[Full Version] Saranghae Nyonya Cho!

Saranghae Nyonya Chp!

Aku akan selalu bersabar saat kau mengacuhkanku, menganggap keberadaanku sedingin yang kau mau. Selama aku masih dapat menatap punggungmu dari sini, aku akan mencoba menahan segala rasa sakit itu. Tapi jangan salahkan aku, jika kesabaran itu mulai terkikis dengan segala rasa lelahku. Karena jika itu terjadi, maka aku akan melepaskan diri darimu, menghilang dari jarak pandangmu untuk selamanya.

 _______000______

Bagaimana menurutmu menjadi istri seorang Idol besar? Apakah menyenangkan? Jawabannya tidak! Aku sudah merasakannya, yahh mungkin  hanya aku saja yang merasa begitu, karena pernikahanku tidak di landasi oleh cinta.

Aku, Shin Je Wo harus menikah dengan seorang namja yang belum pernah aku temui sebelumnya, dia anak dari teman kedua orang tuaku ,orangtuaku meninggal saat aku duduk di bangku sekolah menengah atas, saat itu aku baru saja lulus dari sekolah, aku tidak memiliki siapa-siapa lagi, hingga teman appa dan omma-ku itu membantuku, kuliahku di biayai oleh mereka dan mereka sangat baik padaku, hingga saat mereka menjodohkan aku pada anak mereka aku tidak bisa menolak.

Dan saat ini, dimana aku dan dia sudah resmi menjadi suami istri selama 3 bulan, aku dan Cho Kyuhyun.

Shin Je Wo duduk sambil menekuk kedua lututnya  diatas ranjang yang selama 3 bulan ini ia tempati bersama Kyuhyun, dia membiarkan kepalanya terkulai lemah diatas kedua lututnya, pikirannya melayang entah kemana, padahal ia sudah menyelesaikan naskah skenario yang ia buat untuk sebuah rumah produksi terkenal di Korea. Bahkan naskah itu pun sudah ia kirim kan jauh-jauh hari, namun entah kenapa malam ini pikirannya terusik oleh pernikahannya dan kyuhyun. Pernikahan yang semakin malam semakin terlihat menyedihkan.

Suara decitan pintu menyadarkan Je Wo dari lamunannya, dia menolehkan kepalanya pada pintu kamar dan mendapati Kyuhyun tengah masuk dengan membawa beberapa tas yang cukup banyak, hari ini kyuhyun baru saja pulang dari Super Show 4 di Osaka.

Kyuhyun masuk tanpa menoleh pada istrinya, begitulah memang keseharian mereka, berada di satu atap yang sama namun jarang untuk saling menyapa. Kyuhyun yang dari awal pernikahan sama sekali tidak menghiraukan pernikahannya turut membuat Je Wo melakukan hal yang sama.

Mereka hanya berbicara jika perlu saja.

Kyuhyun masuk ke kamar mandi setelah memberesi semua barang-barangnya yang ada di dalam koper, Je Wo hanya menatap punggung Kyuhyun ketika itu. Malam ini entah kenapa dia tiba-tiba terpikir mengenai pernikahannya, ia merasa bingung, ingin di bawa kemana pernikahan ini nantinya.

“Hahhh“ desahan berat keluar dari mulut Je Wo, dan tak lama setelah itu Kyuhyun pun keluar dari kamar mandi, dia sudah mengenakan piama tidur miliknya, tangan kirinya sibuk mengeringkan rambutnya yang basah sedangkan tangan kanannya sibuk mengotak atik ponselnya.

Je Wo yang menyadari keberadaan Kyuhyun segera mengambil ponsel biru miliknya dan berpura-pura sibuk dengan itu, “Kau belum tidur?“ tanya Kyuhyun yang sudah berada di sampingnya.

“Belum“ jawabnya datar dan tetap fokus pada layar ponselnya.

“Aku tidur lebih dulu“ ujar Kyuhyun seraya membenarkan posisi tidur yang nyaman.

“Hem.“ gumam Je Wo singkat. Setelah kyuhyun berbalik membelakanginya barulah ia menatap punggung suaminya itu sayu.

****

MORNING AT 08.00 PM

Kulirik ponselku yang tergeletak di atas meja riasku, bergetar tanpa sabar. Aku menghentikan aktivitasku sebelumya yang sedang mengeringkan rambut untuk meraih ponselku. “Yeobseo?

Yeobseo, Je Wo-sshi“ jawab seseorang.

Ne?“ tanyaku sambil kembali meraih handuk yang sempat aku letakkan tadi.

“Ini aku, Park Hye Ae!“

Aku mengerutkan alisku mencoba mengingat-ingat namanya. “Ahh ne! waeo Hye Ae-sshi?“  ujarku setelah berhasil mengingatnya, dia adalah salah satu staff di agency tempat aku mengirimkan naskahku kemarin.

“Aku ada kabar gembira untukmu!“ pekiknya semangat.

Ehh? Kabar gembira? Jangan bilang kalau?

“A-apa itu?“ tanyaku yang mulai gugup karena terkaanku tadi.

Naskahmu diterima dan sebentar lagi akan segera di realisasikan oleh Sutradara Jung!

Sontak aku terlonjak saking senangnya. “Jongmal? Kau tidak sedang bercanda denganku kan, Hye Ae-sshi?“ tanyaku memastikan, siapa tau saja yeoja yang sedikit usil ini sedang mengerjaiku.

Yah! Mana mungkin aku bercanda! Sudahlah, hari ini kau harus datang kekantor kami, sutradara menyuruhmu untuk kemari karena proyek drama kali ini akan segera dilaksanakan“ jelasnya panjang lebar.

“Eo! Aku akan datang, gomawo..“ ujarku girang.

Ne! Tapi ingat, kau harus datang tepat jam setengah sembilan, jangan datang terlambat! Karena sutradara Jung tidak menyukai pekerja yang lamban, arraseo?!” aku mengangguk semangat walaupun sebenarnya dia juga tidak akan melihatnya.

Aku meloncat-loncat kegirangan saking bahagianya, ini untuk pertama kali hasil tulisanku berhasil aku terbitkan untuk dijadikan sebuah drama, “Ahhh akhirnya aku benar-benar menjadi seorang penulis sekarang “ pekikku girang, kemudian aku melirik jam dinding di kamar ini.

“Omo?! Haishhh ini sudah jam 8 lewat, Shin Je Wo pabo! kau bisa terlambat nanti“ rutukku pada diri sendiri, dengan cepat aku bersiap-siap, aku tidak ingin melakukan kesalahan di hari pertama aku bekerja. Aku berjalan tergesa-gesa keluar kamar, saking buru-burunya saat aku membuka pintu kamarku, hampir saja aku terjatuh karena kedua kakiku yang saling berselisihan.

“huwaa!“ teriakku saat tubuh ku terhuyung kesamping, tapi untunglah ada tangan seseorang yang menopang kedua bahuku hingga aku tidak jadi terjatuh

“Kau itu kenapa ceroboh sekali?“ ujar Kyuhyun dengan tatapan dinginnya padaku.

Ini untuk pertama kalinya kami bersentuhan fisik, ah bukan pertama kali juga, karena saat upacara pernikahan dia sudah menciumku dan itu hanya di dahi. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali dan kemudian mencoba menyadarkan diriku lagi. “Ahh mianhae! Aku sedang terburu-buru“ ujarku singkat dan dingin sambil membenarkan pakaianku, beginilah cara kami bersikap satu sama lain ketika berhadapan.

“Memangnya kau mau kemana?“ tanyanya padaku.

“Naskahku sudah diterima dan akan segera dijadikan sebuah Drama“  ucapku tanpa menoleh padanya, aku mendengar dia ber ‘oh’ pelan kemudian dia beranjak ke arah sofa, aku kembali melirik jam dinding, omo! Haishh waktuku tidak banyak lagi, ottokaeh?! Kalau aku naik bus akan membutuhkan waktu paling tidak hampir setengah jam. Apa sebaiknya aku minta bantuan darinya saja?

“Kyuhyun-sshi.“ panggilku gugup, ah tapi biarlah aku tidak punya banyak waktu lagi.

Dia menoleh padaku. “Mwo?

“Emm bisakah aku minta bantuanmu?“

****

Aku menghentikan mobilku di depan sebuah gedung besar, Je Wo meminta bantuanku untuk mengantarkannya karena dia sedang terburu-buru, yahh walaupun aku lelah karena baru saja menyelesaikan konserku dan baru pulang tadi malam, namun tak ada salahnyakan kalau aku mengantarkannya sebentar.

Gomawo sudah mau mengantarkan aku, Kyuhyun sshi“ ucapnya padaku dan seperti biasa, dengan tampang datarnya.

“Oh ne!“ jawabku singkat.

Dia mengangguk sekali dan setelah itu keluar dari mobilku, berlari-lari kecil memasuki gedung itu, aku menatap punggungnya yang mulai menghilang. Istriku ternyata seorang penulis, selama ini aku pikir ia menulis  hanya sekedar untuk menghabiskan waktu luangnya saja, tapi ternyata dia melakukannya dengan sungguh-sungguh.

Chakkaman! Istri?“ aku merenung sejenak, tadi aku baru saja menyebutnya sebagai istriku, yah walaupun di dalam hati, tapi ini untuk pertama kalinya aku merasa menjadi seorang suami, saat aku menyebutnya sebagai ‘istriku’.

****

Aku berjalan tergesa-gesa memasuki gedung yang cukup besar ini, menelusuri lorong-lorong bangunan ini mencari ruangan yang akan ku tuju. Setelah mendapatannya, aku berhenti sejenak di depan pintu itu untuk merapikan pakaian. “Huwaiting Shin Je Wo! “ ujarku pada diri sendiri.

Ku buka perlahan pintu yang berwarna coklat tua itu dan kontan seisi ruangan menoleh padaku, aku merasa sedikit gugup saat ini, namun dengan cepat berusaha menguasai diriku lagi, “Annyeonghaseo! Shin Je wo Imnida, mianhe aku datang sedikit terlambat “

Gwencanha, kami memang belum memulai percakapan, ayo silahkan duduk  Je Wo sshi“ ujar sutradara Jung ramah. Ahh dia berbeda sekali dari bayanganku, aku pikir dia ini orang yang tegas dan tidak suka beramah tamah, tapi ternyata dugaanku salah.

Annyeong..“ bisik Park Hye Ae dari jauh sambil menggoyangkan telapak tangannya padaku, aku tersenyum simpul membalasnya.

Namun saat mataku menoleh kesamping Park Hye Ae, aku sedikit terkejut dengan apa yang ku lihat  “Eoh? Siwon Oppa?!“ ucapku, kontan seisi ruangan menatapku.

“Kalian sudah saling kenal?“ tanya beberapa orang disana, keringat dingin mulai membanjiriku, aku merutuki diriku sendiri yang dengan bodohnya memanggil nama Siwon Oppa.

Aku tidak mungkin mengatakan pada mereka kalau aku mengenal Siwon Oppa karena dia adalah Hyung dari Cho Kyuhyun, maknae Super Junior yang tak lain adalah suamiku, itu sama saja dengan aku mencari mati. Pernikahanku dan Kyuhyun dirahasiakan, bahkan manager dan pihak SME pun tidak tau mengenai ini, hanya Oppadeul saja yang tau. Omma menyuruh Kyuhyun beralasan ingin tinggal di apartemen sendiri agar bisa keluar dari dorm.

“Em, kami pernah bertemu di beberapa acara“ jawab Siwon Oppa berbohong. Aku mengiyakan ucapannya, untunglah Siwon Oppa cepat mengambil alih, Siwon Oppa ini orangnya memang pandai mengatur sikap, aku suka melihat sikapnya yang dewasa.

****

Setelah membicarakan mengenai Drama baru yang akan segera memulai syuting, para staff di perbolehkan pulang, Je Wo keluar ruangan bersama hye Ae. “Yah, Je Wo sshi, tidakkah kau ingin meneraktirku?“ tanya Hye Ee menatapku penuh harap.

Wae? Kenapa aku harus meneraktirmu?“ tanyaku sambil tersenyum tipis.

“Eiyy kau baru saja menerima project besar, kau tau! Pemain Drama buatanmu adalah Choi Siwon, member Super Junior “ ujarnya bersemangat.

Aku tersenyum simpul mendengarnya, “Memangnya kenapa kalau pemainnya adalah Choi Siwon?”

“Itu berarti Drama ini akan suskses besar, fansnya Choi Siwon itu banyak sekali dan aku yakin mereka pasti sangat menanti-nanti Drama ini“ ujarnya sambil terkekeh.

“Arra! Kalau begitu aku teraktir kau makan“ ucapku, bagaimanapun yeoja ini sangat berjasa dalam karirku,

“Hehehe tapi aku tidak bisa hari ini, pekerjaanku masih banyak“ cengirnya padaku. “Eit, tapi dilain waktu aku akan menagihnya, arraseo?” dia mengacungkan jari telunjuknya pada wajahku.

“Arraseo“ jawabku sambil terkekeh. Kemudian dia pergi meninggalkanku, saat aku ingin beranjak pergi juga, sebuah suara memanggilku.

“Je Wo sshi

Aku menolehkan kepalaku kebelakang dan mendapati Siwon Oppa tersenyum padaku, “Eoh, Siwon Oppa?“

Siwon Oppa berjalan mendekatiku, “Chukkae“ ucap Siwon Oppa padaku, aku tersenyum malu padanya.

“gomawo Oppa.”

“Aku tidak tau kalau penulis skenario Drama baruku adalah kau, hei! Sejak kapan kau menjadi seorang penulis?“ tanya Siwon Oppa padaku.

“Ini tulisan pertamaku yang di terima untuk sebuah Drama Oppa, aku memang suka menulis dari dulu“ jelasku, Siwon Oppa mengangguk sambil tersenyum.

“Apa Kyuhyun sudah tau?“

Aku mengangguk singkat padanya, Kyuhyun memang sudah kuberitahu tadi pagi dan reaksinya berbeda jauh dengan Siwon Oppa.

****

Aku merebahkan tubuhku di lantai, lelah sekali rasanya setelah selesai berlatih dance. Hyung-Hyungku berkumpul untuk saling menggosip, mereka memang aneh, suka sekali menggosip seperti Ahjuma-Ahjuma.

“Yah Siwon-ah, bagaimana Drama terbarumu?“ tanya Eeteuk Hyung pada Siwon.

“Ah, hampir saja aku lupa, kalian tau siapa penulis naskah drama terbaruku?“ tanya Siwon Hyung antusias, aku masih saja tetap dalam posisiku tidur telentang menatap langit-langit ruangan ini.

“Mana kami tau siapa penulisnya, kau bodoh hah?“ Semprot Yesung Hyung, aku yakin wajah Siwon pasti berubah seketika, hahaha.

“Ck, jangan dipotong dulu Hyung, aku belum selesai bercerita“ protes Siwon Hyung.

“Memangnya siapa penulisnya?“ tanya Donghae Hyung mulai tak sabar.

“Adik ipar kita, Shin Je Wo“

MWO??“ pekik mereka serentak, aku juga seketika bangkit dari tidurku dan menatap Siwon Hyung.

“Sejak kapan Nyonya Cho menjadi seorang penulis?“ tanya eunhyuk Hyung.

Yah Kyuhyun-ah! Nyonya Cho memang seorang penulis?” tanya Shindong Hyung padaku.

“Sepertinya iya“ jawabku singkat, aku juga baru tau pagi ini kalau dia ternyata benar-benar seorang penulis.

“Eiy, bagaiman kau ini Kyu, dia kan istrimu, kenapa kau tidak tau?“ protes Sungmin Hyung.

Aku berdecak pelan, “Aku juga baru tau tadi pagi saat dia memintaku mengantarkannya “ jawabku sambil merebahkan diri lagi, aku pikir tidak perlu sehisteris ini mendengarnya menjadi seorang penulis.

“Hei aku punya ide Hyung!“ teriak Ryeowook.

Mwo?“ tanya mereka antusias. Mereka semua mendekatkan diri pada Ryeowook.

“Bagaimana kalau kita mengadakan pesta kecil untuk Nyonya Cho?“

Mata Hyung-Hyungku terlihat berbinar mendengar ide Ryeowokk, hei! Tapi kenapa dari tadi mereka menyebutnya dengan sebutan ‘Nyonya Cho’?

“Kau benar sekali Wookie, sudah lama kita tidak mengadakan pesta, kalau begitu kau masak  yang banyak, ne?“ ahh babi gendut ini pasti manusia yang paling bersemangat jika sudah mendengar kata pesta, palagi kalau bukan dia bisa makan sepuasnya.

“Shindong Hyung, pikirkanlah tubuh besarmu itu, kau mau dimarahi manager Hyung lagi?! Kau itu di suruh diet“ cecar Eunhyuk yang mendapatkan kekehan oleh yang lain.

“Aku setuju! Hari ini kita tidak punya jadwal apa-apa, jadi kita bisa mengadakan pesta. Cho Kyuhyun ajak Nyonya Cho ke Drom malam ini, ne?“ perintah Leeteuk Hyung padaku.

Aku menatap mereka kesal, “Yah, kenapa dari tadi kalian menyebutnya dengan sebutan Nyonya Cho?“ protesku, namun aku malah mendapat pelototan tajam oleh mereka, memangnya aku salah bicara?

“Tentu saja, karena dia itu istrimu, pabo!“ ucap Donghae Hyung.

****

Seperti yang di perintahkan oleh Hyungku, aku harus mengajak Shin Je Wo ke Drom. Hahh sebenarnya aku malas sekali, aku ingin malam ini bermalas-malasan ditemani oleh PSP kesayanganku, tapi yasudahlah. Baru aku mau menyalakan mesin mobilku, namun tiba-tiba ponselku bergetar. Ku tatap layar ponselku dan setelah itu sebuah senyuman terukir di bibirku.

Waeo chagiya? Merindukankukah?“ ucapku menggodanya.

“Yah Kyuhyun-ah! Kenapa tidak memberi tau ku kalau kau sudah pulang, hem?“

Aku terkekeh pelan mendengar suara khas milik yeojachinguku ini. “Mianhae Qianie, aku terlalu lelah“

Song Victoria, artis yang berada satu managemen denganku sekaligus kekasihku, aku dan dia sudah berhubungan selama 1tahun belakangan ini, tidak ada yang tau mengenai hubunganku dengannya, bahkan Hyung-Hyungku pun tidak tau. Namun Qian tau mengenai pernikahanku, dengan sedikit membujuknya akhirnya dia mau memaafkanku dan tetap menjadi yeojachinguku.

Dan saat orang tuaku mengatakan padaku akan menikahkanku pada Je Wo aku benar-benar merasa kesal, namun aku tidak bisa berbuat apa-apa saat melihat Omma menangis, memohon padaku untuk setuju, aku paling sensitif melihat Omma menangis. Karena itu akan mengingatkanku pada kejadian beberapa tahun yang lalu saat aku kecelakaan dan aku sudah berjanji tidak akan membuat Omma menangis karena aku lagi, sebab itulah aku menerima perjodohan ini.

“Arra, apa saat ini kau ada jadwal“ tanya Qian padaku.

Annio, wae?

“Aku juga sedang tidak ada jadwal Kyu, bagaimana kalau kita bertemu?“ aku tersenyum senang mendengarnya.

“Woah, kau sangat merindukanku, ya?“ godaku padanya.

Ck, yasudah kalau tidak mau“ aku bisa tau kalau saat ini dia pasti sudah menekuk wajahnya lucu.

Baru saja aku mau mengiyakannya,tiba-tiba aku teringat kalau aku disuruh Hyungku menjemput Je Wo. Ck, merepotkan saja mereka semua. “Sepertinya tidak bisa Qianie“ gumamku pelan.

“Wae.. kita sudah tidak berjumpa selama 2 minggu Kyu” suaranya sarat dengan kekecewaan.

Aku berpikir sebentar, aku dan Qian memang sudah 2 minggu tidak berjumpa, ahh Qian lebih penting dari apapun. “Ne! kita berjumpa ditempat biasa, eo?“ kekehan kecil terdengar darinya.

Eo!”

Aku tersenyum setelah memutuskan sambungan telpon kami. “Lalu bagaimana dengan Je Wo?“ gumamku sendiri saat teringat dengan dirinya. “Ahh aku kirim pesan saja padanya”

****

From : Cho Kyuhyun

Kau disuruh Hyungku kedrom jam 8 malam.

 

“Eh? Untuk apa Oppadeul menyuruhku kesana? Apa ada masalah? Kenapa tiba-tiba saja menyuruhku datang kesana?” gumamku sendiri.

“Ahh yasudahlah, lagi pula aku juga jarang sekali kesana, eum sedikit merindukan mereka juga”

Sesuai pesan Kyuhyun padaku, aku sudah berada di depan drom mereka, tadi Kyuhyuh juga mengirimiku kode drom mereka, aneh memang tiba-tiba dia memberitauku kode drom ini. Ku pencet satu persatu tombol drom ini dan kubuka knop pintunya, aku masuk kedalam dan ternyata disini gelap sekali, hei? Apa aku sedang di kerjai oleh Kyuhyun?!

Oppadeul… odiga?“ teriakku.

KLIKK

CHUKKAE!!!

Aku terperangah kaget melihat mereka berhambur kepelukanku saat lampu drom kembali hidup, aku menatap bingung pada mereka, kenapa tiba-tiba bersikap aneh seperti ini?

Chukkae Nyonya Cho.. hari ini kami mengadakan pesta untukmu, karena ternyata kau adalah seorang penulis“ jelas Leeteuk Oppa.

“Eh? Dari mana kalian tau?“ tanyaku bingung.

“Tentu saja dariku“ jawab Siwon Oppa. Ahh aku baru sadar kalau Drama itu pemain utamanya kan Siwon Oppa, aku menyengir lebar pada mereka sambil menggaruk kepala belakangku.

“Tapi dimana suamimu?“ tanya Ryeowook Oppa padaku.

Molla! Aku pikir dia disini“ jawabku.

Annio! Kami menyuruhnya menjemputmu, apa dia tidak menjemputmu?“ tanya Sungmin Oppa.

Aku menggeleng ringan, “Dia hanya mengirim pesan padaku“

“Ck, bocah itu benar-benar“ gerutu Heechul Oppa.

“Eoh, Oppa! Kau disini juga?“ tanyaku yang baru menyadari keberadaannya, dia mendelik kearahku.

“Jadi dari tadi kau tidak menyadari keberadaanku?“ teriaknya garang, hahaha aku suka sekali menjahilinya.

Mianhae,aku hanya menyadari keberadaan orang yang penting-penting saja“ jawabku dengan wajah angkuh, kalau saja aku tidak berlari cepat kebelakang Leeteuk Oppa, pasti kepalaku sudah terkena jitakannya.

“Hahaha mianhae, Heenim aku hanya bercanda“ ucapku.

Mwoya?! Kau memanggilku Heenim? Benar-benar tidak sopan! Yah kemari kau!“

****

Aku menikmati ciumanku di bibir Qian, ciuman yang penuh dengan kerinduan, namun ciuman ini terhenti karena sesuatu bergetar di saku celana ku. “Ck, mengganggu saja“ gerutuku.

Qian terkekeh pelan padaku. “Angkat saja Kyu, siapa tau penting“ aku mendengus kesal dan merogoh saku celanaku, kutatap layar ponselku, ternyata Sungmin Hyung mengirimi aku pesan.

From : Sungmin Hyung

Kau kemana Kyu?

Kami sedang mengadakan pesta untuk istrimu.

 

Aku sedikit tertegun membacanya, ada rasa bersalah yang menyelimuti perasaanku, namun tepukan pelan Qian di bahuku menyadarkan lamunanku. “Waeo? Ada masalah?“ tanya Qian, aku menggeleng sambil tersenyum.

Gwencanha.“  jawabku sambil mengacak rambutnya.

“Siapa yang mengirimimu pesan?“ tanya Qian penasaran.

“Sungmin Hyung, dia menanyakan keberadaanku, mereka sedang mengadakan pesta kecil untuk Je Wo“ ujar ku sambil meneguk air minumku, saat ini kami berada di sebuah tempat karaoke, yahh walaupun masuk kesini harus menggunakan penyamaran yang ketat.

“Istrimu?“

Aku mengangguk singkat. “Dia menjadi penulis skenario Drama terbarunya Siwon Hyung“ jelasku padanya.

“Shin Je Wo seorang penulis Kyu?“ tanya Qian lagi padaku.

Ne, aku juga baru tau tadi pagi“ ku lihat wajah Qian yang berubah murung. “Wae?“ tanyaku, dia menggeleng pelan sambil tersenyum miris. Pasti ada yang mengganjal di hatinya.

“Aku sangat berharap jika suatu saat nanti, posisi Je Wo saat ini bisa bertukar tempat denganku, aku juga ingin Hyung-Hyungmu memandangku sebagai kekasihmu, tetapi rasanya itu tidak mungkin“ wajah itu berubah sendu dan sayu, aku tau dia menyimpan beribu perasaan tidak tenang sejak aku menikahi Je Wo.

ku tatap wajahnya sendu, aku atau bagaimana perasaannya saat ini. Aku tidak mungkin memberitau Hyung-Hyungku kalau Qian adalah kekasihku, karena Leeteuk Hyung pernah melarang kami semua untuk menjalin hubungan spesial dengan member Grilband yang berada dalam satu Manageman dengan kami, kata Leeteuk Hyung itu bisa membuat keadaan memburuk, apalagi jika hubungan itu telah putus, maka pasti nanti akan terlihat aneh.

“Sudahlah, tidak usah memikirkan masalah itu, kau percaya padaku, kan?“ tanyaku berusaha menenangkan, ku tatap wajahnya dalam, dia mengangguk sambil menggenggam erat tanganku.

“Apa kau tidak menyukai Je Wo, Kyu?“ wajah itu menunjukkan kekhawatiran yang mendalam.

Entah kenapa Qian tiba-tiba bertanya seperti itu pada ku. “Wae? Kenapa menanyakan itu?“ tanyaku tak mengerti, biasanya dia sama sekali tidak mau mengungkit masalah pernikahanku, tapi kenapa hari ini dia bertanya seperti itu?

Qian hanya menggeleng pelan sambil tersenyum “Gwencanha

****

Aku terkekeh pelan sambil memainkan sumpit pada mulut Heechul Oppa, semua member sudah pada mabuk akibat Soju yang di belikan Ryeowook Oppa. Hanya Eunhyuk Oppa, Siwon Oppa dan Yesung Oppa saja yang tidak mabuk.

“Hahaha aigo, lihat air liurmu ini Oppa“ gumamku sambil menusuk-nusukkan sumpit di mulut Heechul Oppa yang sudah tidak sadarkan diri, ini benar-benar menyenangkan.

“Yah Nyonya Cho, kau bisa di bunuhnya jika dia sadar apa yang kau lakukan padanya” ujar Eunhyuk dengan kekehan kecilnya.

“Hahaha, dia tidak akan sadar Oppa“ ucapku lagi, benar! Jika dia tau aku melakukan ini pada wajah tampannya, dia pasti akan segera mengamuk. Tapi aku sangat menyukai ekspresi mengamuk seorang Kim Heechul.

“Hei, ini sudah malam, kau tidak pulang?“ tanya Yesung Oppa, aku melirik sebal padanya.

“Kau mengusirku?“

Yesung Oppa memasang tampang datarnya padaku, hahaha jujur saja aku belajar banyak darinya memasang tampang datarku saat berbicara dengan Kyuhyun. “Baiklah, aku pulang sampaikan ucapan terima kasihku pada mayat-mayat yang bergelimpangan ini saat mereka sudah bangun“ candaku, Eunhyuk Oppa terkekeh mendengar ucapanku.

“Oh iya, mana Siwon Oppa?“ tanyaku yang sedari tadi tidak melihat keberadaan dirinya.

“Dia sedang kekamar mandi“  jawab Yesung Oppa.

“Oh, yasudah aku pulang Oppa, gomawo untuk hari ini. Annyeong…

Aku berjalan santai keluar dari gedung apartemen Drom Super Junior, perasaanku senang sekali hari ini, ternyata Oppadeul sangat menyayangiku dan entah kenapa aku sangat menyukai panggilan mereka padaku.

Nyonya Cho.

Aku terkekeh pelan mengingatnya, yah walaupun hari ini Kyuhyun tidak ada, tapi itu sama sekali tidak mengurangi kebahagian ku hari ini, mereka bahkan sudah lebih dari cukup.

Saat aku berjalan melewati tempat parkir, mataku menangkap sebuah mobil yang sepertinya aku kenal, kulihat seorang namja turun dari mobil dan berlari kecil membukakan pintu mobil untuk seseorang. Aku kenal betul dengan namja ini.

“Cho Kyuhyun?“ gumamku pelan.

Tatapanku belum beralih darinya, hingga saat aku melihat seorang yeoja yang keluar dari mobilnya, walaupun mereka memakai penyamaran yang baik, namun aku masih bisa mengenali mereka dengan sangat jelas. Yeoja itu, adalah Song Victoria.

Kyuhyun mengacak pelan rambut yeoja itu kemudian mengecup singkat dahinya, entah kenapa darahku terasa mengalir cepat di tubuhku, lututku seakan lemas, entahlah.. pemandangan ini membuatku merasa sesak dan aku tidak tau apa penyebabnya.

“Kau masih disini Je Wo-ya?“

Suara seseorang dari belakangku membuat aku mengalihkan pandanganku kebelakang. “E-eoh, Siwon Oppa?“ ucapku gugup, bagaimana jika dia melihat apa yang Kyuhyun lakukan?

“Kau kenapa? Kenapa wajahmu pucat?“ Siwon Oppa mengalihkan pandangannya kearah  pandanganku tadi, namun dengan cepat aku menglihkannya.

Oppa, kau ingin pulang?“ tanyaku.

Siwon Oppa kembali menatapku dan helaan nafas lega keluar dai mulutku,“Eum, kau  juga?“ aku mengangguk, “Yasudah ayo aku antarkan“ aku mengangguk kecil kemudian mengikuti dia dari belakang, ku lirik lagi tempat dimana Kyuhyun berada tadi dan mendapati mobilnya yang sudah pergi.

****

Je Wo masuk ke apartemen nya dengan langkah lesu, namun saat baru ingin membuka pintu kamarnya, ternyata Kyuhyun sudah lebih dulu membukanya dari dalam, keduanya bertatap mata sebentar. “Kau sudah pulang?“ tanya Kyuhyun berbasa-basi.

Je Wo hanya mengangguk, Kyuhyun berjalan melewati Je Wo begitu saja. Sementara Je Wo masih berdiri di ambang pintu, pikirannya kembali mengingat apa yang di lihatnya tadi, Kyuhyun dan Song Victoria, entah apa yang di pikirkannya hingga dia berbalik dan memanggil Kyuhyun.

“Cho Kyuhyun sshi

Kyuhyun menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap Je Wo. “Wae?

Je Wo menatap Kyuhyun tajam. “Apa kau, menjalin hubungan dengan Song Victoria?“ tanya Je Wo dingin dan berhasil membuat Kyuhyun melebarkan kedua matanya.

“K-kau, dari mana kau tau?“ pria itu menatap istrinya terkejut, entah mengapa rasa takut kian menghampirinya.

Je wo tersenyum tipis namun terkesan sinis, menatap pria itu dengan tatapan remeh. “Jadi benar? Aku tadi melihatmu saat mengantarnya pulang“  ujar Je wo.

Kyuhyun mengepalkan kedua tangannya, membalas tatapan remeh istrinya. “Lalu kenapa? Kau tidak suka aku menjalin hubungan dengannya?“ tanya Kyuhyun sinis.

Hati Je Wo mencelos mendengarnya, tadinya ia berpikir kalau Kyuhyun akan berusaha menyangkalnya ,namun ternyata dugaannya salah. Pria itu bahkan sama sekali tidak membantah ucapannya.

“Dengar Shin Je Wo, kita memang sudah menikah, namun kau tidak lupa kan karena apa? Jadi jangan mencampuri urusanku“ Kyuhyun menatap Je Wo tajam, bermaksud untuk mengintimidasi yeoja itu, namun sebenarnya ketakutan sedang melandanya, ia takut jika Je Wo akan mengadukan ini pada orang tuanya dan bahkan Hyung-Hyungnya. Kerena semua itu akan menimbulkan masalah besar bagi dirinya dan juga hubungan gelapnya bersama Song Victoria

“Aku memang  berpacaran dengannya dan itu jauh sebelum aku menikah denganmu, kau tau? Dia sangat penting bagiku, bahkan lebih penting dari pernikahan bodoh ini“

Je Wo mengepal kuat kedua tangannya, tidak menyangka dengan apa yang baru saja Kyuhyun ucapkan tadi, padahal akhir-akhir ini dia selalu memikirkan mengenai pernikahannya, namun dengan gampangnya Kyuhyun mengatakan kalau pernikahan mereka sama sekali tidak penting baginya.

Je Wo menarik nafas panjang sebelum berujar, “Jangan salah paham Tuan Cho“ ucapnya berusaha tegas, namun ia mulai merasakan kedua matanya yang mulai memanas, “Aku hanya sekedar bertanya padamu, aku tidak ingin mencampuri urusanmu, silahkan saja jika kau menjalin hubungan dengan yeoja manapun, aku tidak perduli! Karena aku juga sama denganmu, pernikahan ini tidak berarti apa-apa bagi ku, apa lagi kau! “ tanpa menunggu reaksi Kyuhyun, Je Wo membalikkan tubuhnya dan masuk ke dalam kamar.

Sedangkan kyuhyun, terperangah tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

‘Silahkan saja jika kau menjalin hubungan dengan yeoja manapun,aku tidak perduli! Karena aku juga sama denganmu, pernikahan ini tidak berarti apa-apa bagiku, apa lagi kau!’ entah kenapa ia merasa tidak suka mendengar ucapan Je Wo tadi, ada sedikit kekecewaan di hatinya saat mendengar itu.

****

MORNING AT 07.00 PM

Aku menggeliat pelan di ranjang, membuka pelan kedua mataku, ku lirik kesamping kananku dan mendapati tempat itu sudah kosong, tidak terlalu terkejut karena hampir setiap hari memang begitu. Kyuhyun akan pergi bekerja tanpa harus berpamitan padaku, cih.

Ku langkahkan kakiku menuju sofa di luar dan meraih remot televisi, mencari chanel yang memutar program menarik, aku memang sedang tidak dalam mood yang baik hari ini. Bahkan, untuk mandi saja aku malas.

Namun, saat aku sibuk menggonta-ganti chanel televisi, aku malah tidak sengaja memutar program infotaiment dan terlonjak kaget saat melihat berita panas hari ini.

‘Cho Kyuhyun Super Junior tertangkap kamera sedang mengecup dahi member grilband f(x), Song Victoria dengan mesra’

“I-ini, bukannya ini foto tadi malam?“ gumamku tidak percaya. Entahlah, aku tidak tau bagaimana perasaanku saat ini, aku merasa cemas sekaligus sedih, aku mencemaskan bagaimana jika berita ini terdengar oleh Omma dan Appa, terlebih lagi jika managernya tau.

“Arrgghhh” ku acak gusar rambutku, untuk apa aku memikirkannya, bukannya tadi malam dia mengatakan padaku untuk tidak mencampuri urusannya? Sudahlah Shin Je Wo, lupakan bocah menyebalkan itu.

****

Aku baru sampai ke drom dan menyecahkan tubuhku ke sofa, semalaman ini aku tidak bisa tidur karena pertengkaranku dan Je Wo. Aku tidak menyangka dia telah mengetahui hubunganku bersama Qian, ini semua terlalu mengagetkanku. Jujur saja, aku sama sekali tidak bermaksud mengatakan ucapan kasar itu tadi malam, hanya saja aku terlalu merasa cemas saat itu.

Hyung! Kyuhyun sudah datang!“

Teriakan seseorang dari belakangku menyadarkanku dari segala lamunan, aku menoleh kebelakang da menemukan Ryeowook Hyung berdiri disana, kemudian tidak lama dari itu, para Hyung-Hyungku datang berbondong menghampiriku. Melemparkan tatapan yang menurutku sangat tidak bersahabat.

“A-ada apa? Kenapa kalian menatapku aneh seperti ini?” tanyaku bingung, Leeteuk Hyung membanting sebuah surat kabar di depanku, segera kuraih surat kabar itu dan mataku terbelalak kaget saat membacanya.

“Bisa kau jelaskan ini semua, Cho Kyuhyun?“ tanya Leeteuk Hyung yang sudah menatapku tajam, ini benar-benar masalah besar, bagaimana bisa ada yang mendapatkan fotoku saat aku mencium dahi Qian tadi malam? Ya Tuhan.

“Jagan diam saja Kyu, cepat jawab!“  bentak Eunhyuk Hyung, aku menelan ludah berat, tidak tau harus berkata apa. Terlebih saat suara hempasan pintu Drom yang membuat kami semua menoleh kesana, terlihat Heechul Hyung berjalan tergesa-gesa kearah kami, padahal dia seharusnya berada di tempat kerjanya, aku rasa kali ini aku akan dimarahi habis-habisan.

“Apa yang kau lakukan hah? Bagaimana bisa ini terjadi?“  bentaknya sambil melemparkan surat kabar yang sama seperti Leeteuk Hyung tadi, aku mengerang tertahan dengan segala bentakan mereka semua.

“Ck, sudahlah. Aku akan menyelesaikannya sendiri“ Jawabku pelan.

“Menyelesaikannya sendiri? Bagaimana caranya?“ tanya Shindong  Hyung menatapku tajam. Kali ini tidak ada satu orangpun yang berada dipihakku.

“Benar kau berpacaran dengan Qian?“ tanya Leeteuk Hyung lagi. Sudahlah, tidak ada gunanya lagi aku menutupinya.

“Ne“ jawabku singkat.

“Kau ini bodoh atau apa? Bagaimana bisa kau berpacaran dengannya sementara kau sudah beristri Cho kyuhyun?“ bentak Heechul Hyung lagi, aku mulai gerah mendengar mereka yang dari tadi membentakku.

“Memangnya kenapa?! Ada yang salah dengan itu?!“ teriakku kuat. “Kalian semua sudah tau dengan jelas kalau aku tidak mencintai Shin Je Wo! Aku terpaksa menikahinya, jadi berhenti mengatakan kalau dia itu istriku“ dadaku naik turun mengatakannya, sementara mereka semua menatapku tidak percaya.

“Benar aku berpacaran dengan Qian! Bahkan  kami sudah berhubungan jauh sebelum aku menikah dan aku sama sekali tidak berniat melepaskannya meskipun aku sudah menikah!“

BUG

Sebuah pukulan mendarat di pipiku dan yang melakukannya adalah Heechul Hyung, “Kau! Benar-benar keterlaluan Cho Kyuhyun! Jadi itu sebabnya kau tidak berada di sini tadi malam?! Kau bersama Qian saat kami dengan susah payah membuatkan pesta uantuk istrimu hah?!“ aku menunduk menahan emosiku, kedua tanganku terkepal kuat.

“Heenim! Jangan seperti ini!“ ku dengar Leeteuk Hyung menegur Heechul Hyung.

“Biar kan saja Hyung, biar ku buat bocah ini sadar dengan kelakuannya“

Aku menegakkan kepalaku menatap mereka tajam. “katakan sesuka kalian“ ucapku sinis kemudian masuk ke dalam kamarku dan Sungmin Hyung.

****

“Sudah Hyung, biar aku saja yang berbicara dengannya“ ujar Sungmin setelah accident pukulan yang dilayangkan Heechul pada Kyuhyun.

“Ne, pergilah“ jawab Leeteuk.

Sungmin masuk kedalam kamar dan mendapati Kyuhyun duduk di tepi ranjang sambil menunduk dalam, ia mendekati Kyuhyun perlahan.

“Gwencanha?” tanya Sungmin.

Kyuhyun menoleh padanya. “Kau mau memarahiku juga, Hyung?“ tanyanya dengan wajah frustasi.

“Annio, aku tidak ingin memarahimu” jawab Sungmin dengan senyuman kecil miliknya, ia sangat tau bagaimana cara berbicara pada Dongsaeng kesayangannya ini. Kyuhyun memang type pria yang tidak suka dengan paksaan, ia juga tidak suka mendengar nasehat orang lain jika sedang tidak ingin. Namun Lee Sungmin, hanya pria ini yang sangat tau bagaimana cara berbicara dengannya.

“Tapi aku ingin bertanya padamu”

Kyuhyun menegakkan tubuhnya menatap Sungmin yang sudah menatapnya serius.

“Kau mencintai Qian?“ Kyuhyun mengangguk.

“Kau tidak mencintai istrimu?“ Kyuhyun mengangguk lagi.

“Kau merasa sikapmu yang diam-diam berselingkuh di belakangnya itu tidak keterlaluan?“

Kali ini Kyuhyun termangu sesaat, “Ini tidak bisa dikatakan selingkuh“ protes Kyuhyun.

“Jawab saja Kyuhyun-ah“ ujar sungmin dengan wajah serius.

“Ne“  jawab Kyuhyun.

Sungmin tersenyum kecil. “Lalu, jika  Shin Je Wo melakukan hal yang sama denganmu, maka kau tidak akan marah, kan?“

Kyuhyun terdiam lagi mencoba mencermati kata-kata Sungmin, jika Je Wo juga berselingkuh dengannya, apa dia tidak akan marah?

“Ne! Tentu saja aku tidak akan marah, itu tidak ada hubungannya denganku“  jawabnya lagi.

Lagi-lagi Sungmin tersenyum, namun senyuman kali ini tidak bisa di artikan Kyuhyun, “Untuk apa meneruskan pernikahanmu jika kau tidak ingin meneruskannya“ ujar Sungmin yang membuat kening Kyuhyun berkerut.

“Maksudmu apa Hyung?“ Sungmin menatap Kyuhyun tajam.

“Ceraikan dia jika kau tidak menginginkannya, Kyu. itu akan lebih baik“ Kyuhyun terdiam.

CERAI

Entah kenapa kata cerai sangat sensitif di telinganya, seburuk apapun hubungannya dengan Je Wo tapi tidak pernah sekalipun terlintas di benaknya untuk menceraikan istrinya.

****

Aku mengaduk-aduk makanan yang ada di depanku dengan tidak semangat. Entahlah, moodku pagi ini tidak begitu baik dan itu tentu saja di sebabkan oleh bocah itu. Mendengar segala Skandalnya membuat kepalaku sakit saja, aku sudah berusaha tidak memperdulikannya namun nyatanya itu semua hanya sia-sia.

“Yah Je Wo-sshi, kau sudah lihat berita panas hari ini tidak?” tanya Hye Ee padaku, saat ini kami berdua sedang berada di sebuah caffe yang dekat dengan kantor. Seperti janjiku kemarin, aku akan meneraktir yeoja ini.

“Anni, wae?“ jawabku masih sambil menunduk.

“Kau tau Kyuhyun Super Junior, kan?“

kepala ku terangkat begitu saja saat ia menyebut nama Kyuhyun. “Cho Kyuhyun?“ tanyaku.

Hye Ae mengangguk. “Dia terlibat skandal dengan Victoria f(x)“

Hatiku kembali mencelos mendengarnya, dari tadi aku sudah bersusah payah melupakan masalah ini, tapi hanya dengan mendengar namanya saja, perasaanku kembali memburuk.

“Em, Hye Ae sshi, bagaimana menurutmu mengenai mereka?“ tanyaku.

Hye Ae menoleh padaku, “Kyutoria?” tanya yeoja ini.

Aku mengerutkan dahiku bingung. Kyutoria? Apa itu?

“Kau tidak tau kyutoria couple?“ tanya Hye Ae yang mendapati kerutan diwajahku, aku menggeleng, aku benar-benar tidak tau apa itu Kyutoria, apa sejenis makanan ringan?

“Itu nama couple Cho kyuhyun dan Song Victoria“

Aku membulatkan kedua mataku, “Kau yakin itu nama couple mereka?“ tanyaku tidak percaya, demi apapun itu sangat kampungan dan berlebihan.

“Tentu saja, itu nama yang diberikan fans mereka”

Aku tidak tau harus tertawa atau sedih, cihh tidak kusangka mereka punya nama couple seperti itu. Yang membuatku merasa geli adalah nama couple mereka, aigo.

Setelah itu kami berdua kembali ke kantor, saat diperjalanan aku bertemu dengan Siwon Oppa.

“Annyeong Oppa“ sapaku padanya

“Annyeong, eum.. bisa bicara sebentar?“

aku menatap Siwon Oppa sebentar kemudian mengangguk setuju.

Aku dan Siwon Oppa saat ini berada di lantai paling atas gedung ini, dari sini aku bisa melihat suasana kota Seoul lebih jelas, deru angin kencang yang menerpa permukaan wajahku memberikan kenyamanan tersendiri bagiku. Angin, aku sangat menyukai angin kencang.

“Gwencanha?“ tanya Siwon Oppa padaku.

Aku menatap Siwon Oppa yang menatapku dengan tatapan lirih dan aku langsung mengetahui kemana arah pembicaraan ini.

“Nan gwencanha“ jawabku.

“Aku baru di beritahu oleh yang lain mengenai masalah Kyuhyun, kau harus bersabar. Kyuhyun pasti tidak benar-benar menjalin hubungan dengan Qian, kau harus percaya padanya“ nasehat Siwon Oppa panjang lebar, aku hanya menaggapinya dengan senyuman miris.

“Kau tau oppa? Baginya pernikahan kami ini tidak lebih penting dari pada yeoja itu“ ucapku memandang lurus kedepan, ingatanku tentang kejadian tadi malam kembali berputar.

“Mwo? Apa maksudmu?“

Aku menghela nafas berat. “Dia dan yeoja itu, memang memiliki hubungan spesial“ ucapku.

“Annio, aku tau bagaimana Kyuhyun, dia tidak mungkin melakukan itu, mereka memang dekat tapi mereka tidak memiliki hubungan apapun selain sebagai sahabat“

Aku juga ingin mendengar itu darinya Oppa, namun sepertinya itu tidak mungkin. Ku tolehkan kepalaku pada Siwon Oppa, menatap pria baik hati ini sendu, “Kyuhyun sudah mengaku padaku oppa dan dia membenarkan semua itu “

Siwon Oppa menggeleng frustasi, kami terdiam sejenak, sibuk dengan segala pikiran masing-masing.

“Lalu, bagaimana denganmu?“ tanya Siwon Oppa pelan.

“Aku? Entahlah, aku tidak tau harus bagaiman saat ini, namun yang ku tau, mulai saat ini aku tidak akan memperdulikannya lagi, masih begitu banyak jalan hidup yang harus kutempuh. Jadi, aku tidak ingin membuang waktuku hanya untuk memikirkan dirinya“

****

“Ini untuk terakhir kalinya Cho kyuhyun, jika kau tertangkap kamera seperti ini lagi, maka dapat aku pastikan kalau Presdir Lee akan segera mengeluarkanmu dari sini“ Manager Super Junior saat ini memarahi kyuhyun habis-habisan setelah memberikan klarifikasi pada media mengenai skandal Cho Kyuhyun, sementara Kyuhyun sedari tadi tidak menyahut pada managernya. Ia lebih memilih diam mendengarkan agar sang manager segera keluar dari kamarnya.

Diam-diam member Super Junior yang lain mencuri dengar dari balik pintu.

“Kalian sedang apa?“ tanya Leeteuk yang berada di belakang Sungmin, Donghae, Eunhyuk, Ryeowook, Yesung dan Shindong yang menempelkan telinga mereka pada pintu kamar Kyuhyun.

“Hyung, manager Hyung sedang memarahi Kyuhyun“ adu Ryeowook pada Leeteuk.

“Lalu?“ tanya Leeteuk tidak perduli, semua member yang mendengarnya mengerutkan dahi masing-masing, tidak biasanya Leeteuk cuek terhadap masalah Dongsaengnya.

“Kau tidak kasihan padanya, Hyung?“ tanya Yesung, Leeteuk menggeleng singkat kemudian berjalaan kesofa dan diikuti oleh yang lain.

Tak lama manager dan Kyuhyun pun keluar dari kamar, “Jungsoo-ya, mulai saat ini kau harus lebih sering  memperhatikan bocah ini, jangan biarkan dia sampai mengalami nasib yang sama dengan Kangin “ ujar sang manager yang membuat semuanya menegang.

“Ne, hyung“ jawab Leeteuk singkat, sang manager keluar dari dorm, kini Leeteuk kembali menatap Kyuhyun tajam.“Cih, ini yang kau mau Kyuhyun-ah?“

Kyuhyun memalingkan kepala kearah lain, menghindar tatapan menghujam dari sang Leader.

“Tadi kalian bertanya padaku, apa aku tidak kasihan padanya, kan?“ tanya Leeteuk pada yang lain, semua nya mengangguk dan Leeteuk tersenyum sinis. “Itu karena aku lebih mengasihani Shin Je Wo dari pada dia“

kyuhyun kembali menatap Leeteuk, tatapannya sama tajamnya dengan Leeteuk namun tidak ada satu perkataanpun yang dapat ia katakan.

****

Aku mengetikkan tulisan ‘Kyutoria’ di jaringan Youtube dan TARAAAAA banyak sekali Video-Video fancame yang menunjukkan kemesraan mereka. “Cih, Kyutori couple? Kekanakan sekali.. “ gerutuku sambil menunjuk-nunjuk kasar layar laptopku, aku duduk bersandar di dinding tempat tidur sambil memangku laptopku dan dari semua Video yang kulihat ini, aku bisa menangkap dengan jelas kalau Kyuhyunlah yang sangat tergila-gila pada yeoja itu.

Suara decitan pintu membuat aku terlonjak, Kyuhyun masuk ke dalam kamar dan berhasil membuat aku kelimpungan, dengan cepat aku mematikan laptopku agar dia tidak tau apa yang baru saja aku lakukan, dia melirik ku sekilas namun dengan cepat aku memalingkan wajahku, ku raih ponselku berpura-pura sibuk mengkotak-katiknya dan saat Kyuhyun keluar barulah aku menghembuskan nafas lega.

“Haish mengagetkanku saja, untung dia tidak tau“ gumamku sendiri.

Karena bingung mau berbuat apa, aku membuka akun Twitterku yang sudah lama sekali tidak aku buka dan ternyata isi Time Line di semua twitterku juga tengah membahas gosip panas suamiku dengan yeoja lain.

“Ahhh menyebalkan!“  gerutuku sambil memencet semua tombol ponselku dengan kasar.

“Apa yang kau lakukan?“ tanya Kyuhyun yang entah sejak kapan sudah berdiri diambang pintu.

“Bukan urusanmu“  aku kembali sibuk dengan ponselku.

Kulirik Kyuhyun yang ingin merebahkan tubuhnya di ranjang, hei! Bukannya dia belum mandi?  Haish. “Yah! Apa yang kau lakukan?”

Kyuhyun menolehkan kepalanya padaku yang tadi hampir sempurna menyentuh bantal.“tidur” jawabnya singkat.

Aku mendelik padanya, “Kau itu belum mandi, Tuan Cho!”  aku memandangnya datar, dia mendecak pelan dan tidak menghiraukan ucapanku, kini tubuhnya sudah terbaring sempurna di atas ranjang.

“Aku mau langsung tidur, besok saja mandinya”

Lihatlah namja pemalas ini? Mana ada Idol Star yang jorok seperti dia. “Tapi aku tidak mau tidur di samping orang yang belum mandi”

Dia menoleh padaku dan berdecak kesal. “Arraseo, aku mandi” dengan langkah malas dia menyambar handuk dan segera masuk kedalam kamar mandi.

Itu benar Cho kyuhyun, kan? Sejak kapan dia menjadi penurut padaku? Tanpaku sadari, bibirku tertarik sempurna keatas, ini untuk pertama kalinya Kyuhyun menuruti perkataanku.

****

“CUT”

Suara sutradara Jung terdengar di lokasi syuting, menandakan kalau syuting untuk adegan kali ini telah selesai. Siwon membungkuk sekali pada lawan mainnya dan beranjak pergi. “Setelah ini syuting di lokasi mana lagi, Hyung?” tanya Siwon pada manager pribadinya.

“Kenapa? Sepertinya kau hari ini terlihat tidak bersemangat?”

Siwon terkekeh pelan dan mengangguk. “Aku belum makan Hyung, lapar!” managernya tertawa geli melihat tingkah Siwon, segantle apapun seorang Choi Siwon di mata fansnya, tapi Siwon tetaplah namja yang suka merengek.

“Arra! Kau memiliki waktu 30 menit untuk makan, setelah itu langsung menuju lokasi syuting, nanti aku kirim kan pesan dimana letak lokasinya”

Siwon tersenyum senang dan menepuk pundak managernya pelan. “Gomawo”

Siwon berjalan santai ke arah mobilnya yang ia parkirkan, perlahan matanya menangkap sosok yang ia kenali, setelah memastikan kalau di sekitar sana tidak banyak orang, ia mulai menghampiri orang tersebut.

“Nyonya Cho” panggil Siwon sambil menepuk pelan pundak Shin Je Wo.

****

Ternyata berada di lokasi syuting itu menyenangkan, selain bisa banyak belajar mengenai syuting Drama, aku juga dapat memanjakan mataku menatap banyak aktor-aktor tampan disini. Hahaha yah termasuk Siwon Oppa.

“Nyonya Cho”  kurasakan sebuah tepukan pada pundakku, dadaku berdegup kencang saat itu, bukan karena tepukan pada pundakku tapi karena panggilan orang yang ada di belakang ku saat ini, perlahan ku balikkan tubuhku kebelakang dan mendapati seorang pria tampan tersenyum padaku.

“haish, Siwon oppa!  Kau  mengagetkanku” bentakku padanya, huwa.. syukurlah! Ternyata Siwon Oppa.

“Hahaha aku mengagetkanmu? Mianhae”

“Ne, aku pikir entah siapa, jantung ku hampir melompat  mendengar orang memanggilku seperti itu” Siwon Oppa terkekeh melihat aku yang menggerurtu.

“Kau mau kemana? Syuting kan masih 30 menit lagi” tanya Siwon Oppa padaku.

“Aku mau mencari makanan Oppa, perutku belum diisi dari tadi pagi” benar, tadi pagi aku bangun kesiangan dan tidak sempat sarapan pagi.

“Kalau begitu kita sama, ayo ikut denganku, aku juga ingin makan”

****

Aku menatap sebuah restoran mewah yang berdiri kokoh dihadapanku saat ini, ku lirik Siwon Oppa yang berjalan santai di sampingku, “Oppa?” panggilku padanya, dia menoleh padaku. “kau tidak salah membawaku makan kesini? Kita makan di restoran biasa saja Oppa”

Siwon Oppa terkekeh padaku, “aku sedang malas menggunakan penyamaran Nyonya Cho, disini sangat mengutamakan privacy tamu, jadi banyak artis yang suka datang ketempat ini, karena kami tidak akan perlu repot-repot memakai penyamaran”  aku menghentikan langkahku dan menatap kesal Siwon Oppa.

“Wae?” tanya Siwon Oppa yang menyadari kalau aku tidak ada lagi di sampingnya.

“Tidak bisakah kalian berhenti memanggilku dengan sebutan Nyonya Cho? Aku merinding mendengarnya Oppa” ternyata Siwon Oppa sudah terteluar oleh Oppaduel yang suka sekali memanggilku seperti itu ,dulu aku memang suka di panggil seperti itu tapi sekarang tidak lagi.

“Hahaha, itu karena kau memang seorang Nyonya Cho” Ledek Siwon Oppa padaku, ck aku baru menyadari satu hal, ternyata dia sama dengan Hyung-Hyungnya yang menyebalkan itu,

“Oppa” rengekku.

“Arra, sudah ayo masuk”

Siwon Oppa kembali melanjutkan langkahnya, aku mengikuti kemana dia melangkah, ku lemparkan pandanganku kesekeliling restoran ini. Woahhh restoran ini benar-benar mewah, ini pertama kalinya aku makan di restoran mewah seperti ini. Aku masih mengikuti Siwon Oppa dari belakang. hingga tak sengaja mataku menangkap seseorang yang juga tengah melihatku.

“Cho Kyuhyun?”

****

Aku sedang berada di sebuah restoran dengan Qian, aku sengaja bertemu dengannya untuk membicarakan tentang skandal kami kemarin sekaligus mengenai Hyungdeulku yang sudah tau hubunganku dan dia.

“Apa Oppadeul marah padaku, Kyunie?” suara itu terdengar sangat risau.

Aku mengangkat kepalaku yang dari tadi menunduk, berniat untuk menatapnya, namun mataku malah melihat kearah dua orang yang tengah berjalan memasuki restoran ini. Dua orang yang amat sangat ku kenal.

“Shin Je Wo?” gumamku pelan, ku lihat dia juga baru menyadari keberadaanku dan bertepatan saat orang yang berada di depannya menoleh pada kami, Siwon Hyung.

“Kyu, ottokaeh? Siwon Oppa melihat kita”  ucap Qian padaku, ternyata Qian juga menyadari keberadaan Siwon Hyung dan Je Wo. Namun saat ini yang ada dikepalaku bukan itu, melainkan bagai mana bisa mereka berdua berada disini? Sejak kapan mereka dekat?

Bisa ku lihat Siwon Hyung menatap tajam pada kami, ia bahkan segera menghampiri kami.

“Sedang apa kalian disini?” tanya Siwon Hyung ketus padaku.

“Kalian sendiri sedang apa? Berkencan?” balasku tak kalah sinis, aku bisa melihat rahang Siwon Hyung mengeras mendengar pertanyaanku.

“Bukannya yang sedang berkencan itu kau, Cho Kyuhyun?”

“Baguslah kalau kau tau” balasku sengit, mata ku beralih menatap Shin Je Wo yang terlihat tidak perduli dengan situasi saat ini, mata gadis itu malah sibuk memandangi interior restoran ini.

“Nyonya Cho, kita makan bersama mereka saja” ucap Siwon Hyung padanya.

“Oppa, ini akan mengganggu mereka. Kita cari tempat yang lain saja”

Oppa? Mesra sekali panggilannya.

“Gwencanha Je Wo sshi, kami tidak keberatan” ucap Qian tiba-tiba padanya, aku menoleh pada kekasihku ini seketika. Bukankah selama ini dia selalu menghindari segala hal yang berbau Shin Je Wo? Lalu kenapa tiba-tiba mau menikmati makan siangnya bersama Je Wo?

Ku lihat Je Wo yang hanya memasang tampang datarnya pada Qian, aku tidak mengerti mengapa sulit sekali membaca ekspresi dirinya.

“Baiklah”

****

Suasana di meja mereka saat ini sangat beraura buruk. Siwon yang sesekali menatap tajam Kyuhyun dan Victoria bergantian, sementara Shin Je Wo yang sedari tadi tidak berhenti mengutuki dirinya sendiri yang menyetujui ide Siwon begitu saja dan ia lebih mengutuki Siwon yang mengajaknya makan bersama dengan mereka.

Berulang-ulang Je Wo merasa kesal dengan Steak yang ada di hadapannya, pasalnya steak itu tidak bisa dipotong sama sekali, membuat kekesalannya yang sedari tadi ia rasakan semakin bertambah.

“Kau salah memakai pisau Shin Je Wo, itu pisau untuk memotong roti” tegur Kyuhyun dingin, namun cukup memberikan kesan jika sedari tadi ia tengah memperhatikan gadis itu. Victoria bahkan mendengus kesal melihat kekasihnya yang tampak sangat memperhatikan istrinya.

Je Wo yang menyadari kebodohannya hanya bisa memaki dalam hati, Shin Je Wo pabo, memalukan~

“Igo” Siwon menyodorkan piring miliknya pada Je Wo, “Sudah aku potongi, kau langsung makan saja”

Je Wo tersenyum canggung pada Siwon, merasa malu telah melakukan hal yang teramat bodoh di hadapan banyak orang.

Dan hal itu berhasil membuat pria yang berstatus sebagai suami Je Wo melemparkan tatapan tidak sukanya pada Choi Siwon, terlebih saat melihat Je Wo tersenyum malu pada pria itu, senyuman yang bahkan tidak pernah ia tampakkan padanya.

“Gomawo Oppa” ucap Je Wo.

Keempatnya menikmati makan siang dihari itu dengan perasaan yang tidak nyaman, tidak mengeluarkan sepatah katapun disana. Hanya dentingan peralatan makan saja yang tampak menemani keempat orang itu disana.

Selesainya mereka, keempatnya keluar dari restoran itu bersamaan, berjalan menuju tempat parkir. Siwon dan Je Wo berjalan di depan Kyuhyun dan Victoria yang berada dibelakang mereka.

Siwon menghentikan langkahnya, ia berbalik dan menatap kedua orang yang berada di belakangnya dengan tajam. “Setelah ini, aku harap kalian berdua tidak berhubungan lagi” ucapnya tegas.

Kyuhyun mendengus malas dan menatap Siwon kesal. “Aku sedang tidak ingin membicarakan masalah ini, Hyung” desisnya, ia menoleh kesamping saat merasakan remasan kuat dari tangan Victoria. Wajah kekasihnya itu tampak ketakutan.

“Oppa, kita harus cepat sampai di lokasi syuting” tegur Je Wo yang mengerti dengan keadaan kekasih suaminya itu. Je Wo memang terlalu malas berada dalam situasi yang menurutnya terlalu membuang waktu jika diteruskan.

“Ne, kau tunggu disini, aku ambil mobil dulu”

Je Wo tersenyum dan mengangguk kan kepalanya, setelah Siwon menjauh dari mereka, ia segera berbalik dan menatap sepasang kekasih itu dengan tatapan datarnya. “Mianhae jika perkataan Siwon Oppa menyinggung kalian, terlebih kau, Nona” ucapnya menatap Victoria dingin.

“Kau tenang saja, hubunganmu dan dia tidak akan terusik oleh keberadaanku, hal itu terlalu berlebihan menurutku”

Cho Kyuhyun terperangah mendengar ucapan Je Wo, begitu ringannya gadis itu mengucapkan semua perkataan itu pada Victoria. Baru saja Kyuhyun ingin membuka mulutnya, namun mobil Siwon yang telah berada dihadapan mereka menghentikannya.

“Kami pergi lebih dulu dan maaf atas ketidak nyamanan kalian berdua hari ini” ucap Je Wo singkat dan langsung berbalik berniat meninggalkan kedua orang itu.

“Chakkaman” panggil Qian tiba-tiba dan memaksa Je Wo kembali menatapnya.

“Benarkah hubungan kami tidak akan pernah terusik olehmu?”

Cho Kyuhyun tersentak kaget mendengar pertanyaan itu dari bibir kekasihnya. “Qianie”  gumamnya.

Je Wo tersenyum kecut pada Victoria. “Ne” jawabnya singkat.

“Jinja? Apa aku bisa mempercayai ucapamu?” tanya Victoria memastikan, walaupun sejujurnya tubuh gadis itu hampir lemas saking takutnya. Bagaimana tidak? Apa yang dilakukannya termasuk sangat tidak bermoral, meminta kepastian dari istri kekasihnya untuk tidak mengganggu hubungan mereka.

Lagi-lagi Je Wo hanya melemparkan senyuman sinisnya pada selingkuhan suaminya itu, “Wae? Apa kau sangat cemas jika suatu saat nanti, kekasihmu itu, ah anni. Suamiku” Je Wo menghentikan ucapannya sejenak untuk sekedar melemparkan tatapan penuh kemenangannya pada Victoria. “Mencintaiku?” ucapnya pelan namun dengan nada tersembunyi.

Kyuhyun memusatkan tatapannya pada Je Wo, tidak menyangka dengan apa yang baru saja istrinya katakan. Gadis itu, begitu mudahnya membalikkan keadaan yang sebenarnya harus menjadikannya terluka. Namun yang terjadi, dialah yang melukai lawan bicaranya. Pria itu kian bertambah bingung saat merasa sebelah tangannya digenggam kuat oleh Victoria, ia menatap wajah kekasihnya itu yang tampak memucat.

“Jangan khawatir Nona, aku tidak akan pernah melakukannya. Kau tau kenapa?” kali ini Je Wo melemparkan tatapannya pada Kyuhyun. “Karena bagiku dan Kyuhyun, pernikahan ini sama sekali tidak berarti. Kau, bahkan lebih penting diatas segalanya”

Tubuh Kyuhyun serasa kaku saat tubuh itu berbalik meninggalkan mereka, kalimat itu seakan telah menampar dirinya sendiri. Kalimat yang ia lontarkan dengan mulutnya sendiri dan entah kenapa, terdengar begitu menyakitkan saat ia dengar dari bibir Je Wo.

****

“Ini sudah gawat Hyung, kita tidak bisa mendiami mereka seperti ini”  gerutu Siwon pada semua member kecuali Kyuhyun yang berada di Dorm, mereka semua membentuk sebuah lingkaran. Malam ini, setelah semua jadwal masing-masing member selesai, Siwon menyuruh mereka berkumpul untuk membicarakan masalah magnae mereka itu.

“Ne, aku tau Siwon-ah. tapi bagaimana caranya? Kau tau sendiri bagaimana Kyuhyun, kan? Dia itu sangat keras kepala, semakin dikerasi maka dia semakin melawan” jawab Leeteuk, sementara yang lain berusaha mencerna setiap perkataan yang terlontar dari Leeteuk.

“Tapi jika dibiarkan, ini akan semakin rumit Jungsoo-ya, hahh coba kita bayangkan bagaimana perasaan Nyonya Cho?  Pasti saat ini dia sangat sedih”  komentar Heechul, pria yang sedang menjalani kewajibannya dalam kemiliteran ini ikut mengutaran kerisauannya.

“Maka itu aku katakan, kita harus membantu mereka” sambung Siwon, kini semua member masing-masing berpikir, mencari cara yang tepat untuk masalah ini.

“Kita buat saja Kyuhyun menghamili Je Wo, setelah itu Victoria pasti minta putus padanya, bagaimana?”  ujar Eunhyuk berusaha mengeluarkan pendapat, namun pendapatnya sudah mendapat cibiran oleh yang lain.

“Dasar yadong! Kalau Je Wo hamil dan orang bertanya padanya siapa Ayah dari bayi yang dikandungnya, bagaimana hah? Kau kan tau kalau pernikahan mereka itu tidak ada yang tau selain kita” omel Heechul pada Eunhyuk.

“Aku kan hanya mengeluarkan pendapat” gumam Eunhyuk pelan.

Keadaan kembali hening, berkutat dengan pikiran masing-masing. “Hyung~” panggil Ryeowook manja.

“Mwo?”

“Aku buat kan makanan ya? Sepertinya otak kita tidak berfungsi jika tidak ada makanan”   semua member tersenyum senang dan mengangguk pada Ryeowook.

“Ne, buatkan yang banyak” sambung Shindong, Ryeowook mengangguk dan bersiap untuk ke dapur.

“Chakkaman wookie-ya!” panggil Yesung.

“Waeo? Kau ingin ku buatkan juga, Hyung?” Yesung menyeringai lebar dan menggeleng.

“Yah kau kenapa?! Jangan tersenyum seperti orang gila begitu” omel Heechul yang merasa aneh dengan senyuman Yesung.

“Aku tau bagaimana caranya” ucapnya misterius.

****

Kyuhyun masuk ke apartementnya, menyeret paksa kakinya yang sudah lemas karena kelelahan, jadwalnya untuk hari ini benar-benar mampu membuatnya kehabisan tenaga. Namun langkahnya terhenti ketika mendapati sosok Je Wo yang tertidur sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja, padahal layar laptopnya masih menyala. Dengan perlahan Kyuhyun berjalan mendekatinya, ia berjongkok di samping tubuh Je Wo dan mengamati wajah istrinya yang sedikit tertutupi oleh beberapa helaian rambutnya.

Tanpa di sadarinya, perlahan tangannya menyibakkan helaian rambut itu dan menyelipkannya di balik telinga istrinya. Di saat itulah, ia bisa melihat wajah istrinya dari dekat. Wajah itu tampak amat sangat polos, bibirnya mengerucut kedepan, deru nafasnya terdengar sangat teratur. “Kau pasti sangat lelah sampai tertidur disini”  gumamnya pelan, namun seakan menyadari tindakannya, dengan cepat ia kembali menarik tangannya yang tadi ia julurkan di helaian rambut istrinya.

“Shin Je Wo, irona” Kyuhyun mengguncang pelan tubuh Je Wo, berusaha membangunkannya, namun sepertinya Je Wo sudah sangat terlelap dan tidak bisa di bangun kan lagi. Akhirnya Kyuhyun berhenti membangunkan istrinya, di rapikannya kertas-kertas kerja Je Wo yang tergeletak di atas meja dan mematikan laptop milik istrinya tersebut.

“Baikalah, sepertinya aku harus menggendongmu ke dalam, semoga kau tidak terbangun saat aku menggendongmu nanti”  gumam kyuhyun sendiri, antara ragu dan tidak, ia berusaha menggendong tubuh istrinya dan membawanya kedalam kamar.

Dengan perlahan Kyuhyun membaringkan tubuh kecil istrinya itu diatas ranjang. Tapi sialnya, seakan ia menyadari satu hal, jika Tuhan tidak mengabulkan doanya. Mata Je Wo terbuka sempurna saat tubuhnya baru saja tercecah di atas ranjang.

Je wo mengerjap-ngerjap kan pelan kedua matanya, belum sepenuhnya yakin dengan apa yang dilihatnya. Sementara Kyuhyun, gerakannya terhenti saat mata itu terbuka dan menatap tepat ke dalam manik matanya. Kyuhyun masih membungkuk, kedua mata mereka saling beradu, bertemu dalam jarak sedekat itu. Keduanya tidak saling berbicara namun mata mereka seperti saling tanya-jawab satu sama lain.

Ada perasaan berbeda disana, perasaan meledak-ledak yang tak tau apa namanya. Perasaan yanh selama ini baru dirasakan keduanya. Bahkan mata mereka seakan tidak menemukan kata bosan untuk saling menatap.

“Jangan tidur di luar lagi”  hanya kalimat itu yang mampu di ucap kan Kyuhyun setelah ia bersusah payah mengumpulkan keberaniannya untuk bersuara. Je Wo hanya mengangguk sekali tanpa mengalihkan tatapannya, mereka merasa ada kepuasan tersendiri saat bertatapan seperti itu.

****

Aku keluar lebih dulu dari mobil, kemudian berlari-lari kecil  membukakan pintu mobil untuk Qian. Hari ini sedang gerimis, padahal aku dan dia tidak membawa pakaian yang cukup hangat, tapi tidak apa-apa karena setelah tiba  di dormku nanti, aku akan memberikan baju hangat untuk nya.

“Gwencanha?” Qian mengangguk pelan namun dapat ku lihat ke khawatiran di wajahnya.

“Wae?” tanyaku pelan, ku belai lembut wajahnya untuk sekedar memberikan rasa nyaman itu padanya.

Helaan nafas gusarnya terdengar olehku “Kira-kira, apa yang akan Oppadeul katakan pada kita nanti, Kyu?”

Oh, jadi ini yang di khawatirkan olehnya dari tadi.

Hari ini Hyungdeul memang menyuruhku membawa Qian ke dorm karena ada sesuatu yang ingin mereka katakan, awalnya aku menolak karena cemas mereka akan membuat Qian sakit hati, terlebih lagi ini hari minggu dan itu berarti Heechul Hyung pasti ada di dorm,mengingat kemarahannya kemarin padaku, pasti dia lah orang yang akan menunjukkaan ketidak sukaan pada yeojachinguku ini.

“Ck! Gwencanha.. mereka tidak akan menyakitimu, lagi pula kau tau bagaimana Hyung-Hyungku, kan?  Dan kau masih punya aku, hem?” ku belai pelan pucuk kepalanya dan membuat senyuman manis terukir di bibirnya.

“Kau tidak akan pernah meninggalkanku, kan?” tanya Qian sendu. Aku menemukan beribu kekhawatiran disana. Apa aku akan meninggalkannya, nanti? Jujur saja, aku tidak ingin. Tapi, mengingat statusku saat ini yang berstatus sebagai suami Je Wo, ini sedikit sulit.

****

“aku pulang~” teriakku saat sudah masuk ke dorm, ku rasakan genggaman erat Qian di tanganku. Aku dan Qian melangkah mendekati Hyung-Hyungku yang sudah berada di sana, woahhh semuanya lengkap? Sepertinya mereka memang niat sekali bertemu dengan Qian.

“Duduklah” perintah Eeteuk Hyung, aku mengangguk dan duduk bersebelahan dengan Qian.

“A-annyeong Oppadeul” sapa Qian gugup.

Kulihat mereka hanya memberikan senyuman singkat, hanya Heechul Hyung yang tidak merespon sama sekali, dia malah asyik mengusap-usap bulu heebum, Kucing peliharaannya. “Kami sudah disini, apa yang kalian ingin katakan?” tanyaku langsung.

“Kami semua sudah memutuskan tidak akan mencampuri masalahmu lagi, Kyu” jawab Eeteuk Hyung, aku membulatkan mataku tak percaya, ada apa dengan mereka?  Kenapa tiba-tiba baik seperti ini?

“Tapi jangan kau pikir kami merestui hubungan kalian” sambung Heechul Hyung tiba-tiba dan bisa kulihat semua mengangguk setuju.

“Terserah kalian jika ingin tetap meneruskan hubungan kalian, namun hanya satu yang ku minta, jangan sampai media mengetahuinya  lagi, kau dengar sendiri kan Kyu?  Manager Hyung bilang apa kemarin?” aku hanya mengangguk pada Eeteuk Hyung.

“lalu… masalah kau dan Je Wo”

Tubuhku sedikit menegang saat Eeteuk Hyung menyebut namanya. Entahlah, tapi saat ini aku tidak ingin ada yang mengungkit hubunganku dengan yeoja itu.

“Kami juga tidak akan ikut campur, namun bagi kami dia tetaplah adik ipar kami” bisa kulihat raut wajah Eeteuk Hyung berubah saat mengatakan itu, terlebih lagi saat itu ia menatap Qian tajam. Bahakan Qian segera meremas lenganku ketika mendapati tatapan tajam Eeteuk Hyung.

“Kau tenang saja Victoria sshi, kami tidak membencimu, bagaimanapun kau itu kan dongsaeng kami juga” ujar Ryeowook Hyung, aigo~ Wookie-ya,  Kau memang benar-benar baik, ku lirik Qian yang tersenyum pada Ryeowook Hyung, aku yakin dia sudah bisa sedikit lega kali ini.

“Gomawo Oppadeul” ucapnya. Qian melirikku sekilas dengan senyuman tipis.

“Sudah kan, Hyung? Kalau begitu aku mengantarnya dulu”

“Chakkaman!!” teriak Donghae dan Eunhyuk Hyung.

Aku yang tadinya hendak menarik tangan Qian, mengerut bingung pada kedua orang itu. “Wae?” tanyaku bingung, aneh sekali pasangan ikan dan monyet ini.

“Ahhh Qian, eum.. bagaimana kalau kau ikut makan malam bersama dengan kami?”

Eh?  Lee donghae ini tidak sedang sakit, kan?  Kenapa tiba-tiba sikapnya jadi baik seperti ini pada Qian?

“Ne! Tapi kau bisa bantu aku memasak dulu, kan? Soalnya aku belum memasak, hehehe” sambung Ryeowook Hyung.

Qian mengangguk dan menghampiri Ryeowook Hyung. “Ne Oppa, aku akan membantumu” ucapnya tersenyum.

Sepertinya aku mencium ketidak beresan disini. “kalian sedang merencanakan sesuatu kan?” tanyaku langsung, mereka terdiam beberapa saat sebelum suara bel dormku berbunyi.

“Oh?! Ada tamu, aku bukakan dulu!” ucap Heechul Hyung bersemangat, ck! Aku semakin yakin kalau mereka sedang merencanakan sesuatu, lihat saja!  Heechul Hyung itu paling malas jika di suruh membukakan pintu, tapi sekarang?

“Woahhh kau sudah datang adik ipar?!”

Adik ipar?  Eh? Jangan-jangan?

Ku lihat Shin Je Wo yang diseret Heechul Hyung masuk ke dorm.

“Annyeong Nyonya cho!”

Apa-apaan ini? Kenapa semuanya berhambur memeluk Je Wo seperti ini?!

****

Ck!  Kenapa Oppadeul suka sekali memaksaku datang ke drom mereka?!  Padahal hari ini aku sedang malas keluar rumah, bahkan hari ini saja aku tidak datang kelokasi syuting. Ku tekan bel dorm ini dengan malas, sebenarnya aku sudah tau kode dormnya, tapi biar saja mereka membuka kan pintu untukku.

Tidak lama pintu itu pun terbuka dan terlihatlah Heechul Oppa tengah tersenyum sumringah padaku. Hei, dia sedang tidak kesambet setan, kan?

“Woahhh kau sudah datang adik ipar?!” teriaknya kuat, bahkan belum sempat aku mengucapkan sepatah katapun dia sudah menyeretku masuk, ck! Dasar Kim Heechul menyebalkan.

“Annyeong Nyonya Cho!!”

Woahhh apa-apaan ini?? Kenapa semuanya memelukku seperti ini?? Ahhh menyebalkan! “Yah Oppadeul lepas… sesak!!” jeritku dan berhasil membuat mereka melepaskan pelukannya.

“Kalian ingin membunuhku, eoh?” Bukannya menjawab, mereka malah tersenyum aneh padaku sambil menunjukkan deretan gigi mereka.

“Kau sedang apa kesini?

Sebuah suara yang sangat ku kenali, siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun, aku menoleh padanya namun yang menjadi pusat perhatianku bukan dirinya, melainkan yeoja yang berdiri di sampingnya.

“Aku yang mengundangnya kemari” jawab Heechul Oppa, aku memelototi mereka satu persatu, jadi mereka menyuruhku kemari karena ingin mempertemukan aku pada selingkuhan Magnae mereka itu hah?! Bagus sekali, saat ini juga aku ingin segera melemparkan mereka satu-persatu keluar dari sini.

“Adik ipar! Hari ini kami mengundangmu untuk makan bersama”

Adik ipar? Hei, panggilan apa lagi itu?!

“Memangnya ada perayaan apa?” tanyaku datar.

Yesung Oppa merangkul bahuku dan menduduk kan ku di sofa. “kau tidak tau, berat badan Dankkoma bertambah? Aku senang sekali..  makanya aku mengundangmu untuk makan bersama”

Aku menatap namja bermata sipit ini dengan tatapan datar. “Oppa, kau benar-benar abnormal”  cibirku, bagaimana tidak? Hanya dia satu-satunya manusia yang merayakan bertambahnya berat badan sekor kura-kura peliharannya.

“Ja! Nyonya Cho, Victoria sshi! Kita kedapur dan memasak bersama”

“Mwo?! Memasak?! Kau sudah gila Oppa?!” ku lihat Heechul Oppa mendelik padaku.

“Memangnya kenapa?” tanya Sungmin Oppa, aku mendengus kesal dan memilih bungkam, ck!  Mana mungkin aku mengatakannya, ini kan memalukan!

“Dia tidak bisa memasak Hyung” ucap Kyuhyun tiba-tiba. Baiklah Cho Kyuhyun! Kau benar-benar berniat ingin mempermalukanku hah?

“Jinjayo?!” tanya mereka serempak.

Ku lirik Kyuhyun yang menahan tawa. “Ck! Ne aku tidak bisa memasak! Makanya jangan menyuruhku memasak” bentakku pada mereka, benar-benar menyebalkan.

“Gwencanha! Aku akan mengajarimu” Ryeowook Oppa menyeret tanganku menuju dapur dan diikuti oleh yeojachingunya Cho Kyuhyun itu. Ini benar-benar hari tersialku.

“Eum, baiklah!  Karena hari ini banyak masakan yang akan kita buat, jadi kita bagi dua grup saja, aku dengan Je Wo dan Victoria sshi dengan..” Ryeowook Oppa menggantungkan ucapannya, terlihat memikirkan sesuatu.

“Sepertinya kita kekurangan orang disini” gumamnya. “Ahh! Tak apa, Kyu!” teriaknya kuat, aku hanya memain-mainkan sayuran yang ada dihadapanku dengan tidak bersemangat, datang kesini bukannya menghilangkan kebosananku,tapi malah menambah kesetresanku saja.

“Wae?” tanya Kyuhyun yang sudah berada di dapur.

“Bantu Victoria memasak, kami kekurangan orang”

Aku melirik Kyuhyun sekilas yang tersenyum manis pada yeoja itu, argh! Membuatku mual saja.

****

“Yah Nyonya Cho bukan seperti itu!” pekik Ryeowook frustsi, dari tadi dia terus-terusan berteriak pada Je Wo karena yeoja itu selalu membuat kekacauan. Dimulai dari hal yang paling mudah, momotong sayuran yang berakhir seluruh potongannya berada dalam tempat sampah hingga memasukkan beberapa bumbu kedalam makanan yang tidak sesuai dengan takaran.

“Ck ck ck, yeoja itu benar-benar payah!” gerutu Eunhyuk yang sedang mengintip dibalik dapur.

“Ne! Bahkan Victoria lebih mahir dari pada dia!” sambung Donghae yang ternyata juga ikut mengintip. Donghae dan Eunhyuk melirik kearah Victoria dan Kyuhyun.

“Kau potong–potong seperti ini, ne?” perintah Victoria lembut pada Kyuhyun.

Je Wo melirik sebentar pada mereka, melihat kemesraan pasangan itu entah kenapa perasaannya menjadi kesal. Saking kesalnya ia malah mengaduk sup buatan Ryeowook dengan kuat sehingga kuahnya terciprat kemana-mana.

“Akh” pekik Victoria yang terkena cipratan.

“Gwencanha?” tanya Kyuhyun cemas, Victoria mengangguk sekali dan melirik Je Wo yang terlihat santai-santai saja.

“Yah! Pelan sedikit mengaduknya, kau bisa melukai orang lain” tegur Kyuhyun.

“Mianhae” jawabnya datar.

Entah sejak kapan Ryeowook sudah pergi dari dapur dan meninggalkan mereka bertiga.

“Adik ipar, masakannya sudah jadi?” tanya Heechul yang tiba-tiba sudah berada di dapur bersama Eeteuk, Siwon dan Yesung.

“Perlu bantuan?” tanya Siwon lembut pada Je Wo dan berhasil membuat kyuhyun mengalihkan pandangannya pada mereka.

“Hei Nyonya Cho! Bagaimana kalau kau kursus memasak bersama Ryeowook? Ku lihat keahlian memasakmu mengkhawatirkan” ucap Yesung polos yang sudah mendapatkan tatapan mematikan dari Hyungnya.

“Ini apa adik ipar?” tanya Heechul menyentuh sayuran yang sudah di potong oleh Je Wo dengan benar.

“Ck, jangan disentuh Oppa” ucap Je Wo bersabar.

“Lalu yang ini apa?” tanya Eeteuk mengaduk-aduk makanan yang sudah jadi, belum lagi yesung yang dengan seenaknya menambahkan beberapa bumbu pada masakan Je Wo, yeoja itu berkali-kali melarang ketiga pria itu menyentuh masakannya namun ketiganya tampak tak bergeming.

Dengan nafas yang memburu dan kesabaran yang sudah diluar batas, Je Wo mengerang tertahan sebelum berteiak. “JANGAN MENGGANGGUKU OPPADEUL!!!” teriaknya yang membuat orang-orang disekitarnya menutup telinga mereka. Bahkan Kyuhyun dan Victoria tersentak kaget mendengar teriakan Je Wo.

“Kami tidak akan manggangumu Nyonya Cho, tenanglah!” ucap Eeteuk santai.

“Ne adik ipar, apa perlu bantuan?” tanya Heechul menambahkan.

“Kalian,”  Je Wo mengepalkan kedua tangannya,“Berhenti menggangguku! Dan jangan memanggilku dengan panggilan aneh seperti itu!”

“Panggilan aneh apa?” tanya Yesung polos.

“Nyonya Cho! Adik ipar! Kenapa dari tadi kalian selalu memanggilku seperti itu?! Memangnya aku adik ipar kalian hah?!”

Kini semuanya menatap Je Wo dengan tatapan tak percaya, bahkan Je Wo yang baru menyadari ucapannya cepat-cepat mengatup kedua bibirnya. Ia melirik sekilas pada Kyuhyun yang menatapnya tajam.

“Hei, Memangnya ada yang salah dengan panggilan itu? Kau kan memang istrinya magnae kami” jawab Heechul enteng sambil melirik Victoria.

Shin Je Wo menghela nafas putus asa menghadapi tingkah oppadeulnya itu. “Sudahlah Oppa!  Lebih baik kalian pergi saja dari sini dan panggil Ryeowook Oppa kesini atau aku akan membuang semua bahan makanan di dorm kalian” ancamnya sadis dan berhasil membuat oppadeulnya mengangguk patuh.

“Tapi, Siwon Oppa! Kau disini saja, sepertinya aku membutuhkan bantuanmu” Siwon mengangguk dan tersenyum manis. Kyuhyun semakin menatap tajam pada Je Wo dan tanpa ia sadari Victoria juga tengah menatap dirinya.

Kini hanya tinggal mereka berempat yang ada di dapur.

“Kenapa tadi tidak datang ke lokasi syuting?” tanya Siwon pada Je Wo.

“Aku sedang malas Oppa”

“Eiy, belajarlah profesional”

“EKHM!”

Je Wo dan Siwon menoleh pada Kyuhyun yang berdehem kuat, namja itu terlihat sedang memotong-motong sayuran dengan ekspresi membunuh. Siwon tersenyum kecil menyadari tingkah magnaenya itu sangat jelas dimatanya kalau Cho Kyuhyun sedang cemburu saat ini.

“Gwencanha? Ingin aku ambilkan air?” tanya victoria. Kyuhyun hanya menggeleng singkat.

Setelah masakan Je Wo dan Victoria selesai semua member berbondong-bondong ke meja makan dan duduk manis di kursi masing-masing.

“Woah sepertinya enak! Ini masakanmu, Nyonya Cho?” tanya Ryeowook.

“Ne Oppa, itu masakanku yang tadinya adalah masakanmu karena kau dengan seenaknya saja meninggalkanku sendiri di dapur dan tidak membantuku sama sekali” ucap Je Wo dengan satu kali tarikan nafas.

“Lalu.. yang ini punyamu Victoria sshi?” tanya Sungmin, Victoria mengangguk.

“Ahhh aku ingin makan masakanmu adik ipar” ucap Heechul bersemangat dan langsung menyerbu masakan Je Wo, begitu juga yang lainnya, mereka bahkan tidak memperdulikan masakan Victoria sama sekali. Wajah semua member  yang tadinya bersemangat berubah pucat saat masakan Je Wo masuk dengan sempurna kedalam mulut mereka.

“Otte? Tidak enak ya Oppa?” tanya Je Wo memastikan, sebenarnya ia sudah meyakini dari awal kalau masakan itu memang tidak enak, mengingat dirinya sendiri tidak mau mencoba mencicipi masakannya tadi.

“Hahaha  ini enak sekali adik ipar” ucap Heechul sambil tertawa, padahal ia ingin sekali memuntahkan semua makanan itu saking tidak enaknya, masakannya sangat tidak enak, rasanya terlalu asin. Bahkan Eunhyuk hanya bisa tersenyum hambar pada Je Wo.

“Jinja?! Coba aku cicipi” ucap Je Wo.

“Yah, andwe!” Heechul menepis tangan Je Wo yang ingin meraih masakannya.

“Wae? Itu kan masakanku, Oppa. Cepat kemarikan!”

“Ck! Aku bilang tidak boleh. Masakan ini sudah menjadi milik kami semua, kau kan memasakkan ini untuk kami, jadi kau tidak boleh memakannya, hanya kami yang boleh menikmati masakanmu ini” ucap Heechul tegas.

Semua member meneguk ludah berat mendengar ucapan Heechul.

“Hyung, kau yakin?” bisik Ryeowook pada Heechul.

“Tentu saja tidak, kau pikir aku mau mati keracunan karena memakan masakan yeoja bodoh itu hah? Nanti setelah mereka pulang buatkan aku makanan” Reyowook mengangguk setuju pada Heechul.

Shin Je Wo menatap pria-pria itu curiga, sudah terlihat sangat jelas bagaimana frustasinya wajah mereka memakan masakannya. Je Wo melirik mangkuk sup milik Heechul, ia melihat pria itu tengah berbisik pada Ryeowook dan hal itu ia gunakan untuk mencuri mangkuk sup itu untuk ia cicipi.

“HOEKS” Je Wo menjulurkan lidahnya keluar saat sup itu mengaliri tenggorokannya. “Huwa.. ini tidak enak” rutuknya. Gadis itu melemparkan tatapan kesalnya pada pria-pria yang membohonginya.

“Kalian ini mau mati keracunan saat makan masakanku, eo?”

“Annio, ini enak” ucap Sungmin.

“Benar, ini enak sekali Nyonya Cho. Lidahmu saja yang salah”

“Jangan berbohong Yesung Oppa”

Je Wo menggelengkan kepalanya frustasi pada pria-pria itu, sudah sangat jelas masakannya sama sekali tidak dapat dimakan. Tapi mereka tetap mengatakan enak.

Sungmin meletakkan mangkuk sup buatan Je Wo di hadapan Kyuhyun, “Coba cicipi, Kyu”

Je Wo membulatkan matanya melihat itu, dalam hati merutuki sikap Sungmin yang menyuruh suaminya untuk mencicipi masakannya yang sudah terlihat dengan jelas jika masakan itu tidak dapat dimakan oleh manusia.

Kyuhyun menatap sup itu sebentar, kemudian melemparkan tatapannya pada Hyung-Hyungnya yang tampak menanti reaksinya. Perlahan ia meraih sendok miliknya dan mulai memasukan sesendok sop itu kedalam mulutnya.

Baru saja sup itu menyentuh permukaan lidahnya, Kyuhyun sudah ingin segera memuntahkannya lagi.

“Tidak enak?” pertanyaan Sungmin seakan membuat tubuh Kyuhyun kaku. Pria itu menengadahkan kepalanya dan mendapati senyuman aneh dari Sungmin, senyuman yang seakan mengintimidasi dirinya.

“Ini, enak” jawab Kyuhyun singkat, ia melirik Je Wo yang menatapnya dengan tatapan aneh. Jelas saja, pria itu terlihat sangat jelas tengah berbohong.

Setelah itu mereka semua makan dengan tenang bersama-sama, sebenarnya tidak dapat dikatakan dengan tenang juga, karena bisa dilihat pria-pria itu berkali-kali mendesah frustasi karena harus memakan masakan Shin Je Wo.

Kyuhyun yang melihat itu mengulum senyumannya, menertawakan kebodohan para Hyungnya. Pria itu ingin kembali memakan sup buatan Je Wo namun sayangnya tiba-tiba saja wanita itu menarik mangkuk sup miliknya.

“Igo, makan yang ini saja” ucap Je Wo sembari menyodorkan semangkuk makanan lainnya.

“Ini masakan Yeojachingumu, rasanya lebih baik dari punyaku, jangan mengikuti Hyung-Hyungmu yang bodoh ini kalau kau tak ingin mati keracunan”

Cho Kyuhyun kembali terperangah dibuatnya, ia menatap istrinya yang tampak semakin membingungkan. Dan disaat ia menoleh kesamping, ia begitu terkejut tengah menemukan wajah murung kekasihnya. Pria itu baru menyadari jika sedari tadi kekasihnya pasti merasa kesal dengan segala perbuatan Hyungnya yang tampak tidak mau menyentuh makanan buatannya sedikitpun.

“Masakanmu enak” bisik Kyuhyun padanya setelah mencicipi masakannya.

Victoria hanya tersenyum kecil menaggapinya, yeoja itu merasa terabaikan oleh Kyuhyun saat ini. Bahkan kekasihnya sendiripun tidak menyentuh masakan buatannya kalau saja Je Wo tidak menyodorkannya.

“Victoria sshi, masakanmu sangat enak” ucap Je Wo ringan, bahkan yeoja itu tengah menikmati masakannya. Victoria menatap Je Wo seksama, entah mengapa ia merasa jika Je Wo wanita yang sangat berbeda dengan wanita lainnya. Wanita itu tampak tidak memperdulikan sedikitpun masalah yang terjadi diantara mereka, ia terlalu menanggapi segalanya degan ringan dan cuek. Namun satu yang pasti, Song Victoria merasa tidak nyaman dengan hal itu.

****

Setelah selesai makan, Victoria berpamitan dengan semua member dan Je Wo, Kyuhyun pergi mengantarkan Yeojachingunya itu sampai kedorm f(x). “Cih, untuk apa di antar segala? Memangnya dormnya itu jauh? Padahal hanya berbeda beberapa lantai saja dari dorm ini” omel Heechul sendiri.

Je Wo hanya terkekeh menanggapinya, yeoja itu bukannya tidak merasa sakit melihat suaminya lebih memilih mengantar yeoja lain dari pada dirinya. Hanya saja, yeoja itu sudah memutuskan untuk tidak memperdulikan segala hal yang menyangkut dengan kedua orang itu.

“Aku juga pulang ya, Oppadeul” ucapnya sambil mengambil tas tangannya yang ada di atas meja.

“Tunggu sebentar, pulanglah bersama Kyuhyun”  jawab Eeteuk.

“Tidak usah Oppa, aku ingin segera pulang karena besok aku harus kelokasi syuting. Emm gomawo untuk hari ini, aku pulang ne, annyeong” Je Wo melirik Heechul sebelum ia pergi.

“Aku pulang Kim Heechul, sampaikan salamku untuk anakmu si Heebum itu”  Je wo berlari keluar dari dorm sebelum sebuah benda akan melayang ke kepalanya, ia terkekeh geli karena telah berhasil mengerjai Heechul.

Je Wo berjalan ringan menuju lift dengan kedua sudut bibirnya yang tertarik keatas, ia memang selalu merasa moodnya membaik setiap kali bertemu dengan pria-pria itu. Pria-pria yang selalu membuatnya tertawa disegala kelakuan mereka.

Namun senyuman itu menghilang saat ia menemukan sepasang kekasih yang tampak bergandengan tangan dengan mesra satu sama lain di depan pintu lift. Cho Kyuhyun dan Song Voctoria, sepasang kekasih itu saling melemparkan senyuman hangat satu sama lain.

Je wo tersenyum miris melihatnya, melihat suaminya yang dengan bahagianya lebih memilih menggenggam tangan yeoja lain dari pada tangannya sendiri, tangan istrinya. Yeoja itu memilih bersembunyi di balik dinding yang dingin selagi sepasang kekasih itu masih berada disana, menunggu mereka pergi agar ia juga bisa pergi secepatnya dari sana.

****

Siang ini, Shin Je Wo melangkahkan kedua kakinya terburu-buru memasuki kediaman keluarga Cho, rumah orang tua Cho Kyuhyun. Je Wo dipangggil untuk segera datang kesana karena kedua orang tua Kyuhyun telah mengetahui scandal putranya dan itu merupakan masalah besar bagi keduanya.

“Annyeong haseo” salam Je Wo setelah masuk kerumah itu, Je Wo membulatkan kedua matanya saat mendapati suaminya yang telah berada disana. Duduk dengan kepala yang tertunduk dalam, hal itu cukup baginya untuk mengetahui jika Cho Kyuhyun baru saja mendapatkan beribu amarah dari keluarganya.

“Duduklah” ucap Ibu Kyuhyun.

Je Wo mengangguk dan segera duduk disamping Kyuhyun, “Waegurae, Omma?” tanya Je Wo langsung.

Cho Yeong Min, Ayah Kyuhyun berdehem pelan sebelum membuka suara, “Aku telah mendengar scandal yang terjadi padanya” pria itu menatap tajam putranya yang  sedari tadi terus bungkam. “Anak ini benar-benar tidak memiliki etika, apa kau lupa kau sudah beristri, hah?! Bagaimana bisa kau terlibat scandal seperti itu dengan yeoja lain?” bentaknya lagi.

Namun Kyuhyun tetap diam, pria itu sedari tadi tidak membantah ataupun mengiyakan ucapan Ayahnya. Bukan karena ia takut, hanya saja sosok Ibu yang berada ditengah-tengah mereka disana, membuat ia tidak berani berbicara. Ia tau wanita itu sudah terlalu kecewa padanya dan jika ia meladeni segala amarah Ayahnya, maka pasti ia akan menambah rasa kekecewaan itu.

“Apa kau tidak memiliki mulut, Cho Kyuhyun? Kenapa hanya diam saja, jawab aku!”

“Appa” panggil Je Wo pelan. “Kau salah paham”

Je Wo melirik Kyuhyun sekilas, pria itu kini tengah menatapnya. “Yeoja itu, dia hanya teman Kyuhyun” ujarnya dengan sikap yang tenang.

“Mwo? Teman?” ulang Kim Seejin, Ibu Kyuhyun.

“Ne, Omma. Song Victoria adalah sahabat dekat Kyuhyun” jelas Je Wo lagi.

Kyuhyun semakin menatap bingung padanya, yeoja itu tengah melindunginya saat ini.

“Tidak usah menutupi kebusukan bocah ini, Je Wo-ya. Aku tau bagaimana dia” balas Yeong Min. Pria paruh baya ini sama sekali tidak percaya dengan ucapan Je Wo.

“Annio, aku tidak menutupi apapun. Tapi itu memang benar, mereka hanya bersahabat. Foto itu, memang seperti memperlihatkan jika mereka tengah menjalin hubungan” Je Wo menarik nafas panjang, “Tapi aku tau jika Kyuhyun tidak seperti itu, aku percaya padanya”

Kyuhyun mengepalkan kedua tangannya kuat, perasaannya bagai ombak besar yang menghantam batu karang yang kokoh hingga batu itu pecah tak berbentuk. Ia merasa mendapatkan beribu tamparan pada wajahnya mendengar yeoja itu dengan berani tetap membelanya dihadapan kedua orang tuanya. Bahkan Je Wo sangat tau jika ia memang tengah bermain api di belakangnya, tapi mengapa yeoja itu mau berbohong demi dirinya?

“Aku juga mengenali yeoja itu, Appa, Omma. Bahkan kemarin malam kami menghabiskan makan malam bersama dengannya, bersama Oppadeul juga” jelas Je Wo, ia memberikan senyuman tipisnya pada kedua mertuanya untuk melengkapi sandiwara yang ia lakukan.

Je Wo menatap Kyuhyun lembut, tersenyum hangat pada pria itu sebelum meraih sebelah tangan Kyuhyun dan menggenggamnya. “Aku dan Kyuhyun baik-baik saja” ucapnya. “Hubungan kami, semakin membaik dari waktu kewaktu. Aku harap kalian berdua jangan mencemaskan masalah seperti itu”

****

“Kenapa kau berbohong?”

Kyuhyun menolehkan wajahnya kesamping, mendapati Je Wo yang hanya menatap lurus kedepan. Setelah Je Womemberikan penjelasan pada kedua orang tuanya, Kyuhyun memilih mengantarkan Je Wo kembali ke lokasi syuting yang tadi sempat ia tinggalkan.

“Kenapa kau mau melindungiku di hadapan mereka?” pertanyaan itu kembali terlontar oleh Kyuhyun.

Je Wo tersenyum kecil, “Melindungimu?” gumamnya dengan mata yang masih menatap lurus kedepan. “Apa kau pikir aku sedang melindungimu?” ulangnya.

“Lalu untuk apa kau mati-matian membelaku dihadapan Appa?”

“Karena mereka” jawab Je Wo cepat, kali ini ia menoleh pada Kyuhyun. “Karena kedua orang tuamu”

“Mereka sudah terlalu baik padaku, aku tidak akan bisa menyakiti keduanya. Termasuk membiarkan mereka mempercayai dengan apa yang mereka lihat” ucap Je Wo tajam.

“Aku membelamu, bukan karena ingin melindungimu. Aku hanya tidak mau melihat kedua orang tuamu hancur jika mengetahui segalanya, aku tidak mau menghancurkan harapan besar Omma pada pernikahan kita”

Kyuhyun menatap dalam kedua mata Je Wo, mencoba mencari kebohongan dari dalam sana. Namun ia sama sekali tidak mendapatkannya. Yeoja itu, mengatakan segalanya dengan jujur.

“Bukankah kau juga pernah mengatakannya padaku, Cho Kyuhyun?”

“Apa?”

“Cih” desis Je Wo. “Aku tidak akan pernah lupa karena apa menikah denganmu” Je Wo menatap sinis pria yang berada dihadapannya. “Jasa kedua orang tuamu lah, yang telah membuat aku menjadi istrimu”

“Mwo?” gumam Kyuhyun, “Apa kau pikir aku sepicik itu?!” bentaknya.

“Wae? Bukankah saat itu kau yang mengatakannya padaku?” balas Je Wo yang mengingat ucapan Kyuhyun ketika pertengkaran mereka.

“Tapi bukan itu yang ku maksus Shin Je Wo, aku bukan pria sepicik itu. Tidak pernah sekalipun aku memandangmu rendah karena kau telah menerima segala jasa yang diberikan kedua orang tuaku”

“Sayangnya aku telah menganggapmu seperti itu”

“Hentikan!” nafas Kyuhyun memburu, manatanya berkilat menahan amarah. Hari ini, Shin Je Wo sukses mengobrak-abrik perasaannya dengan segala sikap dan kata-katanya.

Je Wo membuang wajahnya kejendela mobil, perasaannya tak jauh berbeda dari Kyuhyun. Ia bahkan harus berkali-kali merutuki mulutnya yang telah berbohong pada kedua orang tua pria itu. Jangan mengira dia benar-benar melakukan segalanya karena hanya memikirkan perasaan kedua orang tua pria itu. Shin Je Wo, juga tidak akan pernah membiarkan Kyuhyun berada dalam masalah besar, hatinya terlalu ingin melindungi pria itu, meskipun dengan caranya sendiri.

****

Je Wo menerawang, menatap langit-langit kamarnya sendu. Beberapa hari ini hubungannya bersama Kyuhyun tampak semakin tak berarah, terlebih semenjak kejadian dirumah orang tua Kyuhyun. Pria itu selalu berusaha menghindari Je Wo entah karena apa.

Decitan pintu kamar mandi terdengar oleh Je Wo, memaksa yeoja itu memejamkan matanya erat. Ia tau Kyuhyun sebentar lagi akan keluar dari sana dan benar saja, ranjang yang terasa bergoyang menandakan jika Kyuhyun telah naik keatas ranjang, merebahkan dirinya disana.

Lama Je Wo berkutat dikepura-puraannya untuk memejamkan mata, merasa lelah ia kembali membuka matanya. Hal yang pertama kali ia temukan adalah wajah polos suaminya yang tengah tertidur, membiarkan Je Wo memuaskan matanya untuk menatap wajah itu. Je Wo seakan tidak dapat mengalihkan pandangannya dari wajah Kyuhyun yang sendu.

Seperti ada sebuah magnet yang menariknya untuk terus menatap wajah itu, ada perasaan aneh yang terselip dalam hatinya setiap kali berada dalam jarak sedekat ini dengan Kyuhyun. Terkadang ia bingung dengan perasaannya sendiri, marah disaat Kyuhyun lebih memperhatikan yeoja lain dibandingkan dirinya, sementara dia sama sekali tidak tau apakah ia mencintai Kyuhyun.

Perjodohan itu terlalu tiba-tiba baginya, ia juga sama dengan Kyuhyun. Tidak memiliki persiapan apapun pada perasaannya. Hanya saja, semakin lama ia meneruskan hubungan yang tak memiliki arah ini, maka semakin jauh ia terperosot masuk kedalamnya. Begitu banyak perasaan yang bermain didalam sana, namun dia belum menemukan apa nama perasaan itu.

Ditengah-tengah pikirannya yang berkecamuk, Je Wo terperanjat ketika kedua mata yang sedari tadi tampak terpejam itu, kini terbuka sempurna. Mata itu menelisik masuk kedalam manik matanya, mengunci tatapannya hingga ia sama sekali tidak mampu untuk sekedar berkedip.

Saling bertatapan satu sama lain tanpa bicara, hal itu cukup lama mereka lakukan. Keduanya merasa bagaikan teraduk-aduk dalam wadah besar, hanya dengan saling bertatap namun mampu memberikaan sensasi yang berbeda dari sebelumnya. Sekali lagi, keduanya merasa terpuaskan dengan itu.

Namun hal itu tidak berlangsung lama saat Kyuhyun, mengehembuskan nafas gusarnya sebelum menarik tubuh Je Wo dalam dekapannya. Membenamkan wajah yeoja itu dalam dada bidangnya. Jangan bertanya kenapa dia melakukan itu, karena sejujurnya pria itu sama sekali tidak tau jawabannya. Ia hanya merasa terlalu menginginkan yeoja itu berada dalam pelukannya, mencoba menenangkan hatinya yang akhir-akhir ini tampak tak tenang.

Berbeda dengan Kyuhyun, Shin Je Wo merasakan dirinya ingin memberontak. Ia ingin melepaskan dirinya dari dekapan hangat suaminya. Namun seluruh organ tubuhnya seakan menolak, mereka seakan membutuhkan sentuhan ini, amat sangat membutuhkannya.

Deru nafas Kyuhyun yang menerpa ujung kepala Je Wo memberikan sensasi aneh bagi Je Wo, entah mengapa saat ini, rasanya ia ingin menangis. Ini untuk pertama kalinya Kyuhyun memeluknya seperti ini.

Kyuhyun mulai merenggangkan pelukannya, menunduk kecil untuk sekedar menatap wajah yang tampak merona disana. Ia menatap lama wajah itu, mencari sesuatu yang telah membuatnya nekat melakukan hal gila ini. Namun tidak ada, tidak ada yang menjadi alasan bagi dirinya untuk menginginkan istrinya. Semua itu timbul dari dirinya sendiri.

“Maaf”

Je Wo menengadahkan wajahnya sejajar pada Kyuhyun ketika satu kata itu terlontar oleh suaminya. Lama keduanya saling bertatapan hingga Kyuhyun mulai mendekati wajah Je Wo, membunuh jarak diantara keduanya.

Shin Je Wo meremas kuat kerah baju Kyuhyun ketika pria itu semakin mendekat, ia bingung ingin melakukan apa. Tapi kebingungan itu menguap ketika sesuatu yang lembut menyentuh permukaan bibirnya, amat lembut hingga ia refleks memejamkan matanya erat. Kedua bibir itu hanya bersentuhan, tidak bergerak ataupun semacamnya. Namun telah menghadirkan sensasi yang menggila bagi keduanya.

Bahkan Kyuhyun, ia sama sekali tidak percaya ketika sebelah tangannya semakin menekan tengkuk Je Wo mendekat. Tidak ingin membiarkan bibir itu lepas dari jangkauannya, ia terlalu menginginkannya. Menginginkan yeoja itu selalu berada dalam jangkauannya.

****

Aku menggeliat pelan saat sinar matahari mulai menerpa wajahku, ck! Seingatku aku belum membuka jendela kamarku hari ini, aku membuka mataku dan mengerjap pelan membiasakan mata pada sinar matahari pagi yang mulai menghangatkan kamarku. Aku menoleh kesamping dan mendapati ranjang di sebelahku sudah kosong,  ingatanku kembali pada kejadian tadi malam saat Cho Kyuhyun tiba-tiba berlaku manis padaku dan bahakan dia juga..

“Omo..” aku terduduk dari tidur nyamanku, kenapa rasanya wajahku memanas seperti ini?

“Andwe andwe andwe, jangan berpikiran terlalu jauh Shin Je wW!  Kau harus ingat kalau suamimu itu sudah memiliki yeojachingu dan tadi malam itu.. dia..  ahhh anggap saja kalau tadi malam itu dia sedang…  arrgghhh molla!!”

Aku berguling-guling kesana kemari di atas ranjang menrutuki kejadian tadi malam, haish aku benar-benar bodoh. Kenapa tadi malam aku malah menikmati ciumannya hah?! Seharusnya aku menolaknya kan?

Baru saja aku ingin beranjak turun dari ranjang namun mataku malah menangkap sebuah kertas kecil di atas meja di samping ranjangku. “eh? Apa ini?”

Pagi, maaf aku tidak memberitaumu jika pagi ini

Aku pergi lebih dulu. Dan jika kau bertanya siapa

Yang membuka jedela pagi ini, itu adalah aku, matahari

Pagi itu baik utuk kesehatan. Dan satu lagi, aku telah

Menyiapkan sarapan pagi untukmu. Jangan lupa dimakan!

 

Cho Kyuhyun

 

Ini? Mataku yang salah atau memang otak si bodoh itu yang bermasalah? Sejak kapan ia harus memberi tauku kalau ia sudah pergi lebih dulu? Dan sarapan pagi? Aku berlari kecil ke arah meja makan dan ternyata..

“Omo? Dia benar-benar menyediakan sarapan pagi untukku?!”

Apa hari ini matahari terbit dari barat? Kyaaaaaaaaa Cho Kyuhyun ige mwoya?! Kenapa kau bersikap manis seperti ini hah?!

****

“Annyeong Oppa” sapa Je Wo ramah pada Siwon yang sedang menghapalkan scirpt, yeoja itu menyodorkan minuman sehat pada Siwon yang membalasnya dengan tatapan mencurigakan.

“Hei, tumben kau baik sekali padaku?”

“Yah Oppa, aku memang selalu baik padamu”

Siwon terus memperhatikan wajah Je Wo yang terlihat lebih cerah dari biasanya. Merasa ada yang aneh dengan gadis itu hari ini. “Aku yakin, tadi malam pasti terjadi sesuatu antara kau dengan bocah itu, iya kan?”  tebak Siwon dan membuat Je Wo gugup seketika.

“Anni, kenapa kau berpikiran seperti itu, Oppa?” kilah Je Wo.

“Karena dari tadi kau terus tersenyum seperti orang gila”

Je Wo menatap datar Siwon dan kembali mengambil minuman yang ia berikan tadi.

“Yah, kenapa kau ambil lagi?”

“Karena dari tadi kau sangat menyebalkan!”

****

Sementara itu, Eunhyuk dan Donghae terus melirik kebelakang melalui kaca spion mobil Eunhyuk. Mereka menatap bingung pada magnae mereka yang dari tadi terus saja tersenyum sambil menatap keluar jendela. Bahkan PSP, benda keramat milik namja itu pun belum tersentuh sama sekali olehnya.

“Kyu, kau ingin kerumah sakit tidak?” tanya Eunhyuk mencoba memulai percakapan. Kyuhyun menatap Eunhyuk bingung.

“Anni, waeo?”

“Aku pikir, kau harus segera memeriksakan dirimu pada Dokter sebelum kau benar-benar menjadi gila”

“Mwoya? Yah siapa yang kau bilang gila hah?!”

Donghae dan Eunhyuk terkekeh melihat reaksi Kyuhyun. “Itu karena dari tadi pagi kau terus saja tersenyum sendiri, waeo? Apa sesuatu terjadi padamu dan Je Wo?” tanya Donghae curiga.

Kyuhyun hanya tersenyum smirk dan kembali menatap ke luar jendela, membuat Donghae dan Eunhyuk mendengus kesal. “Menikahlah jika kalian ingin tau apa yang aku lakukan dengan istri ku”

CKITTTTTTTTTTT

Eunhyuk menghentikan mobilnya tiba-tiba, membuat Donghae dan Kyuhyun terjerembab ke depan. Bahkan wajah Donghae telah menempel sempurna di kaca mobil.

“Yah kau ingin membunuh ku Lee Hyukjae?!” pekik Kyuhyun.

“Kyuhyun-ah, kau benar-benar telah melakukannya? Jinja?!” tanya Eunhyuk yang masih shock mendengar ucapan Kyuhyun tadi.

“Melakukan apa?” teriak Kyuhyun kesal, ia bahkan tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Eunhyuk.

“Hyuk-ah, percuma saja kau tanyakan padanya. Kita kan akan ke lokasi syutingnya Choi Siwon, jadi langsung tanyakan saja pada Nyonya Cho” usul Donghae yang sama penasarannya dengan Eunhyuk.

Eunhyuk mengangguk setuju dan kembali menjalankan mobilnya.

“Mwoya? Kita akan kelokasi syuting Siwon Hyung?” tanya Kyuhyun.

“Ne”  jawab Donghae malas.

“Chakkaman, untuk apa kita kesana? Dan yah! Untuk apa kalian menemui istriku?”

Donghae menatap Kyuhyun takjub. “Istri? Sejak kapan kau mulai menyebutnya sebagai istrimu?” godanya, ia dan Eunhyuk tertawa puas melihat Kyuhyun salah tingkah.

****

Aku turun dari mobil Eunhyuk Hyung dan mengedarkan pandanganku ke setiap sudut lokasi syuting ini. Lokasi syutingnya dilakukan di sebuah taman kota dan bisa dilihat kalau ini sangat berhasil membuat para elf berkumpul disini untuk menyaksikan Siwon Hyung.

Mataku terus menjelajahi lokasi syuting ini sampai aku menangkap sosok yeoja itu, dia duduk manis di sebuah kursi sambil memasang earphone di telinganya. Duduk di sebuah tenda yang dapat melindunginya dari terik matahari karena saat ini di seoul sudah memasuki musim panas.

“Sepertinya Siwon belum selesai syuting, Hae” gumaman Eunhyuk Hyung terdengar olehku.

“Ne, kalau begitu aku kirim pesan padanya dulu” jawab Donghae Hyung.

Aku terus memandangnya dari sini, memuaskan mataku yang entah sejak kapan sangat tergila-gila pada wajah itu, wajah yang membuat aku terus ingin menatapnya.

“Donghae-ya!” ku dengar teriakan Siwon Hyung yang tak jauh dari kami. dia berlari-lari kecil mendekati kami.

“Eoh? Itu dia, kajja Kyu!” ucap Eunhyuk Hyung, aku mengikuti mereka menghampiri Siwon Hyung.

“Kalian sudah datang?”

Aku tidak menghiraukan sapaan ramah milik Choi Siwon ini karena bagiku, lebih penting untuk memperhatikan gerak gerik yeoja itu dari pada mendengar gurauan bodoh dari ketiga namja ini.

“Eiy, berhentilah menatap istrimu dari kejauhan! Kau bisa mendekatinya secara langsung Cho Kyuhyun”

Aku melirik Eunhyuk Hyung tajam. “Diam kau monyet aneh” ucapku kemudian pergi meninggalakannya yang sudah meneriakiku.

****

Shin je wo bersenandung kecil sambil mendengarkan beberapa lagu dari earphonenya, namun semua itu terhenti ketika ia merasa seseorang telah menduduki kursi yang ada di sampingnya.

“N-neo?” tanyanya kaget saat melihat Cho Kyuhyun.

Pria itu menatap datar padanya. “Wae? seperti tidak pernah melihat ku saja” cibir Kyuhyun.

“Annyeong!”

Keterkejutan Je Wo bertambah  ketika kedua namja lagi menyapanya. “Eoh? Eunhyuk Oppa? Donghae oppa? Kalian juga ada disini?” gumamnya.

“Ne, kami sedang tidak ada jadwal sampai jam 12 siang nanti, jadi kami putuskan untuk kesini menemani kalian” ucap Donghae.

“Ah.. begitu?” Je Wo melirik Kyuhyun sekilas dan setelah itu kembali memalingkan wajahnya kearah lain, karena merasa kalau wajahnya kembali memanas. Kejadian tadi malam kembali memenuhi pikirannya.

“Omo? Aigo, kenapa wajahmu jadi memerah seperti itu, hahaha?”

Je Wo melirik kesal pada Eunhyuk yang sedang menertawakannya.

“kalian tau tidak? Dari tadi dia terus saja tersenyum sendiri”

“Oppa!” pekik Je Wo pada Siwon.

“Jinja? Woahh Kyuhyun juga seperti itu dari tadi! Ahh jangan-jangan benar dugaanku” sorak Eunhyuk girang.

“Benar apa Hyuk?” tanya Donghae tak mengerti.

“Mereka sudah melakukannya”

Je Wo dan Kyuhyun saling pandang tak mengerti dengan namja abstrak yang ada di hadapan mereka ini.

“Melakukan apa?” tanya Siwon yang ikut penasaran.

“Melakukan.. eum, melakukan adegan suami-istri”

DUAK

Shin je wo! Dengan tanpa rasa sungkan menendang tulang kering Eunhyuk dari bawah meja, “Kau mesum sekali Oppa” ucapnya tertahan.

“Akh, Kakiku. Yah kenapa kau menendang kakiku Nyonya Cho?!”

PLETAK

Kali ini giliran Kyuhyun yang menjitak kepala Eunhyuk. “Kau tau Lee hyukjae? Disini banyak elf yang bertebaran, kau mau melihat istriku di kerubungi oleh mereka gara-gara suaramu yang hampir terdengar oleh semua orang di Korea, hah?!”

Je Wo menatap Kyuhyun tak percaya, baru saja ia mendengar Kyuhyun menyebutnya sebagai istrinya, kali ini ia benar-benar di buat bingung oleh Kyuhyun.

“Eiy Tuan Cho, kau bilang apa tadi? Istri?” goda Donghae. Kyuhyun terlihat gugup menanggapi Donghae, ia melirik Je Wo yang masih memasang wajah kesalnya pada Eunhyuk.

“Oppa, berhenti merecokiku dan berhenti berpikiran mesum padaku!  Kalian ini membuat aku pusing saja!” je wo berdiri dan segera pergi meninggalkan mereka. Lebih tepatnya berusaha mengindari Kyuhyun.

“Dia mau kemana Hyung?” tanya Kyuhyun, masih menatap punggung Je Wo yang mulai menjauh.

“Kau ingin menyusulnya?” tanya Siwon padanya. Namun, Kyuhyun tidak menjawab.

“Dia pasti pergi ketenda itu” tunjuk Siwon pada sebuah tenda besar yang berwarna putih.

“Pergilah, itu tenda khusus untukku. Disana tidak ada siapa-siapa dan cukup sepi, istrimu selalu kesana jika ingin beristirahat” Kyuhyun mengangguk sekali dan segera beranjak pergi.

“See, bocah itu sudah mulai mencintai istrinya” gumam Siwon kecil.

Donghae tersenyum senang sementara Eunhyuk masih menggerutu menahan sakit di kaki dan kepalanya.

****

Aku masuk kedalam tenda itu, ternyata benar kata Siwon Hyung disini sepi tidak ada siapa-siap, hanya ada yeoja itu yang duduk di sebuah kursi sambil merebahkan wajahnya keatas meja yang ada di hadapannya, ku hampiri dia dan duduk di sampingnya sehingga membuat dia duduk tersentak

“Kau? U-untuk apa kau kemari?” ucapnya terkejut.

“Hem? Oh.. diluar panas sekali, Siwon Hyung menyuruhku untuk kesini” Tentu saja aku berbohong, mana mungkin aku mengatakan padanya, aku ingin menghabis kan banyak waktu denganmu, itu sangat menjijik kan.

Dia mengangguk sekali dan kembali merebahkan wajahnya seperti tadi, namun kali ini ia memutar kepalanya kearah lain sehingga membelakangi ku, ck! Yeoja ini.

“Apa berada di lokasi syuting itu menyenangkan?” tanyaku.

“Hem”

Ck, lagi-lagi hanya menjawab seperti itu.

“Bisakah kau berbicara padaku dengan sikap yang sama ketika kau berbicara pada Hyung-Hyungku?” kali ini ucapanku berhasil membuatnya menoleh padaku.

Ia mengangkat kepalanya yang dari tadi ia rebahkan di atas meja itu, menatap ku bingung, terkadang aku merasa iri pada Hyungku. Dia bisa begitu terbuka pada Hyungku sementara aku? Selalu bersikap dingin ketika sedang berbicara padaku.

“Apa maksudmu, Tuan Cho?”

“Kau, kenapa bisa seceria itu ketika bertemu Hyungku, kau bisa tertawa, tersenyum, memarahi mereka jika kau kesal, sementara denganku? Kau selalu bersikap dingin seolah-olah aku ini orang yang paling tidak ingin kau temui didunia ini”

“Bisakah kau bersikap sama seperti itu, jika sedang bersama denganku?”

“Tidak” aku menatapnya yang sedang menatapku tajam.

“Wae?”

“Karena memang seperti itulah seharusnya sikapku terhadapmu, Cho Kyuhyun”

Aku mendengus kesal padanya, yeoja ini sama sekali tidak dapat ku tebak.

“Tapi kenapa?” teriakku mulai tak sabar.

“Jika aku memintamu, untuk memperlakukanku sama seperti kau memperlakukan yeojachingumu, apa kau bisa?”

Matanya tidak lagi menatapku dengan tatapan tajam, tatapannya kembali sendu seperti tadi malam saat ia menangis di hadapanku.

“Tidak kan, Cho Kyuhyun? Itulah sebabnya kenapa aku membedakanmu dengan Hyung-Hyungmu, karena mereka juga tidak pernah membedakanku dengan yang lain. Mereka menganggapku sebagai adik ipar mereka, istri mu. Tapi kau tidak pernah menganggapku seperti itu”

Kenapa semua ucapannya tidak dapat ku sangkal? Apa karena semua ucapannya memang benar? Ne, aku akui selama ini aku memang tidak pernah menganggapnya sebagai istriku.

“aku hanya…”

“Kau tidak perlu merubah sikapmu padaku, Cho Kyuhyun. Kembalilah seperti semula, Kembali anggap aku tidak pernah ada dalam hidupmu, menganggap aku sebagai yeoja yang telah merusak hubunganmu dengan kekasihmu”

“Shin Je Wo” pekik ku, aku tidak suka, aku tidak suka mendengarnya mengatakan itu padaku.

“Aku harus pergi” ia berdiri dan ingin beranjak pergi, namun ku tarik lengannya dan membuat dirinya berhadapan denganku.

“Jangan pergi saat aku belum selesai bicara” ucapku tegas.

“Lepas, Cho Kyuhyun”

“Tidak”

Aku dan dia saling bertatap sengit.

“Omo?”

Aku dan Je Wo menoleh serempak kearah pintu tenda ini dan melihat seorang yeoja yang sedang menatap kami kaget, aku melepaskan cengkramanku pada lengan Je Wo agar yeoja ini tidak terlalu curiga.

“Eum, mianhae kalau aku menggangu, tapi… Je Wo sshi. Sutradara membutuhkan bantuanmu” ucapnya gugup pada kami.

“Ne, Hye Ae sshi! Sebentar lagi aku akan kesana” yeoja itu mengangguk dan melirikku sekilas sebelum pergi.

“Kau pulanglah, aku harus kembali bekerja” itu yang ia ucapakan sebelum meninggalkanku.

****

Kyuhyun duduk di ruang ganti milik super junior sambil memainkan PSPnya dengan kesal, mereka baru saja mengisi acara di KBS  Sebenarnya ia kesal bukan karena ia kalah bermain namun sikap Je Wo tadi siang telah sukses membuat moodnya buruk seharian.

“Yah! Kau itu kenapa? Tadi pagi kau masih baik-baik saja dan terus tersenyum seperti orang gila! Tapi kenapa sekarang kau malah menjadi seperti ini hah?” omel Donghae padanya, namun bukan Kyuhyun namanya jika mendengarkan omelan orang lain.

“Kau juga tidak mau tersenyum saat kita perform tadi Kyu” sambung Ryeowook.

Kyuhyun membanting PSPnya dan menatap mereka emosi.

“Mau bagaimanapun sikapku, itu bukan urusan kalian! Kenapa kalian suka sekali mencampuri urusan ku?! Berhenti mengomeliku dan terus menyalahiku, kenapa selalu aku saja yang kalian salahkan?!  Tidak dia tidak kalian semuanya sama saja!” Kyuhyun pergi sambil membanting pintu kuat.

Semua member saling bertatap bingung, terlebih Leeteuk yang baru saja masuk kedalam ruangan itu, “Hei, kenapa lagi bocah itu?” semua hanya menggedikkan bahu tanda tidak tau.

“Dia menjadi seperti itu setelah bertemu dengan istrinya, Hyung” jawab Eunhyuk.

****

Cho Kyuhyun duduk diam di mobilnya tanpa melakukan apapun. Pikirannya berkecamuk dengan segala ucapan Je Wo siang ini. Kau tidak perlu merubah sikapmu padaku, Cho Kyuhyun. Kembalilah seperti semula, Kembali anggap aku tidak pernah ada dalam hidupmu, menganggap aku sebagai yeoja yang telah merusak hubunganmu dengan kekasihmu.

“Argh! Kenapa dia menganggap ku seperti itu? Yeoja itu benar-benar membuat aku hampir gila!” gerutunya. Kemudian dia meraih ponselnya dan menekan sederat angka disana. “Yeoboseo, Siwon Hyung”

“Yeoboseo, waeo Kyuhyun-ah?”

“Eum, apa kau sudah selesai syuting?”

“Sepertinya sebentar lagi, waeo?”

Kyuhyun tidak menjawab, merasa belum yakin untuk menanyakan apa yang ingin ia tanyakan pada Choi Siwon.

Istrimu masih disini, kau ingin menjemputnya?”

“Ne?” tanya Kyuhyun terkejut. Kenapa dia bisa tau? batinnya.

“Hahh” desah Siwon, “Aku tidak tau apa yang terjadi pada kalian tadi siang, tapi setelah kau pulang dia terus-terusan terlihat badmood dan tidak bersemangat!  Apa kalian bertengkar lagi?” tanya Siwon, Kyuhyun masih diam tidak menyahut sedikitpun.

“Sudahlah jika kau tidak ingin bercerita, tadi dia memintaku untuk mengantarkannya pulang, apa aku harus mengantarkannya?”

“Andwe Hyung, biar aku saja yang menjemputnya” jawab Kyuhyun cepat.

“Baiklah, kalau begitu ku tutup dulu, aku masih harus syuting, annyeong”

Mobil Cho Kyuhyun segera melaju ketempat dimana Je Wo berada, pria itu seperti sudah tak kenal sabar untuk berjumpa dengan istrinya. Tidak dapat ia pungkiri jika sedikit demi sedikit keberadaan Shin Je Wo mulai menyita perhatiannya.

Setelah sampainya ia disana, Kyuhyun segera meraih ponselnya untuk menelepon Je Wo.

“Yeoboeseo?”

“Aku sudah berada di parkiran saat ini, ku tunggu kau lima menit”

Klik.

Sambungan itu dimatikan oleh Kyuhyun sebelum Je Wo membalas ucapannya, ia tau yeoja itu pasti kesal diperlakukan seperti ini. Hanya saja, saat ini dia memang butuh bicara bersama yeoja itu.

Kyuhyun melemparkan pandangan kesekitarnya, berusaha menghilangkan rasa bosan ketika menunggu istrinya. Dan hal itu tak lama ia lakukan karena seorang yeoja telah masuk kedalam mobilnya, duduk di sampingnya tanpa mengatakan sepatah katapun padanya. Jangankan untuk bicara, menatap Kyuhyun pun ia tidak.

Kyuhyun menghela nafas panjang menghadapi sifat keras Je Wo, “Kau sudah makan?” tanya Kyuhyun pelan.

“Belum” jawab Je Wo singkat, meskipun dalam hati ia merasa aneh dengan pertanyaan Kyuhyun. Ini untuk pertama kalinya pria itu bertanya seperti ini.

“Yasudah, kalau begitu kita pergi makan terlebih dahulu”

“Tidak usah, langsung pulang saja. Selera makanku sudah hilang”

“Tidak, kau belum makan, bukan? Kita tetap akan makan sebelum pulang”

Je Wo menoleh pada Kyuhyun, menatap pria itu dengan tatapan tak suka. “Apa kekasihmu tidak memiliki waktu luang untuk menemani kau makan, Tuan Cho?”

“Mwo?”

Je Wo tersenyum sinis, menatap Kyuhyun dengan kedua tangan yang bersedekap di depan dada. “Karena kau, makan malamku bersama Siwon Oppa terganggu” ucapnya. Sebenarnya malam ini ia memang memiliki janji bersama Siwon untuk makan malam bersama. Namun karena pria ini menjemputnya, ia membatalkan janjinya pada Siwon yang sudah mengetahui jika Kyuhyun akan menjemput yeoja itu malam ini.

“Kau tidak suka aku menjemputmu?” teriak Kyuhyun emosi.

“Tidak”

“Tadi siang kau yang memintaku untuk memperlakukanmu dengan baik, sekarang aku sudah melakukannya tapi kenapa sikapmu malah seperti ini, hah?! Kenapa kau lebih memilih makan malam bersama Siwon Hyung dibandingkan dengan ku? Suamimu aku, bukan dia!”

Je Wo menatap Kyuhyun kesal, pria itu seharian ini sukses membuat moodnya memburuk. Padahal moodnya di pagi hari ini amat sangat baik karena pria itu, namun mood itu juga berubah dalam sekejap menjadi buruk dikarenakan pria itu.

“Tidak usah menjemputku jika kau hanya ingin memulai pertengkaran denganku, kau semakin merusak hariku Cho Kyuhyun!” teriak Je Wo kesal. Ia berniat keluar dari mobil Kyuhyun, namun sayangnya pria itu lebih dulu menahan lengannya.

“Kau mau kemana?”

“Pulang, sendiri!”

Klik.

Kyuhyun menekan tombol kunci otomatis disana, menatap Je Wo yang semakin menatapnya kesal, “Sudah ku katakan, aku tidak suka kau pergi begitu saja saat aku berbicara padamu” ucapnya tegas.

“Lalu kau mau apa Cho Kyuhyun?!” teriak Je WO frustasi.

“Kau hanya perlu duduk diam disitu”

****

Aku menarik selimut ku hingga ke dadaku, tidur membelakangi namja itu. Tidak perduli betapa perhatiannya dia hari ini padaku, bahkan sebelum pulang tadi ia membawaku makan malam ke sebuah restoran mahal. Namun itu semua tidak mengurangi kekesalanku padanya, aku kesal karena dia menyalahkanku yang bersikap dingin padanya, tapi dia tidak menyalahkan dirinya yang lebih buruk terhadapku.

“Kau masih marah?” tanya Kyuhyun dari belakang tubuhku.

“Aku mengantuk, jangan mengajakku bicara” jawabku ketus.

Setelah itu aku tidak mendengar suaranya lagi, mungkin dia sudah lelah dan tertidur. Biarlah toh aku juga hari ini benar-benar lelah. Baru saja aku memejam kan mataku, beniat untuk tidur namun aku mersakan ada sebuah tangan telah melingkar sempurna di pinggangku, membuat mataku kembali terbuka dan tubuhku menegang.

“Mianhae”

Bulu romaku meremang saat hembusan nafasnya mengenai leher belakangku, terlebih mendengar suara paraunya yang semakin membuat nafasku tercekat. Ada apa lagi dengan pria ini? Tidak cukupkah akhir-akhir ini dia membuatku bingung dengan segala sikap manisnya?

“Aku sadar, selama ini sikapku terlalu buruk padamu”

“Mungkin memang sudah selayaknya kau memperlakukanku seperti itu juga. Hanya saja, aku terlalu iri pada semua Hyung-Hyungku, aku ingin kau juga memperlakukanku sama seperti mereka”

“Memperlakukanmu seperti Oppadeul?” ulangku.

“Anni, tapi.. aku ingin kau memperlakukanku seperti seorang istri terhadap suaminya, aku tau mungkin ini sulit untuk mu, namun aku mohon berusahalah. Karena aku juga akan berusaha menjadi suami yang baik untukmu”

DEG!

Ya Tuhan, apa yang baru saja kau lakukan pada namja ini? Kenapa dia bisa seperti ini? Berusaha menjadi suami yang baik untukku? Apa mungkin dia..

“Aku tidak pernah menganggapmu sebagai perusak hubunganku dengan…”

“Victoria?” potongku dengan suara parau, aku tau dia terlalu sungkan untuk menyebut nama itu dihadapaku

“Eum”

Dia membalikkan tubuhku menghadapnya, menatap langsung kedalam manik mataku. Seperti biasa, aku seakan terkunci dalam tatapan itu dan saat ini, aku telah menyadari satu hal. Aku, telah jatuh cinta pada pria ini.

“Berikan aku satu kesempatan untuk..” Kyuhyun menarik nafas panjangnya sebelum kembali melanjutkan ucapannya. “Menjadi Suami seutuhnya bagimu”

Aku menyerah, air mataku tidak dapat lagi tertahan. Ini terlalu mengejutkan sekaligus membahagiakan bagiku. Dia, Cho Kyuhyun, baru saja menyatakan keinginannya untuk menjadi suamiku seutuhnya, meskipun aku tidak tau bagaimana perasaannya saat ini padaku, aku tidak perduli. Ku peluk dia yang masih betah menatap wajahku, membenamkan wajahku dalam dada bidangnya.

Dapat kurasakan telapak tangan Kyuhyun yang mengusap lembut punggungku, “Apa kau mau memberikan kesempatan itu?” bisiknya pelan.

Aku mengangguk singkat dan setelah itu, yang kurasakan adalah dekapan yang semakin erat darinya.

****

Aku membuka mataku pelan, mengerjap membiasakan mataku dengan sinar mentari pagi yang masuk melalui sela-sela jendela kamar ini. Hal pertama yang aku temukan adalah mendapati wajah polos istriku yang sedang tertidur, wajah itu sangat polos ketika tidur, sangat berbeda ketika dia dalam keadaan terjaga. Namun yang ku tau, mulai hari ini  aku akan menambahkan jadwal di pagi hariku untuk memandangi wajahnya sebelum ia bangun.

Perlahan aku mendekatkan wajahku padanya yang masih tertidur pulas, mengecup dahinya lembut. “Hah.. kenapa jantungku berdebar keras seperti ini?” gumamku. Ku sentuh dadaku untuk merasakan debaran jantungku. Ini benar-benar gila!

Sejenak aku merasakan ada getaran dari atas ranjang ini, seperti getaran ponsel. Aku memperhatikan kesekeliling ranjang dan ternyata getaran itu berasal dari bawah bantal Je Wo, perlahan ku raih ponsel itu untuk melihat siapa yang meneleponnya.

Park Hye Ee calling

“Sepertinya ini telepon penting”

Aku menatap Je Wo yang masih tertidur pulas, “Shin Je Wo, irona~“  panggilku membangunkannya dengan menepuk pelan sebelah pipinya, ternyata wajah yeoja ini sangat halus dan lembut.

“Eung…”

Aku tersenyum kecil melihat dia yang mulai menggeliat, “Hei, ada telpon untukmu. Sepertinya penting” ucapku lagi seraya menyerahkan ponselnya.

Dia mengambil ponselnya dan mendekatkan ya ketelinga dengan mata yang masih tertutup, “Yeoboseo~”  jawabnya dengan suara serak.

“Ne, wae Hye Ae sshi?”

“MWO?!” teriaknya.

Omo? Haish mengagetkan ku saja? Kenapa dia berteriak sambil terduduk seperti itu? Apa terjadi sesuatu? Ku perhatikan lagi wajahnya yang tampak menegang.

“Ck, kenapa kau tidak mengatakannya dari kemarin padaku hah?! Aku sama sekali belum bersiap-siap” kali ini aku yakin kalau ia sudah bangun dari tidurnya, karena.. lihat saja, dia sudah bisa mengomel dengan baik.

Aku masih memperhatikannya sambil menyenderkan punggungku ke dinding ranjang, menatapi punggung kecilnya dari sini.

“Araseo, aku akan segera bersia-siap” ucapnya sebelum menyudahi panggilannya.

“Ada masalah?” tanyaku.

“Haish!” rutuknya sambil mengehempaskan ponselnya keatas ranjang.

“Wae?” tanyaku lagi dan berhasil membuat dia menatapku.

“Aku harus kelokasi syuting sekarang”

“Oh, dimana?”

“Jeju”

“Mwo?! Jeju?”

Dia mengangguk singkat.

“Eum, berapa hari?”

“Tidak lama, hanya tiga hari”

“Mwoya?! Yah, tiga hari tidak lama kau bilang?”

Ck, baru saja aku dan dia berbaikan, bahkan aku sudak merancang banyak kegiatan yang akan aku lakukan dengannya nanti, tapi kenapa dia harus pergi ke Jeju selama tiga hari hah?! Apa sutradaranya itu tidak tau kalau untuk menjinakkan hati yeoja ini sangat sulit?!

“Jangan berlebihan Tuan Cho, kau juga sering meninggalkanku untuk Super Show selama beberapa hari, kan?  Apa aku pernah protes?” tanyanya dengan wajah datar. Aku paling benci wajah datarnya itu.

“Ck, araseo” ucapku mengalah, kalau ini diteruskan dia pasti akan marah lagi.

“Aku mau mandi” ucapnya sambil turun dari ranjang dan meraih handuk putih miliknya lalu masuk kedalam kamar mandi.

“Hah, baiklah! Tiga hari itu tidak lama Cho Kyuhyun” gumamku sendiri.

Kini aku kembali merasa getaran ponsel, bukan berasal dari ponsel Je Wo melainkan ponselku sendiri.

“Yeoboseo?” jawabku tanpa melihat siapa yang menelponku.

“Yeoboseo”

Aku terlonjak kaget saat mendengar suara ini. “Qian?!” gumamku.

“Ne, masih ingat namaku, Kyu? Aku pikir kau sudah lupa jika kau masih memiliki kekasih”

Dapat kurasakan suara beratnya dari sini, menandakan jika yeoja ini sedang kesal padaku. Aigo, bagaimana bisa beberapa hari ini aku melupakannya? Tapi sejujurnya memang benar, beberapa hari ini aku terlalu sibuk memikirkan hubunganku dan Je Wo.

“Annio, akhir-akhir ini aku sangat sibuk” ucapku berbohong.

“sibuk? Sibuk dengan jadwalmu atau dengan istrimu?”

Aku tau jika yeoja ini sangat marah padaku, terlihat jelas dari suaranya. Ya Tuhan, kenapa kau harus memposisikanku dalam hubungan serumit ini?!

“Aku benar-benar sibuk chagi, kau tidak mempercayaiku, hem?” bujukku.

“Kau diamana sekarang? Dorm atau rumah?”

“Aku sedang dirumah”

Dengusan kesal terdengar dari mulutnya, Cho Kyuhyun pabo, seharusnya kau sedikit berbohong padanya.

“Apa ada jadwal pagi ini?”

“Anni. Jadwalku pukul 10 nanti, waeo?”

“Kalau begitu kita bertemu di tempat biasa Kyu, ada yang ingin aku katakan padamu”

Ck, kenapa perasaan ku jadi tidak enak seperti ini? Apa yang nanti akan ia katakan padaku? “Ne, kita bertemu disana. Aku_”

KLIK

Belum selesai aku berbicara, dia sudah memutuskan panggilannya. Yeoja itu pasti sangat marah padaku, biasanya jika aku sudah memanggilnya dengan sebutan chagi dia akan segera luluh.

****

Cho Kyuhyun memperhatikan segala gerak-gerik Je Wo yang tampak mengemasi pakaiannya, pria itu menatap istrinya dengan tatapan tidak rela. Berkali-kali merutuki sikap Sutradara yang telah mengirim istrinya kesana dan menyebabkan dirinya kehilangan banyak waktu untuk memperbaiki hubungan mereka.

“Disana, kau harus berhati-hati” ucap Kyuhyun membuka percakapan.

“Eum” jawab Je Wo sekenanya.

“Maaf, aku tidak bisa mengantarmu dan menjagamu disana” ucap Kyuhyun lagi.

“Gwencanha, lagi pula sudah ada Siwon Oppa disana”

Kedua mata Kyuhyun melebar mendengarnya, “Mworago? Kenapa Siwon Hyung juga ada disana?” tanya Kyuhyun setengah berteriak.

Je Wo menggeleng pelan disela-sela kegiatannya mengemasi barang-barangnya. “Tentu saja ada, kau tidak lupa jika dia adalah aktor utama dalam Drama itu, kan?” jawab Je Wo malas, Je Wo dapat mendengar cibiran kesal dari bibir Kyuhyun. Pria itu terlalu tidak rela jika nanti istrinya akan banyak melewatkan waktu bersama Choi Siwon.

“Aku pergi” ucap Je Wo sembari menarik koper kecilnya.

“Cham!” panggil Kyuhyun.

Pria itu mendekati istrinya, menatap wajah itu sesaat sebelum mengulurkan sebelah tangannya untuk sekedar merapikan rambut Je Wo yang sedikit berantakan akibat mengemasi pakaiannya dengan terburu-buru. “Hati-hati disana dan jaga dirimu” ucap Kyuhyun dengan sebelah tangan yang masih merapikan rambut Je Wo.

Yeoja itu hanya mengangguk singkat dan membuang wajahnya kesamping, untuk sekedar menetralisir debaran jantungya. Namun itu tidak berlangsung lama setelah Kyuhyun menarik tubuhnya masuk kedalam pelukan hangat pria itu. Kyuhyun membenamkan wajahnya dalam lekukan leher jenjang Je Wo, mencoba menyimpan aroma tubuh istrinya dalam ingatannya, karena ia yakin dalam tiga hari kedepan ia tidak akan mendapatkannya.

“Sampai jumpa tiga hari lagi, Nyonya Cho” bisiknya.

Je Wo bersyukur dalam hati dengan posisi wajahnya yang tidak dapat di lihat oleh suaminya itu, karena saat ini wajah itu sudah sangat memerah, namun tidak dapat ia pungkiri kalau hatinya seperti sedang meletup-letup menahan kebahagiaan yang ia dapatkan pagi ini.

****

Cho Kyuhyun berlari-lari kecil memasuki sebuah restoran dimana ia dan kekasihnya membuat janji akan bertemu disana, pria itu terlambat beberapa menit karena harus menunggu Je Wo pergi dari partementnya. Kyuhyun mengitari pandangnya untuk mencari keberadaan Victoria, tersenyum kecil ketika menemukan gadis itu duduk menyendiri disalah satu meja disudut ruangan.

“Mianhae, aku terlambat. Ada sedikit urusan penting yang harus aku lakukan” ucap Kyuhyun setelah menyecahkan dirinya disamping kekasihnya. Kyuhyun dapat melihat wajah kesal Victoria yang menatapnya. “Aigo, uri Qianie tampak semakin cantik jika cemberut seperti ini” goda Kyuhyun untuk sekedar meredakan kekesalan Victoria.

“Tidak lucu, Kyu” desisnya dengan kedua pipi yang menggembung. “Kau terlambat lima belas menit dan itu artinya kau membiarkan aku menunggumu disini seperti orang bodoh selama itu”

Kyuhyun tersenyum kecil melihat wajah kekasihnya, terkadang ia memang sangat menyukai wajah Victoria yang tampak kesal. Ia mengacak pelan rambut kekasihnya, “Arraseo, mianhae”

“Kau sudah makan, hem?”

“Menurutmu?!”

“Arra, jangan marah lagi. Kita pesan makanannya”

Kyuhyun bermaksud meraih buku menu, namun tiba-tiba saja ia merasa Victoria mencegah tangannya. Gadis itu menggenggam lembut tanga Kyuhyun dengan kedua mata yang menatap pria itu sendu, Kyuhyun dapat merasakan beribu keresahan dimata itu.

“Waeo?” tanya Kyuhyun lembut.

“Bisakah kita bicara serius?”

Kyuhyun mengerutkan dahinya bingung, namun tangannya segera membalas genggaman tangan kekasihnya dan mengangguk pelan.

“Kyunie, kau tau? Akhir-akhir ini aku merasa kau mulai melupakanku” ucap Victoria parau. “Kau seperti melupakan keberadaanku” sambungnya.

“Annio, aku tidak melupakanmu. Jadwalku benar-benar padat akhir-akhir ini” kilah Kuhyun, meskipun ia sadar jika beberapa hari ini, dirinya memang seakan melupakan Song Victoria.

Gadis itu mengangguk kecil dan tersenyum miris, membuat Kyuhyun semakin merasa bersalah. “Sebenarnya ada apa denganmu?” tanya Kyuhyun.

“Aku, mulai mencemaskan perasaanmu padaku, Kyunie” ucap Victoria dengan suara yang bergetar menahan tangis, gadis itu memang sangat mencintai pria yang telah berstatus sebagai suami orang lain itu. Dia bahkan tidak perduli jika dirinya akan disebut sebagai perusak rumah tangga orang lain. Baginya, asalkan Kyuhyun mencintainya, itu sudah lebih dari cukup.

“Kau, tidak akan mencintai istrimu bukan?”

Tubuh Kyuhyun serasa kaku, kedua kakinya melemas. Ia baru saja menyadari jika saat ini, ia telah membawa kedua hati wanita itu dalam arus cintanya. Disatu sisi, wanita itu adalah kekasihnya yang ia cintai jauh sebelum hadirnya Je Wo dalam hidupnya. Sedang disisi lain, ada seorang wanita yang telah menjadi istrinya, wanita itu semakin hari semakin memiliki arti lebih dalam dirinya.

“Kyu..” panggil Victoria. “Kau tidak akan pernah meninggalkanku, bukan?”

Tenggorokan Kyuhyun serasa tercekat, tidak mampu mengeluarkan satu kata pun pada Victoria, semua pertanyaan yang terlontar dari bibir kekasihnya itu, selalu berputar dalam pikirannya. Apakah dia tidak akan mencintai Je Wo? Atau apakah dia tidak akan meninggalkan Victoria? Semua itu serasa sulit untuk dijawab. Dia tidak akan pernah siap untuk meninggalkan gadisnya, namun dia juga tidak akan pernah bisa untuk menolak segala perasaan yang mulai tumbuh dalam dirinya untuk tidak mencintai Je Wo.

“Kyunie”

Panggilan Victoria segera membangunkan Kyuhyun dari lamunannya, pria itu mencoba tersenyum simpul pada kekasihnya. “Jangan memikirkan sesuatu yang akan membuatmu tidak nyaman, aku masih di sisimu, bukan?” hanya itu yang mampu dikatakan Kyuhyun padanya, karena sejujurnya, pria itu juga tidak dapat menemukan jawaban dari segala pertanyaan kekasihnya.

****

Siwon mendekati Je Wo yang terlihat tidak bersemangat sejak sampainya mereka disana, yeoja itu terlihat sesekali mendesah gusar dan menekuk wajahnya seakan tengah merasa sangat bosan berada di tempat itu.

“Wae? sepertinya kau tidak suka tempat ini?” tanya Siwon setelah duduk disamping Je Wo,  yeoja itu hanya melirik sekilas dan kembali menatap kosong kedepan.

“Kau tidak suka pulau Jeju?” tanya Choi Siwon.

Je Wo mendesah pelan dan menggeleng. “Aku suka, hanya saja..” yeoja itu menggigit bibir bawahnya. “Entah kenapa rasanya aku ingin segera kembali pulang, aku merasa sangat bosan disini Oppa” ucapnya lirih.

Siwon tersenyum dan mengacak rambut Je Wo.

“Oppa! Kau ingin aku diserang  oleh fans mu? Berhenti melakukan itu padaku, nanti orang-orang bisa berpikir yang tidak-tidak” omelnya pada Siwon.

“Hei, merindukan Cho Kyuhyun jadi membuatmu sensitif, eoh?” goda Siwon yang menyadari jika saat ini, Shin Je Wo tengah merindukan suaminya.

“Mwoya?! Siapa yang merindukannya?” ucap Je Wo berbohong.

Padahal, sebenarnya ia ingin sekali sutradara Jung memberikannya ijin utuk pulang agar ia bisa menghabiskan waktunya lebih banyak bersama suaminya itu. Setelah kejadian tadi malam dan adegan romantis di pagi hari tadi membuatnya tak bisa berhenti memikirkan Cho Kyuhyun.

Apa yang dilakukan namja itu sekarang?

Apa dia sudah makan?

Apa dia juga sedang memikirkanku?

Semua pikiran itu terus berputar dikepalanya dan akhirnya membuatnya tak bersemangat melakukan apapun disini.

“Kenapa tidak menelponnya saja kalau kau merindukannya?”

“Ck, sudah ku bilang aku tidak merindukannya Oppa!”

“Jangan berbohong padaku, aku tau bagaimana kau, Nyonya Cho”

Je Wo mendesah lagi, kembali menatap pemandangan yang ada di depannya. “Akhir-akhir ini bocah itu selalu bersikap manis padaku” gumamnya pelan. Siwon yang mendengar itu tersenyum senang mendengarnya, merasa kalau selama ini tidak sia-sia ia dan Hyung-Hyungnya bersusah payah untuk menyatukan mereka.

“Bahkan hubunganku dengannya sudah mulai, eum.. membaik”

“Omo? Jangan –jangan benar apa yang dikatakan Eunhyuk. Kalian sudah melakukannya, ya?” tanya Siwon dan membuat mata Je Wo membulat.

“Aku tak menyangka kalau pikiranmu sama mesumnya dengan monyet itu Oppa” desisnya, “Mana mungkin aku mau melakukan itu padanya, kami hanya berciuman saja” Je Wo mengatup bibirnya cepat menyadari kebodohannya yang baru saja membocorkan kejadian yang seharusnya tidak layak untuk di katakan pada orang lain.

“Buahaha, jinjayo?! Bocah itu bisa melakukannya padamu?! Aigo~  uri magnae sudah dewasa ternyata” ujar Siwon bangga yang tidak menyadari tatapan murka dari Je Wo.

“Berhenti menertawakanku Oppa”

“Arraseo” ucap Siwon mengalah. “Tapi bukannya itu bagus? Sekarang tidak ada masalah lagi, kan? Aku yakin sebenarnya dia itu sangat mencintaimu, tapi dia tidak tau bagaimana cara menunjukkannya, Kyuhyun memang begitu Nyonya Cho, kekanakan. Namun dia itu sangat baik dan tidak pernah berniat menyakiti siapapun, percayalah padanya”

Je Wo mengangguk mengerti dan tersenyum tipis. “Aku tau. Tapi masih ada masalah lain Oppa” gumam Je Wo.

“Masalah lain?”

Je Wo mengangguk dan menatap Siwon. “Victoria. Dia masih bersama yeoja itu sampai detik ini dan itu yang membuatku belum bisa percaya padanya”

****

Aku memandang miris setiap sudut kamar ini, saat ini apartement terasa sangat sepi tanpa yeoja itu. Walaupun selama ini aku jarang berinteraksi dengannya, hanya berbicara jika ada yang perlu dibicarakan saja. Tetap saja rasanya ada sesuatu yang hilang.

Walaupun terkadang aku sering diam-diam menatap punggungnya kalau ia sedang melakukan aktivitasnya sambil membelakangiku, namun itu sudah sangat cukup bagiku. Tapi kini rasanya sangat aneh. Aku seperti kosong tanpa keberadaannya.

Suara bel apartement menyadarkanku dari segala lamunan, “Siapa yang datang malam-malam begini?” aku  beranjak membukakan pintu kemudian terkejut melihat seorang yeoja yang tersenyum dihadapanku.

“Qiane?” gumamku shock, Untuk apa dia datang malam-malam seperti ini? Dan ini kan apartementku dan je wo, bagaimana kalau dia tau?

“Annyeong” sapanya dengan seyuman lebar. “Igo!  Aku membawakan makanan untukmu”  aku masih menatapnya tanpa memberikan reaksi apapun.

“Eum, kau terkejut ya melihat aku datang kesini? Aku dengar istrimu sedang ke Jeju untuk keperluan syuting. Jadi, aku memutuskan untuk datang saja kesini, kau tidak marah kan, Kyu?”

Aku meneguk ludah berat kemudian berpura-pura tersenyum dan mengambil bungkusan itu dari tangannya. “Annio, gomawo”

“Apa aku boleh masuk?”

“Ne?”

Bagaimana ini? Mana mungkin aku melarangnya masuk, dia pasti akan marah jika aku melarangnya ,bagaimanapun yeoja ini adalah yeojachinguku saat ini.

“Tentu saja, masuklah”

Aku membawanya masuk ke dalam apartementku dan membawanya ke meja makan, “apartement mu bagus” ucapnya sambil mememperhatikan sekelilingnya.

“Aku mandi dulu, kau siapkan saja makanannya, nanti kita makan bersama”  ucapku dan dia mengangguk bersemangat.

 

****

 

 

“Telepon? Tidak? Telepon? Tidak? Ahhh molla! Molla!  Molla!” Huwaaa kenapa aku gugup sekali hah  Padahal aku hanya ingin menelepon dan menanyakan kabarnya saja,  tapi jantungku benar-benar seperti di pukuli oleh ribuan orang.

“Haish, sudahlah Shin Je Wo, singkirkan dulu gengsimu, eoh?”

Kutekan beberapa deret angka di ponselku kemudian menunggu panggilan ini diangkat olehnya. Jantungku benar-benar berdetak secara menggila.

Ternyata diangkat.

“Yeoboseo?”

Senyumanku memudar begitu saja saat mendengar suara seorang yeoja dari sana, padahal yang aku telpon adalah nomor telepon apartemen kami, tapi kenapa yang mengangkat malah seorang yeoja? Siapa yeoja ini?

“Yeoboseo?”

 

Terdengar lagi suara yeoja itu, apa jangan –jangan yeoja itu..

Aku tidak dapat mengeluarkan sepatah katapun dari mulutku, membayangkan jika dugaan ku benar kalau ternyata yeoja itu adalah_

“Waeo Qianie?”

Dan segelanya terjawab sudah, yeoja itu adalah Song Victoria. Jariku bergerak begitu saja menekan tombol off dari ponselku, ku matikan sambungan teleponku dengan cepat seiring terlepasnya begitu saja ponsel itu dari genggamanku. Cho Kyuhyun, jadi seperti ini lah kau sebenarnya?  Kenapa kau membawa yeoja itu ke apartement kita? Kenapa kau membawanya kesana saat aku sedang tidak ada?

Dan apa arti segala ucapanmu selama ini? Apa kau memang hanya berniat untuk mempermainkanku?

****

 

Siwon memicingkan kedua matanya menatap kedepan, memastikan kalau yeoja yang ia lihat sedang duduk di pasir putih pantai itu adalah Shin Je Wo, yeoja itu duduk sambil menekuk kedua kakinya, menempelkan dagunya pada kedua lututnya dan menatap kosong kedepan.

Ia dekati yeoja itu dan setelah berada beberapa meter darinya barulah ia yakin, jika yeoja itu benar-benar Shin Je Wo.

“Kau sedang apa disini?” tegurnya.

Je Wo mengangkat kepalanya, berusaha melihat siapa yang baru saja menegurnya, setelah itu kembali menatap kosong pada pantai luas yang ada di hadapannya.

“Ini sudah malam Je, masuklah nanti kau bisa sakit” ujar Siwon mengingatkan.

“Kau sendiri, sedang apa Oppa?” tanya Je Wo dengan suara yang berbeda dari biasanya, Siwon menyadari ada yang aneh dari yeoja itu.

“Kau kenapa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Siwon.

Je Wo menggeleng pelan sambil tersenyum tipis. “Oppa! Bisakah kau menemaniku sebentar? Aku sedang membutuhkan teman malam ini” ujarnya pada Siwon, namun mata itu tetap memandang lurus kedepan.

Siwon segera duduk disamping Je Wo, memusatkan pandangan matanya pada wajah yeoja itu dan benar saja. Walaupun ini sudah malam dan cukup gelap karena hanya ada sinar rembulan dan beberapa lampu pantai yang menerangi mereka berdua, namun Siwon dapat melihat dengan jelas raut wajah sedih yeoja itu.

“Wae? Katakan apa yang terjadi padamu, Je!” perintahnya tegas.

“Aku, lelah oppa” suara putus asa itu akhirnya meluncur sempurna dari mulut Je Wo. “Sangat lelah, aku ingin berhenti”

Choi Siwon menatap bingung wajah Je Wo. “Lelah? Berhenti? Apa maksudmu? Aku tidak mengerti, Je. Apa ini berhubungan dengan Kyuhyun?”

Je Wo menatap Siwon lirih, seiring kristal bening itu mengalir indah di kedua pipinya. “Bisakah kau mengatakan padanya untuk berhenti mempermainkanku, Oppa? Aku sudah lelah oppa, aku sudah tak sanggup lagi”

Siwon semakin menatap Je Wo tak mengerti yang tengah manangis, “Wae? Kenapa kau jadi begini? Bukannya tadi siang kau mangatakan padaku, kalau hubungan kalian mulai membaik, hem?”

“Lalu… apa kau sudah menelponnya? Apa yang dikatakannya padamu?” Siwon menarik kedua bahu Je Wo agar yeoja itu berhadapan dengannya. Menatap dalam wajah Je Wo yang semakin tampak kacau.

“Yeoja itu, dia membawa yeoja itu ke apartement kami Oppa” isak Je Wo. “Aku tidak tau apa yang sedang mereka lakukan saat ini”

Sekarang Siwon mengerti kenapa Je Wo sefrustasi ini, begitu  sakitnya hati yeoja ini mengetahui kalau suaminya membawa yeojalain kerumah mereka, padahal baru saja suaminya mengatakan akan berusaha berubah.

Siwon menarik Je Wo yang terisak hebat kedalam pelukannya, mencoba menenangkan yeoja yang sudah dianggapnya sebagai dongsaengnya sendiri itu disana. “Uljima, semua akan baik-baik saja” bisiknya.

****

Cho Kyuhyun berdri lesu di dalam lift sambil menatap nanar layar ponselnya, ini sudah hari ketiga istrinya tidak memberinya kabar sekalipun selama ia pergi. Bahkan Je Wo tidak pernah mau mengangkat panggilan darinya, hal itu membuat pria itu menjadi uring-uringan beberapa hari ini.

TING

Pintu lift terbuka dan memaksanya untuk menyeret langkah kakinya untuk masuk ke dalam dormnya, sudah tiga hari ini pula ia menginap di sana selama istrinya tidak berada di apartementnya. Ia masuk kedalam dorm tanpa mengeluarkan suara apapun, biasanya ia selalu berteriak, aku pulang  jika memasuki dormnya, namun saat ini, jangankan berteriak, untuk mengucapkan sepatah katapun ia tidak mau.

“Haish, bagaimana kalau Kyuhyun tau Hyung?” sayup-sayup terdengar oleh Kyuhyun suara khas milik Ryeowook yang sedang membicarakannya. Perlahan Kyuhyun mendekati beberap orang yang tampak berkumpul di ruang televisi. Bahkan mereka tidak menyadari keberadaan Kyuhyun di belakang meraka, namja itu menatap emosi pada layar televisi yang sedang membicarakan gosip mengenai istrinya.

‘Super Junior Choi Siwon memiliki hubungan spesial dengan penulis naskah drama terbarunya, Shin Je Wo’

Kyuhyun melihat beberapa foto mengenai kemesraan istrinya dan Hyungnya di layar televisi itu. Choi siwon memeluk Shin Je Wo di depan pantai dan  juga bagaimana mesranya Hyungnya itu mengacak lembut rambut milik istrinya di berbagai tempat lokasi syuting.

Ia mengepalkan tangannya kuat, menahan emosinya untuk tidak  membanting  televisi sebelum ia mendengar semua berita itu.

“Omo? K-kyu? Se-sejak kapan kau disini?” tanya Yesung yang terkejut melihat Kyuhyun sudah berdiri membeku di belakang mereka, semua member menatap Kyuhyun khawatir, mereka tau kalau sebentar lagi magnae mereka ini akan segera meledak. Eunhyuk meraih remot televisi berniat mematikannya.

“Jangan matikan, Hyung” ujar Kyuhyun dingin.

“Tapi kau akan tambah terluka jika melihatnya Kyu” ucap Eunhyuk.

“AKU BILANG JANGAN DIAMATIKAN, APA KAU TIDAK DENGAR?!”

Eunhyuk meringsek takut kebelakang Donghae yang ada di sampingnya.

“Tenang dulu Kyu, Hyung sedang berusaha menelepon Siwon dan jangan percaya pada gosip murahan seperti ini begitu saja” ucap Leeteuk menenangkan.

Kemudian Leeteuk mengambil ponselnya dan menghubungi Siwon, saat ini sudah hampir tengah malam dan semua member sudah tidak memiliki jadwal apapun lagi, mereka juga tau kalau hari ini Siwon dan Je Wo akan pulang ke Seoul.

“Yeoboseo?” semua member mengalihk         an tatapannya pada Leeteuk.

“Siwon-ah, kau sudah berada di Seoul, kan?” Leeteuk melirik Kyuhyun sekilas, “Eum,  kau diamana saat ini?”

“Ah, begitu. Setelah itu langsung ke drom, ada yang ingin aku bicarakan padamu. Baiklah hati-hati dijalan” Leeteuk mematikan ponselnya dan memandang Kyuhyun ragu. “Kau sangat mengenal Siwon kan, Kyu? Kau pasti percaya kalau dia tidak melakukan itu kan?” tanya Leeteuk mencoba menjernihkan pikiran Kyuhyun.

“Dimana mereka sekarang, Hyung?” tanya Kyuhyun masih dengan sikap dinginnya. Leeteuk mendesah berat menghadapi magnaenya ini, ia tau jika emosi Kyuhyun sudah terpancing, maka akan sangat sulit untuk meredakannya.

“Aku sudah menyuruh Siwon untuk kesini, kau bersabarlah dulu”

“Aku tidak menanyakan dimana si brengsek itu, yang aku tanyakan dimana istriku?!” pekik Kyuhyun emosi.

Semua Hyung-Hyungnya hanya dapat mendesah frustasi melihatnya, “Istrimu sedang berada di perjalanan pulang keapartemen kalian, Siwon yang mengantarkannya” tanpa mendengar penjelasan Leeteuk lebih jauh lagi, Kyuhyun sudah memutar tubuhnya, beranjak pergi.

“Yah Cho Kyuhyun kau mau kemana?!” teriak Shindong namun tentu saja tak dihiraukan olehnya.

“Kita harus bagaimana, Hyung?” tanya Sungmin yang turut panik pada Leeteuk.

Leeteuk menghempaskan tubunya ke atas sofa gusar, mendesah hebat “Kita tunggu saja sampai Siwon yang menjelaskannya” ucapnya pasrah.

****

Kyuhyun berjalan emosi keluar dari dormnya, berhari-hari ia mencemaskan yeoja itu, berhari-hari ia seperti orang gila menunggu telepon yeoja itu, bahkan ia tidak bersemangat mengerjakan apapun karena menunggu yeoja itu kembali pulang.

Namun apa yang baru saja ia dapat? Istrinya malah terlibat skandal dengan Hyungnya sendiri, Hyung yang paling ia cemburui karena memiliki hubungan yang sangat dekat dengan istrinya.

“Kyu! Kau mau kemana?” tanya Victoria yang tak sengaja perpapasan dengan Kyuhyun setelah namja itu keluar dari lift. Kyuhyun menatap victoria sejenak lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Namun victoria menahan lengannya, membuat kekesalan namja ini semakin bertambah, “Kau kenapa? Apa terjadi sesuatu?” tanya Victoria khawatir.

“Lepaskan” ujar kyuhyun dingin dan berhasil membuat yeoja itu tersentak kaget, tangannya terlepas begitu saja saat menyadari tatapan dingin namjachingunya itu, tatapan yang tak pernah ia dapatkan dari Kyuhyun. Ia menatap punggung yang mulai menjauh itu dengan nanar, merasa semakin hari pria itu semakin menjauh darinya.

 

****

 

 

Shin Je Wo menyecahkan tubuhnya lelah diatas sofa apartementnya, menatap sekeliling apartement yang tampak sangat bersih itu. “Apa yeoja itu setiap hari datang kesini selama aku tidak ada?” gumamnya miris, pikirannya mulai menembus khayalan-khayalan bodoh tentang suaminya dan Victoria.

Suara hempasan pintu yang kuat memaksa Je Wo menolehkan kepalanya kearah sana, ia menemukan Cho Kyuhyun telah berdiri diambang pintu dengan tatapan yang berbeda. Tatapan pria itu lebih dingin dan tajam dari sebelumnya, namun hal itu tak menyurutkan rasa rindu Je Wo untuk menikmati wajah yang sudah beberapa hari ini ia rindukan, meskipun saat ia berusaha mengingatnya, hatinya akan tersakiti.

Kyuhyun berjalan cepat mendekati Je Wo, kedua matanya seakan sangat siap menguliti istrinya itu hidup-hidup. “Sudah puas bersenang-senang dengan Siwon Hyung?” tanya Kyuhyun sinis.

Je Wo mengerutkan dahinya, merasa tidak mengerti dengan apa yang baru saja dikatakan Kyuhyun padanya. “Bukannya kau, yang telah bersenang-senang dengan yeoja itu?” balas Je Wo tak kalah sinis. Kedua orang itu saling melemparkan tatapan murka satu sama lain.

“Cih, jangan memutar balikkan fakta, Shin Je Wo” cibir Kyuhyun, “Atau memang seperti ini lah kau sebenarnya?”

“Maksudmu apa, hah?! Aku tidak mengerti” balas Je Wo, wanita itu memang sama sekali tidak mengerti kemana arah pembicaraan Kyuhyun.

“Tidak usah berbohong padaku, cepat katakan apa hubungan antara kau dengan Siwon Hyung?!” bentak Kyuhyun kasar.

“Memangnya ada apa dengan hubungan kami?!” teriak Je Wo, nafasnya mulai memburu menahan segala kekesalannya pada Kyuhyun, pria itu tiba-tiba saja menuduhnya memiliki hubungan gelap bersama Choi Siwon. “Aku sedang lelah dan sedang tidak ingin bertengkar denganmu, jika kau ingin berbicara padaku, katakan saja besok pagi”

Je Wo berniat pergi meninggal Kyuhyun, namun sayangnya pria itu lebih dulu mencekal pergelangan tangannya.

“Lepas” desis Je Wo tajam, sayangnya hal itu tidak membuat Kyuhyun bergeming.

Kali ini emosi Shin Je Wo benar-benar memuncak, ia menatap Kyuhyun sinis dan mendengus kasar, “Kau yang berselingkuh dibelakangku, kenapa jadi aku yang kau salahkan?” ucapnya sinis.

Rahang Kyuhyun mengeras, cengkramannya pada pergelangan tangan Je Wo semakin menguat. “Jangan berlagak suci didepanku, Shin Je Wo” desisnya.

“Suci?” ulang Je Wo, “Benar, aku memang bukan wanita suci, tapi setidaknya aku bukanlah wanita murahan yang menjalin hubungan dengan suami orang lain seperti kekasihmu itu” ucapnya tajam. Kini segala emosi dan kekecewaannya semenjak beberapa hari yang lalu pecah sudah, meledak sebagaiman gunung yang telah siap memuntakan laharnya.

“Mwo?” gumam Kyuhyun geram.

“Wae? Kau tidak suka?” tantang Je Wo.

“Tarik kembali ucapanmu itu, Shin Je Wo” desis Kyuhyun tajam, sebelah tangannya terkepal kuat melihat bagaimana Je Wo seolah-olah merendahkan Song Victoria dihadapannya.

“Tidak, untuk apa aku kembali menarik ucapanku?” tolak Je Wo.

“Dia bukan wanita murahan seperti yang kau tuduhkan itu, cepat tarik kembali ucapanmu”

Je Wo tersenyum kecut melihat bagaimana kuatnya usaha Kyuhyun membela kekasihnya itu dihadapannya, meskipun dia adalah istrinya namun pria itu lebih memilih membela wanita lain dari pada dirinya. “Jinja? Sayangnya aku memang telah menganggapnya seperti itu, Cho Kyuhyun. Wae? Kau tidak suka?” Je Wo melemparkan senyuman sinisnya pada Kyuhyun.

“Kau tidak mengenalnya, kau tidak tau siapa dia. Atas dasar apa kau mengecamnya seperti itu?!” teriak Kyuhyun tepat dihadapan wajah Je Wo.

“Karena bagiku, dia adalah wanita murahan yang merusak rumah tanggaku”

PLAK

Shin Je Wo membeku ditempatnya, merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja di terimanya. Cho Kyuhyun, menampar kuat pipinya karena tidak suka mendengar Je Wo menghina kekasihnya. Mata yeoja itu memanas, hatinya bagai diremas-remas menahan rasa sakit yang ia terima.

Sementara itu, Cho Kyuhyun hanya dapat menatap sebelah tangannya yang baru saja mendarat di wajah istrinya. Ia bahkan tidak menyangka telah menampar Je Wo sekuat itu, ditatapnya wajah Je Wo yang tampak memerah dan sendu. “Mi-mianhae” ucapnya terbata.

Kyuhyun mengulurkan tangannya, mencoba menyentuh wajah Je Wo yang tampak memerah karena ulahnya, namun yeoja itu segera menepisnya.

“Jangan sentuh aku” ucap Je Wo parau.

“Demi Tuhan, aku tidak berkamsud melakukan itu padamu” ujar Kyuhyun, ia kembali mencoba menyentuh wajah Je Wo.

“JANGAN SENTUH AKU CHO KYUHYUN” teriak Je Wo kuat, ia menatap Kyuhyun dengan kedua mata yang berair, merasa hatinya semakin sakit setiap kali melihat wajah pria itu.

“Kau, selamanya memang tidak akan pernah memperlakukan aku sebagai istrimu. Tidak akan” desisnya sebelum berlari meninggalkan Kyuhyun yang hanya berdiri terpaku. Pria itu sama sekali tidak tau harus beebuat apa, bahkan saat Je Wo pergi meninggalkan apartement mereka, dia hanya berdiri kaku disana dengan segala penyesalannya.

****

Shin je wo berjalan lemas di sepanjang jalan, tidak perduli sudah sesepi apa kota Seoul saat tengah malam ini, karena yang ada di pikirannya hanya satu. Pergi sejauh yang ia bisa agar ia tidak bertemu dengan suaminya lagi. Hatinya terlalu sakit jika harus kembali melihat wajah Kyuhyun yang telah menamparnya, bukan karena rasa sakit pada pipinya, melainkan rasa sakit yang tak berkesudahan pada hatinya. Pria itu melukainya hanya karena yeoja lain.

Ia duduk di sebuah halte bis di pinggir jalan, kemudian menatap sekelilingnya nanar, namun mata itu masih tidak bisa mengeluarkan air mata. Hatinya begitu sakit menerima semua ini hingga air mata itu pun pasti tak akan bisa meredakan sakit di hatinya.

Ia merogoh ponsel yang ada dalam sakunya, mengetikkan sebasir pesan pada seseorang kemudian kembali menatap kosong kedepan, ia bahkan tidak memikirkan bagaimana nanti jika ada orang yang akan mencelakainya mengingat saat ini sudah sangat larut malam.

Entah sudah berapa lama dia berdiam diri disana, tidak melakukan apapun bahkan tidak berbicara apapun hingga sampai sepasang kaki berdiri di hadapan nya. Je Wo menengadahkan kepalanya untuk melihat siapa si pemilik kaki itu. “Siwon Oppa?” gumamnya lirih.

Je Wo tidak dapat mencegah tubuhnya lagi untuk tidak berhambur kepelukan namja itu. Dan di saat itu lah semua air matanya tumpah membasahi baju Choi Siwon, ia tidak perduli sebesar apa isak tangisnya kali ini, ia tidak perduli sebanyak apa air matanya keluar dan membasahi baju Choi Siwon. Yang ia inginkan hanya satu, melepas semua beban yang ada dalam dirinya, menangis kuat agar air matanya habis dan tidak ada lagi alasan untuknya menangis sesudah ini.

“Menangislah, aku akan menjagamu disini” ucap Siwon sembari mengusap punggung Je Wo lembut.

****

Aku duduk di sofa hitam yang ada apartement milik Siwon Oppa, dia membawaku keapartementnya untuk menginap karena aku mengatakan tidak ingin pulang kepartement  lagi. Bertemu dengan Kyuhyun adalah hal yang akan aku hindari mulai saat ini.

“Igo, minumlah” aku tersenyum kecil, kemudian mengambil gelas itu dari tangan Siwon Oppa dan meneguk habis air yang ada di dalamnya.

“Mau mendengar ceritaku?” tanya Siwon Oppa setelah aku meletakkan gelas kosong itu diatas meja, aku menatapnya sebentar sebelum mengangguk.

“Aku tau kenapa Kyuhyun marah padamu, itu semua karena ini”

Siwon Oppa memberikanku sebuar I-pad putih miliknya, aku mengambilnya dan menatap layar I-pad itu terkejut. “Ige mwoya?! Kenapa bisa ada gosip aneh seperti ini?” tanyaku shock. Aku menatap Siwon Oppa cemas, saat ini dia pasti sedang dalam masalah besar.

“Aku juga baru tau dari Leeteuk Hyung setelah mengantarkanmu pulang tadi. Mianhae, sepertinya ini salahku, seharusnya aku tidak seceroboh itu kemarin” ucapnya dengan wajah bersalah.

“Annio Oppa, ini bukan salahmu. Seharusnya aku yang merasa bersalah karena sudah membuatmu terlibat skandal denganku” sesalku, foto itu pasti diambil oleh netizen secara diam-diam. Terlebih foto saat Siwon Oppa memelukku di tepi pantai saat aku menangisi Kyuhyun beberapa malam yang lalu, itu adalah yang terparah diantara semuanya.

Siwon Oppa mendesah berat dan menatapku. “Tapi karena skandal ini, kau jadi bertengkar dengan suamimu, Je”

Aku menggeleng dan menatapnya lirih. “Bukan karena ini aku dan dia bertengkar Oppa, tapi memang karena kami tidak cocok untuk hidup bersama” ucapku miris. Benar, aku pikir kami memang tidak ditakdirkan untuk hidup bersama, dari awal semua ini memang sebatas keterpaksaan saja.

“Aku, sudah memutuskan untuk bercerai dengannya”

****

Keadaan van Super Junior terlihat sangat mencekam, tidak ada satu member pun yang berani mengeluarkan suara untuk berbicara. Mereka harus mati-matian menjaga mood magnae mereka itu yang kapan saja bisa meledak, mengingat bagaimana emosinya pria itu ketika mendengar skandal yang terjadi pada istrinya dan Choi Siwon.

Kyuhyun terus mencoba menghubungi Je Wo, terkadang ia membanting ponselnya kebawah karena kesal tak ada satu panggilan pun yang masuk. Bahkan selama mereka perform di s    ebuah acara tadi, ia sama sekali tak menunjukkan kesan ramahnya sedikit pun.

“Kyu, aku tau saat ini kau sedang ada masalah dengan istrimu, tapi apapun masalahmu kau harus tetap profesional Kyu, jangan menunjukkan sikap kesalmu pada siapapun, bagaimana jika elf tidak suka melihat ekspresimu tadi?” nasehat Leeteuk pelan.

Kyuhyun menundukkan kepalanya, menerima nasehat dari Hyungnya, melihat kesempatan ini Leeteuk semakin meberanikan diri untuk menanyakan apa yang terjadi padanya dan Je Wo tadi malam.

“Sebenarnya apa yang terjadi tadi malam? Kau bertengkar dengan istrimu?”

Kyuhyun mendesah gusar dan mengangguk. “Dia pergi dari rumah Hyung, aku tidak tau dimana dia saat ini”

“Mwo?!” pekik semua member, mereka tau kalau tadi malam Kyuhyun dan Je wo  pasti bertengkar, namun mereka sama sekali tidak tau kalau Je Wo pergi dari rumah.

“Wae? Apa yang terjadi sampai dia pergi seperti itu, Kyu?”

“Apa kau melakukan kesalahan lagi?”

“Lalu sekarang dia dimana?”

“Aku memberitahu Heechul Hyung dulu, mungkin dia tau dimana istrimu saat ini”

Seperti itulah reaksi para member saat mendengar penjelasan dari Kyuhyun. Sungmin menepuk pundak Kyuhyun pelan dan memberikannya semangat. “Gwencanha. Mungkin dia sedang ingin menenangkan dirinya saja, Kyu”

“Bagaimana kalau kita tanya pada Siwon Hyung? Mungkin saja dia tau dimana Nyonya Cho saat ini, akhir-kahir ini kan mereka sangat dekat. Dan skandal itu juga_” Ryeowook menggantungkan ucapannya saat menyadari tatapan tajam Hyung-Hyungnya yang seperti mengatakan, tutup mulutmu Kim Ryeowook.

“Jangan dengarkan dia Kyu, dia ini masih kecil jadi tidak tau apa-apa” ucap Shindong mengalihkan, bagaimanapun ucapan Ryeowook tadi bisa memacu emosi pria itu lagi bukan?

Namun Kyuhyun seperti sedang memikirkan sesuatu setelah mendengar ucapan Ryeowook. “Hentikan mobilnya, Hyung!” perintahnya.

“Wae?” tanya Shindong yang sedang menyetir.

“Ada yang harus aku lakukan”

****

Je Wo duduk termenung di ruang televisi milik Siwon, tatapan nya kosong seperti tidak berada di tempat itu, bahkan pikirannya sudah melayang entah kemana, terkadang ia merasa sesak dan marah jika mengingat saat Kyuhyun dengan teganya menampar wajahnya tadi malam. Di saat ia mulai berharap bahwa pernikahannya akan segera normal seperti pernikahan pada umumnya, karena melihat sikap Kyuhyun belakangan ini, namun semua harapan itu terhempas begitu saja saat ia tau kalau namja itu sudah berani membawa yeoja lain ke apartement mereka, terlebih lagi dengan kejadian tadi malam.

“Kau sedang apa?”

Je Wo menoleh kesamping dan mendapati Siwon yang sudah duduk di sampingnya. “Eoh? Kenapa kau disini, Oppa? Kau tidak syuting?”

“Kau lupa kalau hari ini sedang break syuting, hem?”

“Ah.. ne, aku lupa” Je Wo menggaruk belakang kepalanya.

Siwon mengambil remot televisi dan menghidupkannya, berniat mencari chanel apa yang menarik untuk membuat Je Wo agar yeoja itu sedikit melupakan kesedihannya,.

“Oppa”

“Hem?”

“Besok aku akan pindah ke hotel, untuk sementara aku akan tinggal disana”

Siwon menatap Je Wo bingung, padahal di apartementnya memiliki 2 kamar jadi untuk apa yeoja itu ingin pindah?

“Kenapa tidak tinggal disini saja?”

“Aku tidak ingin merepotkanmu, Oppa”

“Tapi aku sama sekali tidak merasa di repotkan”

Je Wo terkekeh pelan dan memukul lengan Siwon gemas. “Kau tau? Hanya satu yang aku syukuri selama menjadi istri dongsaeng mu itu. Yaitu mendapatkan Oppadeul seperti kalian, terlebih lagi kau, aku tidak tau bagaimana jadinya aku jika tidak ada kau, Oppa”

Siwon menatap Je Wo sendu, “Boleh aku minta sesuatu padamu?”  tanya Siwon, kini wajahnya sudah berubah menjadi serius, Je Wo mengangguk dan membenarkan letak duduknya agar berhadapan dengan siwon.

“Pertimbangkan lagi keinginanmu untuk bercerai dari Kyuhyun”

TING TUNG!

Je Wo tersenyum senang mendengar bunyi bel apartement Siwon, dia menatap Siwon dengan tatapan penuh kemenangan. “See? Tuhan saja tak memberikanku ijin untuk mempertimbangkannya” Siwon menyentil pelan dahi Je Wo sembari tersenyum gemas dan segera beranjak untuk membukakan pintu.

Namun tidak lama setelah itu, ia kembali lagi dengan wajah pucat Menemui Je Wo. “Wae, Oppa? Siapa yang datang?” tanya Je Wo yang merasa aneh pada wajah Siwon.

“Cho Kyuhyun”

Kedua mata Je Wo membulat sempurna mendengar Siwon menyebutkan nama suaminya. Dalam hati ia memaki kecil, kenapa namja itu selalu ingin merusak moodku setiap hari? Apa dia tidak tau kalau saat ini dirinyalah yang paling ingin aku hindari.

“Apa aku harus menyuruhnya masuk?” tanya Siwon.

TING TUNG!

Bel kembali berbunyi.

“Cepatlah berfikir Nyonya Cho, sebelum suamimu itu mendobrak paksa pintu apartementku”  omel Siwon, sebenarnya ia juga cemas kalau Kyuhyun akan bertingkah yang tidak-tidak saat sudah masuk kedalam.

“Ah! Biarkan saja dia masuk Oppa, aku akan bersembunyi, jika ia menanyakanku bilang saja kalau kau tidak tau. Dan pastikan kalau dia segera pergi dari sini, arraseo?” perintah Je Wo, kemudian ia segera berlari masuk kekamarnya.

“Cih, mereka yang bertengkar kenapa jadi aku yang susah?” cibir Siwon, setelah itu ia segera membukakan pintu untuk Kyuhyun.

“Eo? Kyuhyun-ah, kau kemari?” tanya Siwon berpura-pura.

Kyuhyun menatapnya tajam dan terlihat jelas kalau namja itu sedang tidak ingin berbasa-basi. “Dimana dia Hyung?” tanyanya langsung.

“D-dia? Dia siapa?” tanya Siwon berusaha menutupi kegugupannya.

“Shin Je Wo, aku tau kalau dia disini”

Siwon meneguk ludah beratnya, “Eh? Ah.. kau salah Kyu, istrimu tidak ada_  yah yah yah kau mau apa?!”

Tanpa menunggu ijin dari Siwon, Kyuhyun langsung masuk kedalam dan mencari istrinya, matanya menangkap sebuah kamar yang ia yakini adalah kamar tamu, kemungkinan besar menurutnya istrinya ada di sana. Ia melangkah cepat dan segera meraih knop pintu itu, namun belum sempat ia memutar knop pintu itu tangan Siwon sudah mencegahnya.

“Sudah aku bilang dia tidak ada disini”

“Jangan mencoba membohongiku”

“Aku tidak berbohong, Cho Kyuhyun”

Siwon dan Kyuhyun saling betatapan sengit, Kyuhyun mencibir pelan kemudian melepaskan pegangannya pada knop pintu itu, ia berjalan kembali ke ruang tamu yang sempat ia lewati tadi. Siwon menghembuskan nafasnya lega karena Kyuhyun sudah menjauh dari kamar Je Wo, ia mengikuti pria itu dari belakang.

“Aku tau apa yang terjadi antara kau dan dia, tapi_”

BUG

Tiba-tiba Kyuhyun berbalik dan memukul keras wajah Siwon hingga namja itu terjatuh, “Itu karena kau telah berani menyentuh istriku” desisnya tajam.

Siwon berdiri menahan sakit pada wajahnya dan menatap Kyuhyun tajam. “Jadi kau masih salah paham tentang foto itu? Baiklah, akan kujelaskan padamu kenapa aku bisa berpelukan dengan istrimu”

Siwon menarik tangan Kyuhyun kuat, menyuruh namja keras kepala itu untuk duduk agar ia bisa menjelaskan semuanya dengan baik.

“Untuk apa kau menyuruhku duduk disini?!” pekik Kyuhyun.

“Agar kau bisa lebih menggunakan otakmu saat mendengar ceritaku”

Kyuhyun mendengus malas dan menyenderkan tubuhnya pada dinding sofa, ia terlalu muak jika harus mendengar cerita mesra Choi Siwon dan Shin Je Wo.

“Dengar, malam itu aku memang berpelukan dengan istrimu, tapi alasannya bukan seperti yang di ceritakan para netizen itu. Aku hanya mencoba menenangkan istrimu”

Kyuhyun menoleh pada Siwon dengan tatapannya yang masih sangat tajam. “Menenangkannya? Apa maksudmu?” tanya Kyuhyun bingung.

“Dia sangat sedih ketika tau kalau kau membawa Victoria masuk keapartement kalian”

“Mwo?” gumam Kyuhyun pelan.

“Ne, saat itu ia menelpon ke nomer telepon apartement kalian, tapi yang mengangkat adalah Victoria, aku melihatnya menangis sendirian di pantai padahal saat itu sudah sangat larut malam, jika kau jadi aku apa kau akan membiarkannya menangis begitu saja, Kyu?”

Kyuhyun memijat keningnya gusar, menyadari satu tindakan bodohnya lagi yang sudah ia lakukan pada istrinya, padahal baru saja ia ingin memulai semuanya dari awal.

Siwon menepuk pelan bahu Kyuhyun, “Kalau kau mencintainya, cepatlah melakukan sesuatu dan yang lebih penting. Cepat selesaikan hubunganmu dengan victoria, kau sudah memiliki istri yang sempurna seperti dia Kyu, apa lagi yang kau harapkan? Cepatlah mengambil keputusan sebelum kau menyesalinya”

Kyuhyun mencerna nasehat Siwon dengan baik, ia juga tidak ingin kehilangan Je Wo. “Gomawo, Hyung. Tapi, bisakah kau memberi tau ku keberadaannya jika dia memberitaukannya padamu?” tanya Kyuhyun penuh harap.

“Ne? Ah.. tentu saja, aku akan memberitaumu nanti”

****

Shin Je Wo mengambil gelas yang di berikan Choi Siwon padanya,  kemudian meneguk air yang ada di dalamnya dalam sekali tegukan,wajahnya masih terlihat kesal akibat para wartawan tadi, untung saja Siwon dan beberapa petugas keamanan membantunya keluar dari kerumunan para wartawan itu.

“Ck, bukankah kau sudah mengadakan konferensi pers Oppa? Kau juga sudah mengatakan kalau kita tidak memiliki hubungan apa-apa, kan? Tapi kenapa mereka masih saja mencari-cariku seperti itu?!” gerutunya kesal.

Yeoja ini merasa sangat kesal karena hidupnya telah terusik oleh para wartawan yang selalu mengikutinya sejak ia keluar dari hotel. Yeoja itu kini memang telah tinggal disalah satu hotel yang hanya diketahui oleh Siwon seorang.

Siwon hanya menghela nafas gusar, ia merasa bersalah telah membuat Je Wo terseret skandal bersamanya, “mianhae Je, wartawan memang selalu seperti itu. Hahhh kau jadi kesusahan gara-gara aku, padahal ini hari pertamamu kembali bekerja setelah cuti sementara”

Je Wo tersenyum dan menepuk pundak Siwon. “Gwencanha Oppa, aku sama sekali tidak marah padamu”

****

Donghae dan Eunhyuk terlihat kesulitan membawa tubuh Kyuhyun masuk kedalam dorm, sesekali namja berambut blonde itu memaki kecil magnaenya yang dengan seanaknya menyuruhnya untuk menjemput dirinya yang sedang mabuk.

“Haish, kau berat sekali Cho Kyuhyun” rutuk Donghae kesal.

Dia menggendong Kyuhyun di punggungnya, sedangkan Eunhyuk membukakan pintu dorm untuk mereka ,saat ini hanya ada mereka bertiga disana karena member yang lain masih memiliki jadwal masing-masing.

“Ah, punggungku..” keluh Donghae setelah menghempaskan tubuh Kyuhyun di ranjangnya.

Eunhyuk memijit pelan punggung Donghae. “Tau seperti ini, aku tidak akan mengangkat panggilan darinya tadi, Hae” ujar Eunhyuk.

“Ck, tapi aku kasihan juga padanya Hyukie, sudah berhari-hari dia seperti mayat hidup.  Tidak mau makan, tidak mau bicara, yang ia lakukan hanya memandangi ponselnya saja, bahkan benda keramat itu sama sekali tak tersentuh olehnya” Eunhyuk mengangguk setuju dengan ucapan Donghae.

Mereka berdua menatap miris pada Dongsaeng mereka itu, tiba-tiba saja Kyuhyun meracau kuat.

“Katakan padanya aku menyesal Hyung, aku tidak bermaksud menamparnya saat itu” Eunhyuk dan Donghae saling bertatap bingung mendengar racauan Kyuhyun.

“Menampar? Dia menampar istrinya?” tanya Eunhyuk pada Donghae.

“Aigo, pantas saja kalau istrinya kabur dari rumah, ck! Bocah ini, apa yang dilakukannya hah?”

Donghae dan Eunhyuk menghela nafas berat menatap Kyuhyun, kemudian membetulkan letak tubuh Kyuhyun dan menyelimutinya.

****

Semua member lantai 11, melakukan aktivitasnya masing-masing tanpa bersuara karena saat ini Kyuhyun sudah berada di tengah-tengah mereka. Namja itu selalu tidak ingin mendengar keributan akhir-akhir ini karena hal itu akan membuat suasan hatinya mejadi lebih buruk.

Kyuhyun mengambil remot televisi  dan menyalakannya, namun ia sama sekali tidak berniat menonton satu acara pun. Dari tadi dia hanya memutar semua chanel secara bergantian sehingga membuat Eunhyuk menggerutu kecil melihatnya.

Namun tangan Kyuhyun terhenti begitu saja, saat dia tidak sengaja melihat acara infotainment,  di sana terlihat kalau para wartawan sedang mengerubuti istrinya yang sedang menuju lokasi syuting.

“Omo? Bukannya itu Nyonya Cho?” celetuk Ryeowook.

Kyuhyun menatap layar televisi itu dengan tajam dan menguatkan volumenya, matanya menjelajahi wajah yeoja itu intens, walaupun hanya melalui televisi. Sedikit bernafas lega setelah tau kalau yeoja itu baik-baik saja hingga membuat kecemasannya akhir-akhir ini mulai berkurang.

“Kyu” Sungmin menepuk pelan pundak Kyuhyun, membuat namja itu menoleh padanya, “Sekarang kau sudah tau dimana dia, kan? Kalau begitu cepatlah menyelesaikan masalahmu dengannya”

Kyuhyun menatap Sungmin lama, sebelum mengangguk mengerti dan segera beranjak ke kamarnya.

“Hah.. mudah-mudahan setelah ini bocah itu kembali normal. Aku sudah tidak tahan melihatnya seperti itu setiap hari” ujar Yesung.

****

Shin Je Wo merutuki semua wartawan yang tampak masih menanti dirinya didepan lokasi syuting, ia yang ingin masuk kesana menjadi kesulitan karena para wartawan itu. Ia menganmbil nafas panjang sebalum melangkahkan kedua kakinya kesana, membenarkan letak kaca mata hitamnya yang mungkin saja dapat membantu dirinya lolos dari kerumunan wartawan-wartawan itu.

Namun sialnya, para wartawan itu lebih cerdas dari dirinya. Dalam hitungan detik ia telah dikerumuni wartawan-wartawan itu, “Maaf, maaf saya harus segera pergi” ucapnya bersabar, meskipun dalam hati ia sudah amat sangat ingin melempari satu-persatu para wartawan itu dengan sepatunya.

Merasa semakin tidak dapat bergerak, Je Wo menatap kesana-kemari. Mencari bantuan dari beberapa petugas yang mungkin saja ada disana. Dan untungnya, Je Wo dapat melihat Siwon sedang menuju kearahnya dengan beberapa petugas yang mengikutinya.

Namun tiba-tiba saja, Je Wo merasakan sebelah lengannya yang ditarik kesamping. Ia menoleh dan terperanjat ketika melihat wajah seorang namja yang telah berdiri disampingnya. Ditengah kerumunan itu, Je Wo dapat melihat wajah yang beberapa hari ini sangat ia rindukan, waktu seakan berhenti berjalan, membiarkan Je Wo banyak waktu untuk menikmati wajah itu.

“Cho Kyuhyun..” gumamnya pelan.

Kyuhyun membantu Je Wo keluar dari kerumunan itu tanpa bicara sepatah kata pun, tidak memperdulikan beribu pertanyaan dari semua wartawan-wartawan disana. Je Wo melempar tatapannya pada Siwon yang berdiri tak jauh dari mereka, pria itu tersenyum kecil padanya.

Setelah keduanya keluar dari sana, Siwon cepat-cepat menghampiri mereka berdua. Membawa keduanya masuk kedalam ruangan pribadinya, “Selesaikanlah masalah kalian disini, aku keluar dulu” pamit Siwon.

Shin Je Wo menghela nafas panjang, melirik Kyuhyun sekilas sebelum berjalan mendekati sofa panjang yang ada disana. Sejujurnya, ia cukup terkejut dengan keberadaan Kyuhyun disana yang dengan tiba-tiba membantunya dari para wartawan yang mengerumuninya.

“Bagaimana kabarmu?” tanya Kyuhyun setelah menempatkan dirinya disamping Je Wo.

“Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja” jawab Je Wo dingin. Meskipun sejujurnya hatinya terasa bergetar saat mendengar suara Kyuhyun. “Untuk apa kau kesini?” tanya Je Wo ketus.

“Untuk minta maaf padamu, sekaligus menjelaskan sesuatu padamu” jawab Kyuhyun, ia menatap sendu wajah yang masih tidak mau menoleh pada dirinya. “Mianhae, aku telah menamparmu kemarin tapi sebenarnya aku tidak bermaksud seperti itu, saat itu aku sedang kesal padamu karena mendengar skandal antara kau dan Siwon Hyung dan masalah Qian..”

Kyuhyun mengambil nafas panjang sebelum meneruskan ucapannya, “Jujur, dia memang masuk ke apartement kita waktu itu. Tapi aku bersumpah jika aku dan dia tidak melakukan apapun, dia hanya membawakanku makan malam, aku mohon percayalah padaku” pintanya.

Je Wo hanya tersenyum tipis mendengar semua penjelasan Kyuhyun, ia lebih memilih diam. Terlalu lelah jika harus kembali membahas masalah itu. “Cho kyuhyun..” panggilnya lirih.

“Kita akhiri saja semua ini” ucapnya pelan, “Aku ingin kita segera bercerai”

Kyuhyun mengepal kuat kedua tangannya, bukan jawaban ini yang ingin ia dengar dari istrinya. “Wae? Kenapa kita harus mengakhirinya? Kenapa kita harus bercerai?” tanyanya tertahan.

Shin Je Wo memberanikan diri menatap wajah itu, meskipun ia harus menahan sekuat tenaga agar air mata yang sudah ditahannya mati-matian itu tidak keluar begitu saja, setidaknya tidak di depan suaminya.

“Karena aku lelah, karena aku terlalu muak dengan segalanya” Je Wo mengepal kedua tangannya kuat, berusaha menguatkan dirinya. “Jadi, sebaiknya kita bercerai saja” ucapnya pelan.

Kyuhyun menarik kedua bahu Je Wo agar berhadapan dengannya, “Semudah itu kau mengucapkan perceraian?! Sampai mati pun aku tidak akan menceraikanmu Shin Je Wo!”

Je Wo menepis kedua tangan Kyuhyun dari bahunya. “Kau terlalu egois Cho Kyuhyun, kau tidak ingin melepaskanku tapi kau masih menggenggam tangan orang lain, selama ini aku selalu bersabar dengan semua perlakuanmu, aku berusaha membutakan mataku, menulikan telingaku dengan segala kenyataan jika kau maencintai orang lain” ucap Je Wo terisak, air mata itu sudah tak dapat lagi ia bendung, semua rasa sakit di hatinya keluar begitu saja.

Kyuhyun menggeleng pelan, menatap Je Wo dengan tatapan memohon. “Jebal, aku tidak mau kehilanganmu” ucapnya frustasi. “Bukankah kau sudah berjanji akan memberikanku satu kesempatan, hem?”

“Berikan aku satu alasan untuk itu” jawab Je Wo.

Kyuhyun memandang Je Wo dalam, ia ingin mengatakan satu kata yang pasti sedang dinanti oleh istrinya, namun lidahnya seakan kelu. Ia merasa jika belum saatnya untuk mengakatannya, terlebih saat ini, masih ada yeoja yang terikat dengan dirinya.

“Kau.. tidak bisa, kan?” tebak Je Wo.

“Aku, saat ini aku belum bisa mengatakannya” jawab Kyuhyun putus asa.

Je Wo tersenyum miris, “Kalau begitu semuanya sudah jelas, Cho Kyuhyun. Aku ingin kau segera mengurus surat perceraian kita” Je Wo berdiri dan berniat pergi, namun Kyuhyun menahan lengannya.

“Andwe, aku mohon Je. Jangan seperti ini, beri aku waktu, aku mohon”

Je Wo menggeleng dan menepis tangan Kyuhyun, namun Kyuhyun kembali menahannya. Memaksanya untuk menetap wajahnya.

“Cukup Cho Kyuhyun, lepas kan tanganku” perintahnya tajam.

“Melepasmu? Apa kau tau bagaimana keadaanku selama kau kabur? Aku bahkan tidak dapat melakukan apapun dengan baik, aku seperti orang gila yang selalu berusaha mencarimu, aku mengesampingkan semua hal apapun agar aku bisa menemukanmu. Tapi kenapa kau semudah itu memintaku untuk melepaskanmu?!”

Nafas Kyuhyun memburu, tatapannya menajam. Kekecewaannya teramat besar pada Shin Je Wo ketika yeoja itu tetap memutuskan untuk bercerai darinya. “Kau bilang aku egois? Benar, aku sangat egois. Kau ingin kita bercerai?! Baiklah, kita bercerai! Apa kau puas?!”

Shin je wo memejamkan matanya kuat saat kKyuhyun mengucapkan kata-kata itu tepat dihadapannya. Cukup bergedik ngeri saat melihat amarah Kyuhyun yang begitu besar padanya, sujujurnya ia juga tidak menginginkan perceraian itu. Hanya saja, raganya terlalu lelah untuk terus menjalani hubungan yang menggantung ini dengan Kyuhyun.

“Je Wo shhi, aku_” Park Hye Ae menutup mulutnya kaget saat melihat keberadaan Kyuhyun disana. Dia menatap Kyuhyun dan Je Wo secara bergantian, hingga membuat Kyuhyun melepaskan cengkraman pada lengan istrinya. Belum lagi dia melihat kalau Je Wo seperti habis menangis, membuat Park Hye Ae semakin bertanya-tanya.

“Eum, mianhae Kyuhyun sshi. Sepertinya aku mengganggu” ucapnya merasa tidak enak.

“Tidak, aku sudah selesai” ucap Kyuhyun dingin, ia ingin beranjak pergi namun tiba-tiba Je Wo menarik ujung bajunya, memaksa Kyuhyun kembali menatapnya.

“Wae?” tanya Kyuhyun ketus.

Katakan jika kau tidak ingin melihat aku pergi Je Wo-ya, aku mohon, batinnya.

Shin Je Wo masih menatap kosong kedepan, sebenarnya yeoja itu ingin sekali menyuruh namja itu tetap disana. Tetap di sampingnya, karena dirinya benar-benar tidak akan sanggup jika pria itu menghilang dari jarak pandangnya. Namun egonya terlalu besar untuk mengatakan itu.

“Aku ingin kau mengurusnya dengan cepat”

Kyuhyun tersenyum dingin dan menepis kasar tangan Je Wo pada ujung bajunya. “Dengan senang hati” ujarnya dingin dan segera pergi meninggalkan tempat itu.

Hye Ae yang melihat itu segera mendekati Je Wo, yeoja itu menatap aneh wajah Je Wo yang tampak ingin menangis. “J-je Wo sshi, kau tau? Ini sudah yang kedua kalinya aku melihat kalian berdua seperti ini, apa kalian memiliki hubungan?” tanya Hye Ae penasaran.

****

Rasa perih itu tak kunjung hilang, bahkan semakin menimbulkan luka mendalam. Luka yang semakin lama semalin melebar, menguak segala isinya dan semakin terasa menyakitkan. Raga itu tetap hidup namun isinya melayang entah kemana, seakan-akan segalanya menjadi kosong dan hampa.

Shin Je Wo tampak melewati hari-harinya seperti biasanya, tersenyum, tertawa dihadapan semua orang diluar sana. Namun, yeoja itu selalu kehilangan senyumannya ketika ia kembali ke Hotel dimana ia tinggal beberapa minggu ini, pasca pertengkarannya dengan Kyuhyun.

Tak jarang ia menangis sendirian ketika terbangun ditengah malam dan mendapati ranjang disebelahnya kosong. Tidak ada Kyuhyun disana, tidak ada suaminya disana, kamar itu terasa hampa jika hanya dialah penghuninya.

Seperti malam ini, ia duduk menyendiri di beranda kamarnya. Menatap puluhan lampu yang berkerlap-kerlip dibawah sana, lampu-lampu itu seakan saling bersahutan satu sama lain, menciptakan suasana ramai disekitarnya. Namun sayangnya, wanita itu sama sekali tidak dapat merasakannya. Matanya memang menatap pemandangan indah itu, namun pikirannya melayang entah kemana.

Ting Tung.

Je Wo tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara bel dari kamarnya, ia melangkah malas mendekati pintu untuk melihat siapa yang datang.

“Eo? Kalian?” gumamnya.

Shindong dan Yesung tersenyum lebar padanya, “Annyeong, adik ipar” sapa mereka bersamaan.

Je Wo tersenyum kecil, merasa jika panggilan itu tidak pantas lagi untuknya. “Jangan panggil aku seperti itu, sebentar lagi aku sudah bukan adik ipar kalian lagi” ucapnya pelan.

Shindong dan Yesung tersenyum miris melihat Je Wo, mereka memperhatikan yeoja itu sekilas. Merasa ucapan Siwon beberapa hari yang lalu mengenai keadaan Je Wo yang semakin memburuk memanglah benar, wanita itu tampak lebih kurus dari sebelumnya, wajahnya cekung dan sayu.

“Hei, kami ingin mengajakmu berpesta. Ayo cepat bersiap-siap” perintah Shindong.

“Pesta?”

“Eum” angguk Yesung.

Je Wo menyipitkan kedua matanya pada kedua pria itu, “Apa berat badan Ddankkom bertambah lagi?” selidiknya, mengingat kejadian yang lalu.

“Hahaha, tidak. Kali ini benar-benar sebuah pesta” ujar Yesung. “Sudah sana cepat ganti bajumu”

Je Wo menghela nafas malas dan mengangguk, kemudian mulai bersiap-siap untuk ikut bersama kedua pria itu. Ia merasa mungkin bisa memperbaiki moodnya jika ikut bersama meraka, setidaknya selama ini hanya para pria-pria unik itu saja yang mampu membuatnya tertawa lepas.

****

Namun apa yang diperkirakan Je Wo salah besar, mengikuti kedua pria itu ternyata sangat berakibat buruk baginya. Terlebih saat ini, ia tengah bertatapan tajam dengan pria yang duduk berhadapan dengannya.

“Hei, sepertinya aku butuh meluruskan sedikit kesalah pahaman disini” ujar Leeteuk yang merasa aura disekitar mereka terasa aneh.

“Nyonya Cho” panggil Leeteuk, namun pria itu segera membungkam mulutnya saat Je Wo menatapnya tajam. “Hahaha, maaf. Maksudku, Shin Je Wo” ucap Leeteuk membenarkan.

“Kami mengundangmu kesini, murni karena ingin mengajakmu ikut bergabung dalam pesta kami. Masalah antara kau dan Kyuhyun..” Leeteuk berdehem pelan sebelum meneruskan ucapannya. “Kami tidak akan mencampurinya, kami tau itu adalah privacy kalian berdua”

Kyuhyun mendengus malas dan membuang wajahnya kesamping, bukan karena ia muak melihat wajah Je Wo disana. Hanya saja, hatinya semakin berdesir tak karuan jika terus berlama-lama menatap wajah itu, ia tidak dapat memungkiri jika dirinya sangat merindukan wajah itu.

“Heish, sudahlah yang penting saat ini kita harus bersenang-senang” timpal Eunhyuk.

“Memangnya ada perayaan apa hari ini?” tanya Je Wo.

“Choco sedang berulang Tahun” jawab Eunhyuk polos dan seketika menadapat lemparan sumpit dari Je Wo.

“Yah! Ternyata kalian mengerjaiku lagi, eo?” pekiknya kesal, “Dulu Ddankkoma, sekarang Choco. Kenapa tidak sekalian saja merayakan hari kematian Heebum dan Bada”

“Yah kau menyumpahi Anjing peliharaanku mati?” pekik Donghae tidak terima.

“Untung saja Heechul Hyung tidak ada” gumam Siwon.

Je Wo mendengus malas dan menggembungkan kedua pipinya, membuat Kyuhyun diam-diam tersenyum kecil menatapnya, pria itu terlalu merindukan berbagai ekspresi wajah istrinya.

“Yasudah, kita pesan saja makanannya, aku sudah sangat lapar” ujar Sungmin.

“Ne, aku juga” balas Eunhyuk membenarkan.

“Je Wo-ya, makanlah sepuasmu. Hari ini Eunhyuk akan meneraktir kita semua”

“MWO?!” teriak Eunhyuk setelah mendengar ucapan Yesung, Je Wo yang melihat itu tertawa puas, ia sangat tau bagaimana pelitnya pria yang satu itu dalam masalah uang.

“Kenapa aku yang meneraktir?” protesnya.

“Tentu saja, bukankah yang berulang tahun adalah Choco? Jadi sudah seharusnya kau yang meneraktir kami semua” jawab Je Wo, ia tersenyum penuh kemenangan pada Eunhyuk.

Pria itu menatap kesal pada Ryeowook yang memberikan ide itu padanya, namun pria imut itu berpura-pura melemparkan tatapannya kearah lain.

Kini mereka semua mulai menikmati makanan masing-masing, Siwon yang duduk bersebelahan dengan Je Wo melirik yeoja itu yang tampak hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa minat. “Yah, kenapa tidak dimakan?” tegurnya.

“Ini kan sedang aku makan, Oppa”

“Makan apanya? Dari tadi yang kau lakukan hanya mengaduk-aduk makanan itu”

Je Wo berdecak pelan, tetap tidak memperdulikan ucapan Siwon. Tanpa ia sadari, pria yang duduk dihadapannya tengah memperhatikan dirinya.

“Ini, makanlah” Siwon menyerahkan sepotong daging pada Je Wo.

“Ck, aku tidak mau makan daging” tolaknya.

“Lalu kau mau makan apa?”

“Aku sedang tidak berselera makan, Oppa”

“Walaupun begitu, kau harus tetap makan. Lihatlah, tubuhmu sudah sangat kurus”

Cho Kyuhyun mengerang tertahan, melihat sajian romantis dihadapannya. Bagaimana perhatiannya Choi Siwon pada istrinya dan bagaimana manjanya sikap Je Wo pada Siwon, membuat pria itu ingin segera menarik istrinya jauh-jauh dari Choi Siwon.

“Eo? Oppadeul kalian juga disini?”

Suara dari seorang yeoja telah menyita seluruh perhatian orang-orang yang tengah menikmati makan malamnya. Mereka semua terperanjat saat melihat seluruh member F(x) ada disana, bahkan Je Wo sudah menatap tajam Yesung dan Shindong yang menggeleng berkali-kali padanya, bermaksud mangatakan jika ini bukan bagian dari rencana mereka.

“Ne, kalian sedang apa disini?” tanya Sungmin berbasa-basi, ia melirik Je Wo dan Kyuhyun secara bergantian.

Je Wo berusaha tidak perduli dengan hal itu dan tetap mengaduk-aduk makanannya, sementara Kyuhyun tampak melemparkan senyum hangat pada Victoria.

“Kami ingin makan malam disini, Oppa. Wah.. kebeltulan sekali kalian juga disini, bagaimana kalau kami bergabung?” tanya Amber bersemangat.

“NE?!” tanya semua member Super Junior serempak, pria-pria itu tempak melirik Je Wo yang sama sekali tidak memperdulikan apa yang terjadi disana.

“Eum, sebaiknya kita makan di meja lain saja” ucap Victoria yang merasa tidak enak dengan para Sunbaenya. Meskipun ia cukup merasa tidak nyaman dengan keberadaan Je Wo di hadapan Kyuhyun.

“Gwencanha, kalian bergabung saja bersama kami”

Ucapan Kyuhyun berhasil membuat suasana tampak semakin menegang, bahkan kedua tangan Je Wo yang mengadul-aduk makanannya terhenti sesaat. Yeoja itu berusaha kembali menguasai dirinya agar tetap tampak acuh disana.

“Benar tidak apa-apa?” tanya Victoria memastikan.

“Ne, duduklah” jawab Kyuhyun.

“Lihat Eonnie, Kyuhyun Oppa saja mengijinkan. Cih, kau tidak usah berpura-pura malu pada kami. Kami semua juga sudah tau mengenai hubungan kalian” celetuk Krystal sembari menarik kursinya.

Donghae dan Ryeowook menepuk dahi mereka bersamaan, merutuki ucapan polos Krystal yang semakin memperparah keadaan. Kini kelima yeoja itu telah bergabung disana, bahkan Victoria menempatkan dirinya disamping Kyuhyun.

“Eo? Dia ini, siapa? Oppadeul?” tanya Sulli yang baru menyadari keberadaan Je Wo.

Krystal, Amber dan Luna mengangguk bersamaan. Mereka juga tidak mengenal siapa Je Wo, sementara yeoja itu hanya mengangkat wajahnya sebentar sekedar menatap satu persatu yeoja-yeoja itu. Kemudian menopang sebelah pipinya dan membuang muka kesamping, Kyuhyun yang melihat itu hanya menggeleng pelan.

Hal itu menyebabkan Leeteuk tersenyum renyah, jelas sekali jika Je Wo tidak menyukai keberadaan yeoja-yeoja itu disana. Krystal tampak menajamkan kedua matanya, memperhatikan wajah Je Wo seksama.

“Omo? Bukankah dia kekasih Siwon Oppa?”

“Ukh-Ukh” Siwon yang tengah menguk minumannya hampir saja tersedak mendengar ucapan Krystal. Je Wo yang duduk di samping Siwon segera menepuk-nepuk punggung Siwon dan lagi-lagi membuat para member mendesah frustasi.

Kyuhyun menatap tajam Je Wo yang tampak semakin ingin menyatakan jika dia memanglah kekasih Choi Siwon.

“Aigo, jadi scandal itu memang benar?” gumam Luna.

“Ck, annio” potong Shindong, “Dia adalah.. keluarga kami” sambung Shindong.

“Benar! Shin Je Wo adalah keluarga kami” timpal Donghae membenarkan, dia mengedipkan sebelah matanya pada Je Wo.

Para member F(x) ber’oh’ ria, mereka masih menatap Je Wo dengan tatapan menyelidik, sementara Victoria hanya menghela nafas panjangnya.

“Chogio.. kita belum berkenalan” ujar Sulli ramah.

Je Wo menatap malas pada Sulli yang tersenyum padanya, “Shin Je Wo imnida” jawabnya singkat dan kembali membuang wajahnya.

“Ya Tuhan” gumam Yesung frustasi yang melihat bagaimana keras kepala dan ketusnya Je Wo jika moodnya dalam keadaan tidak baik. Pria itu tersenyum hambar pada yeoja-yeoja yang menatapnya bingung.

“Yeoja ini benar-benar membuatku hampir gila” umpat Eunhyuk.

“Ah, lebih baik kalian segera memesan makanan. Kalian pasti sudah lapar” potong Sungmin berusaha mengalihkan perhatian.

“Aku ingin pulang” ucap Je Wo yang telah berdiri.

“Yah, kenapa cepat sekali?” tegur Ryeowook, “Makananmu bahkan belum tersentuh”

“Aku sudah kenyang Oppa, terima kasih makan malamnya” ujar Je Wo dan beranjak pergi.

Baru saja Kyuhyun ingin membuka suara, namun sayangnya yeoja yang duduk disampinya telah mendahuli dirinya. “Shin Je Wo sshi, apa kau tidak nyaman dengan keberadaan kami?”

Je Wo kembali membalikkan tubuhnya, menatap datar Victoria disana. “Annio” jawabnya dingin.

“Kalau begitu, bisakah kau kembali ketempatmu. Maaf jika aku lancang, hanya saja sikapmu membuat adik-adikku merasa tidak nyaman”

Je Wo menatap keempat yeoja yang dimaksud Victoria tadi. Memang benar, keempat yeoja itu tampak menegang disana, melihat itu Je Wo merasa sedikit bersalah. Ia kembali duduk ketempatnya dan berdehem pelan, “Mianhae, sikapku mungkin membuat kalian tidak nyaman” ujarnya mengalah.

“Gwencanha, eum.. apa aku harus memanggilmu Eonnie?” tanya Sulli.

“Ne, dia lebih tua darimu” potong Leeteuk.

****

Je Wo membasuh wajahnya dengan air, ia berpamitan sebentar untuk pergi ketoilet. Sejujurnya itu ia lakukan hanya untuk menenangkan dirinya yang mulai merasa memburuk setiap kali melihat Victoria tersenyum mesra pada suaminya.

Je Wo menatap pantulan wajahnya dari cermin, memperhatikan dirinya seksama. “Aku, memang tidak dapat melebihi kekasihnya” gumamnya miris. Menatap dirinya yang tampak menyedihkan.

Namun segalanya membuyar ketika sosok yang sedang ia bandingkan itu menghampirinya, Song Victoria berjalan perlahan mendekatinya, berdiri tepat disampingnya sembari mencuci kedua tangannya. Je Wo yang melihat itu menghela nafas panjang sebelum berniat beranjak dari sana.

“Shin Je Wo sshi, aku dengar kau akan segera bercerai dengan Kyuhyun”

Langkah Je Wo terhenti ketika mendengarnya, kedua matanya melebar. Entah dari mana yeoja itu tau mengenai rencana perceraiannya dengan Kyuhyun. “Sepertinya rumor sangat cepat menyebar” ucap Je Wo masih membelakang Victoria.

“Mungkin aku percaya jika itu hanyalah rumor, jika saja aku tidak mendengarnya sendiri dari Kyuhyun”

Dalam diam Je Wo tersenyum kecut, Ternyata dia telah memberiatu kekasihya tentang perceraian kami.

Je Wo membalikkan tubuhnya, menatap Victoria datar. “Benar, aku dan Kyuhyun memang akan segera bercerai. Aku rasa.. kau bisa mulai menyiapkan pesta perayaan untuk itu”

Kedua yeoja itu saling bertatapan sinis, terlebih Je Wo. Perasaannya kian memburuk saat tau Kyuhyun telah memberitaukan kekasihnya mengenai perceraian mereka.

“Tidak” jawab Victoria angkuh, “Untuk apa aku merayakan perpisahan kalian, karena dari dulu aku selalu meyakini jika Kyuhyun, memang telah ditakdirkan untukku” jawabnya tegas.

“Maaf jika ucapanku melukai perasaanmu. Hanya saja, hingga detik ini aku selalu berusaha mempercayai ucapanmu”

“Mempercayai ucapanku?” ulang Je Wo tidak mengerti.

Song Victoria mendekat, berdidi tepat disamping tubuh Je Wo. “Kau pernah mengatakan padaku, jika keberadaanmu tidak akan mengusik hubungan kami. Meskipun sejujurnya, selama beberapa hari yang lalu hubungan kami sempat terusik karena kau, aku tetap mencoba mempercayai ucapanmu” desis Victoria.

“Sekarang, aku ingin kau membuktikannya”

Je Wo menoleh kesampingnya, mendapati wajah sinis yeoja itu disana, “Apa maksudmu?”

“Kau sudah tau dengan jelas jika Kyuhyun mencintaiku, aku rasa tidak ada salahnya jika perceraian itu dipercepat”

Tubuh Je Wo serasa membeku, kedua tangannya terkepal kuat menahan emosi. Jika saja yeoja itu bukan seorang Public vigur, ia pasti sudah mencakar wajah sempurna itu. “Benarkah?” gumam Je Wo sengit. “Lalu, bagaimana jika ternyata Kyuhyun mencintaiku?” balasnya.

Je Wo melemparkan senyum dinginnya pada yeoja itu, terang saja hal itu cukup membuat Victoria terperangah, “Apa kau seyakin itu, Cho Kyuhyun masih mencintaimu?” sambungnya lagi. Meskipun saat itu ia hanya mencoba meruntuhkan kesombongan yeoja itu, ia cukup merasa puas dengan apa yang ia katakan. Bahkan sejujurnya, ia sendiri tidak yakin jika Kyuhyun mencintainya.

Victoria menatap Je Wo bengis, entah mengapa merasa marah mendengar ucapan Je Wo, “Kau, terlalu banyak bermimpi. Nona” desisnya sebelum pergi meninggalkan Je Wo.

Je Wo masih berdiri terpaku disana, menatap kosong kedepan. Dia memang baru saja memenangkan adu argumen dengan yeoja itu, namun hatinya semakin merasa hancur menyadari kenyataan yang ada. Kenyataan yang mengatakan, jika dia dan Kyuhyun memanglah harus berpisah.

Yeoja itu mulai melangkah lemah keluar dari toilet, tatapannya masih tampak kosong. Namun langkahnya terhenti begitu saa ketika melihat sosok pria yang tampak baru saja keluar dari toilet pria. Ia terpaku menatap pria itu yang ternyata juga menyadari keberadaannya.

Sejenak, mereka saling bertatap lembut dengan jarak tubuh mereka yang cukup dekat. Membuang ego masing-masing sesaat demi melepaskan rasa rindu yang menggebu, walau hanya dengan saling bertatap wajah.

Je Wo mencoba menguasai dirinya, mengalihkan pandangannya kearah lain dan melanjutkan langkahnya kembali, tidak ingin terlarut dalam perasaannya.

“Kau tampak sangat kurus dari sebelumnya” ucap Kyuhyun saat Je Wo melewati dirinya dan hal itu telah menghentikan langkah istrinya.

“Benarkah? Aku pikir aku baik-baik saja” jawab Je Wo tanpa menoleh.

Kyuhyun menatap sendu punggung itu, hatinya mencelos melihat bagaimana buruknya yeoja itu setelah mereka berpisah selama beberapa minggu terakhir. Meskipun ia juga merasakan kehancuran itu tapi setidaknya ia masih memiliki Hyung-Hyungnya untuk berkeluh kesah, sementara yeoja ini? Bahkan Kyuhyun sama sekali tidak mengetahui dimana tempat tinggal yeoja itu sekarang.

“Apa kau tidak hidup dengan baik?” pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibir Kyuhyun, suaranya terdengar lirih ditelinga Je Wo. Terlihat sangat jelas jika pria itu sangat mengkhawatirkan istrinya.

Je Wo kini menoleh pada Kyuhyun, menatap lelah pria itu. “Apa menurutmu aku baik-baik saja, Cho Kyuhyun?” tanya Je Wo parau. “Jika pun aku tidak baik-baik saja, aku pikir itu sama sekali bukan urusanmu” sambungnya.

Mata Kyuhyun mulai memanas, merasa hancur melihat wajah cekung itu. “Maaf” ucapnya pelan.

“Tidak perlu meminta maaf, bukankah kau juga sangat menginginkan semua ini terjadi? Setelah ini kau akan segera bebas, bukan? Keberadaanku tidak akan menyulitkan hubunganmu dengan kekasihmu” balas Je Wo sengit.

“Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak_”

“Berhenti berpura-pura!” teriak Je Wo, “Kau benar-benar memuakkan Cho Kyuhyun!” umpatnya emosi. Ia kembali mengingat perkataan Victoria beberapa saat yang lalu dan hal itu seakan membangkitkan amarahnya. “Bagimu aku memang hanyalah seorang pengganggu bukan? Aku telah merusak segalanya, iya kan?”

“Aku tidak pernah menganggapmu seperti itu!”

“Kau bohong!”

Kyuhyun mendekati Je Wo, berdiri tepat dihadapan istrinya dan menatapnya tajam, “Jika aku berbohong, lalu bagaimana bisa aku selalu memperhatikanmu selama ini?! Bagaimana bisa aku secemburu itu melihat kau bersama Siwon Hyung?!” pekiknya. “Kau yang telah membuat semuanya serumit ini!”

“Aku?” gumam Je Wo tidak percaya, ia tersenyum kecut pada Kyuhyun. “Benar, kau memang akan selalu menyalahkan aku atas segala yang terjadi, Cho Kyuhyun” desisnya.

“Jika begitu, aku rasa kau bisa mempercepat proses perceraian kita. Bukankah memang itu yang kau ingin kan?” cibir Je Wo dan kemudian beranjak pergi, sayangnya emosi Kyuhyun kembali memuncak mendengar kata cerai disana.

Ia menarik lengan Je Wo kuat, menghempaskan tubuh yeoja itu pada dinding dibelakangnya. Tatapannya menajam seiring mendekatnya wajah itu pada wajah Je Wo.

“Lepaskan aku” perintah Je Wo tegas.

“Tidak, tidak akan pernah” ucap Kyuhyun dingin sebelum menyambar bibir Je Wo kasar, pria itu melumat rakus bibir kecil Je Wo.

Shin Je Wo menegang seketika, tubuhnya serasa melemas mendapatkan perlakun Kyuhyun yang tiba-tiba seperti itu padanya. Ia tidak membalas ciuman itu, masih terlalu shock dengan apa yang ia terima. Padahal, baru beberapa detik lalu mereka bertengkar hebat dan sekarang? Cho Kyuhyun mencium dirinya.

Namun, kedua matanya mulai terpejam sempurna seiring melembutnya ciuman Kyuhyun. Pria itu tidak mencium bibirnya sekasar tadi, lebih lembut dan sedikit membawa perasaannya meskipun ciuman itu tetap saja terasa menuntut. Membuat Je Wo akhirnya menikmati lumatan demi lumatan yang Kyuhyun berikan.

Dan tanpa mereka ketahui, ada seorang yeoja yang berdiri mematung tak jauh dari mereka. Menatap kosong pemandangan yang tersaji dihadapannya. Hatinya bagai diiris-iris melihat bagaimana mesranya Cho Kyuhyun, kekasihnya itu berciuman mesra dengan istrinya.

****

Tiga hari sudah Kyuhyun dan Je Wo kembali tidak bertemu, setelah incident ciuman mereka dimalam itu. Membuat pria itu semakin merindukan istrinya, ia bahkan tidak dapat memikirkan hal lain selain Shin Je Wo. Yeoja itu seakan berada dimana pun setiap kali ia melangkahkan kakinya, seakan menemani Kyuhyun melakukan segala kegiatannya.

Dan seperti saat ini, ketika dia meminta bantuan Yesung untuk mengajarinya beberapa teknik vocal yang nanti akan ia gunakan dalam acara Immortal Song 2. Dirinya sama sekali tidak dapat fokus pada apa yang diajarkan Yesung.

“Heis, kau itu sedang memikirkan apa, hah? Dari tadi selalu saja melamun, kau itu harus fokus Cho Kyuhyun” omel Yesung.

Kyuhyun mendesah gusar dan menjatuhkan dirinya diatas lantai, “Mianhae Hyung, mungkin hari ini latihannya sampai disini saja” ucapnya lirih, ia mengusap wajahnya gusar.

Yesung menggeleng pelan melihat Kyuhyun, ia mendekati magnaenya itu dan duduk berhadapan dengan Kyuhyun. “Kau sedang memikirkan istrimu?” tanya Yesung pelan.

Kyuhyun mengangkat kepalanya, menatap Yesung sendu. “Ne” jawabnya pelan dan kembali tertunduk.

Yesung tersenyun tipis dan mengusap lembut kepala Kyuhyun. “Terkadang, kita harus mengorbankan sesuatu yang kita punya demi mendapatkan apa yang kita inginkan” ucapnya menasehati.

Kyuhyun kembali menatap Yesung yang tersenyum kecil padanya. Sebenarnya Yesung mengerti apa yang sedang membuat Kyuhyun resah, saat ini ia berusaha membantu Dongsaengnya itu untuk mengambil keputusan.

“Kau tidak akan bisa mendapatkan keduanya, Kyu. Pilihlah salah satu diantara keduanya”

“Bagaimana jika aku tidak bisa?” gumam Kyuhyun parau.

“Bukan tidak bisa tapi kau takut untuk mencobanya. Kau takut menyakiti apa yang nanti akan kau korbankan, tapi percayalah, keputusanmu akan benar jika kau mengorbankan apa yang memang harus dikorbankan”

“Tuhan itu memang sangat baik, dia telah memberikanmu banyak kebahagian. Meskipun terkadang kau sendiri tidak menyukai kebahagian yang ia berikan itu” Yesung tersenyum kecil pada Kyuhyun. “Tapi jika nanti dia marah dan merampasnya darimu, maka kau pasti akan menyesal. Jadi, aku harap kau tidak menyia-nyiakan apa yang telah Tuhan berikan padamu, Kyu”

Yesung berdiri, merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. “Baiklah, hari ini latihannya cukup sampai disini. Akh.. mulutku serasa kaku seteah mebgeluarkan kata-kata hebat seperti itu, hahaha” gumamnya sembari berjalan keluar dari ruangan itu.

Kyuhyun tersenyum kecil melihat punggug Yesung yang mulai menghilang.

Dalam diam, pria itu mulai mencerna apa yang dikatakan Yesung tadi padanya. Pria itu meraih ponsel yang berada dalam saku celananya, menatap layar ponsel itu ragu. Tampak menimang-nimang keputusannya.

“Tidak, Yesung Hyung memang benar” gumamnya yakin.

Kyuhyun menekan beberapa deret angka pada ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang. Menanti dengan sabar hingga panggilan itu diangkat.

“Yeoboseo?” ucapnya setelah panggilannya terjawab.

 

“Yeoboseo”

Suara Kyuhyun seakan tersendat ditenggorokan, ia tidak mampu mengeluarkannya ketika mendengar suara itu.

 

“Bicaralah, Kyunie..”

Kyuhyun mendesah gusar ketika suara itu terdengar lirih ditelinganya, “Eum, apa besok malam kau ada jadwal, Qianie?” tanya Kyuhyun hati-hati.

 

“Eobseo, wae?”

Kyuhyun mengerutkan dahinya, suara itu mendadak terkesan dingin ditelinganya. Ia merasa ada yang berbeda dari suara Victoria. “Apa kau bisa datang melihat penampilanku di immortal song 2, Qianie?”

Tidak ada jawaban dari yeoja itu, Kyuhyun tampak tak sabar menunggu jawabannya. “Qianie..” panggilnya pelan.

 

“Eum, aku akan datang”

“Gomawo, aku menunggumu”

KLIK

Kyuhyun memutuskan paanggilannya dan menatap nanar layar ponselnya.

****

“Ne, kau harus melakukannya persis seperti yang aku ajarkan tadi Oppa”

Aku menyeka keringat didahiku dengan sebelah tanganku. Hari ini cuaca sangat panas, mungkin karena sekarang sudah memasuki musim panas. Kalau boleh jujur aku sangat tidak menyukai musim panas karena pasti aku akan mengeluarkan banyak keringat, bagiku baik musim dingin lebih baik. Dan karena musim panas menyebalkan ini aku jadi sering berkeringat saat berada di lokasi syuting seperti sekarang ini.

Setelah memberikan sedikit pengarahan pada Siwon Oppa dan lawan mainnya, aku segera kembali ke tenda pribadi Siwon Oppa. Para kru dan beberapa staff tidak heran lagi dengan keberadaanku yang sesuka hati masuk ke tenda pribadinya Siwon Oppa.

“Panas..”

Aku duduk tepat di depan AC yang berdiri tegak ini, dimana lagi aku bisa mendapatkan fasilitas seperti ini kalau bukan disini. Ku rogoh ponsel yang ada di sakuku dan mengeceknya, ternyata ada satu pesan.

From : Heenim Oppa.

Malam ini suamimu akan tampil di immortal song 2.

Datanglah! Aku tau di pasti menunggu kedatanganmu.

“Immortal song 2? Dia ikut acara itu?” gumamku.

Aku kembali menatap layar ponselku berusaha menimbang-nimbang perintah Heechul Oppa. Menunggu kedatanganku? Benarkah? Tapi aku memang sudah empat hari ini tidak tau bagaimana kabarnya, sebenarnya aku bisa saja menanyakannya pada Siwon Oppa, namun aku terlalu gengsi untuk itu. Lagi pula sejak dia yang tiba-tiba saja menciumku saat itu, perasaanku semakin kacau. Aku bingung kenapa dia tiba-tiba saja seperti itu, terlebih dengan apa yang ia katakan dimalam itu.

“Lepaskan aku”

“Tidak, tidak akan pernah”

“Sedang apa kau disini?”

Aku tersentak dan menoleh pada pintu tenda ini, mendapati Siwon Oppa berdiri disana sambil memegang handuk kecil. Sepertinya dia juga kepanasan.

“Di luar sangat panas Oppa tapi disini tidak. Karena ada ini” tunjukku pada AC itu. Siwon oppa mencibir pelan dan menggeret sebuah kursi ke sebelahku.

“Mana ada penulis naskah yang bebas masuk keruangan aktor utama sepertiku”

Aku tidak menghiraukan ucapannya karena kini mataku kembali menatap layar ponselku, ck benar-benar membingungkan.

“Waeo?” tanya Siwon oppa yang menyadari perubahan wajahku.

“Heechul Oppa mengirimiku pesan” jawabku gusar.

“Lalu?”

“Dia menyuruhku untuk menonton pertunjukan Kyuhyun”

“Ahh Immortal Song?

“Eum”

“Kalau begitu pergilah”

Aku melirik sinis Siwon Oppa. “Untuk apa aku kesana?” desisku

“Tentu saja untuk melihat suamimu”

“Calon mantan suamiku, Oppa” ucapku membenarkan, aku memang akan segera bercerai dari Kyuhyun bukan?

Siwon Oppa menggeleng frustasi padaku, aku memalingkan wajahku kearah lain untuk sekedar menghindari tatapannya yang segera ingin menasehatiku.

“Jangan seperti itu, bagaimana pun dia masih suamimu, lagi pula tidak ada salahnya kan kalau kau hanya pergi untuk menontonnya? Ahh malam ini aku sudah berjanji pada Kyuhyun untuk menontonnya. Apa kau mau pergi bersamaku?”

Aku tidak menjawab tawaran Siwon Oppa, sebenarnya aku ingin sekali, mengingat selama menjadi istrinya aku tidak pernah melihatnya bernyanyi secara langsung.

“Baiklah nanti malam aku akan menjemputmu”

“Yah Oppa, memangnya aku setuju?”

****

Shin Je Wo duduk bersebelahan dengan Siwon, dia terlihat canggung dan kikuk berada disana, mungkin karena ini pertama kalinya dia akan melihat suaminya bernyanyi secara langsung.

“Kau gugup?” tanya Siwon padanya, Je Wo mengangguk sekali. “Gwencanha, dia pasti menang lagi”

Je Wo mentap Siwon bingung. “Lagi? Dia pernah mengikuti acara ini sebelumnya, Oppa?”

Choi Siwon terkekeh pelan padanya, “Yah! Kau tidak tau? Haish ck, kau ini benar-benar”

Shin Je Wo menggembungkan kedua pipinya dan kembali menatap panggung. Dan tibalah saat Kyuhyun bernyanyi, yeoja itu terlihat terkejut saat menyadari jika Kyuhyun akan berduet bersama Cho Ahra, Noona pria itu.

“Ahra Eonnie?” gumamnya pelan namun masih bisa terdengar oleh Siwon.

“Ah.. aku lupa mengatakan padamu, kalau kali ini dia akan berduet bersama Noonanya”

Untuk sesaat yeoja itu terlihat diam terpaku, kemudian matanya menjelajahi setiap bangku penonton untuk mencari kedua orang yang mungkin saja juga ada disana.

“Omma? Appa?” gumamnya lirih setelah melihat ibu dan ayah mertuanya sedang duduk di barisan yang sama dengannya. Yeoja itu menatap sendu kedua orang tua Kyuhyun, merasa bersalah karena sebentar lagi akan mengecewakan kedua orang tu itu.

I cannot hold

Bear, with a smile

Leaning on my shoulder

Although the eyes are shut

Suara sendu Kyuhyun mulai terdenga, Je Wo memusatkan pandangannya pada wajah Kyuhyun yang tampak terlihat lirih dan cekung.

Entah kenapa bait demi bait yang ia lantunkan seperti membawa Je Wo ke masa lalu. Saat dimana mereka pertama kali berjumpa dan sama sekali tidak bertegur sapa satu sama lain, hingga saat hari pernikahan itu.

Menjalani hari-hari bersama walau tidak ada yang spesial, namun Je Wo cukup nyaman karena Kyuhyun selalu berada di sampingnya selama itu dan mata itu tetap dapat menatap punggungnya walaupun Kyuhyun tidak menyadarinya.

I can tell you what

Your sad eyes

My mind

That hurt me

Tell me

Sampai dimana dirinya mulai merasa ingin memilikinya, saat semua sikap manis yang ia tujukan padanya beberapa waktu lalu. Namun semuanya terhempas begitu saja saat tangan itu menyakiti wajahnya, menghancurkan segala angannya.

Mengubur sebuah kesempatan yang sempat ia berikan pada pria itu, segalanya kian terasa menyakitkan dengan kehadrian sosok pengganggu diantara keduanya.

Into your mind.

If I could go back in

How much greater could not iron my appearance

Means that there can be

Many days passed

When they go tired of my mind

Into my heart

Your memory goes down.

Come back

You’re going to think

Lean to cover my future

As in their dreams

To forget memories of you.

How me Think again

Into your mind.

If I could go back in.

How much greater could not iron my appearance

Means that there can be

Many days passed

When they go tired of my mind

Into my heart

Your memory goes down.

Come back

As in those dreams ~

To you

Entah sejak kapan Je Wo merasakan air matanya meleleh, lantunan lagu itu seakan menggambarkan perasaan Kyuhyun saat ini. Ia begitu hancur membayangkannya, jika lagu itu benar-benar menggambarkan perasaan suaminya, terlebih melihat wajah Kyuhyun yang tampak pucat. Wajah itu seakan terlihat lelah menahan segala bebannya.

Suara gemuruh tepuk tangan dari semua penonton sama sekali tidak dapat menghentikan tangisan Je Wo, ia bahkan semakin menangis terisak diana. Hal itu membuat Siwon yang duduk disampingnya merasa aneh.

“Gwencanha?” tanya Siwon cemas, Je Wo menggeleng kuat padanya.

“Aku, “ Je Wo mengusap air matanya namun percuma saja, karena air mata itu kembali turun. “Dia,” isaknya. “Oppa…” isak Je Wo semakin menjadi. Ia menangis sejadi-jadinya disana, tidak perduli jika nanti ada yang melihat dirinya menangis disana. Kali ini, dirinya sedang membutuhkan pelukan dari pria itu. Pelukan Cho Kyuhyun.

Choi Siwon dengan cepat membawa shin je wo keluar dari sana, ia membawa Je Wo ke arah backstage agar tidak ada yang bisa melihat keberadaannya bersama Je Wo. Ia mulai bingung melihat tangisan Je Wo.

“Wae? kau kenapa, hem? Kenapa tiba-tiba menangis seperti ini?” tanya Siwon lembut.

Yeoja itu menggelengkan kepalanya sambil menyeka air matanya, saat ini tangisannya mulai mereda meskipun masih sesekali terisak. “Mollayo, aku tidak tau kenapa aku sampai menangis Oppa. Tapi, wajah namja itu..“ Shin Je Wo menggantungkan ucapannya saat melihat seseorang berjalan kearahnya.

Untuk sesaat kedua mata mereka bertemu dan bertatapan intens.  Memuaskan diri masing-masing, karena rasa rindu yang membuncah, namun perlahan mata yeoja itu beralih pada tangan namja itu yang sedang menggenggam lembut tangan seorang yeoja yang ada disampingnya.

“K-kalian disini?” tanya Kyuhyun gugup.

“Ne” jawab Siwon salah tingkah, terlebih ketika ia melirik Victoria yang berada disamping Kyuhyun. Choi Siwon segera menarik Je Wo mendekati mereka. “Aku dan Je Wo menonton pertunjukanmu tadi. Chukkae, Kyu. Kau berhasil lagi” ucap Siwon memberi selamat, namun sama sekali tidak di respon olehnya. Kyuhyun sibuk dengan pikiran bodohnya yang bertanya-tanya kenapa istrinya bisa datang  bersama Hyungnya. Bahkan dia tidak menyadari tindakan bodohnya yang masih menggenggam lembut tangan Victoria.

“Oppa! Sudah malam. Aku ingin pulang” ucap Je Wo pelan namun masih dapat di dengar oleh Kyuhyun. Yeoja itu kini tidak menatapnya lagi, ia lebih memilih menatap Choi Siwon dan hal itu semakin membuat Cho Kyuhyun memanas.

“Chukkae” ucap Je Wo  dingin pada Kyuhyun tanpa melihat pria itu.

Kemudian yeoja itu menarik lengan Choi Siwon agar mereka tidak berada di sana lagi, Siwon yang mengerti bagaimana perasaan Je Wo saat ini terpaksa mengikuti kemauan yeoja itu. Namun saat Je Wo dan Siwon membalikkan tubuh mereka dan beranjak pergi, Cho Kyuhyun dengan cepat menarik lengan istrinya. Bahkan ia melepaskan genggaman tangannya pada yeoja yang ada di sampingnya begitu saja, membuat yeoja itu tersenyum miris.

Kyuhyun menelusuri wajah istrinya dengan intens, ia dapat merasa kalau yeoja itu baru saja menangis. “Eum, Appa dan Omma ada disini” ujarnya.

Je wo menepis pelan cengkraman tangan Kyuhyun di lengannya. “Arraseo, Aku sudah melihat mereka tadi, sampaikan salamku pada Omma dan Appamu” kemudian dia kembali menarik lengan Siwon dan meninggalkan Kyuhyun yang terus saja menatap nanar pungungnya.

****

Aku terus menarik tangan Siwon Oppa agar kami segera cepat pergi dari tempat ini. Hatiku saat ini benar-benar buruk, saat mendengar suara namja itu tadi entah kenapa perasaan rinduku padanya begitu hebat, aku sangat membutuhkan dirinya saat itu, namun saat aku kembali melihat tangan itu menggenggam tangan milik orang lain, rasa sesakku kembali lagi.

“Pelan-pelan Je, aku belum memakai penyamaranku” tegur Siwon Oppa.

Namun aku tetap tidak menghiraukannya dan terus mencengkram kuat lengannya. “Aku ingin pulang Oppa” ucapku sambil terus menariknya.

“Arra, kita akan pulang. Tapi_”

“Lihat! Disana ada Super Junior Choi Siwon!”

Langkahku terhenti begitu saja saat mendengar teriakan itu, ku tolehkan kepalaku kesamping dan aku sangat tercengang saat melihat puluhan wartawan sudah berlari ke arah kami dan dalam hitungan detik mereka sudah mengelilingi kami.

Ya Tuhan, lagi-lagi aku membuat masalah.

Aku menundukkan kepalaku dalam saat sudah berada di depan hotel tempat aku tinggal sekarang. “Sudah sampai, masuklah” ujar Siwon Oppa.

“Mianhae…” ucapku pelan, “Aku sudah membuatmu susah lagi, Oppa. Padahal baru beberapa hari ini para wartawan itu berhenti membicarakan skandal aneh tentang kita. Tapi karena kebdohanku, kau kembali terlibat masalah”

Ne! karena kebodohanku ini pasti besok para wartawan itu kembali mengganggu ketenangan Siwon Oppa dan tentunya aku.

“Gwencanha, semua sudah terjadi, lagi pula aku mengerti bagaimana keadaanmu saat ini”

Aku menatap Siwon Oppa sendu dan dia tersenyum padaku. “Aku ingin kau segera berbaikan dengan Kyuhyun. kau maupun dia tidak dapat hidup dengan baik jika berpisah, jadi aku mohon, lupakan keegoisanmu”

***

Cho Kyuhyun dan Song Victoria, menikmati desiran angin malam Seoul di sebuah taman. Mereka duduk bersebelahan di sebuah ayunan, tidak memakai satu alat penyamaran pun karena ini sudah sangat larut malam dan tidak mungkin ada orang yang akan melihat mereka. Tidak ada satu percakapan pun yang terjadi sampai saat ini, keduanya masih sibuk dalam pikiran masing-masing.

“Dulu.. kita sering kesini, kan?” ucap Victoria membuka percakapan.

“Hem, kita sering kesini saat masih menjadi sahabat” jawab Kyuhyun sembari menghirup udara malam.

“Ne, kau selalu suka mengajakku kesini saat tengah malam dan saat itu kau juga..” yeoja itu tidak melanjutkan ucapannya dan lebih memilih menarik nafas panjang.

“Aku menyatakan cinta padamu dan kita resmi berpacaran” sambung kyuhyun dan berhasil membuat yeoja itu menoleh padanya.

“Saat itu, kau sangat bersinar dimataku. Kemana pun aku memandang hanya kau yang terlihat, aku bahkan tidak peduli harus berbohong pada Hyung-Hyungku mengenai hubungan kita. Aku sangat mencintaimu, Qianie”  gumam Kyuhyun lirih. Kyuhyun bangkit dari duduknya dan berjongkok dihadapan Victoria.

“Kau adalah yeoja termanis yang pernah ku temui, kau selalu bisa menyikapi sikap kekanak-kanakanku dengan baik, bahkan hanya ucapanmu yang selalu aku dengarkan”

Victoria tersenyum kecil mulai mengurai kembali kenangan-kenangan indah mereka berdua, yeoja itu mengulurkan sebelah tangannya, mengusap lembut pipi Kyuhyun. “Banyak sekali kenangan indah yang terjadi selama ini, Kyunie” bisiknya.

Kyuhyun mengangguk, menikmati deru nafas yeoja itu yang menerpa wajahnya. Mulai merasa sesak manakala harus memutuskan sesuatu yang penting pada yeoja itu.

“Katakan apa yang ingin kau katakan, Kyunie”

Kyuhyun tersenyum miris dan menggenggam lembut tangan yeoja itu. “Perasaanku padamu, hingga saat ini masih sama. Hanya saja ada yang berbeda dalam diriku” ucapnya pelan.

“Shin Je Wo” bibir Kyuhyun bergetar saat menyebut nama itu. Ia tau, hanya dengan menyebut nama itu saja, kekasihnya pasti telah tersakiti.

“Aku, entah sejak kapan menjadi seperti ini. Tidak dapat melakukan apapun tanpanya, tidak bisa jika tidak melihatnya. Tidak tahan jika harus melihatnya berdiri di samping namja lain meskipun itu adalah Hyungku“

Genggaman tangan itu menguat seiring keluarnya butiran kristal dari mata yeoja yang ada dihadapannya itu. “Aku tidak bisa hidup tanpanya, Qianie. Tidak bisa” Kyuhyun menundukkan kepalanya dalam, tidak sanggup melihat wajah yeoja yang pasti sudah tersakiti olehnya.

“Lalu? Kau ingin aku melakukan apa?” suara yeoja itu bergetar dan terkesan rapuh, seperti menahan ribuan jarum yang menusuknya. Kyuhyun kembali menatap yeoja itu lembut, matanya mulai basah karena ia juga menangis.

“Aku mohon, lepaskan aku” Victoria menggigit kuat bibir bawahnya, ia sudah tau kalau malam ini pasti akan terjadi, namun sesiap apapun dirinya menghadapi situasi ini, tetap saja hatinya merasa sakit.

“Bagaimana jika aku tidak ingin melepasmu?” tanya Victoria lirih, “Aku juga tidak bisa hidup tanpamu, Kyu” isaknya.

Kyuhyun menengadahkan kepalanya keatas, menatap wajah yang telah terkotori linangan air mata itu. “Maaf, maafkan aku” ucapnya sendu. “Aku tidak dapat bercerai darinya”

Mendengar itu isakan Victoria kian menguat, air mata itu jatuh begitu deras. Sejujurnya, yeoja itu sudah tau ini akan terjadi ketika Kyuhyun meneleponnya kemarin. Bahkan, ia mulai mengerti jika pria itu memag akan segera meninggalkannya ketika melihat Cho Kyuhyun berciuman dengan Je Wo beberapa malam yang lalu.

“Pergilah, aku tidak akan menahanmu lagi, Kyunie..”

****

“Omona, skandal lagi?” pekik Ryeowook saat dia menonton televisi, melihat berita terbari mengenai skandal Choi Siwon dan Shin Je Wo. Sontak semua member menoleh padanya, termasuk Kyuhyun yang sedang berkutat pada PSPnya.

“Kyu, tahan emosimu, ne?” tegur Leeteuk yang saat itu sedang berada di dorm mereka. Saat ini semua member sedang bersiap-siap disana untuk untuk mendengarkan jadwal apa saja hari ini.

Kyuhyun terus menatap layar televi dengan tajam, kemudian terdengar helaan nafas panjangnya.

Belum berbaikan juga?” tanya Sungmin.

Kyuhyun hanya menggeleng sekali dan kembali berkutat denga PSPnya. Ia memang telah berpisah dengan kekasihnya, namun tetap tidak berani mengajak Je Wo kembali padanya.

“Lakukan sesuatu, Kyu. Jangan hanya berdiam diri seperti ini” ucap Yesung.

Kyuhyun sedikit terhenyak saat mendengar ucapan Hyungnya, hingga sebuah ide muncul di otaknya. “Hyung” panggilnya.

“Aku, aku tau bagaimana caranya agar yeoja itu kembali padaku”

“Jinja?!” tanya mereka serempak.

Kyuhyun mengangguk kemudian menatap Leeteuk ragu. “Tapi.. mungkin ini akan membutuhkan sedikit bantuan dari kalian” sambungnya lagi.

“Gwencanha Kyu, kami akan membantumu” jawab Eunhyuk semangat.

“Ne, apapun itu asal kan Nyonya Cho tetap menjadi adik ipar kami” timpal Donghae, Kyuhyun tersenyum sumringah mendengarnya.

“Walaupun nantinya manager akan kembali memarahiku. Kalian akan tetap membantuku, kan?”  tanyanya lagi memastikan. Namun kini wajah para member mulai memucat, meraka seperti mengerti ide Kyuhyun.

“Jangan bilang kalau kau..” Donghae menggeleng tegas. “Andwe! Kau tidak ingat ancaman manager Hyung saat itu, hem?”

Kyuhyun menggaruk belakang kepalanya kikuk, ia juga tau ide gilanya ini pasti akan menyusahkan Hyung-Hyungnya.

Leeteuk memperhatikan wajah Kyuhyun sesaat, ia tersenyum kecil, “Lakukan saja Kyu, aku mendukungmu” ujar Leeteuk.

“Yah Hyung, kau serius?” tanya Shindong, sementara Kyuhyun menatap Leeteuk mencoba memastikan apa yang baru saja di dengarnya itu memang benar.

Leeteuk mengangguk mantap dan menepuk pundak magnaenya itu. “Bawa kembali adik ipar kami, aku akan memarahimu jika kau tidak berhasil,arraseo?” ancamnya.

Kyuhyun mengangguk semangat.

****

Shin Je Wo mulai melangkahkan kakinya keluar dari arena lokasi syuting, menghela nafas panjang ketika menemukan kerumaunan wartawan yang kembali menunggunya. Padahal, baru saja beberapa minggu yang lalu ia terbebas dari para wartawan-wartawan itu.

“Lagi-lagi mereka, kenapa tidak sekalian saja membuat tenda dan berkemah disini untuk menungguku, menyebalkan” umpatnya. Ia mulai melangkahkan kaki kesana, jika saja ada jalan lain, ia pasti tidak akan melewati kerumunan wartawan itu.

“Maaf, saya sedang terburu-buru” ucapnya ketus. Kali ini yeoja itu sedang tidak dalam mood yang baik untuk sekedar beramah tamah.

“Bagaimana hubungan anda dan Super Junior Choi Siwon?” tanya salah satu wartawan itu padanya.

“Kami tidak ada hubungan apa-apa”  jawab Je Wo sambil berusaha menepis beberapa kamera yang menghalangi langkahnya.

Namun lama-kelamaan yeoja itu semakin tidak dapat bergerak, karena kini dia sudah berada di tengah-tengah semua wartawan itu.

 

Bagaimana ini? Aku tidak dapat pergi? Ck, aku mohon siapapun tolong aku sekarang!

“Maaf-maaf, permisi”

Terdengar suara seseorang  oleh Shin Je Wo, ia berusaha mencari dimana asal suara itu, mencoba melirik kekanan dan ke kiri agar dapat melihat siapa pemilik suara itu.

Dan mata yeoja itu membulat begitu saja ketika melihat wajah seorang namja yang sedang berada di depannya, namja itu tersenyum tipis padanya dan merangkul bahunya lembut.

Bukan hanya Shin Je Wo yang terkejut dengan keberadaan namja itu, para wartawan itu juga tidak kalah terkejut mendapati Super Junior Cho Kyuhyun sedang merangkul tubuh Shin Je Wo.

“Aku akan mewakili yeoja ini, untuk menjawab semua pertanyaan dari kalian. Tapi sebelumnya aku mohon berikan kami sedikit ruang agar tidak terlaru sempit seperti ini” ucapnya tegas. Sementara Shin Je Wo dari tadi tidak dapat mengatakan apapun, ia masih sibuk dengan rasa terkejutnya pada namja itu.

Kini semua wartawan sudah memberikan celah pada Kyuhyun dan Je Wo. Mereka semua berdiri berjejer di depan keduanya.

“Kenapa anda bisa berada disini Kyuhyun sshi?”

“Apa anda tau mengenai hubungan antara Shin Je Wo dan Choi Siwon?”

“Lalu apa hubungan anda dengan Nona Shin Je Wo?”

Beragam pertanyaan terlontar dari mereka semua, membuat Kyuhyun harus menahan nafasnya gugup, dia menoleh kesamping sebentar untuk memastikan sesuatu, kemudian beralih menatap wajah istrinya.

“Baiklah, aku akan menjelaskan semuanya” ujarnya.

Je Wo menoleh pada Kyuhyun, menatap suaminya itu bingung.

“Siwon Hyung dan Shin Je Wo, mereka.. tidak memiliki hubungan apapun” ucap Kyuhyun tegas. “Kedekatan mereka hanya sebatas Oppa dan Dongsaengnya. Kejadian kemarin itu hanya salah paham, kemarin aku yang mengundang mereka berdua untuk menonton acaraku dan aku yang menyuruh Hyungku untuk mengantarnya pulang. Jadi aku mohon pada kalian berhenti menyebarkan skandal tentang mereka”

Shin Je Wo menelan ludah berat saat mendengar suara tegas milik Kyuhyun.

“Lalu apa hubungan anda dengan Nona ini, Kyuhyun sshi?”

Kali ini giliran Kyuhyun yang menelan ludah berat. Dia sudah menyiapkan diri dari tadi untuk menjawab pertanyaan seperti ini, namun tetap saja rasa gugup itu masih ada.

“Jangan katakan Cho Kyuhyun” bisik Je Wo takut, ia cemas jika Kyuhyun akan mengatakan yag sebenarnya pada para wartawan itu.

Kyuhyun menatapnya sebentar kemudian tersenyum lembut, hanya menatap wajah yeoja ini saja sudah cukup membuat dia berani. Perlahan ia menggenggam lembut tangan yeoja itu, hingga membuat semua wartawan itu terpekik kaget.

“Hubunganku dengan yeoja ini,“ Kyuhyun mengambil nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, “Dia, dia adalah kekasihku” ucap Kyuhyun tegas.

Setelah itu, dia membungkuk sekali di depan para wartawan itu dan segera menarik tangan istrinya untuk pergi mengikutinya, membiarkan beribu pertanyaan lagi yang terlontar dari para wartawan disana. Shin je wo tidak memberikan penolakan sedikitpun karena masih shock, belum lagi saat Kyuhyun membawanya mendekati sebuah mobil Van yang lumayan besar.

Dan disana, keluarlah Shindong untuk membukakan mereka pintu. “Palli!” ujar Shindong.

Kyuhyun mendorong tubuh Je Wo agar segera masuk kedalam Van, yeoja itu masih tampak tidak menyadari apa yang terjadi disana. Bahkan setelah Shindong melajukan mobilnya, ia masih saja menatap heran orang-orang yang berada disana.

“Woah, kau hebat, Cho Kyuhyun” ucap Eunhyuk Hyung sambil menepuk pundak Kyuhyun kuat, pria itu hanya tersenyum simpul menanggapinya dan lebih memilih memperhatikan istrinya yang tampak seperti orang linglung.

“Hei, gwencanha?” tanya Kyuhyun.

Je Wo mengerjap-erjapkan matanya dan menoleh pada Kyuhyun. “Kau..” gumamnya pelan, ia mengedarkan pandangannya dan baru saja menyadari jika Van itu penuh dengan semua member Super Junior. “Eo? Kalian semua, ada disini?” tanya Je Wo bingung.

Pria-pria itu mengangguk semangat padanya.

Kyuhyun tersenyum kecil melihat wajah Je Wo yang tampak kebingungan, “Otte? Aku hebat, kan?” tanya Kyuhyun padanya.

Je Wo menatap Kyuhyun lama dan setelah itu seperti menemukan kesadarannya kembali, tatapannya mulai menjam pada pria itu, “Hebat?” ulangnya, “Yah Cho Kyuhyun, apa yang baru saja kau lakukan hah?!” pekiknya kesal.

“Wae? Aku baru saja menyelamatkanmu” jawabnya enteng.

“Menyelamatkanku?” desis Je Wo, dia mendengus kesal dan semakin menatap tajam Kyuhyun. “Kau benar-benar menyebalkan!” dalam hitungan detik Je Wo sudah memukuli Kyuhyun tanpa sungkan.

“Yah hentikan” teriak Kyuhyun.

“Shireo!”

“Appoyo”

“Yah jangan bergerak-gerak seperti itu, aku kesilitan menyetir!” teriak Shindong, sedangkan member yang lain hanya menggeleng frustasi melihat tingkah Je Wo.

****

Shin Je Wo duduk di tepi ranjang yang ada di kamar Kyuhyun, member Super Junior menyuruhnya dan Kyuhyun untuk menyelesaikan masalah mereka disana. Sedangkan Kyuhyun berdiri menyandar pada pintu kamar itu, lebih memilih menatap puas wajah istrinya yang sudah beberapa hari ini tidak dilihatnya.

“Cepat jelaskan apa maksud semua ini, Cho Kyuhyun?” ujar Je Wo dingin.

“Apa semuanya masih kurang jelas?” tanya Kyuhyun.

Yeoja itu mendesis pelan dan memalingkan wajahnya kearah lain. “Untuk apa kau melakukan hal konyol seperti itu?”

“Untuk mendapatkan kembali istriku”

Jawaban yang terlontar dari mulut Kyuhyun berhasil membuat Je Wo terpaku, namun dengan cepat ia menepis semua dugaan di hatinya kalau namja ini ingin kembali berbaikan dengannya. Mengingat bagaimana janji Kyuhyun dahulu namun pria itu tetap mengingkarinya.

“Cih, aku sedang tidak ingin berdebat denganmu” yeoja itu bangkit dan berniat keluar dari kamar itu, namun Kyuhyun menahannya.

“Aku juga sedang tidak ingin berdebat denganmu, Nyonya Cho”

Mata yeoja itu membulat seiring panggilan itu terdengar olehnya, Kyuhyun kembali memanggilnya seperti itu. Yeoja itu semakin terperangah saat Kyuhyun menarik kedua bahu Je Wo agar berhadapan dengannya.

“Aku ingin kau selalu berada di sampingku, selalu berada dalam jarak pandang ku dan jika kau ingin menangis maka menangislah di pelukanku, tidak di pelukan orang lain” Kyuhyun menatap Je Wo lembut, “Aku ingin kita memulai semuanya dari awal, Nyonya Cho”

Je Wo menggeleng pelan, menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan air matanya yang sudah ingin membeludak. “Jangan mempermainkan ku, Cho Kyuhyun” ucapnya parau. “Aku sudah lelah di permainkan terus olehmu”

Kyuhyun menangkupkan kedua tangannya pada wajah istrinya, menatap lembut wajah itu, berusaha meyakinkan Shin Je Wo jika dirinya benar-benar serius untuk hal ini. “Aku memilihmu, maaf membuatmu lama menunggu” ucapnya lembut.

Bahu Shin je wo bergetar saat mendengarnya, air matanya mengalir deras ketika Kyuhyun mengucapkan itu. “Annio, berhenti membohongiku, Cho Kyuhyun” isaknya.

Kyuhyun menatap Je Wo sendu, merasa pilu melihat istrinya menangis terisak seperti itu, “Demi Tuhan, aku tidak pernah seserius ini di seumur hidupku. Aku mohon Shin Je Wo, tetaplah menjadi istriku, tetaplah menjadi Nyonya Cho di kehidupanku”

Je Wo menengadahkan wajahnya, menatap Kyuhyun yang menatapnya penuh keyakinan, “Kau jahat, kau benar-benar jahat, Tuan Cho” ucapnya lirih dan setelah itu dia membenamkan wajahnya pada dada bidang suaminya.

Kyuhyun tersenyum lega ketika Je Wo memeluknya, merasa rongga dadanya terisi penuh dengan pelukan itu. “Mianhae, aku sudah terlalu banyak menyakitimu. Mulai saat ini, aku akan berusaha membuatmu bahagia” ujar Kyuhyun, ia membalas pelukan Je Wo hangat sambil mengusap lembut punggung Je Wo yang bergetar.

Yeoja itu semakin terisak saat Kyuhyun membisikkan sesuatu ke telinganya.

“Saranghae, Nyonya Cho”

“Huwa..” tangisannya kembali pecah.

Kyuhyun mengerutkan dahinya bingung mendengar tangisan Je Wo yang semakin menguat. “Hei, kenapa kau malah menangis, hem?”

“Mollayo”

Kyuhyun terkekeh dan melepaskan pelukannya, menatap wajah istrinya intens, rasa rindunya semakin membuncah ketika wajah itu menatap polos dirinya. Perlahan ia mendekatkan wajahnya, sehingga membuat mata yeoja itu tertutup sempurna dan akhirnya kedua bibir mereka bertemu.

Keduanya saling melumat lembut, melepaskan semua kerinduan yang tertahan selama beberapa hari belakangan ini. Kyuhyun semakin menarik pinggang istrinya mendekat padanya hingga tubuh yeoja ini sedikit terangkat ke atas, membunuh jarak diantara keduanya. “Saranghae” ucapnya disela-sela ciuman manis mereka.

“Nado” balas Je Wo malu.

“Cho Kyu_ omona..”

Kyuhyun dan Je wo segera melepaskan diri saat mendengar suara seseorang di depan pintu.  Reyeowook terlihat berdiri shock disana, Kyuhyun yang melihat keberadaan pria itu di saat yang tidak tepat mendengus kesal, karena Kim Ryeowook baru saja berhasil membuat kegiatannya terhenti.

“Wae? Untuk apa kau kesini?” tanyanya ketus.

“Eung? Ah.. mianhae, aku tidak tau kalau kalian sedang…” Kim Ryeowook menggaruk kepalanya kikuk.

“Yah Kim Ryeowook palliwa!” terdengar sebuah teriakan dari luar dan membuat namja imut itu tersadar akan sesuatu.

“Omo? Ah.. hampir saja lupa” rutuknya. “Cho Kyuhyun, kau tunda saja dulu acara bermesraanmu dengan Nyonya Cho, karena manager Hyung sedang mengamuk di luar” adunya. “Kami tidak sanggup menahannya lagi..” rengek Ryeowook.

“Mwo? Manager Hyung sudah disini? Aigo~ cepat sekali datangnya” ujar Kyuhyun sedikit cemas, ia kembali melirik Ryeowook disana. “Arra, sebentar lagi aku keluar, tutup pintunya” perintah Kyuhyun.

Ryeowook tersenyum geli pada mereka. “Kalian akan menyambung kegiatan yang tadi?” tanya Ryeowook polos.

“Yah cepat tutup pintunya!”

BLAM

Kyuhyun mendengus kesal setelah Ryeowook keluar dari sana, “Menyusahkan saja” umpatnya.

“Ottokaeh, Cho Kyuhyun? Managermu pasti akan marah. Lalu.. bagaimana kalau dia tau tentang hubungan kita?” tanya Je Wo panik, ia menatap Kyuhyun cemas. Bagaimana pun ini akan menjadi masalah besar bagi karir Kyuhyun, pria itu sudah dua kali terlibat scandal. Terlebih hari ini, dengan terang-terangan ia mengaku pada semua orang jika Shin Je Wo adalah kekasihnya.

Kyuhyun tersenyum lembut pada Je Wo, berusaha menenangkan istrinya yang tampak panik. Meskipun sejujurnya, ia sendiri sudah sangat panik saat ini. “Gwencanha, aku akan mengurusnya” Kyuhyun mengusap pipi Je Wo lembut. “Eum, tapi maaf. Aku tidak dapat mengatakan yang sebenarnya pada media mengenai hubungan kita, kau tau bukan? Aku masih terikat kontrak kerja”

Je Wo mengangguk kecil, “Aku tidak terlalu memperdulikan hal ini, Cho Kyuhyun. Sekarang yang harus kita pikirkan adalah, bagaimana caranya kau menjelaskan semua ini pada managermu?” wajah yeoja itu tampak sangat khawatir.

Kyuhyun mendesah panjang, ia menggenggam tangan Je Wo lembut. “Aku rasa, sudah saatnya aku mengaku pada perusahaan, jika aku sudah menikah”

Je Wo melepaskan genggaman tangan Kyuhyun, “Kau gila!” pekiknya. “Kau ingin karirmu berhenti begitu saja hanya karena masalah ini?”

“Tapi aku sudah tidak dapat mengelak lagi, Nyonya Cho. Jika aku mengatakan pada mereka jika kita hanya sepasang kekasih, mereka pasti akan memaksaku untuk memutuskan hubungan kita. Dan bagiku, itu akan lebih menyulitkan hubungan kita lagi”

“Tapi_”

“Dengar!” Kyuhyun menangkup wajah Je Wo dengan kedua tangannya, menatap mata itu kedalam manik matanya, “Semua akan baik-baik saja, tapi aku sangat butuh dukunganmu saat ini”

Je Wo menatap Kyuhyun ragu, tidak dapat menyetujui begitu saja usulan Kyuhyun padanya. “Percayalah padaku” bisik Kyuhyun lagi, hingga akhirnya ia mengangguk lemah.

****

Kim Jung Hoon, duduk dengan menahan segala emosinya di Drom. Menatap tajam siapa saja yang berniat mengajaknya bicara. Lagi-lagi Cho Kyuhyun membuat pria itu kesal dengan segala scandalnya, jika dulu scandalnya dengan Song Victoria bisa diatasi dengan memberikan alibi, mereka berdua adalah sahabat mengingat keduanya berada dalam agency yang sama.

Namun kali ini, Cho Kyuhyun mengatakan dengan terang-terangan mengenai hubungannya dengan Shin Je Wo dihadapan semua orang. Apa lagi yang bisa dilakukan Kim Jung Hoon untuk menyangkal segalanya pada media?

“Hyung”

Kepala pria itu terangkat ketika mendengar suara Kyuhyun memanggilnya, namun kedua matanya segera melebar saat melihat ada seorang yeoja yang berada disamping Kyuhyun. Bahkan Cho Kyuhyun tengah menggenggam lembut tangan yeoja itu.

Para member meneguk berat ludah mereka masing-masing saat manager mereka menatap murka Cho Kyuhyun. “Apa yang sedang kau lakukan, Cho Kyuhyun?” desis manager mereka.

“Hyung, mereka_”

“Aku tidak bicara padamu, Jongsoo-ya” potong Jung Hoon ketika Leeteuk ingin berbicara padanya dan membungkam mulut Leeteuk seketika.

Kyuhyun menarik nafas dalam sebelum mulai berbicara, “Maaf, Hyung” ucapnya. “Aku tau, kali ini aku telah membuat masalah lagi”

“Dan sekarang, kau sudah berani membawa kekasihmu secara terang-terangan seperti ini?” tanya sang manager sinis, ia melempar tatapan tak sukanya pada Je Wo.

Kyuhyun semakin mengeratkan genggaman tangannya pada Je Wo, “Dia bukan kekasihku, Hyung”

“Mwo?” gumam Jung Hoon.

Kyuhyun mengangguk pelan, “Dia bukan kekasihku. Tapi, dia adalah istriku”

Para member menahan nafas masing-masing setelah Kyuhyun mengatakannya, mereka melirik sanga manager yang melebarkan kedua matanya shock.

“Ja-jangan bercanda, Cho Kyuhyun” ucapnya terbata, ia kembali menatap Je Wo yang hanya memasang tampang datarnya.

“Aku tidak sedang bercanda, Hyung. Dia memang istriku, kami telah menikah enam bulan yang lalu” jawab Kyuhyun jujur.

Kim Jung Hoon terduduk lemas diatas sofa, menangkupkan wajahnya frustasi, Kyuhyun menatap bersalah managernya itu, begitu juga yang lainnya. Sementara Je Wo, ia semakin merasa cemas apa yang akan terjadi setelah ini. “Apa yang harus aku katakan pada Presdir Lee” gumam Jung Hoon kacau. Ia kembali menatap Kyuhyun, “Kenapa kau melakukan ini tanpa persetujuan perusahaan, Cho Kyuhyun? Sekarang apa lagi yang bisa aku lakukan untuk melindungimu?”

“Kau bisa kembali menutupinya dari Presdir Lee, kan Hyung?” usul Eunhyuk.

“Menutupinya? Dengan apa? Dia bahkan sudah mengatakan secara terang-terangan pada media, apa lagi yang bisa aku perbuat sekarang?!”

Eunhyuk membungkam lagi mulutnya, ia juga menyadari bagaimana kerasnya seorang Lee Soo Man, President Direktur di perusahaan mereka, SM Entertaintment. Pria itu sangat tidak menyukai pelanggaran kontrak kerja, apa lagi berhubungan dengan scandal yang akan mempengaruhi karir group asuhannya.

“Maaf” gumma Kyuhyun pelan, ia juga tidak tau ingin mengatakan apa. Pria itu juga pasrah, jika memang harus dikeluarkan dari groupnya.

Je Wo menatap wajah suaminya yang tampak sangat merasa bersalah, sekaligus takut. Yeoja itu menarik nafas panjang sebelum menatap manager dengan tatapan intens. “Jika kau tidak tau harus mengatakan apa pada Presdir Lee, biar aku yang bicara padanya” ucap Je Wo tegas.

Kini semua mata menatapnya tak percaya, yeoja itu baru saja mengusulkan dirinya untuk bicara langsung pada Lee Soo Man. Bahkan Kyuhyun terperangah mendengar apa yang baru saja dikatakan istrinya.

“Pertemukan aku dengannya, biar aku yang akan menyelesaikan semua masalah ini. Lagi pula, masalah ini tercipta juga disebabkan olehku, bukan?”

“Nyonya Cho, ka-kau yakin? Presdir Lee itu bukan pria yang mudah bernegosiasi. Aku rasa.. sebaiknya kita mencari jalan keluar yang lain” usul Shindong.

“Shindong Hyung benar, jangan pernah melakukan hal seperti itu” sambung Kyuhyun.

“Tapi aku rasa apa yang dikatakannya bisa diterima” potong Jung Hoon.

“Hyung!” teriak mereka semua.

Kali ini pria itu saling bertatapan serius pada Je Wo, ia seakan mengerti dengan apa yang dimaksud yeoja itu. “Baiklah kalau begitu, bersiap-siaplah. Aku akan segera mempertemukanmu dengannya”

****

“Kau sudah gila” umpat Kyuhyun emosi pada Je Wo, mereka berdua berada dalam mobil Kyuhyun. Keduanya sedang berada dalam perjalanan menuju kantor SM, Kyuhyun tak henti-hentinya mengomeli Je Wo yang memutuskan segala sesuatunya tanpa persetujuan Kyuhyun.

“Kau tidak mengenal Presdir Lee, Shin Je Wo. Ini bukanlah jalan keluar yang benar”

“Tenang saja, memangnya apa yang bisa ia lakukan padaku? Dia tidak mungkin berani membunuhku, bukan?”

Kyuhyun menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba hingga tubuh keduanya terhuyung kedepan bersamaan.

“Yah!” pekik Je Wo, ia menatap Kyuhyun kesal. “Kenapa menginjak Rem mendadak seperti ini?” omelnya.

“Karena kau sudah gila!” teriak Kyuhyun, “Memangnya apa yang akan kau katakan padanya nanti hah?! Heish, kau benar-benar sangat menyebalkan!” umpatnya.

****

“Kau menunggu diluar saja”

Kyuhyun mendelik ngeri pada managernya, “Kau sudah gila, Hyung? Kau pikir aku akan membiarkan istriku masuk sendirian kesana?” rutuknya.

“Memangnya siapa yang akan membiarkan dia masuk sendirian? Aku akan menemaninya” balas sang manager ketus, ia menatap Je Wo intens kemudian mengangguk pelan. Memberikan perintah pada yeoja itu untuk masuk kedalam.

“Hyung” panggil Kyuhyun sebelum managernya masuk. “Jaga dia, Ne?”

“Diam kau” balas Jung Hoon ketus, ia segera masuk dana menutup rapat pintu kokoh milik Lee Soo man itu. Membawa Je Wo masuk menemui pemimpin besar perusahaan itu.

“Presdir” panggil Jung Hoon pelan.

Pria yang tampak paruh baya itu mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertunduk dalam, memeriksa laporan-laporan yang berada diatas meja kerjanya. Ia menatap Jung Hoon sekilas sebelum melemparkan pandangannya pada Je Wo. Pria itu tampak membenarkan letak kaca matanya setelah mencermati wajah Je Wo.

“Siapa dia?” tanya Lee Soo Man langsung.

Jung Hoon berdehem pelan, melirik Je Wo yang tampak terlihat tenang dengan gayanya. “Dia_”

“Shin Je Wo imnida” potong Je Wo, “Aku, adalah istri dari Cho Kyuhyun” ucap Je Wo peraya diri.

“Mwo?!” gumam Soo Man terkejut, ia melirik Jung Hoon seketika, seakan meminta penjelasan dari pria itu.

“Maaf, Presdir. Tapi dia memanglah istri Cho Kyuhyun” jelas Jung Hoon.

Lee Soo Man menatap pria itu murka, kemudian mengalihkan tatapannya pada Shin Je Wo. memeperhatikan yeoja itu dengan seksama. “Lalu apa tujuanmu datang kesini, Nona?”

“Tidakkah kau ingin mempersilahkan aku untuk duduk terlebih dahulu, Tuan?” tanya Je Wo dengan gaya dinginnya.

Lee Soo Man cukup terperangah melihat sikap Je Wo, selama ini belum ada orang yang berani bicara seringan itu padanya. Ia semakin menatap Je Wo seksama, namun yeoja itu sama sekali tidak menunjukkan kesan canggungnya.

“Baik, duduklah” perintah Soo Man.

Je Wo mengangguk kecil, kemudian menempatkan dirinya untuk duduk berhadapan dengan President Direktur itu. Jung Hoon turut duduk mendampingi Je Wo.

“Sekarang. Apa yang ingin kau katakan padaku, Nona?” tanya Soo Man.

“Apa yang ingin aku katakan, tergantung dengan apa yang akan anda katakan, Tuan”

Lee Soo Man mengangakan mulutnya, tidak mempercayai apa yang baru saja ia dengar dari wanita itu. Pria itu kemudian berusaha menguasai dirinya, meskipun tidak ia pungkiri jika dirinya cukup tertarik pada kepribadian Shin Je Wo.

“Baiklah, seperti yang kau ketahui. Dalam kontrak kerja Cho Kyuhyun, suamimu. Dia tidak diperbolehkan menikah tanpa persetujuan dariku”

“Lalu? Apa sekarang anda akan segera mengeluarkannya, Tuan?” tantang Je Wo.

Soo Man mengulum senyumnya kecil, “Menurutmu?” balasnya angkuh.

“Menurutku?” ulang Je Wo, yeoja itu tersenyum simpul pada Soo Man, sementara Jung Hoon sedari tadi telah berkeringat dingin mendengarkan percakapan keduanya. “Menurutku anda akan kehilangan aset yang sangat berharga, jika mengeluarkan Kyuhyun dari Super Junior” ucap Je Wo tak kalah angkuh, “Kyuhyun bukan hanya Idol yang hanya menjual wajahnya saja demi popularitas, tapi dia memiliki nilai tinggi dalam bakatnya. Dan menurutku, perusahaan ini terlalu menyianyiakan bakat yang ia miliki jika kau mengeluarkan dia dari sana”

“Tidakkah kau merasa terlalu percaya diri mengatakan hal itu padaku?” balas Soo Man, ia sangat menanti setiap jawaban Je Wo dari segala pertanyaannya.

“Tidak, tentu saja. Karena bagiku, tidak ada alasan harus memecat suamiku dari sini. Walaupun dia telah melanggar kontrak, menurutku mengubah kontrak kerja dan memberikannya denda adalah cara yang lebih baik” jawab Je Wo enteng.

Soo Man kembali mengulum senyumannya, “Benarkah? Tapi aku ragu jika para fans mereka masih mau menerima suamimu, terlebih setelah Kyuhyun mengakuimu sebagai kekasihnya secara terang-terangan”

Je Wo tertegun sejenak, merasa ucapan pria itu ada benarnya. Kali ini masalahnya telah menyangkut fans dan itu cukup menyulitkan, mengingat sifat fans yang tidak menyukai jika Idol mereka memiliki hubungan kasih dengan orang lain.

“Sepertinya kali ini kau tidak tau jawabannya” desis Soo Man, ia menatap Je Wo yang tampak tidak setegas tadi. Pria itu mulai kehilangan rasa tertariknya pada wanita itu. “Jika begitu, aku rasa kau sudah tau apa yang harus kau lakukan, manager Kim” ucap Soo Man sembari menarik laporan-laporannya untuk kembali ia periksa.

Kim Jung Hoon tersentak mendengar perintah Lee Soo Man padanya, ia menatap Je Wo khawatir. “N-ne, Presdir Lee” ucapnya pelan dan mulai berdiri.

“Aku tau”

Lee Soo Man dan Kim Jung Hoon refleks menatap Je Wo bersamaan, yeoja itu telah menatap Lee Soo Man tajam dan hal itu kembali membangkitkan rasa ketertarikan pria itu padanya.

“Aku tau bagaimana caranya agar Kyuhyun tetap diterima para fansnya”

Soo Man kembali membenarkan letak kaca matanya, “Benarkah? Dengan cara apa?” tanya Soo Man angkuh.

“Kau hanya butuh menyiapkan konferensi pers saja, Tuan. Dan kau juga harus berjanji padaku. Jika para fans dapat menerimanya, maka kau.. harus memperbaiki kontrak kerja Kyuhyun”

****

Kyuhyun berjalan resah kesana kemari, menanti pintu itu terbuka. Perasaannya benar-benar tidak enak saat ini, terlebih Shin Je Wo dan managernya belum juga keluar dari sana, padahal ini dia telah menunggu selama tiga puluh menit disana.

Dan keresahaan itu mulai menguap ketika pintu bercat putih bersih itu terbuka, menampakkan kedua orang yang keluar dari sana. “Yah, bagaimana?” tanya Kyuhyun langsung.

Kim Jung Hoon segera merebahkan dirinya pada kursi yang berada disamping ruangan Lee Soo Man, tubuhnya sudah melemas sejak tadi namun ia luapkan ketika ia telah keluar dari sana. Kyuhyun yang melihat itu merasa sesuatu telah terjadi, ia menatap Je Wo dan managernya secara bergantian.

“Yah, sebenarnya apa yang terjadi?”

Je Wo menarik nafas panjang, mencoba menenangakan dirinya yang sejujurnya merasa jantungnya hampir saja meloncat dari tempatnya. Meskipun sikapnya terlihat sangat tenang didalam sana, namun sejujurnya yeoja itu merasa ketakutan yang teramat besar.

“Cho Kyuhyun” panggil Je Wo pelan.

“Ne?”

“Kali ini, semuanya ada ditanganmu”

Kyuhyun mengerutkan dahi Bingung, “Maksudmu?” tanya Kyuhyun tidak mengerti.

“Jika kau bisa menyakinkan semua fansmu, maka kau akan tetap berada bersama Hyung-Hyungmu” jelas Je Wo, ia melirik manager yang tampak seperti orang linglung. “Sebentar lagi akan diadakan konferensi pers untukmu”

“Mwo?!”

****

Para member mengerumuni Kyuhyun, mencoba membantu pria itu menghapal script yang diberikan oleh Je Wo sedari tadi. Yeoja itu cukup handal dalam menyiptakan kalimat palsu untuk menarik kepercayaan orang lain.

“Ini, dibagian ini kau harus mengatakannya dengan tegas” tunjuk Siwon pada sederet kalimat yang tertulis dalam kertas yang diberikan Je Wo.

“Dan dibagian ini, aku rasa tidak ada salahnya kau sedikit mengeluarkan air mata” sambung Yesung.

“Kau sudah gila Hyung? Adegan itu seharusnya membuat fans tertawa” sungut Donghae, Yesung memeriksa tulisan itu lagi dan tersenyum lebar.

“Pastikan jika mereka mempercayaimu, jika mereka percaya maka kau_”

“Heish!” teriak Kyuhyun, “Kalian ini berisik sekali. Yah! Aku sudah tau apa yang harus aku lakukan, jadi berhenti merecokiku. Membuat telingaku sakit saja” rutuknya.

Kyuhyun segera menjauh dari pria-pria yang menatap dirinya kesal, ia beranjak mendekati Je Wo yang tampak termenung disudut ruangan. Wanita itu menatap lurus kedepan dengan pandangan kosongnya.

“Gwencanha?” tegur Kyuhyun pelan setelah berdiri disamping tubuh istrinya.

Je Wo menoleh padanya, memberikan senyuman tipis pada Kyuhyun, “Eum,” angguknya, “Bagaimana? Kau sudah menghapal scriptnya?” tanya Je Wo.

Kyuhyun mendengus malas dan duduk disamping Je Wo, “Aku baru saja selamat dari pria-pria menyebalkan itu, berhenti menanyakan masalah script padaku. Aku itu bukan aktor handal dalam berakting” rutuknya.

Je Wo hanya tersnyum tipis, perlahan ia mengulurkan tangannya, membelai wajah Kyuhyun lembut. “Tuan Cho, jujur saja. Saat ini aku benar-benar cemas,” ujarnya lirih. “Kita baru saja berbaikan beberapa jam yang lalu dan sekarang? Sudah dihadapkan dengan masalah sebesar ini.”

Je Wo menatap Kyuhyun dalam, “Kau harus berhasil kali ini, bukan demi aku tapi demi pria-pria itu” tunjuk Je Wo pada para member yang tampak saling berdebat. Kyuhyun tersenyum kecil melihat para Hyung-Hyungnya.

“Dari awal, merekalah yang paling berjasa dalam hubungan kita. Jika saja tidak ada mereka, mungkin aku tidak akan mampu bertahan sampai detik ini”

“Tuan Cho, kau harus bisa”

Kyuhyun menatap Je Wo lembut, tersenyum hangat pada yeoja itu. “Aku berjanji padamu, akan melakukannya dengan benar. Demi kau dan demi mereka” tunjuk Kyuhyun pada pria-pria itu. Keduanya tersenyum hangat satu sama lain.

“Cho Kyuhyun.”

Kyuhyun menoleh pada sang manager yang memberikan kode padanya agar segera keluar dari ruang tunggu. Kyuhyun mengangguk kecil sebagai tanda siapnya, “Aku keluar dulu, ne? Doakan aku” ucapnya.

“Cih, seperti kau ingin berperang saja” cibir Je Wo.

Kyuhyun terkekeh pelan, ia mengacak rambut Je Wo sebelum beranjak dari tempatnya. Namun baru saja ia berjalan beberapa langkah, pria itu kembali berbalik mendekati Je Wo. Sedikit mensejajarkan diri dengan istrinya yang masih duduk nyaman ditempatnya.

“Nyonya Cho, setelah semua masalah ini selesai. Aku ingin kita pergi berbulan madu.”

“Mwo?”

Kyuhyun mendekatkan wajahnya, mengecup singkat ujung bibir Je Wo kemudian segera pergi meninggalkan yeoja itu.

****

“Annyeong haseo”

Kyuhyun membungkuk hormat pada puluhan fans dan wartawan yang telah menghadiri konferensi persnya. Ia menyeka peluh yang membasahi dahinya dengan ringan sebelum duduk pada kursi yang telah disediakan untuknya.

“Eum, sebelumnya aku ingin meminta maaf terlebih dahulu pada kalian semua atas segala sikapku yang mungkin membuat kalian, terlebih semua fans kami menjadi merasa tidak nyaman”

Kyuhyun diam sejenak, menatap puluhan fansnya yang tampak masih menunggu ucapannya. Jantung pria itu berdetak cepat, rasa cemas dan takut kian menghantuinya. Kyuhyun manarik nafas panjang, meyakinkan dirinya jika ia bisa.

“Aku, memang telah memiliki kekasih”

Sontak ruangan itu mendadak ricuh seketika, ada yang menatap Kyuhyun tidak terima, menangis bahkan mulai meneriaki kata-kata kasar pada pria itu.

Di sisi lain, Je Wo dan para member yang melihat itu dari layar yang di sedikan diruang tunggu semakin menatap cemas Cho Kyuhyun. Pasalnya, apa yang dikatakan pria itu berbeda jauh dengan apa yang diperintahkan Je Wo

Kyuhyun berdehem pelan sebelum kembali melanjutkan penjelasannya. “Namanya Shin Je Wo.” ucapnya kuat dan berhasil membuat ruangan itu kembali senyap.

“Yeoja itu baru aku kenal enam bulan yang lalu. Dia yeoja yang tidak memiliki arti kata manis sedikitpun, namun selalu terlihat manis di mataku” Kyuhyun tersenyum kecil, membayangkan bagaimana wajah Je Wo saat terlihat kesal.

“Aku sangat mencintai yeoja itu, meskipun dia telah berkali-kali menolakku karena aku selalu menyakiti perasaannya. Maaf, jika kalian tidak menyukai hubunganku dengannya. Aku tau, kalian sangat kecewa terhadapku” ujar Kyuhyun sendu. “Tapi aku sangat mencintai dirinya dan tidak berniat untuk melepaskannya. Aku sudah hampri kehilangan dirinya dan kali ini, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi”

“Aku mengerti jika kalian terlalu kecewa terhadapku. Dengan ini, aku nyatakan akan mundur dari Super Junior jika kalian memang sudah tidak menginginkanku lagi disana. Meskipun begitu, aku selamanya akan menganggap kalian semua adalah keluargaku”

Kyuhyun berdiri dari tempatnya, berjalan kedepan dan tersenyum sayu pada semua orang yang ada dihadapannya. Ia menunduk lama, memberikan penghormatan yang baginya akan menjadi terakhir kali ia lakukan. Kilatan blitz kamera tampak dimana-mana, suasana kembali riuh ketika Kyuhyun beranjak pergi.

Namun lantunan dari semua fans yang ada disana, menghentikan langkah pria itu.

“Sarangahaeo Cho Kyuhyun, saranghaeo Cho Kyuhyun”

“Oppa!! Hajiman!”

“Kami mendukungmu Oppa!”

Kyuhyun terperangah hebat menatap puluhan fans yang tampak menyemangati dirinya, tanpa ia sadarai bibirya membentuk lengkungan indah, air matanya menerobos keluar, mengalir indah seiring lantunan para fans yang menyemangatinya.

Shin Je Wo tersenyum haru ditempatnya, ia menatap pria-pria yang sedari tadi berada disampingnya. “Dia berhasil, Oppa. Cho Kyuhyun berhasil” ucapnya dengan air mata yang tampak membendung.

Para member mengangguk kuat padanya, tak urung pria-pria itu meneteskan air mata bahagia melihat Kyuhyun, sang magnae.

Je Wo segera berlari menyambar tasnya, mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.

“Yeoboseo?”

Yeoja itu tersenyum kecil ketika mendengar sahutan dari sebrang sana, “Tuan, dia berhasil” ucapnya girang. “Kau tidak melupakan janjimu, bukan?”

****

Seorang pria paruh baya menatap layar televisinya dengan serius, menajamkan pengelihatannya pada puluhan orang-orang yang tampak menyemangati pria yang menjadi tersangka utama disana. Lama ia menatap layar televisi itu intens, hingga sebuah deringan ponsel mengalihkan perhatiannya.

Lee Soo Man meraih ponselnya, tersenyum kecil ketika menyadari siapa yang tengah menghubunginya.

“Ne, Je Wo sshi” jawabnya.

“Tuan, dia berhasil”

Senyuman lebar tidak mampu lagi ditahan oleh pria itu ketika mendengar suara girang dari Shin Je Wo. “Ne, aku sudah melihatnya” ujarnya.

“Kau tidak melupakan janjimu, bukan?”

Lee Soo Man terkekeh pelan mendengar pertanyaan Je Wo, begitu seterus terangnya wanita itu ketika berbicara padanya. Anehnya, pria itu sama sekali tidak tampak marah pada segala sikap Shin Je Wo.

“Arraseo, aku bukan seorang pria yang ingkar janji. Nona, kau akan segera mendapatkan apa yang kau inginkan” ucap Soo Man ringan sebelum memutuskan panggilannya. Pria itu tak henti-hentinya tersenyum lebar, bahkan hal itu ia lakukan ketika tampak menghubungi seseorang.

“Yeoboseo, Cho Yeong Min. Misimu telah sukses” ucap pria itu dengan senyuman yang mengembang. “Anakmu, sudah menjadi pria yang lebih bertanggung jawab dari sebelumnya. Tidak sia-sia selama ini kita menakutinya dengan kontrak kerja itu”

FIN

228 pemikiran pada “[Full Version] Saranghae Nyonya Cho!

  1. Wahhh, panjang bgt buat ff oneshoot thor.. tp daebakk ff nya, seru bacanya gk mau berhenti wkwk akhirnya happy end,, 10 jempol thor walau jempol ku gk nyamperin 10 wkkw

  2. Complicated banget !!!! And suka !!! Demi apa ini ff keren banget. Dari berat badan Ddangkoma, choco yg ulang tahun . kkk baca ff ini banyak emosi yg aku keluarkan. Ketawa, nagis, senyum senyum sendiri , nangis lagi. Omg . and apa? Setelah lika liku yg mereka hadapi , ternyata lee sooman udah tau sebelumnya kkk ngaua banget itu skenarionya. Kyuhyun di takut takuti biaratau sama apa yg namanya tanggung jawab. Kkkkk at least selamat !! Ff ini sukses banget kkkk . keep writing and Fighting ya 😉

  3. Ini ff puanjaaaanggg sangaaaat btre gw yg stngah kurng dikit ampe kosong tapi kgak kelar jg gw bc,..hai hai chingu gw baru disini slam kenal;) ini ff ke 2 yg gw bc disni tp ini komen pertama hehe mian…konfliknya berat ye nyiksa lahir batin gtu tapi yah lok mang jdoh kagk kemana^,^ penyampeannya keren kgak berblit2 wlpun supeer puanjang kagk bkin bosen jg yg ada penasaran mulu bktinya gw cas lgi ne hp dan hrs nunggu loding lgi tapi gw puas semua mslhnya slse dngn baik tapi yg ga gw sangka ini trnyata rencana appa cho,wahh daebaaakkk…ok gw pamit komen gw dah pnjang kn;) wlpun ga sepnjng ffnya dan itu mang kgk mungkin:-D ini aja lu pasti muntah bacanya wkwkwk…see u,mungkin ntr dftr tmen fb lu nambah hehe

  4. Pertama baca. Ini Kyu kurang ajar banget kayak gitu sama Je Wo. Tapi makin lama bacanya kasian sama Kyu yg ga sadar perasaannya sendiri. Wktu Je Wo minta pisah baru bener bener sadar. Tapi gpplah telat. Dri pada ga sama sekali

  5. Panjang bangett, aku butuh waktu sejam loh :v
    Tapi berhasil bikin aku nyesek berkali kali T.T
    Terharuu dengan kisah cinta yang rumit begini .. apalagi adanya pho :v
    Ternyata SooMan jadi pahlawan dibalik semua ini :3

  6. Panjang banget tapi jujur aku puas banget disini tuh banyak yang susah ditebak apa yang ntar mereka lakuin terkesan banget sama ceritanya yang meskipun cinta itu sulit di gapai tapi kalo udah yakin sama pilihan kita kalo itu adalah yang terbaik meskipun ada yang harus dikorbankan dan gak mudah buat mencapai apa yang di inginkan tapi kalo bener bener sesulit apapun tantangan yang kyuhyun dan jewo alami mereka tetep bisa bersama pas je wo yang ngomong ke lee sooman sumpah degdegan banget terus juga pas kyuhyun konferensi pers asli aku mikirin gimana reaksi fans nya ntar nerima atau ngga dan ternyata haah ga nyanka banget aku aja sampe nangis haru haha sumpah puas banget sama ceritanya sampe sampe aku mikir kok bisa ya author kepikiran sampe ke situ keren lah pokoknya wkwk

  7. Huu.. Suka sama karakter je wo nyaa di sini yg menunjukkan ke kyuhyun klo dia bkn cwek lemah…
    Di tengah2 cerita tadinya aku sempat frustasi apa bener nanti kyuhyun sama je wo ternyata gk terjadi beneran…
    Dan ini semua ternyata akal2an bapak nya kyuhyun sama soo man?? Daebak bener2 bikin sakit jantung bacanya…
    Daebak thor ceritanyaa

  8. Waaaa long story tapii kereenn. Rasanya nano nano. Cerita nya kompleks bgt . Sdih marah snengnya adaa. Seandainya si kyu ngakui jewo sbg istrinya apa mash bisa ditrima. Je wo krakternya hebat bgt strong girl.
    Ituu brarti prsdir lee tau dong klo kyu udh nikah dan sbnrnya kntrak ttg gk bleh nikah itu hanya akal akalan prsdir sama appa nya kyu

  9. tiap baca ini pasti sellu ikutan baper T.T
    aku bener2 suka sama karakternya jewo.
    dia beda sm kek karrakter2 lainnya..
    dy gga bisa d tindas, bukan cwe lemah..

  10. aku bener2 suka banget sm jewo dsni.

    dy bukan sembarang wanita haha
    gga gampang d tindas, bukan cwe lemah dan omongannya tajam yg bisa bikin lawannya kicep kkkkk~
    pokonyaa puas sm ff sini, puanjanggg tapi menakjubkaannn dan bikin baper sendiri hihi

    keep writting terus amin eonnie {} 😀

  11. Ini bagus bagus bagus!
    Suka sekali eonn, panjang dan yaaa manis dan nano nano dah pokoknya.
    Untungnya Kyuhyun tegas ya di akhir-akhir, karena kalo enggak wahh

  12. Aku terharu banget pas bagian fans nerima cho kyuhyun tetap di super junior, aku sukaaaaaaaaaa bangettt ff ini
    Ceritanya rumit tapi penyelesaiannya keren
    Authorr
    Aku menyukai karya ff mu

  13. Wah ceritanya panjang banget. Kayak baca novel. Ceritanya bagus banget. Je Wo adalah salah satu contoh wanita yang kuat.
    Kyuhyun sudah tidak bisa memungkiri kalau dia mencintai Je Wo.

  14. awal2 baca sebel2 gitu sm kyuhyun seperempat baca tambal kesel pertengahan baca rada sedikit sk sm kyuhyun walaupun dia rd sedikit bukan banyak egoisnya walaupun gak terlalu mendominasi sepertujuh sedih deh waktu je wo minta cerai gt huhu…#Abaikan terakhir akhirnya kyuhyun bs mencintai je wo jg
    seneng deh endingnya….

  15. Mwo??????
    Jd itu rencana lee sooman n tn cho,,,
    Ck,,,ckc,,,,,,ck,,,,
    Longshoot,,,,keren bngt,,,
    Cerita n pesannya jg keren,,,,,meskipun sempet mgumpat kesal m kyu,,
    Tp y,,,,akhirnya happy ending,,,
    Keren,,…ami,,,,,^^

  16. Ini crota sbelum affair itu kah??? Ya ampun sekian lama aku mikir kaya apa ctita sebelumnya ? Karma di affair slalu bilang itu perselingkuhan kyuhyun yg kedua dan pas je wo nggantiin hyo sang ngamatin pemotretan suju dan f(x) aat disitu dia jga mbahas hub masa lalu hyu dan si cibya itu….
    Ahhjj ahiirrrnyaaa aku tauuuu awal mereka bersatu juga….
    Awalnya aku seharian lagi ngubek2 ff yg aku lupa judul dan w nya di mana….hahhah malah terdampar disini..dan ga sadar juga si ini wp ka ami…..pas beberapa paragraf awal di atas baru sadar…hahaahha saking frustasinya aku nyari tu ff ga nemu2

  17. annyeong…. aku mau tinggalin jejak buat ngehargain tulisan author-nim…

    keren deh thor tulisanya… bagus banget rapih dan hampir gak ada typo 👏👏👏👏

    suka banget deh pokoknya …
    Good Job Author-nim

Tinggalkan Balasan ke safitrimpit Batalkan balasan