Author : Just My Flo
Genre : Romance, Sad
Leght : Chaptered
Rating : G
FB : Aillagyu
Blog : www.justmyflo.wordpress.com
Cast : Han Cheonsa
Cho Kyuhyun
And Other
Sebenarnya epep ini mau gw buat twoshot saja. Tapi, berhubung banyak ide bergentayangan diotak saklek gw, jd berubah haluan jadi chapter aja yah. Tetep baca dan jangan lupa like dan komennya. Okey, happy reading wae.
~~~XXX~~~
Ini sudah hampir tiga minggu sejak kejadian dimana aku dan Cheonsa “ Kebablasan “. Seminggu itu pula dia tidak banyak bicara dan bersikap dingin padaku. Bahkan dia tidak peduli pada Hyera yang selalu menempelku setiap hari. Jujur, aku tak suka dengan kenyataan itu. Aku lebih suka mulut bocah itu berteriak kencang setiap kali bertindak ceroboh atau tak berhasil mengerjakan essay mata kuliah yang berakhir dengan nilai yang sangat menyedihkan.
Aku memang bukan tipe pria yang suka mengumbar segala perhatian pada setiap perempuan. Sekalipun dengan Yoo Jin yang menjadi pilihan hatiku. Aku terlalu kaku memperlakukan kaum Ibuku. Bukan karena aku muak atau benci. Aku hanya tak tahu harus berlaku seperti apa. Diamku padanya, bukan berarti aku tak pernah peduli. Hanya saja, ini terlalu cepat. Pernikahan yang sama sekali jauh dari bayangan. Dan itu membuatku sedikit canggung menghadapinya.
“Oppa ! apa kau sedang bertengkar dengan Cheonsa ? “ Tanya Hyera. Dia ini blak-blakan sekali.
“Tidak ….. “ Ku hela napas berat. Aku memang belum bisa menerima Cheonsa menjadi bagian dari hidupku. Tidak semudah itu melenyapkan perasaan cinta pada seseorang yang ku cinta meski dia tak bernafas lagi didunia ini. Aku tak ingin dia balik mencintaiku kalau pada akhirnya hanya harapan kosong yang ku sodorkan padanya.
“Tapi, sudah beberapa minggu ini ku lihat kalian tak bertegur sapa. Apa sebenarnya yang terjadi dengan kalian ? Atau jangan-jangan kau sudah menyakitinya Oppa ? “ Gadis yang ku kenal hampir separoh dari usiaku ini memang tak bisa dibohongi. Dia terlalu paham dengan sikap dan karakterku.
“Entahlah ! Aku juga tak yakin … “ Ujung-ujungnya aku selalu menyerah untuk memendam semuanya seorang diri.
“Maksudmu ? Jangan bilang kau masih bersikukuh dengan perasaanmu itu. “ Hei ! jangan berpikir yang macam-macam tentang hubunganku dengan Hyera. Bocah ini sudah ku anggap sebagai adikku sendiri. Jadi, tak ada yang spesial diantara kami. Dia adalah seseorang yang selalu siaga menampung segala keluh kesahku.
“Aku bukan seorang munafik yang sanggup mengorbankan perasaan orang lain dengan kebohonganku. Aku belum sepenuhnya bisa menerima Cheonsa Hye-ya. “
“Belum bisa atau memang kau tak pernah berusaha untuk bisa menerimanya ? “ Tanyanya sarkatis.
“Lalu sampai kapan kau akan bertahan dengan egomu itu hah ? Sampai Cheonsa benar-benar menghilang dari pandanganmu, begitu ? “
“Semua butuh proses Kim Hyera. Tak ada yang instan didunia ini. Mengubah perasaan tak semudah membalikkan telapak tangan. “
“Kau tak perlu mengubah perasaanmu. Tapi ubahlah cara pandangmu tentang masa lalu. Yang perlu kau ketahui tentang masa lalu adalah bahwa apapun yang terjadi. Masa lalu telah bekerjasama membawamu ke masa kini. Jadi, kini saatnya kau dapat memilih untuk membuat segala sesuatu menjadi baru. Atau tetap bertahan dengan masa silam yang takkan memberikanmu apa-apa kecuali harapan kosong dan kehancuran.
_
@ RECOMENDED SONG : FIX – PLEASE DON”T SAY
Beberapa hari ini aku merasa malas untuk sekedar bergerak atau melakukan sesuatu. Rasanya kalau melihat kasur, ingin telentang saja di atasnya. Napsu makanku juga semakin menggila. Aku sangsi, kalau aku tidak kena karma karena sering mengomentari mulut Ha Kyo yang tak berhenti mengunyah makanan dimulutnya.
Ku pegang tengkuk dan mengusapnya pelan. Ku gelengkan kepala ke kiri dan ke kanan. Terlalu pegal rasanya harus sedikit menunduk untuk menyelesaikan tugas kuliah. Kalau saja deadline tak terlalu mepet. Aku tak jor-joran seperti ini.
“Ahhh …… “ Ku regangkan otot-otot tangan dengan mengaitkan sepuluh jari dan menariknya ke atas. Seperti ada desakan dalam diriku untuk menikmati seporsi Jjajangmyun. Padahal aku tak suka dengan mie hitam yang rasanya aneh dan berhasil mengaduk-aduk perutku setiap kali menyantapnya. Jangan beranggapan aku tolol atau apa karena tak menggilai salah satu makanan kebanggaan Korea yang berbahan dasar mie itu. Ini masalah selera, jadi jangan protes.
Ku sambar cardigan yang menggantung dibalik pintu. Menuruti keinginan mencari kedai Jjajangmyun yang berderet ditepian jalan. Sepertinya tak terlalu buruk untuk makan malam seorang diri. Toh Kyuhyun juga tak peduli denganku. Apa aku sudah makan atau kelaparan. Dia terlalu asik meladeni sahabatnya itu. Kim Hyera.
Ku turuni undakan demi undakan tangga rumah yang di dominasi warna cokelat. Samar ku dengar suara tawa renyah mengalun dari ruang TV. Mataku menangkap seorang pria dan wanita tengah asik bercengkerama. Dadaku seperti di remas. Sorot mata sayu mengarah pada objek didepan. Aku sendiri tak tahu, kenapa harus seperti ini. Bukankah aku tidak menaruh perasaan apa-apa pada pria itu. Tapi kenapa sakit menyerangku sekarang. Ku pejamkan mata sejenak. Menetralisir rasa aneh yang berdesir seperti gerombolan angin ribut yang siap menghancurkanku kapan saja.
Tak ingin ambil pusing dengan mereka. Kembali ku langkahkan kaki. Cara ampuh menghindari Kyuhyun hanya cukup bungkam dan tak mengeluarkan suara. Mendengar alunan suara tak bersahabatnya hanya menambah sesak dada.
“Malam-malam seperti ini, kau ingin kemana Cheonsa-ssi ? “ Pertanyaan Hyera. Sudah ku duga !! Terlalu mahal perhatian Kyuhyun untukku. Berbanding terbalik dengan perlakuannya pada Hyera.
“Keluar sebentar. Ada barang yang harus ku beli. “ Jawabku tanpa menoleh pada sepasang anak manusia yang katanya hanya berstatus sebagai sahabat. See ! Hanya Hyera yang peduli padaku. Kyuhyun masih bungkam seribu bahasa.
“Sendiri ?…..”
Senyum tipis yang mampu ku persembahkan untuk wanita pengganggu itu. Masih saja menanyakan pertanyaan bodoh yang orang tak waras pun tahu jawabannya. Memang dengan siapa lagi aku keluar.
“Jangan lupa bawa payung Cheonsa-ssi. Sepertinya diluar mendung. Mungkin sebentar lagi hujan turun.” Sok perhatian padaku. Aku tak butuh itu. Aku menoleh. Tapi bukan tertuju pada Hyera melainkan Kyuhyun. Dia hanya menunduk tanpa mau susah-susah menatapku. Sebegitu bencikah kau padaku.
Tak menggubris ocehannya, ku raih gagang pintu yang terbuat dari besi. Bahkan membawa payung seperti yang disarankan Hyera pun tidak. Justru aku berharap hujan benar-benar menyapaku malam ini agar aku bisa lebih leluas menyamarkan airmata.
_
Kelihatannya malam ini kedai Jjajangmyun Jang Ahjuma begitu ramai. Untung masih tersisa beberapa kursi kosong yang masih bisa ku tempati. Begitu pesanan sampai didepan mata. Ku masukkan mie pekat yang mampu menggungah seleraku ke dalam mulut dengan lahap. Aku melihat diriku sendiri seperti seorang gelandangan yang tak makan berminggu-minggu. Baru kali ini rasa Jjajangmyun begitu nikmat dilidah, Aneh !
Entah ini sudah suapan yang keberapa. Yang pasti perutku rasanya hampir meledak. Tapi, mulut ini susah sekali untuk berhenti mengunyah makanan yang sangat digemari Kyuhyun. Deg ! Rasa nyeri itu kembali menyerangku. Pikiranku melayang pada pria yang sekarang entah sedang apa dirumah bersama perempuan lain.
“Sejak kapan kau pindah haluan Cheonsa-ya ? “ Jang Ahjumma membuyarkan lamunanku tentang Kyuhyun.
“Eo…..Ahjumma mengagetkanku saja. “
“Apa yang sedang kau pikirkan hah ? Kau ini masih muda tapi suka sekali melamun ? “ Tanyanya lagi.
“Aku tidak melamun Ahjumma. Aku hanya sedang bermeditasi.” Gurauku.
“Ck ……Dasar ! Kau ini. Hei ! jangan-jangan kau sedang patah hati ya ?“
“Hah ….. Patah hati ? Yang benar saja. Ahjumma ini jangan menebak sembarangan. Memang wajahku ini, wajah-wajah orang patah hati ? “ Tanyaku sembari memegang kedua pipiku.
“Dijidatmu itu tertulis jelas bocah nakal. Kau belum menjawab pertanyaan Ahjumma. “
“Pertanyaan yang mana ? “
“Kau, sejak kapan doyan pada cacing-cacing itu. “ Tunjuk Ahjumma pada isi mangkukku. Ah ! Aku lupa. Ahjumma amat sangat tahu kalau aku anti dengan mie yang menurutku bentuknya seperti cacing.
“Entah ! ….. Hanya saja malam ini sepertinya aku dapat pesan dari surga untuk memakan cacing-cacing menjijikkan ini. “
“Hahaha….. Alasan yang tak masuk akal. Kau ini seperti orang yang sedang mengidam saja. Memakan sesuatu yang tak disukai. Jangan-jangan kau hamil ya ? “
“Uhuk…..Uhuk…..” A-Apa tadi Ahjumma bilang ? H-Hamil. Itu tidak mungkin. Aku kan hanya sekali melakukan “kegiatan orang dewasa” dengan Kyuhyun. J-Jadi tak mungkinkan.
_
Perkataan Ahjuma masih terbayang-bayang dalam pikiranku. Bagaimana kalau itu benar-benar terjadi. Pasti Kyuhyun tak sudi menerima anak yang ku kandung. Seketika perasaan takut menyergapku. Kyuhyun tak pernah mencintaiku. Aku tak ingin menambah kebenciannya dengan hadirnya seorang anak ditengah-tengah kami. Ku elus perutku yang terisi penuh dengan Jjajangmyun. Membayangkan jika didalam sana benar-benar ada sebuah kehidupan.
Ku sandarkan tubuh yang hampir luruh ke tanah pada sebuah pohon di tepi jalan. Tiba-tiba aku merasakan kepalaku pusing bukan main. Apa ini efek dari memakan semangkuk mie cacing itu. Entahlah.
“Hoekss ……. “ Sepertinya tak hanya pusing yang menyiksaku tapi rasa mual juga begitu mendominasi. Sungguh aku tak tahan kalau harus menahan makanan yang sudah naik ke kerongkongan. Ku bekap mulutku agar tak menimbulkan suara sekaligus berjaga-jaga tak mengeluarkan seluruh isi perut disembarang tempat.
“Tes….Tes…..Tes…..” Sial ! Kenapa hujan turun disaat yang tidak tepat. Sebelum keluar rumah aku memang berharap banyak pada langit hitam pekat diatas untuk menumpahkan semua isinya. Tapi lain dengan sekarang. Melihat kondisiku yang kurang enak badan, ku tarik kembali permintaanku. Sebelum basah kuyup, kuputuskan untuk berlari ke halte yang jaraknya hanya beberapa meter didepan mata.
“Hosh …..Hosh …..” Nafasku tidak teratur karena menghindari air hujan dengan berlari sekencang mungkin. Aku duduk di halte seorang diri. Luahan air dari langit semakin deras saja. Bagaimana ini. Aku juga tak membawa payung, lama kalau harus menunggu hujan reda. Apalagi ini sudah larut. Jarum jam yang melingkar ditangan menunjukkan angka sepuluh. Coba tadi aku menjalankan saran Hyera pasti nasibku tak semenyedihkan ini.
“Ayo pulang ! “ Suara memerintah itu membuatku mendongak. Ku temukan kyuhyun sudah berdiri didepanku dengan sebuah payung besar untuk menghalau air hujan yang bisa membasahi tubuhnya. Jujur, aku setengah kaget dibuatnya. Bagaimana dia bisa tahu aku terjebak hujan disini. Rasanya ingin sekali menghambur ke pelukannya. Tapi melihat sorot mata tajam itu membuat kekecewaanku kembali memuncak.
Tanpa berkata apapun aku berdiri dan melangkahkan kaki untuk berjalan menjauhinya. Boleh dikatakan ini sebuah penolakan untuk ajakannya itu. Saat kulit bersentuhan dengan air langit. Tulangku seperti di cucuk dengan jarum. Tapi aku tak peduli.
Tiba-tiba Kyuhyun berjongkok dihadapanku dengan posisinya yang membelakangiku tanpa berucap sepatah katapun. Apa yang sedang dilakukannya. Apa sedang berusaha merayuku seperti seorang bocah yang akan girang setengah mati hanya dengan sebuah gendongan. Jangan harap !
Aku melewatinya dan terus bermain dengan air hujan yang sudah membasahi seluruh tubuhku. Aku juga tak berharap Kyuhyun akan mengejarku seperti adegan didrama-drama. Saat sedang terbuai dengan khayalan konyolku. Aku dikejutkan dengan ulah nekad Kyuhyun yang tanpa persetujuan menarik tangan dan menggendongku secara paksa dipunggungnya.
“Hei ! Apa-apaan ini Cho kyuhyun ? Turunkan aku ! Aku masih sanggup berjalan sendiri.” Pintaku dengan berusaha meronta untuk turun dari punggungnya. Tapi pria itu semakin mengeratkan tangannya pada kedua kakiku. Sial ! Aku tak sanggup melawan kekuatan pria ini dengan keadaan lemah seperti ini.
“Diam bodoh ! Aku tak butuh persetujuanmu. “ Hanya ucapan brengsek itu yang keluar dari mulutnya. Tak ingin berdebat, aku turuti saja kemauannya. Ingin melihat sejauh mana dia bertahan dengan berat badanku.
Kami berjalan dalam diam dibawah air hujan yang mengguyur Seoul. Keadaan seperti ini membuatku tak nyaman. Aku canggung menghadapi pria yang berstatus suamiku ini setelah kejadian beberapa minggu yang lalu. Dengan setengah terpaksa ku kalungkan tanganku dilehernya. Sedikit menyenderkan kepalaku dibahunya karena rasa mual dan pusing itu kembali menyerangku.
“Kau sakit Cheonsa-ya ? “
“Mungkin ……” Tanpa mengubah posisi, ku jawab pertanyaan Kyuhyun. Entah sakit apa yang dimaksudnya. Hanya jawaban abu-abu yang keluar dari mulut sebagai ungkapan isi hatiku. Ku harap Kyuhyun tidak terlalu bodoh untuk mengartikan ucapanku.
“Antara aku dan hyera tak punya sesuatu yang spesial. Dia sudah seperti adik bagiku. “ Hei ! Untuk apa susah-susah menjelaskan tentang hubungannya dengan perempuan itu. Toh dia tak pernah peduli padaku.
“Kalau aku benar-benar hamil bagaimana Kyuhyun-ssi ? “ Dia menghentikan langkahnya mendengar pertanyaanku. Aishh ! Kenapa mulutku selancang ini. Aku tak mau Kyuhyun berpikiran yang bukan-bukan tentangku.
“Bukankah sudah ku bilang aku akan bertanggung jawab. Apa kau meragukanku ? “
Aku turun dari gendongannya. Untuk sekali ini saja ku beranikan diri untuk menghadapinya secara terang-terangan. Ku tatap pekat matanya. Mencari sebuah cinta disana, aku tak menemukannya. Sepertinya aku sudah mulai mengharapkan cinta dari pria ini.
“Hanya sebagai tanggung jawab Kyuhyun-ssi ? “ Tanyaku kembali. Apapun jawaban itu, aku hanya ingin dia bisa membuka hatinya untukku.
“Aku tak bisa menjanjikan apapun untukmu saat ini Cheonsa-ya. Menggantikan Yoo Jin denganmu bukanlah murni keinginanku. Jadi kuharap kau mengerti. “
Aku bersyukur hujan belum berhenti sekarang ini. Dengan begitu aku bisa menyembunyikan telaga bening yang berhasil mendobrak kantong mataku. Ku hela napas berat. Salah memang terlalu mengharapkan Kyuhyun bisa menerimaku sebagai seseorang yang sanggup menggantikan posisi Eonni dihatinya.
Ku tatap punggung kokoh suami yang tak bisa ku gapai hatinya itu. Semakin lama mengamatinya yang berjalan menjauh membuatku semakin sakit. Kali ini aku benar-benar luruh menyentuh tanah. Meluapkan tangisanku di bawah derasnya hujan.
~~XX~~
Sudah satu jam aku menunggu hasil pemeriksaan Dokter tentang keadaanku. Sejak malam dimana aku memilih kehujanan daripada harus mengejar cinta dari seorang lelaki yang tak mencintaiku, aku jatuh sakit. Ditambah kebiasaanku yang sering mual dipagi hari membuatku takut setengah mati kalau pertanyaanku pada Kyuhyun benar-benar terjadi.
“Nyonya Cho ….. Silahkan masuk “ Perintah Suster yang bertugas mengabsen daftar pasien Kim Uisanim.
“Ne …. Kamsahamida “ Aku memasuki ruang prakter Dokter kim yang merupakan dokter keluargaku.
“Duduklah ….. Ada kabar bahagia yang ingin aku sampaikan padamu. “
“ Deg ! ….. “ Mendengar kabar bahagia saja. Orang bodoh pun bisa menebak apa itu artinya.
“Selamat.Kau positif hamil Cheonsa-ya. Sepertinya Kyuhyun menjalankan tugasnya dengan baik. “ Kekeh dokter Kim di ujung kalimatnya.
“Benarkah ? “ Tanyaku tak percaya.
“Iya ….. Usia kandunganmu sudah berjalan dua minggu. Ngomong-ngomong suamimu tak menemanimu ? Tanya dokter setengah baya yang sudah bertahun-tahun menjadi dokter pribadi keluarga Han.
“Dia tidak tahu kalau saya akan memeriksakan kandungan. Saya akan memberinya kejutan. Jadi, saya harap Dokter jangan mengatakan hal baik ini kepada Kyuhyun. “ Ini hanya alasanku saja. Biar bagaimanapun Dokter Kim tak tahu keadaan rumah tanggaku yang sebenarnya dengan Kyuhyun.
“Oh, begitu rupanya. Dia pasti akan lebih memanjakanmu”
“Memanjakanku ?” Tanyaku heran. Aku mengilas balik ke belakang mengingat hari-hariku bersama Kyuhyun. Memangnya kapan pria itu sekali saja pernah memanjakanku. Yang ada, aku seperti seorang istri yang kekurangan perhatian. Konyol saja membayangkannya memanjakanku. Yang benar saja.
“Ya. Rata-rata calon ayah akan memberikan perhatian yang berlebihan. Melarang ini itu. Bahkan cenderung seperti nenek-nenek yang sentimental. Kau jangan kaget jika perangainya berubah seperti itu.
Aku tersenyum kecut mendengar paparan dokter Kim. Aku sendiri belum bisa sepenuhnya membayangkan reaksi seperti apa yang akan ditunjukkan oleh Kyuhyun. Semoga saja seperti yang dikatakan oleh Dokter Kim meski itu mustahil. Tapi aku sungguh berharap moment seperti itu sungguh terjadi dalam hidupku.
Dari pihakku. Sungguh aku sangat bahagia mendengar berita kehamilan ini. Perasaan ini sungguh luar biasa. Indah sekali. Ternyata menjadi seorang ibu seperti ini euphoria-nya. Aku memegang perutku dan membayangkan kehidupan didalamnya. Nanti aku akan ditendang-tendang dari dalam dengan kakinya jika sudah masuk dalam hitungan bulan. Dia akan bermain-main, jungkir balik dan lain-lain didalam rahimku sebelum lahir.
Aku harap jika dia laki-laki bisa setampan ayahnya dan jika perempuan, tentu harus secantik aku. Tapi tetap dengan mewarisi mata indah ayahnya. Mata Kyuhyun yang beberapa minggu ini berhasil membuat jantungku berdentum-dentum tak karuan. Tanpa sadar, kali ini aku tersungging tulus sambil mengusap-usap perutku yang tertutup kain.
“Kalau begitu saya permisi sekarang Dokter. Sepertinya kabar baik tidak bisa disimpan terlalu lama” Entah bualan yang ke berapaku terhadap Dokter. Aku bangkit dari kursi dengan raut wajah yang sengaja ku buat segembira mungkin.
“Tentu saja. Kembalilah jika kau ingin melakukan USG agar kau tahu jenis kelaminnya. Ajaklah suamimu” Kata Dokter sambil memamerkan barisan gigi putih bersihnya padaku.
Aku berfikir sejenak kemudian tersenyum lagi. “Sepertinya jenis kelamin lebih baik menjadi sebuah kejutan saat persalinan Dok”
“Oh itu ide yang bagus. Dulu aku juga melakukan itu. Aku tidak melakukan USG sama sekali bahkan sampai anak ketigaku” Jangan mengira Dokter Kim berjenis kelamin pria. Dia seorang wanita cantik meski usianya sudah tidak muda lagi.
“Benarkah ?”
“Tentu saja. Menebak-nebak itu terkadang menyenangkan”
“Terima kasih atas bantuannya Dok “ Aku mengulurkan tanganku.
“Senang bisa membantumu” dia menjabat tanganku.
_
Sepanjang perjalanan pulang , yang ada diotakku hanya membayangkan bagaimana reaksi yang akan ditunjukkan Kyuhyun. Meski dia mengatakan akan menerima kehamilanku. Tapi, tetap saja semua itu hanya berlandaskan pada rasa tanggung jawabnya bukan karena perasaan cinta kasih sebagai seorang calon ayah seperti kebanyakan orang lain.
Aku membuka pintu apartemenku dengan tangan bergetar. Aku masih bingung, bagaimana cara menyampaikan berita bahagia, setidaknya itu bagiku pada Kyuhyun. Apapun hasil akhirnya aku harus maju. Sudah kepalang tanggung kalau harus berhaenti sampai disini.
Baru beberapa langkah aku berjalan. Percakapan Kyuhyun dengan Hyera masuk dalam pendengaranku.
“Lalu apa yang akan kau lakukan padanya, kalau dia benar-benar mengandung ?” Tanya Hyera.
“Mau tak mau aku harus bertanggung jawabkan. Itu sudah kewajibanku sebagai suaminya”
“Jadi hanya bentuk tanggung jawab begitu ? “
“Memang apalagi yang kau harapkan selain itu Hye-ya ? Dari awal sudah ku katakan. Aku menikahi Cheoansa hanya karena untuk memenuhi permintaan Yoo Jin diakhir usianya. Jadi, jangan meminta lebih dari itu”
Air bening itu sudah membasahi kedua pipiku. Ku remas kuat perutku. Tak ingin mendengar ucapan Kyuhyun bagai belati yang merobek kasar jantung. Aku keluar untuk menghalau kekecewaan yang semakin bertambah kalau harus mendengar percakapan mereka sampai selesai.
Apapun keputusan Omma dimasa mendatang. Itu semua demi kabahagiaan Appamu. Jadi kita harus sama-sama berjuang untuk bertahan. Omma janji, kau tak akan kekuranga sedikitpun kasih sayang meski dengan atau tanpa Appamu.
TBC
sedddiiihhhhh…. 😦 eonni, ceritanya happy end dong
ya ampun kyu, dingin bgt, kayak kulkas berjalan, ckckck….
kasian liat cheonsa….
ceritax bgus chingu, aq jd bs merasakan perasaanx cheonsa, sedih bacax…
lanjut baca chapt 3 dl ya….
omoo….eonnn….
setegaa itu kahhh seorang cho kyuhyun dsinii….nyesekk bcanyaa…kasiann cheonsa yg cma jd byg2 yoojin di mata si kyu…..
lanjuttt eon…suka’ ama critanyaa…
uwah… kyu bkal ditinggalin cheonsa gtu????
bca slnjutnya nih… pensaran..
Ceonsa……sabar…..
hweeeeeeeeee hiks hiks kyu jahat ama dirimu
annyeong…
ff sprt ini memang sering dimana terpaksa nikah lalu jatuh cinta tapi liat dari cara sipenulis jg enak gak utk di baca dan mudah dipahmi gak dan ff ini enak dan gampang dipahami gak buat repot untuk dimengerti*banyak ngomong saya#
tapi sprtnya kyu uda ada rasa…
nice ff dah 🙂
ahhh… kasian ceonsa 😦
hiks hiks sedih. fiuuh memang susah gantiin tempat orang. Kyu bener2 deh. bikin miris. lanjut thor penasaran apa Cheonsa bakal milih pisah atw bertahan…
aigoo menguras hati .. *
lanjut thor .
yahhhhh cheonsa y dengerkan omongan y kyuhyun,,,, patah hati deh jadi y cheonsa n jgn bilang dia mau lariar kyuhyun n hidup berdua ma anak yg dikandung y…..????
bgus thor,wah kyu gk bs lupain masa laluny–
kyaaa, akhrx epep yg aq tggu2 muncul jga >,< . .↵tp knpa bca epep nie lma" aq jd sbel ma kyuhyun ya, rsax pngen bget nimpuk kyuhyun pke sendal #dirajam sparkyu↵kasian bget cheonsa eonni, sbar ya eonn. .
Ya tuhan..Cho Kyuhyun!Sebegitu tertutupkah hatimu untukku(?)..Cheonsa pergi bru tau rasanya kehilangan untk ke 2 kalinya..
jgn bilang cheonsa mau kabburr
andweee
kyuppa kenapa kau kejam sekali…
kasian cheonsa 😥
tambah nyesek aja ni ff…kyu jahat bnget ama cheonsa g sadar apa sikapnya bikin sakit hati cheonsa…
sediiihhhh bget onn crita’a…
kyu bneran tega bget yaahh ma cheonsa…
nyesek bgt crita’a…
Kasihan Cheonsa dirinya benar2 tdk diharapkan, Kyu oppa msh blm menerima pernikahannya saat ini dan ia masih sangat mencintai Yoo Jin.. Cheonsa sabar ya.. Smg kebahagiaan segera datang u Cheonsa dan aegi
Kyuhyun o-u-wow super tega kkkkk
Sedih ffnya, cheonsa sabar ya, T_T
so sad 😥
Gyuhyun jahat iesh 😦
Ff ny seru eon..
Lnjut bca part 3:)
makin nyesek ja baca ni ff..
apa ya yg mau dilakukan cheonsa ya? kabur dari kyuhyunkah?
terserah author deh.. yg penting lanjutan’y.. hehehhehehe,,
huwaaa.. pnsrn, kira” ap yg akn dilakuin cheonsa y ..?? Hmmm..
Next Chap …!
Ya ampun…sdih bgt chingu..ksian bgt cheonsa dgituin m kyu..
Hwaaaaaaaaaa kyu kejem 😥
ksian cheonsa. Andai kyu tau dy lgi hamil.
Lnjut bca next chap dah . . .
Hwaaaaaaaaaa kyu kejem 😥
ksian cheonsa. Andai kyu tau dy lgi hamil.
Lnjut bca next chap dah . . . .
Hikk hikk
sediiiiiiihhhhhh
bgus onn ffnya
Nyeseeekkk T.T
Nyeseeekkk bangeeeettt T.T
hiks…hiks…hiks…. bener2 dech… kyuppa kata2mu menguras emosi…..
wajar c kalau belum ada cinta dhtymu….pi tdk bisakah kalau tdx menggunakan kata2 itu secara gamblang….
Daebak,bikin aku ikut sedi..cheonsa yg malang,kyu jahat bgt T.T
Jgn blg klo cheonsa mw kabur??
Ck,bcanya bkin da2 sesak:(
hehehehehehe:E
jinjja! WP ini smua ff2 nya daebak2! Jeongmalyo:)
huweeeeee kyu jahat bgt!
Cheonsa sbr ya…. Hwaiting!!
Argggg!!Chkokyuhyin!!!! Nampeun!
Mau baca lanjutan u thor,,annyeong~
belum baca part satunya tapi langsung baca part dua keke
kyu jahat cheonsa kasian trus itu apa yang bakalan direncanakan cheonsa diakhir pas lagi ngomong ke anak yg ada dikandungannya
part ini buat hatiku sakit banget..
terharu banget..
Mewek onnie ;(
huaaa
prat ini bikin aku mewek huwaaaaa
nappeun kyu 😦
Makin seneng sama ceritanya..
Cuma typo masih bertebaran dimana.mana yya, dan itu bisa mengganggu saat membacanya..
Tapi uda bikin aku masuk kedalam cerita, jadi bisa menutup kekurangannya..
Like (y)
oh no!! d part 1 aku udh suudzon sm hyera. hehehh. dan apa itu? cheonsa mau kabur ya? knp ngomong gitu? hiks aku ikut sedih 😥
Makin sedih nihh ff tpi aku suka ff seperti ini makin sedih makin suka….#readers aneh
Cheonsa sih terlalu ngarep cinta kyuhyun