaebum.

“Putraku Hyunje sangat mengidolakan sosok Cho Kyuhyun, ia bahkan tidak akan tidur sebelum diputarkan lagu-lagu Cho Kyuhyun. Pertemuan kami adalah ketidaksengajaan, saat aku dan putraku tengah bermain ditaman dekat café yang kami datangi untuk makan siang. Di sanalah Hyunje bertemu dengan Cho Kyuhyun dan menolak untuk berpisah dengannya. Karena kebaikan  Tuan Cho, dia bersedia makan siang bersama dengan kami dan terjadi lagi di hari-hari berikutnya… tapi tidak ada hubungan apapun antara kami dan Cho Kyuhyun.” Hati Je Wo seperti langsung tertusuk besi karatan saat mengatakan kalimat terakhirnya. Ia tidak menyangka jika kepura-puraan ini sangat menyakitkan, ia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

Maafkan Omma, Hyunje-ya…

Para awak media dengan teliti mencatat dan merekam semua yang dikatakan oleh Je Wo, tapi ada dari mereka yang tampak tidak puas dengan penjelasaan Je Wo. “Tapi mereka terlihat seperti sebuah keluarga kecil yang sangat bahagia. Kami tidak percaya jika tidak ada apa-apa diantara mereka.” Kata salah seorang wartawan.

Jung Jumon langsung ambil suara. “Karena itulah kami mengadakan confrensipers ini, selain untuk menjelaskan masalah Nyonya Je Wo dan Cho Kyuhyun, kami disini juga akan memberitahukan pada kalian semua, jika Cho Kyuhyun tengah menjalin Hubungan dengan Han Hyeri kurang lebih sudah tiga bulan belakangan ini.”

Selesai ucapan Jung Jumon Hyeri masuk ikut bergabung dan duduk disamping Kyuhyun. Senyumnya tak pernah lepas dari wajah cantiknya. Lagi-lagi kamera menjalankan tugasnya dengan mengabadikan gambar mereka.

“Bisa ceritakan pada kami bagaimana kalian akhirnya bisa berhubungan?”

Pertanyaan-pertanyaan itu terus mengalir silih berganti. Je Wo melihat dan mendengar semuanya, bagaimana suminya dengan luwes mengarang cerita hubungannya dengan Han Hyeri seolah adalah kisah nyata, bahkan keduanya terlihat tersipu malu ketika menceritakan kedekatannya. Ini tak urung membuat hati Je Wo berdenyut sakit, ia tahu ini hanya sandiwara, tapi kenapa ini begitu menyakitinya.

“Hyeri pernah menjadi bintang video clipku…”

“… kami langsung jatuh hati satu sama lain…”

“… aku mencintainya…”

“… aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Nyonya Je Wo dan putranya, kami hanya sebatas aktris dan penggemarnya…”

____000____

Je Wo masih tidak berbicara apapun setelah enam jam berlalu acara itu berakhir, entah mengapa setiap kalimat yang dikeluarkan oleh suaminya masih sangat terngiang-ngiang di telinganya. Harusnya tidak seperti ini, kenapa aku merasa akan terjadi hal buruk…

“Shin Je Wo, kau baik-baik saja? Wajahmu terlihat pucat.”

Je Wo tidak langsung menjawab Kyuhyun, ia memandangi wajah suaminya entah untuk yang ke berapa kalinya, direkamnya dengan baik bagaimana  bentuk wajah itu, mata yang selalu memandangnya penuh cinta, bibir yang selalu mengucapkan kata-kata menenangkan. Tuhan… aku tidak ingin kehilangan pemilik mata itu, aku tidak ingin siapapun menggantikanku disampingnya, aku mencintainya Tuhan, jagalah dia untukku…

Kyuhyun mengusap wajah istrinya yang masih saja diam dan membawanya dalam pelukan hangatnya. “Semuanya akan baik-baik saja. Kau harus percaya padaku.” Kyuhyun mencoba menenangkan Je Wo yang tampak tertekan.

Je Wo tidak bisa langsung menjawab jika ia sangat percaya pada Kyuhyun, tidak seperti biasanya. Ada sedikit keraguan dalam hatinya, bahwa semua ini tidak akan berjalan sesuai rencana. “Aku mencintaimu…” bisiknya parau.

“Aku tahu, sayang… aku tahu.”

____000____

Pagi itu Kyuhyun bangun dengan rasa sakit yang menghantam kepalanya, pandangannya masih buram akibat kesadaran yang belum sepenuhnya pulih. Ia membawa tubuhnya bersandar dikepala ranjang dan mulai memulihkan diri. Matanya berputar melihat kesekitar, satu malam lagi ia habiskan di tempat yang tidak seharusnya.

“Oppa… kau sudah bangun?!” Hyeri keluar kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk sebatas pahanya. Tangannya sibuk mengeringkan rambutnya yang masih basah.

Kyuhyun melihat kegiatan itu dalam diam, sudah hampir dua bulan sandiwara ini berlangsung. Tapi ia seolah terbawa dan menikmati perannya. Lalu berita yang sempat mengancam karirnya pun sudah hilang begitu saja dan karirnya pun makin bersinar.

Tapi, Hyeri dengan segala perhatiannya, selalu bisa membuatnya berdecak kagum dengan usaha wanita itu untuk merayunya dan akhirnya ia pun terjebak juga. Kyuhyun menikmati setiap waktunya bersama Hyeri, ia bahkan sudah lupa kapan terakhir kali dirinya bertemu anak dan istrinya  dan menghabiskan waktu bersama, semua ini sudah terlalu membuatnya nyaman.

Kyuhyun tahu ini salah. Je Wo sangat memercayainya, tapi ia dengan enteng hati malah berkhianat di belakang wanita yang sudah melahirkan darah dangingnya itu. Ia juga merasa bersalah pada Hyeri yang juga tulus padanya, bahkan wanita itu rela menjadi yang kedua untuk Kyuhyun asalkan ia tetap berada disisinya.

“Oppa… besok ada pemotretan untuk gaun pengantin, kau tidak lupakan?” Hyeri kembali membuka percakapan.

“Emh… aku ingat. Tapi aku tidak bisa pergi bersamamu.”

“Wae?”

“Ada yang harus aku lakukan sebelum pemotretan.” Kyuhyun bangun dari tidurnya dan berjalan melewati Hyeri begitu saja menuju kamar mandi, ia butuh menyegarkan diri.

 Hyeri tersenyum kecut di depan cermin, ia tau akan seperti ini jadinya. Mencintai seseorang yang sudah jelas-jelas memiliki orang lain di hatinya, tapi ia tidak ingin peduli. Hyeri selalu menutup mata dan telinganya, ia tau ia adalah wanita egois yang ingin memiliki apa yang diinginkannya, tapi ia juga ingin orang yang dicintainya juga mencintainya balik, walaupun ia tau itu akan sangat sulit didapatkannya. Jadi untuk sekarang, selama Kyuhyun ada disampingnya ia akan memanfaatkan waktunya sebaik mungkin sebelum semua itu berakhir.

____000____

Je Wo tengah bermain dengan Hyunje saat ia medengar suara langkah mendekat. Diangkatnya kepala dan wajah yang sudah hampir jarang dilihatnya, kapan terakhir kali ia melihat wajah itu? Satu minggu? Dua minggu? Satu bulan yang lalu? Ia sendiripun tidak bisa mengingatnya dengan jelas.

Je Wo tidak menyambutnya dengan senyuman manisnya seperti biasa, ada sesuatu yang membuatnya tidak ingin melakukan itu. Ia merindukan Kyuhyun? Tentu saja ia sangat merindukannya, tapi melihat pria itu ada didepannya dan tengah tersenyum padanya, seolah ia tidak bisa lagi mengenalinya, semunaya terasa hambar. Ada apa sebenarnya dengan hatiku?

“Appa!” Suara Hyunje yang membuat keduanya sadar dari keterdiamannya masing-masing. Bocah itu berjalan dengan selembar kertas ditangan mungilnya.

Bahkan tidak ada sebuah ciuman seperti biasanya saat mereka bertemu.

Kyuhyun berjongkok menunggu kedatangan putranya. Ia bertanya-tanya dalam hatinya, kapan terakhir kali ia menggendong putranya itu?

“Appa… aku sudah menyelesaikan gambarku!” Hyunje menyerahkan selembar kertas pada Kyuhyun. Disana terdapat sebuah gambar rumah yang Kyuhyun tebak adalah Stars House, didepannya ada beberapa gambar pohon dan ada gambar seorang pria dan wanita serta bocah kecil di tengahnya, mereka tampak bahagia dengan senyum lebarnya.

“Ini Appa, Omma dan aku… dan ini Stars House!” Dengan jari-jari kecilnya Hyunje menunjuk satu demi satu apa yang di gambarnya dan memberitahukannya pada Kyuhyun.

Ada yang mencubit hati Kyuhyun kala ia mendengar setiap patah kata yang keluar dari mulut Hyunje. Sudah menjadi seberengsek apa dirinya ini hanya demi kenyamanan sementara ia meninggalkan orang-orang yang begitu sangat berarti baginya.

“Siapa yang mengajarimu menggambar sebagus ini, Hyunje?” Tanya Kyuhyun seraya terus menahan air matanya agar tidak terjatuh.

“Omma!”

“Benarkah? Wah Appa tidak tau kalau Omma bisa menggambar…!” Dialihkan mata itu untuk memandang istrinya yan tengah tersenyum kecil yang bahkan tidak sampai matanya.

“Nah… sekarang Appa akan mengajarimu cara membuat pesawat kertas.”

“Hore…!!!”

Baru tangan Kyuhyun ingin meraih selembar kertas di depannya, suara ponsel menghentikan gerakannya, dirogohnya ponsel dalam sakunya. Nama Hyeri yang tertera di layar ponselnya, otomatis ia langsung menatap istrinya sebelum mengangkat ponselnya. “Ne, Hyeri-ya?”

Panggilan bagi dua orang yang begitu akrab membuat hati Je Wo menjerit perih di dalamnya, sudah sejauh apa hubungan suaminya dengan wanita itu hingga sapaannya pun sudah tidak perlu menggunakan bahasa formal lagi.

“Ah, aku tahu. Hm, aku akan kesana sekarang, maaf aku akan sedikit terlambat…” Kyuhyun memasukkan kembali ponselnya kedalam saku setelah memutuskan sambungannya. “Hyunje-ya… Appa harus kembali bekerja! Lain kali saja Appa akan mengajarimu, ya?”

“Tidak perlu!” Je Wo mengintrupsi perkataan Kyuhyun “Hanya mengajarinya membuat pesawat kertas, aku bisa melkukannya sendiri.” Sekeras mungkin Je Wo menahan amarah dan kekecewaannya. “Ayo, Hyunje-ya…” Je Wo membawa Hyunje dalam gendongannya dan meninggalkan Kyuhyun yang masih terpaku dengan kata-kata je Wo yang begitu menusuknya.

Kyuhyun tahu Je Wo tidak bodoh dan pasti sudah mengetahui hubungan apa yang sedang dijalaninya bersama Hyeri.

____000____

Kyuhyun melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Ia harus menyelesaikan semua ini sebelum ia benar-benar kehilangan keluarganya. Ia berencana menemui Jung Junmo dan membatalkan kesepakatannya dengan Hyeri, kalau perlu ia juga akan mengungkapkan pada publik tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Setelah memarkirkan mobilnya, Kyuhyun langsung menuju ruangan atasannya itu. Dia bahkan tidak menggunakan lift, ia lebih meimilih menggunakan tangga darurat berharap bisa langsung sampai dikantor Jung Junmo. Beberapa orang yang dilewatinya menatap penasaran ada apa sampai Kyuhyun terlihat sangat buru-buru.

Napasnya masih terengah ketika Kyuhyun sampai di depan pintu Jung Junmo. Setelah mengetuk dan mendapat izin untuk masuk, Kyuhyun membuka pintu itu dan mendapati atasannya tengah duduk-duduk santai di kursi kesayangannya.

“Kyuhyun!? Ada apa sampai kau menemuiku langsung?” Dengan senyum tiga jari Junmo menyambut asset kesayangannya itu.

“Aku ingin menghentikan semuanya.”

Jung Junmo mengernyit tidak menegrti dengan maksud Kyuhyun. “Menghentikan semuanya? Menghentikan apa maksudmu, Cho Kyuhyun?”

“Semuanya! Sandiwaraku dengan Han Hyeri dan aku ingin membongkar semuanya di depan publik bahwa aku sudah menikah dan memiliki seorang putra!” Tanpa beban Kyuhyun menyampaikan maksudnya.

BRAKKK

Jung Junmo menggebrak mejanya dengan sangat keras, wajahnya jelas tersirat kemarahan yang luar biasa. “Apa yang sedang kau bicarakan Cho Kyuhyun? HAH??” Jung Manjo tentu saja tidak akan membiarkan Kyuhyun mengacaukan semua yang sudah ia rencanakan. Cho Kyuhyun adalah salah satu aktris yang paling menguntungkannya saat ini dan tentu saja ia tidak ingin kehilangan semua itu.

“Dengarkan aku Cho Kyuhyun!” Junmo mencoba mengontrol emosinya. “Ada apa denganmu ini? Semuanya baik-baik saja. Media sudah tidak lagi memberitakan yang tidak-tidak tentangmu. Bahkan sudah ada beberapa klien yang ingin mengajukan beberapa kontra lagi untuk kau tanda tangani. Pikirkanlah baik-baik, karirmu sedang berada diatas saat ini, kau tidak mungkin membuangnya begitu saja, ini juga untuk istri dan anakmu!”

“Kau tidak mengerti Jung sajangnim! Kau tidak mengerti sama sekali!”

“Begini, Cho Kyuhyun… sebaiknya kau tenangkan pikiranmu. Aku yakin saat ini kau hanya sedang tertekan, setelah kau memikirkan semuanya kau bisa datang lagi padaku. Aku yakin isi kepalamu sudah berubah.”

Kyuhyun hanya menganggukkan kepalanya dan keluar dari ruangan Jung Junmo. Kemudian ia langsung dikejutkan dengan kehadiran Han Hyeri yang sudah berurai airmata di hadapannya. “Hyeri-ya…”

Tanpa ingin mendengar penjelasan Kyuhyun, Hyeri berlari seraya tangis mengiri setiap langkahnya. Sedang Kyuhyun hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar. Dia tau tidak akan menjadi semudah ini.

____000____

Hyeri masih terisak pilu, masih tidak menyangka jika pria yang dicintainya akan tega melakukan ini padanya, apa yang sudah ia lakukan? Mengapa Kyuhyun begitu jahat padanya? Pertanyaan-pertanyaan itu masih melintasi kepalanya.

“Hyeri-ya…” Kyuhyun mengambil tempat tepat di samping Hyeri, dia juga tidak tega membuat wanita ini menangis, dia tidak salah sama sekali.

Hyeri membalikkan tubuhnya, air mata itu masih mengalir di kedua pipinya. “Wae, Oppa?”

Kyuhyun menarik Hyeri kepelukannya, mencoba memberi ketenangan. “Kita harus hentikan semunya sampai disini Hyeri-ya…”

Hyeri melepasakan dekapan Kyuhyun dengan paksa, menatap pria itu dengan penuh emosi. “Apa yang sudah aku lakukan padamu, Oppa? Apa aku pernah meminta lebih darimu? Aku hanya ingin kau ada disampingku! Aku tidak perduli jika aku hanya sebagai simpananmu, Oppa, tapi aku mohon jangan tinggalkan aku! Aku tidak bisa tanpamu! Aku mencintaimu!!”

“Tapi Aku sudah memiliki istri Hyeri-ya… dan seorang anak! Kita tidak bisa terus seperti ini, ini sudah salah sejak awal! Kau wanita ynag hebat, aku yakin akan banyak pria yang mencintaimu. Tapi bukan aku Hyeri-ya, aku hanya orang brengsek yang memanfaatkan ketulusanmu.”

Hyeri menggeleng tidak terima, matanya liar mencari sesuatu disekitarnya sampai ia menemukan pisau buah di mejanya. Dengan cepat ia mengambilnya dan mengarahkan ke urat nadinya. “Aku akan memutuskan nadiku jika kau tetap meninggalkanku! Aku tidak perduli dengan nyawaku!”

Seketika Kyuhyun panik. “Jangan lakukan itu Han Hyeri… tenangkan dirimu!”

“Aku tidak akan berhenti sampai kau berjanji tidak akan meninggalkanku!!”

Kyuhyun mengerang frustasi. Dia ingin menolaknya tapi gadis itu bisa saja nekat dengan keputusannya. “Baik Hyeri, aku tidak akan melakukan itu… sekarang letakan pisaunya!”

“Kau janji, Oppa?!”

Kyuhyun mengangguk. “Berikan pisau itu padaku, Hyeri-ya…”

Hyeri menurut dan memberikan pisau kecil itu pada Kyuhyun. Dia langsung memeluk Kyuhyun erat. “Aku mencintaimu Oppa… Aku mencintaimu…”

Kyuhyun memejamkan matanya kuat, menahan perasaan bersalahnya yang semakin menjadi-jadi.

Maafkan aku Shin Je Wo…

____000____

Hari ini adalah hari ulang tahun Hyunje, tapi sejak pertemuan terakhir mereka, Kyuhyun tidak lagi menampakkan wajahnya. Pria itu hanya memberi kabar melalui pesan singkat di ponselnya. Sekedar menanyakan kabar Hyunje atau menanyakan anaknya itu sudah makan apa belum.

Je Wo menghabiskan harinyanya sambil merenungkan segala hal yang telah terjadi dalam rumah tangganya. Tidak mengerti dengan sikap suaminya itu, pria itu telah banyak berubah, tidak lagi sehangat dulu dan Je Wo sudah tidak mengenalinya lagi.

Kau bahkan melupakan hari ulang tahun Hyunje…

“Omma… hari ini kita jadi makan, pizza kan?” Suara Hyunje membuyarkan lamunan Je Wo. Ia memang sudah berjanji akan membawa Hyunje untuk makan pizza langsung di tempatnya dan setelah itu mereka baru akan merayakan ulang tahun Hyunje di Stars House bersama anak-anak yang lainnya.

Je Wo tersenyum dan mengusap kepala Hyunje lembut “Baiklah… Omma ambil tas dulu… kau tunggu didepan, ya?”

“Oke!”

Taksi yang dipesan Je Wo sudah menunggu didepan gedung Appartemennya dan langsung membawa mereka menuju tempat tujuan mereka. Tidak perlu menunggu lama, karena hari ini hari minggu, jalanan sedikit lebih lenggang dari biasanya. Restoran yang dituju pun juga tidak terlalu ramai, jadi Hyunje dan Je Wo bisa menikmati waktu mereka tanpa harus terburu-buru.

Setelah memesan Hyunje mulai disibukkan dengan game yang sedang dimainkannya melalui ponsel Je Wo. Bocah itu tampak serius memainkan permainannya. Hal itu mengingatkan Je Wo pada Kyuhyun yang juga selalu melupakan hal sekitar jika sudah bermain Game dan itu  membuatnya tersenyum kecut.

Beberapa saat kemudian, pesanan mereka telah tiba. Hyunje dengan lahap memakan setiap potong pizza yang sengaja Je Wo Pesan agar di potong lebih kecil dari biasanya. Je Wo tersenyum melihat cara makan Hyunje yang berantakan, ia mengambil tisu dan membersihkan saus dipipi anaknya itu. “Hyunje… makannya pelan-pelan saja! Tidak akan ada yang mengambil makananmu.” Hyunje hanya membalasnya dengan seringan lebar.

Setelah selesai makan, Hyunje merengek untuk mengajaknye ketempat bermain, anak itu ingin bermain dirumah balon. Rasanya sudah sangat lama Je Wo tidak mengajak putranya bermain di rumah balon, terakhir kali saat Hyunje baru sembuh dari sakitnya dan merengek ingin bermain di rumah balon bersama Kyuhyun, saat itu Kyuhyun bahkan harus menggunakan pakaian seperti teroris agar tidak dikenali oleh penggemarnya. Lagi-lagi Je Wo hanya bisa tersenyum kecut mengingat knagan-kenangan itu.

“APPA!” Teriakan Hyunje membuat Je Wo terkejut. Bocah itu tergesa-gesa keluar dari rumah balon, bahkan ia tidak mau repot-repot menggunakan sepatunya. “APPA!” Bocah itu terus berteriak dan berlari kecil menuju pria yang dikenalinya sebagai Ayahnya. Je Wo mencoba mengejar Hyunje dan menahan bocah itu.

“Itu bukan Appa, Hyunje-ya… sudah, jangan menangis. Appa mana mungkin akan berpaling saat kau memanggilnya. Itu bukan Appa…” Je Wo terus berbicara dengan kedua mata yang mulai memerah meski bibirnya tetap tersenyum kecil demi memberi pengertian untuk Hyunje.

Tuhan… Apa aku sudah kehilangannya?

Sementara itu di sudut sana, Kyuhyun hanya terdiam menatap anaknya yang terus berteriak memanggil dirinya. Tubuhnya masih kaku tidak bisa digerakkan. Hyeri yang sejak tadi menggandeng tangan pria itu, merasa aneh karena Kyuhyun tiba-tiba saja berdiam diri, “Ada apa?” Ia mengkuti arah pandang pria itu dan mendapati wanita dan seorang anak laki-laki yang jelas ia tahu adalah istri dan anak Kyuhyun. Namun Hyeri mencoba menutup mata dan menulikan telinganya, dengan paksa ia menarik tangan Kyuhyun untuk segera pergi dari sana. “Kajja, Oppa!”

____000____

Kyuhyun masih merutuki kebodohannya yang meninggalkan istri dan anaknya begitu saja. Apa yang sebenarnya ada dikepalanya, hanya demi seorang wanita yang bahkan tidak sedikitpun ada di hatinya ia menelantarkan keluarga kecilnya.

Kyuhyun masih konsentrasi menyetir sedangkan Hyeri masih terus berceloteh tanpa satu katapun yang masuk dalam pendengaran Kyuhyun. Pikiran pria itu berlari liar tidak tentu arah, mencari sesuatu yang entah apa itu.

“Dua bulan lagi Hyunje genap empat tahun…”

Kalimat itu terlintar begitu saja dalam kepala Kyuhyun. “Tanggal berapa sekarang Hyeri-ya?”

“Apa?” Wanita itu masih bingung mendapat pertanyaan begitu saja. Ia segera melihat ponselnya untuk memastikan. “Tanggal tujuh. Wae, Oppa? Kau ada janji dengan seseorang?”

Bagaikan diguyur air es Kyuhyun tersadar begitu saja. Bagaimana ia melupakan hari ulang tahun putranya. Ayah macam apa dia ini? Kyuhyun langsung menepikan mobilnya, dengan tergesa ia membuka sabuk pengamannya. “Kau bisa membawa mobilku!” Tanpa penjelasan lebih lanjut pria itu keluar dari mobil dan langsung memberhentikan taksi yang melintas didepannya.

Hyeri masih terpaku dengan kepergian Kyuhyun. selalu seperti ini… ia tersenyum pahit.

____000____

Malam itu semuanya sudah berkumpul di Stars House, hanya ada satu yang kurang, Cho Kyuhyun, Ayah dari anak yang akan merayakan ulang tahunnya. Tapi baik Jaebum maupun yang lainnya, tidak ada yang berani bertanya dimana pria itu. Sejak kepulangan Je Wo dan Hyunje sore itu, semuanya terasa sangat berbeda. Je Wo dengan mata sembabnya sedangkan Hyunje yang tertidur pulas dalam pelukannya, mereka langsung masuk kamar dan baru keluar saat acara sudah hampir siap.

“Maafkan aku baru bisa membantu. Aku sangat lelah dan tertidur begitu saja…” Je Wo meminta maaf, ia tidak bisa membantu pdahal ini adalah acaranya sendiri.

“Gwencana… lagi pula semuanya sudah tersusun rapi. Yang lain juga sudah berkumpul, tinggal menunggu Cho Kyu…”

“Kita bisa langsung memulai acaranya, Hyunje sudah tidak sabar ingin meniup lilinnya!” Je Wo memotong ucapan Yura tanpa ingin menjelaskannya.

Yura hanya menurut, tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan rumah tangga Je Wo. “Baiklah! Anak-anak, ayo kita berkumpul dan bernyanyi bersama…”

Semuanya menurut dan mulai mengerubungi Hyunje yang tampak berbinar menatap kue ulang tahun yang begitu indah di depan matanya. Semuanya mulai bernyanyi…

Saengil cukha hamnida… Saengil cukha hamnida

Saranghaneun Uri Hyunje~ya…

Saengil cukha hamnida…

Suara terompet dan tepuk tangan langsung menggema di ruangan itu.

Tiup lilinnya… Tiup lilinnya…

Tiup lilinny asekarang juga… Sekarang juga… Sekarang juga…

Dengan pipi yang sudah mengembung besar, Hyunje meniup lilin itu hingga mati tak tersisa. Lagi lagi suara tepuk tangan mendominasi.

“Hyunje-ya… Saengil cukhae…”

Susana sunyi seketika kala suara itu terdengar. Merasa dipanggil, Hyunje mendongakkan kepala kecilnya, senyumnya merekah sempurna. “APPA!!!” Bocah itu berlari menuju Kyuhyun dan meloncat kepelukan pria itu.

Kyuhyun sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Di peluknya putra kesayangannya itu erat, penuh kasih sayang dan tersirat penyesalan di dalamnya.

“Appa bawakan kado untukku?” Tanya Hyunje polos, yang dijawab anggukan Kyuhyun.

Kyuhyun berjongko dan membiarkan Hyunje berdiri dengan kakinya, diambilnya plastik berisi kardus berukuran hampir setinggi Hyunje. “Appa belikan Hyunje pesawat terbang!”

“Wahhhhh! Gomawo Appa!” Sekali lagi Hyunje memeluk appanya sebelum perhatiannya terpusat pada hadiah dari appanya itu. Senyum itu merekah sempurna, bocah ini melupakan apa yang baru saja di tangisinya siang tadi.

Setelah merasa cukup dengan Hyunje, Kyuhyun mengangkat wajahnya dan menatp istrinya. “Kita harus bicara…”

Tanpa senyuman manis itu, Je Wo menurut dan mendahului Kyuhyun berjalan keluar menuju teras rumah. Kyuhyun mengikuti dari belakang, tanpa disadarinya Je Wo berbalik dan melayangkan satu tamparan dipipinya.

Plakk!

“Itu untuk sikap berengsekmu siang ini telah mengacuhkan putraku yang memanggil-manggil namamu seperti orang gila!”

Plakk!!

“Itu untuk kekecewaanku karena kau hampir melupakan ulang tahunnya!”

Plakk!!

“Dan itu untuk pria yang pernah berjanji untuk tidak akan pernah meningglkan keluarganya!!!”

Napas Je Wo memburu, tangannya terasa kebas karena tamparan itu, air matanya terus mengalir tanpa tahu kapan akan terhenti.

Sedangkan yang menjadi sasaran tamparan Je Wo masih terpaku di tempatnya. Ini adalah pertama kalinya Je Wo menamparnya dan ia merasa ini tidaklah cukup dengan apa yang sudah diperbuatnya. “Kau seharusnya membunuhku saj. Tamparan ini sangat tidak cukup untuk menebus semua dosaku.” ujarnya lirih.

Merasa tidak kuat lagi, Kyuhyun menjatuhkan dirinya dan berlutut di depan Je Wo, wajahnya terangkat menatap lurus pada istrinya. “Ampuni aku. Aku mohon ampuni aku…” bukan kata maaf melainkan ampunlah yang digunakannya. “Aku akan meninggalkan semuanya, dunia itu… aku akan membuangnya, aku akan meninggalkan wanita itu. Asalkan kau mau mengampuniku Shin Je Wo… Aku sudah menjadi pria brengsek untukmu! Aku ayah yang tidak pantas untuk Hyunje! Tapi aku mohon Ampuni aku dan biarkan aku memperbaiki semuanya!” pria itu menangis, bahkan meraung meminta belas kasih sang istri agar mau memaafkannya.

Dia tahu kesalahannya. Dia tahu sudah seberengsek apa dirinya. Tapi jika dia harus kehilangan keluarganya, dia tidak akan sanggup menghadapinya. Jadi, satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah memohon pada wanita yang begitu tulus mencintainya hingga detik ini.

Dan Je Wo hanyalah manusia bisa yang masih memiliki hati. Ia juga masih sangat mencintai Cho Kyuhyun, tapi ia tidak akan semudah itu membukakan pintu maaf untuk suaminya. Je Wo mengulurkan tangannya dan membantu Kyuhyun kembali berdiri di hadapannya, “Selesaikan semuanya… jangan temuai kami jika semua masih memiliki akar. Setelah semuanya selesai, kau tahu dimana biasa bertemu dengan kami.”

Je Wo berbalik untuk meninggalkan Kyuhyun. Tapi pria itu kembali memanggilnya.

“Mengapa kau semudah ini memaafkanku?” tanya pria itu dengan suara serak.

Tanpa menoleh, Je Wo tersenyum miris. “Karena aku tidak mau mengingkari janjiku untuk berada disisimu selamanya. Cukup kau saja yang mengingkari janjimu, aku tidak akan pernah melakukannya.” Je Wo kembali melanjutkan langkahnya, meninggalkan Kyuhyun yang mematung dengan wajah bersalah.

Ada rasa lega di hati Kyuhyun saat kesempatan itu hadir untuknya. Ia bertekad akan menyelesaikan semuanya dan kembali pada keluarganya, walaupun akibatnya dia akan kehilanga kehidupannya sebagai bintang, ia akan dengan senang hati melepasnya. Kyuhyun bersumpah akan menyelesaikan ini hingga keakar-akarnya.

____000____

Namsan Tower adalah daerah wisata yang lumayan sering menjadi tujuan para turis dari berbagai daerah bahkan negara. Tidak hanya para turis, penduduk lokal pun tak pernah memiliki rasa bosan untuk berkunjung kesana. Entah bersama keluarga atau bahkan orang terkasih bagi mereka. Menikmati keindahan kota Seoul dimalam hari dari ketinggian 236.7 meter, atau mengikat cinta kita dengan gembok cinta yang sudah melegenda akan kebenarannya.

Disinilah keluarga kecil itu berada, berjalan di tengah-tengah kerumunan orang-orang yang tidak surut akan kekaguman mereka akan keluarga kecil ini. Nama Cho Kyuhyun selalu diteriaki mereka sejak dia turun dari mobil entah sampai kapan. Tapi kali ini, Kyuhyun tidak akan mempedulikannya. Dia ingin menjadi suami dan ayah seperti pria biasa yang tengah menikmati malam bersama keluarga kecilnya.

Para penggemarpun mengerti dengan keinginan idola mereka, karena itulah tidak ada satu pun dari mereka berusaha untuk mendekat, berebut foto, pelukan atau apapun yang sering mereka lakukan. Kali ini penggemar ingin menjadi orang yang ikut berbahagia dengan kehidupan pribadi sang idola.

Malam diaman Kyuhyun meminta ampun pada Je Wo, ia tidak membuang waktu lagi untuk menyelsaikan semuanya. Pria itu langsung mendatangi Jung Junmo dan menyampaikan maksudanya, kali ini dengan atau tanpa persetuajuan atasannya, Kyuhyun akan tetap memberitahu dini siapa dia dan keluarga kecilnya. Dan terjadilah, keeseokan harinya junpa pers pun di gelar. Dengan wajah tanpa beban bahkan tersenyum lebar Kyuhyun mengungkapkan semunya. Bahkan dengan bangga ia memamerkan foto-foto pernikahannya dengan Je Wo serta foto-foto Hyunje sedari ia bayi hingga foto terbarunya.

Untuk masalah Hyeri, pria itu telah memberikan pengertian jika hubungan mereka sudah salah sejak awal. Walaupun Hyeri masih tidak terima dan mengancam akan bunuh diri jika Kyuhyun meninggalkannya, tapi kali ini Kyuhyun tidak akan terpengaruh lagi, sudah cuukup kebodohannya selama ini dan ini semua sudah selesai.

Semuanya terkejut bahkan beberapa dan yang memaki Kyuhyun, tapi tidak sedikit yang kagum akan kejujuran Kyuhyun mengungkapkan semuanya membuat ia semakin dicintai penggemarnya.

Sekarang disinilah mereka, tangan Kyuhyun tak pernah melemah sedikitpun menggenggam tangan Hyunje yang berdiri diantaranya dan Je Wo. Inilah yang diinginkannya sejak kehidupan gemerlap masih jauh dari khayalannya. Pergi jalan-jalan di akhir pekan bersama istri dan anaknya, menikmati pemandangan dan menemani anak mereka bermain sepuas hati. Itulah angannya yang baru bisa ia wujudkan saat ini.

Sementara Je Wo tak bisa melepaskan senyumnya yang seolah tercipta permanen saat ini. Hatinya penuh akan kebahagiaan yang dulu sempat tertunda. Pria yang dicintainya kini bersama mereka. Je Wo tak pernah lelah untuk berucap sukur, karena Tuhan masih memercayainya untuk memberikan kebahagiaan ini, didampingi pria yang sangat dicintainya dan dikaruniai anak yang sangat cerdas. Ia bersyukur.

Ditengah-tengah mereka seorang bocah yang juga terlihat sangat gembira, menggandeng erat tangan kedua orang tuanya. Sekarang ia juga bisa pamer pada teman-temannya kalau dia pun bisa bersenang-senang dengan Ayah dan Ibunya. Tidak seperti sebelumnya, hanya ada Ibu. Sekarang, dia mempunyai Ayah yang akan selalu bersamanya dan juga Ibunya.

____000____

Hyunje tengah duduk tenang seraya menikmati kentang goreng yang memenuhi mulut dan tangannya, tidak ada yang bisa mengganggunya jika sudah berhadapan dengan makanan kesukaannya itu.

Sementara Je Wo tengah menatap sebuah benda yang masih segar dalam ingatannya, lima tahun lalu dengan tangannya dan tangan orang yang dicintainya, mereka bersama mengunci gembok bulat itu dan bersama melemparkan kuncinya, dengan harapan akan selalu bersama selamanya.

Tangan lain meraih dan menyentuh benda bulat bertuliskan namanya dan nama istrinya tersebut. “Aku berencana untuk menggunakan gemboknya dengan yang lebih besar agar tidak tertimpa dengan yang lain dan agar semua orang tau bahwa kau, Shin Je Wo adalah milik Cho Kyuhyun selamnya.” Ia terdiam sejenak. “Hah… tapi kau langsung memukul kepalaku karena bersikap kekanakan dan egois. Akhirnya dengan imbalan ciuman akupun mau menurutimu untuk menggunakan gembok bulat ini. Aku sempat kesal karena kau menggunakan gembok yang bentuknya yang sangat biasa, tapi kau mengatakan alasannya…”

“Karena bulat tidak memiliki titik ujung dimana kita bisa berhenti, aku ingin cinta kita juga tidak memiliki titik ujungnya dan akan terus bertahan selamanya.” Je Wo tersenyum mengingat ucapannya dulu yang masih saja diingiat oleh Kyuhyun.

Kyuhyun meraih tangan Je Wo dan menggenggamnya erat, ia memandang mata itu, mata yang sudah terlalu sering menumpahkan airmata karenanya. Ia tak bisa menghindari matanya yang mulai berkaca-kaca. “Maafkan aku, sayang…”

Je Wo melepaskan tangannya dan meraih wajah Kyuhyun memberikan kehangatan di tengah udara yang dingin. Ia juga melihat mata itu, mata yang akan selalu dirindukannya, mata yang memberikan tatapan penuh cinta unntuknya. Je Wo tersenyum dan mengangguk perlahan.

Entah kebahagiaan apa lagi yang bisa Kyuhyun dapatkan saat ini. Melihat langsung Je Wo dengan tulus memaafkannya, membuat beban dipundaknya menghilang begitu saja. Dengan perlahan ia mendekatkan wajahnya, mengunci mata Je Wo agar tetap menatapnya. Sampai ia menyentuh bibir dingin itu dengan bibirnyaya, seketika kehangatan menjalari keduanya. Sebuah ciuman manis tanpa nafsu yang dilakukan keduanya seolah menunjukkan pada dunia jika merekalah yang beruntung memiliki pendamping luar biasa dalam hidupnya.

“Omma, Appa!”

Panggilan itu sontak menghentikan kyuhyun dan Je Wo, wajah keduanya memerah layaknya sepasang remaja yang ketahuan sedang berciuman dan sayangnya kali ini mereka ketahuan oleh anak mereka.

Hyunje membawa sebuah gembok bersama kuncinya yang berukuran sedang di tangannya. Kyuhyun berjongkok mensejajarkan tingginya. “Appa! Tadi ada kakak yang memberikan ini padaku. Dia bilang tuliskan nama orang yang kita sayang disini dan menguncinya disana. Maka aku dan orang yang aku sayang akan bahagia bersama selamanya.”

“Benarkah? Kau mau menulis nama siapa disana?” Tanya Kyuhyun penasaran.

Hyunje melirik Je Wo. “Omma bawa sepidol?”

Je Wo merogoh tasnya dan ikut berjongkok disamping Hyunje, ia menyerahkan sepidol hitam yang ada dalam tasnya. “Ini!”

Dengan cekatan Hyunje mulai menuliskan namanya disana.

Cho Hyunje, Omma, Appa.

Baik kyuhyun maupun Je Wo dibanjiri rasa hangat dalam hatinya. Bahagia memiliki putra yang sangat pintar seperti Hyunje. Dibantu Kyuhyun, Hyunje memasangkan gemboknya diantara ribuan gembok yang lainnya, lalu menguncinya. Diangkatnya Hyunje dalam gendongan Kyuhyun. “Dalam hitungan ketiga kau lemparkan kuncinya sejauh mungkin. Mengerti?!”

Hyunje mengangguk dengan semangat, senyumnya juga tak lepas dari wajah tampannya. “Oke! Satu… dua… tiga!!” dengan sekuat tenanga ia melemparkannya hingga jatuh dan menghilang didasar laut. Ketiganya tersenyum senang dengan apa yang baru saja mereka lakukan.

Kebahagiaan ini pasti sudah ditakdirkan dalam hidup mereka. Meski banyak tawa, canda, air mata, emosi, kemarahan, kekecewaan dan penyesalan yang silih berganti menghampiri keduanya. Pada akhirnya takdir tetap menjanjikan kebahagiaan itu untuk mereka dan mereka telah mendapatkannya.

FIN

Author’s notes: Gak ada niatan buat jadi pemenang *padahalpengenbanget… tapi aku sedang mencoba keberuntunganku mengikuti lomba ini, yah itung-itung dibaca tulisannya sama penulis yang lebih mahir kan juga lumayan… hehe

 

Kalau Eonni sempat aku mau kritik sama sarannya sam tulisanku ini. Soalnya ini pertama kalinya aku tulis ff sepanjang ini dan sampai selesai, biasanya stop di tengah jalan dan gak bisa lanjutin lagi… jadi aku minta tolong juga sama Eonni buat nilai tulisan amburadul ini…

 

Terima kasih…

 

 

AMI: Ada banyak perbandingan yang saya jadikan sebelum memilih FF ini menjadi juara satunya. Padahal alurnya sedikit terlalu cepat, karakter tokohnya belum terlalu kuat dan beberapa kritikan lainnya. Tapi mungkin semua itu karena penulis terdesak dengan syarat yang saya berikan. Oneshoot. Sebenarnya, FF ini bisa menjadi sangat bagus kalau dijadikan chapter. Apa lagi Star House yang dijadikan tempat penampungan anak-anak terbuang itu, kalau kamu mau berusaha lagi malah bisa jadi ide briliant ^^ beberapa bagian yang terasa kosong sempat saya tambahin… tapi gak ngubah cerita kamu kok. Gak papa, kan, ya? 😀

 

Alasan saya pilih ff ini sebagai juaranya, karena saya punya harapan besar untuk authornya agar mau menjadikan FF ini sebagai FF chapter. Gak harus dengan cast KyuJe kok, dengan cast pilihan kamu sendiri juga gak papa. Soalnya saya ngerasa FF ini punya peluang besar kalau ceritanya kamu kembangin lagi. Serius, otak saya sempat melanglang buana ngerancang ide-idenya hahaha. Kata kunci ada di Star House… Tulisan kamu juga bukan tulisan kaku seperti orang yang baru belajar nulis. Banyak kalimat sederhana tapi terkesan hangat yang saya jumpain. Nanti kalau kamu tertarik kita bisa cerita-cerita lewat Inbox mwehehehe.

 

Okeh… buat readers yang lainnya jangan lupa kasih masukan yang membangun untuk authornya….^^

100 pemikiran pada “FF Contest – Stars House

  1. ia ami eoni bnr kecepetan tp bangus bngt ko,klo ini jd chapter pas kyu hianatin jewo trs itu kyu ngapain nginep d ma tu s hyeri?q plng g kuat nahar nangis bc penghianatan trs udh nyampe jauh gt ada acara nginep pasti udh ke itu yakan,jd geregetan sndiri pngn nendang kyu ma tu yeoja jd a,untk author a jd’n chapter bgs tuch

  2. aku interest sama ide ceritanya. penggambaran ceritanya juga dapet. but, kalo menurut aku alurnya terlalu cepet jadi kurang greget. hehe
    over all I like this KyuJe story. mungkin ada sequel author ?? 🙂

  3. Crtanya krend 🙂 dan gk ngebosanin
    cma ad sdikit yg err,, mrsa sdkit krng 😀 konfliknya brsa cma krng greget #walahngomongapaini 😀
    bhsanya bgs mudah d pahami krna tdk terlalu rumit 🙂 .. Fighting smoga bsa berchpater dn lbh wow lagi .. Keep writing 🙂

  4. ff ini udah bagus banget koq, tapi bner kata author kalau dikembangin jdi ff chapter pasti bakalan lebih seru lagi, udah gitu konfliknya agak lebih berat lagi uggh pasti tambah kerenlah….
    tapi yg ini juga udah bagus cuma alurnya aja agak kecepetan…. kerenlah ide ceritanya ^^

  5. Ceritanya simple …. Tapi keren bgtt :3 Ceritanya disini lengkap bgt ada nyesek nye , bencinya , bahagiaa ahhh rame deh rasanya 😀 *nano nano kali ah*

  6. Huaaaa 😥 daebakk kak. ffnya bner2 kren. ngga slah klo ini ff jdi pmenangnya. smbil dngerin lagu SUJU-Daydream, air mata lngsung netes kak bca ff ini. feelnya knak bnget kak. pkoknya aku ska bnget kak sma jlan critnya. wlopun brsa kcepetan alurnya tpi konflik yg disajikan bner2 udh bsa nguras air mata kak. daebakk pkoknya. d tunggu yah kak karyanya yg lain. keep writing and Fighting ^_^

  7. gue setuju noh ama si shin je wo author. ini ff bisa berkembang menjadi super duper keren kalo chapter. jujur yak, konflik disini tuh kena dihati haha. dan ini bisa gue bilang kereeeeeeeeeeeeen

  8. apa coba ni ff nyesek bener
    ,aku rasa ini ff memang alurkecepetan,pertama kali baca, sempet ngerasa kayak mirif ama ff yg pernah aku baca,cma di bagian nyanyi di cafe ama audisinya,trus udah ketebak klo bakalan cuma kyuhyunya yg bakalan terkenal,itu hampir mirip ceritanya,tpi cuma sekedar mirip ya gak sama 🙂
    bagian yg masih membingungkan,gmna awal mula kyuhyun berhubungan ama hyeri trus juga bagian knpa hyeri bisa muncul tiba2 waktu kyuhyuun coba buat menghentikan sandiwara mereka,di situ agak sedikit membingungkan 😦 tpi it’s oklah ketutup kok ama alurnya yg kecepetan tapi daebak,klo menurut aku ini cerita udah bagus oneshoot soalnya gak kebayang gmna nyeseknya ni ff klo di jdiin cafter,ya idenya boleh deh di jadiin cafter,tpi klo alurnya kayaknya enggak deh,soalnya banyak reders yg kurang suka ama cerita yg bergenre sad.dan aku salah satunya 😦 pas baca genrenya itu aku sempet enggan baca ff nya,soalnya takut ngancurin mood,tpi karna diriku sudah sangat kangen ama ni couple,ya dengan memantapkan hati gua baca tpi gua lompati bagian konflik nyeseknya,langsung ke bagian endingya,eh ternyata happy ending,jdi blik lagi deh ke cerita yg aku lompati,:D
    paling suka ama endingya yg sweet dan mengharukan:’)
    kira2 siappa ya yyg ngasih gembokama hyunje kok gua gak penasaran ya,wkwkwkwk #abaikan 😀

  9. Nyesekk banget baca pas kyuhyunnya lagi khilaf menduakan je wo. Sempat benci banget pas baca kyuhyun yg karakternya kaya gini. Awalanya mahh sweet bgt. Tapi beruntung happy end. Pantas banget nihh ff menang..
    Kerennnn bgtt ceritanya..
    Aku sampe sesenggukkan bacanya..
    Huwaaaa… :’-(

  10. Halo kak, readers baru. Baru baca 2 ff di wp kaka ini, keren” atuhh, yg ini juga, wlaupun temanya udh umum, perselingkuhan, tp diksi nya yg bkin lain, tata kalimat bagus. eyd juga oke 😊 konflik ga trlu runyem tp udh mampu bkin banjir air mata, wkwk, keren dah pkonya, dtnggu kak next story, semangat 😘

  11. Jujur, ff nya udah sangat sangat bagus kalo menurut aku. Dari penulisannya juga (menurut aku) udah rapi. Feelnya juga dapet.
    Dan, kalo aku bilang sih, memang alurnya kecepetan, mungkin emg harus ada yang di perpanjang dikit biar makin perfect!
    Tapi overall semuanya juga udah sangat sangat bagus!!! Selamat utk authornyaaa~

  12. cerita’y bgus sampe q terbawa cerita ,sampe q pengen memukul kyu karna brani brani’y dia berhianat ama istri’y eah walaupun akhir’y kyu punyj ketegasan n mereka kembali bersama lagi.

  13. Ceritanya menarik. Aku kira bakal endingnya Kyu atau Je Wo ada yang meninggal, tapi ternyata engga. Ada senang, sedih juga. Pasti untuk mendapatkan suatu kebahagiaan ada rintangan dan cobaan yang mengujinya. Soalnya untuk mencapai titik kebahagiaan itu engga mudah. Semua butuh proses. Dan pasti bakal ada akhir yang bahagia bagi mereka yang bersabar dan bertahan memperjuangkannya ^^

  14. aKu paling bingung klw mau ksih koment buat ff kontes begini…

    Ya wlpun alurnya kcptan, nmany juGa OneShoot Ya, tp ini aj ud bikiN aKu meWeek dgn penghiatan Kyuhyun, dan salut am Kekuatan dan Kesabarn Je Wo ke Kyuhyun….

    Tp Seneng juGa, akhirnya Kyuhyun sadar diri dan kembli Ke kluaraga kcilnya…

  15. Huaah.. Aku puas bngt sm ff ini. Okelah, bnyak yg bilng ff in kcepatan, iyasih untk ngebahas bnyak konflik yg dirampungkan dlm ff oneshoot psti akn trasa alurnya kcepatan, tp mnurut sy itu tdk trlalu ganjil dan stidaknya sy ckup mnikmati sluruh alurnya. Dr prtama sy sudh trbawa suasana dngn sgala keromantisan mreka, snyum2 sndiri, ktawa gaje lht kemesuman kyu, dan tiba2 sy terbentur dngn konflik kyu-jewo-hyeri. Sy yg sudh merasakan keromantisan mreka, tiba2 jg merasakan bgmn sakitnya ktika kyu mulai terlena dan mlupakan je wo. Benar2 sprti aku yg mngalami kejadian sprti itu dan akhirnya buat aku menangis. Kyu yg akhirnya sadar dan kefrustasiannya untk ttp mengikuti prmainan hyeri, dan kesakitan yg bgitu mendalam yg di rskn jewo benar2 bs mnyentuh sy. Overall, sy suka bngt ff in, krn dngn keseluruhan alurnya dngn pnggunaan kt2 sderhana yg ttp mnyentuh, sy msh bs di bw scra mndlm untk ngerasain sgala emosi dlm ff in. Wajar bngt klo ff in menang. Yh, mgkn ide untk ngembangis ff in jd chapter bkal keren. Mgkn konfliknya jg bs dikembangin ke orng tua mreka yg ngebuang mreka di star house dan pngembngan konflik lainnya yg sudh di bhs scra singkat d sni.. Keep writing thor. Sorry komennya kpnjangan. Hehe. Dan btw, slam kenaal ^^

  16. Hai ka .. feel nya dapet megat !! iya panjang nih ff nya hehehe , tapi aah tamparannya kurang banyak masa –‘ udh gitu Kyuhyun nya ga seru kalau di maafin gitu aja ! Semangat ya ka buat ff yg lainnnyaa !!

  17. ini cerita bagus serius deh. feel-nya udah dapet sampe bikin kesel sendiri bacanya. penjabarannya alurnya juga bagus pas ga bikin aku ngelompatin / cepetin baca ceritanya. tp bener kata ka ami sih agak kecepetan karna oneshoot. kalo di jabarin lebih lanjut tentang pengkhianatan-nya pasti lebih bikin kesel dan nyesek suer dah. anyway soal pengkhianatan jadi keinget affair love dah huahahahaha. oh iya kalo mau lebih di perdalam sih menurut aku mendin twoshoot atau threeshoot aja kali ya soalnya kalo kepanjangan takut malah bosen bacanya tp balik lagi ke auhhor-nya sih asal ceritanya ga bikin aku malah cepetin baca ceritanya biar langsung tau akhir ceritanya sebelum bersambung gitu.

  18. Njirrr nangis nyesek ane 😥
    Apalagi pas Je Wo nampar KyuHyun. Serasa yang jadi Je Wo itu ane 😥
    Itu kok KyuHyun bangun tidur trus Hyerinya keluar dari kamar mandi ? Mereka tinggal bareng yah ? Tapi ngga ngapa-ngapain kan ?
    Bahasanya gampang dipahami thor :). Biasanya Je Wo jadi orang yang menindas disini dia yang tertindas :D. Terus berkarya thor 🙂 Good Luck ‘3’)9

  19. setuju banget sama saran eon ami
    ffnya keren klo dibuat chapter mungkin feelnya akan lebih terasa
    semua rasa yang shin je wo rasakan di ff ini dapat dirasakan juga sama pembacanya
    jadi menurut ku ff ini bagus banegttttt

  20. hiks hiks hiks 😥 kisahnya sangat mengharukan,tp seneng happy ending !!
    aku sangat suka ceritanya.
    bagus.keren!!

    oh ya kenalkan aku pembaca yg baru disini,baru nemu blog ini,sepertinya blog ini akan jadi salah satu blog ff yg ku kunjungi setiap hari 🙂 ,salam kenal

  21. Oh,jd Ff ini,ff lomba Toh,,,Pantas aja waktu ngeliat nama Author’x bd…Bgs bgt,,Aq suka ide crita’x..ama penyampaian’x jg,,Gak ribet dan yg plg penting,,,mudah di mengerti…Sm kayak yg lain,,Berharap ini bs jd Ff Ber Chapter..dan buat Author’x,,Smangat aja..law ada Wp pribadi’x..Tolong di sampaiin..smoga bs mampir ke sn….

  22. Bagus kok ceritanya. Cuma gak suka aja Kyuhyun yang gak nepatin janjinya disini. Pas tau tingkahnya sama Hyeri salah malah diterusin. Sebel banget sama dia. Tapi akhirnya tetep tanggung jawab atas keluarganya 😀 tapi tetep agak gak suka sama karakternya Kyu disini. Mian 🙂

  23. Cerita yg panjang dan manis walau sdikit nyesekkk tadi..
    Emg rada kecepetan sh, tapi masih keren kok (y) cast nya juga my bias kyupil
    nice ff^^

  24. gak heran kok fanfic ini jadi pemenangnya! daebak!!!! walaupun menurut aku alurnya terlalu cepet sama akhirnya ngegantung (hyeri sama bosnya gatau gimana akhirnya) tapi aku suka!!! lebih diperhatikan ya penulisan kalimatnya!!! beberapa typo bisa ditemuin, yah namanya juga manusia…. kalau ada chapternya sih aku makin bersyukur lagi~ kekeke semoga bisa ketemu hyunje penurut yang sudah remaja!!^^

  25. akhirnya happy end 🙂
    walaupun sempet ada masalah yg besar untung aja kyuhyub cepet sadar kalo bersama hyeri salah 🙂
    akhirnya keluarga kecil mereka berkumpul kembali 🙂

  26. Ceritanya bgus,G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ membosankan dgn isi ceritanya.cuma star house nya G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ Ά̲ϑª̯͡ keterangannya berapa anak di sana siapa hebum dan yuri? Yg tiba2 aja nongol.tp ini bgs krn ini one shot jd aku G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡ bisa bilang ini kecepatan.

  27. sependapat dg ami eonni, alurnya masih kecepetan mungkin pengennya to the point tapi disini masih banyak tempat kosong, gak dijelasin spesifiknya kyuje dan juga endingnya cameo itu salah satunya, dan scene terakhir itu menolong banget menurut aku buat nutup kekosongan scene sblumny

  28. Kak… Ianjutinn ff my love for you part 5 donk…. dah nunggu nieeee….. dah 3 buIan kan ya…. ayo donk… penasaran nie apa Iagi yg bakaI kamu Iakuin ke kyuhyun… 10 Mar 2015 15:41, “Sh

  29. bagus bangeeeeettttt….. aaaakkkkkhhhh aku terharu dengan ketulusan shin je wo yg walaupun dikhianati oleh kyu ttp mau maafin. untung kyu nya sadar… ff ini sangat sangat pantas dinobatkan sebagai pemenang karna feelnya dapet banget thor. aku sampe nangis bahkan maki maki kyuhyun karna bisa bisanya terjebak oleh permainan hyeri untung dia sadar.
    gasabar nunggu cerita cerita lainnya ttg keluarga ngeggemesin ini akkkhhhh/???

  30. kecepetan sich tapi ya ini mungkin karna faktor oneshoot dan bahasanya juga enak aja sich
    ceritanya bagus kok aku suka
    ketenaran dan gemerlapnya dunia hiburan emang sanggup membutakan segalanya dan sesuatu yang diawali dengan kebohongan gk akan bertahan lama
    je wo masih berbesar hati dan mampu meredam emosinya dengan baik
    tapi kyuhyunny tetep aja nglunjak kan dan hubungan kepura-puraan akhirnya berlanjut perselingkuhan dengan hyeri lagian cewek gila macam hyeri dipilih ya malah seenak jidatnya lah
    syukurlah akhirnya nyadar dan mau memperbaiki bukan hanya cukup menyesalinya aja

  31. cerita ini cocok banget sama kehidupan sehari… ada asam manis cinta…. berawal dari niat untuk mewujudkan impian sampai mimpi itu bisa terwujud… tapi ga semudah dan seindah yg di bayangkan harus ada yg di korban kan untuk meraih itu semua…. beruntung pada akhirnya kyuhyun sadar apa sebenarnya definisi bahagia itu… di cerita ini ada bahagia… tangis tawa cinta dan penghianatan… walau awalnya hanya sandiwara tpi mereka ikut larut di dalamnya…. salut sama je wo yg masih bisa bertahan suka sama kata2nya kalau dia udah berjanji untuk berada di samping kyuhyun sampai maut memisahkan….

  32. em , aku juga setuju kalo ini bakal keren kalo dijadiin ff chapter soalnya disini alurnya terlalu cepet . tapi over all ini udah bagus ko feelnya aku juga udah masuk , sempet larut dan netesin air mata pas part penghianatan kyu . untungnya dia berani ambil bijak dengan menghentikan semua hal buruk dan memperbaikinya 🙂
    okeee kerennn lah 🙂

  33. Bener kata Ami, kecepetan dibeberapa bagian.
    Sama bagian konfliknya, rasanya ada yang kurang. Spot kosong yang seharusnya ada.
    Kalo diibaratin grafik, dari posisi paling tinggi tiba-tiba turun drastis, jadi berasa banget kurangnya.
    Dan kaya kata Ami juga, ini emang bakal lebih berkembang kalo jadi chapter. Untuk ukuran oneshot ini udah termasuk longshot lho.
    Kalo dijadiin chapter, pasti bisa jadi lebih baik lagi. Bukan berarti ini kurang bagus apa gimana lho ya…

  34. Daebakk+Keren+Bagus pokoknya +++ 🙂 sumpeh, nii ff keren bget.. Sempat kecewa jga ama kyupa. Dan bahkan sempat berfikir agar mereka pisah aja. Tpi, yg dilakukan je wo emang benar. Salut buat authornya. Dan aku setuju, akan lebih bgus d’jadiin Chapter. 😉

  35. Ya Tuhan aku nangis terus … ottoke ? 😥
    author hiks.. sumpah aku nangis 😥
    waktu baca genrenye sad romance aku udah ketik”… soalnya aku jarang baca ff sad.. lebih cenderung ke hurt /romance / schoollife.
    waktu baca ff ini pertama kali.. aku keinget satu ff sih di intronya aja.. cuma keseluruhan beda kok ff ini sama ff yg dlu aku baca. trs waktu baca di temuinnya shin je won.. aku udah tanya”.. kira” Je won anak siapa.. apa bakalan nnt orangnya dateng trs bawa je won.. buat lomba nyanyi aku udah nebak jg klo Kyu bakalan yg menang dan aku terus” baca.. aku nunggu ada pihak ke 3 .. dan ternyata keluar.. si hyeri.. rasanya aku pengen nangis bgt. aku udah bayangin.. harusnya je won tinggalin aja kyu.. kenapa msh betah sama kyu yg kayak gitu.. aku jg nunggu ada pihak ke 4 yg bakalan jdi batu sandaran buat je won. tapi emang gk ada.. hhahah aku kebanyakan nebak.. tpi bagus thor.. aku suka ff ini.. mulai dari sifat kyuhyun yg tumben inget keluarga.. bisanya kyuhyun bakalan khilaf dlu trs baru inget keluar.. trs hyeri minta tanggung jawab.. huft ff pasaran bgt. tapi aku seneng mereka bisa kembali.. kan emang intinya gitukan :’) ini fanfiction.. dan itu terserah ke penulisnya gmn buat endingnya. :’)
    bnyk yg bilang alurnya kecepetan.. tpi menurutku di bagian endingnya aja sih..mungkin perlu di panjangin sedikit :). tapi overall aku suka :). suka bgt 🙂 ff bagus 🙂 semangat buat ff lagi 🙂

  36. my love for you kok ilsang semua Eon? part 5 pun gak ada…. penasaran nieeeee………. ayo… semangat buat ff kyuhyun jeewo lagi donk…. SEMANGATTTTT…. DI TUNGGU YA…. KARYA NYA…. 😇😇😇😇😙😙😙

  37. suka banget ama jalan ceritanya… disini karakter kyuhyun dibikin jadi bad bgt gitu ya… syukur aja dia mau tanggung jawab atas perbuatannya ^^

    semangat terus ya author, ditunggu karya2 yang lainnya ^^

Tinggalkan Balasan ke BlackSwan Batalkan balasan